Professional Documents
Culture Documents
(SNI 2002)
Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk menganalisis beban gempa, yaitu:
• Analisa Statik Ekivalen (ASE)
• Respon Spektrum dinamik
• Time History
PARAMETER ASE
1. Faktor keutamaan struktur
Pengaruh gempa rencana terhadap keruntuhan struktur gedung selama umur
gedung, harus dikalikan dengan suatu faktor keutamaan I, sbb:
I = I1 . I2
I1 = faktor keutamaan untuk menyesuaikan perioda ulang gempa berkaitan
dengan penyesuaian probabilitas terjadinya gempa selama umur gedung.
I2 = faktor keutamaan untuk menyesuaikan perioda ulang gempa berkaitan
dengan penyesuaian umur gedung.
Tabel 1. Faktor keutamaan I
Faktor Keutamaan
Kategori Gedung
I1 I2 I
Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan, 1 1 1
dan perkantoran
Monumen dan bangunan monumental 1 1,6 1,6
Gedung penting pasca gempa seperti Rumah Sakit,
instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat 1,4 1,0 1,4
penyelamatan dalam keadaan darurat, fasilitas radio dan
televisi
Gedung untuk penyimpanan bahan berbahaya seperti 1,6 1,0 1,6
gas, produk minyak bumi, asam dan bahan beracun.
Cerobong dan tangki di atas menara 1,5 1 1,5
2. Daktilitas struktur, µ
Tabel 5. Percepatan puncak batuan dasar dan percepatan puncak muka tanah
untuk masing-masing wilayah gempa Indonesia.
Perc. Perc. Puncak muka tanah Ao (‘g’)
Wilayah Puncak
Tanah Tanah Tanah Tanah
Gempa batuan
keras sedang lunak khusus
dasar
1 0,03 0,04 0,05 0,08
Diperlukan
2 0,10 0,12 0,15 0,20
evaluasi
3 0,15 0,18 0,23 0,30
khusus
4 0,20 0,24 0,28 0,34
disetiap
5 0,25 0,28 0,32 0,36
lokasi
6 0,30 0,33 0,36 0,38
C=0.08/T (sedang)
0.15 C=0.05/T (keras)
(C)
0.1
0.05
0
0 1 2 3 4
Waktu Getar Alami (T)
Faktor Respons Gempa
Wilayah Gempa 2
0.6
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4
Waktu Getar Alami (T)
Wilayah Gempa 3
Faktor Respons Gempa
0.8
0.7
C=0.75/T (lunak)
0.6
C=0.33/T (sedang)
0.5
C=0.23/T (keras)
(C)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4
Waktu Getar Alami (T)
Wilayah Gempa 4
Faktor Respons Gempa
0.9
0.8
C=0.85/T (lunak)
0.7
0.6 C=0.42/T (sedang)
0.5 C=0.3/T (keras)
(C)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4
Waktu Getar Alami (T)
Wilayah Gempa 5
Faktor Respons Gempa
1
0.9
0.8 C=0.9/T (lunak)
0.7 C=0.5/T (sedang)
0.6 C=0.35/T (keras)
(C)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4
Waktu Getar Alami (T)
Wilayah Gempa 6
Faktor Respons Gempa
1
0.9
0.8 C=0.95/T (lunak)
0.7 C=0.54/T (sedang)
0.6 C=0.42/T (keras)
(C)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4
Waktu Getar Alami (T)
Untuk T = 0 nilai C = Ao dimana Ao merupakan percepatan puncak muka
tanah menurut tabel 5.
Percepatan respons maximum Am = 2,5 Ao dan waktu getar alami sudut Tc
sebesar 0,5 detik; 0,6 detik dan 1,0 detik untuk jenis tanah berturut-turut
tanah keras, sedang dan lunak. Faktor respons gempa C sebesar:
• Untuk T ≤ Tc, maka C = Am
• Untuk T > Tc, maka C = Ar / T dengan Ar = Am . Tc
Waktu getar alami struktur gedung T (detik) dapat ditentukan dengan rumus
pendekatan berikut:
a. Untuk struktur-struktur gedung berupa portal-portal tanpa unsur-unsur
pengaku yang membatasi simpangan:
T = 0,085 H ¾ untuk portal baja
T = 0,06 H ¾ untuk portal beton
b. Untuk struktur-struktur gedung yang lain:
0,09H
T=
B
Berdasarkan parameter I, R, C dan T, beban geser dasar nominal statik
ekivalen, V yang terjadi ditingkat dasar dapat dihitung:
C.I.Wt
V=
R
Beban geser dasar nominal V harus dibagikan sepanjang tinggi struktur
gedung menjadi beban – beban gempa nominal statik ekivalen Fi yang
bekerja pada pusat massa lantai tingkat ke-i menurut persamaan:
Wi.zi
Fi = V
n
∑Wi.zi
i =1
Wi = berat lantai tingkat ke-I, termasuk beban hidup yang sesuai
Wt = berat total gedung, termasuk beban hidup yang sesuai
zi = ketinggian lantai tingkat ke-I diukur dari taraf penjepitan lateral
n = nomor lantai tingkat paling atas
Catatan
Syarat minimum dari struktur yang direncanakan terhadap gempa:
a. Semua gedung yang mempunyai luas lantai > 20 m2.