You are on page 1of 1

Missed abortion

Kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin yang telah mati itu tidak
dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih. Etiologi missed abortion tidak diketahui, tetapi
diduga pengaruh hormone progesterone. Pemakaian Hormone progesterone pada abortus
imminens mungkin juga dapat menyebabkan missed abortion.
Gejala missed abortion adalah :
1) Tanda-tanda abortus imminens yang kemudian menghilang secara spontan atau setelah
pengobatan.
2) Gejala subyektif kehamilan menghilang,
3) Mamma agak mengendor lagi,
4) Uterus tidak membesar lagi malah mengecil,
5) Tes kehamilan menjadi negatif
6) Gejala-gejala lain yang penting tidak ada, hanya amenorhoe berlangsung terus.
Dengan ultrasonografi dapat ditentukan segera apakah janin sudah mati dan besamya
sesuai dengan usia kehamilan. Perlu diketahui pula bahwa missed abortion kadang-kadang
disertai oleh gangguan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia, sehingga pemeriksaan
ke arah ini perlu dilakukan. Tindakan pengeluaran janin, tergantung dari berbagai faktor,
seperti apakah kadar fibrinogen dalam darah sudah mulai turun. Hipofibrinogenemia dapat
terjadi apabila janin yang mati lebih dari 1 bulan tidak dikeluarkan. Selain itu faktor mental
penderita perlu diperhatikan karena tidak jarang wanita yang bersangkutan merasa gelisah,
mengetahui ia mengandung janin yang telah mati, dan ingin supaya janin secepatnya
dikeluarkan.
Sekarang kecenderungan untuk menyelesaikan missed abortus dengan oxitocin dan
antibiotic. Setelah kematian janin dapat dipastikan

You might also like