Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
M. Muzaffar Ali Ridho
070116B039
c. Karakteristik lansia
Menurut Budi Anna Keliat, (1999) dalam Maryam (2008), lansia memiliki karakteristik
sebagai berikut yaitu:
a. berusia lebih dari 60 tahun.
b. kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
c. lingkungan dimana tempat tinggal lansia yang bervariasi.
d. Tipe Lansia
Beberapa tipe lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, fisik,
mental, sosial dan ekonomi (Nugroho, 2000 dalam Maryam 2008):
a. Tipe arif bijaksana
Tipe yang dapat menyesuaikan sesuai perkembangan zaman dengan rendah hati,
ramah dan sederhana serta bisa menjadi panutan.
b. Tipe mandiri
Mengganti pekerjaan yang hilang dengan yang baru, misal pensiun diusia tua.
c. Tipe tidak puas
Konfilk lahir dan batin yang menentang proses penuaan. Merasa mudah tersinggung,
pemarah dan tidak menerima dirinya pada saat masa tua.
d. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik dengan berserah diri pada Tuhan dengan cara
memperdalam beribadah sesuai dengan kepercayaan dan melakukan pekerjaan apa
saja.
e. Tipe bingung
Tipe ini pada lansia merasa kaget sehingga kehilangan kepribadian, sering merasa
minder dengan mengasingkan diri, pasif serta acuh.
e. Tugas dan perkembangan Lansia
a. Mempersiapkan diri dengan keadaan atau kondisi yang menurun.
b. Mempersiapkan diri untuk pensiun.
c. Membentuk kepribadian baik dengan orang lain.
d. Mempersiapkan kehidupan baru.
e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat.
f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangannya (Maryam, 2008)
f. Masalah Kesehatan Pada Lansia
a. kurang bergerak : gangguan fisik, jiwa dan faktor lingkungan dapat menyebabkan
lansia kurang bergerak penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang sendi
dan otot gangguan saraf dan penyakit jantung dan pembuluh darah.
b. Instabilitas penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor instrik (hal-hal yang
berasal dari tubuh) seperti obat-obatan tertentu dan faktor lingkungan.
c. Sering buang air kecil ( beser ) merupakan salah satu masalah yang sering didapati
pada lansia.
d. Gangguan intelektual : merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan
fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya
aktifitas kehidupan sehari-hari
e. Infeksi : merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia karena
sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan
keterlambatan didalam diagnosis dan pengobatan serta resiko menjadi fatal atau
meningkat
f. Gangguan panca indera, komunikasi, penyembuhan dan juga masalah kesehatan kulit
g. Sulit buang air besar ( konstipasi )
h. Depresi : perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya
kemandirian sosial serta perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu
munculnya depresi pada lansia.
2. Posyandu Lansia
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh dan untuk bersama masyarakat guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes RI, 2012). Posyandu lansia adalah pos
pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati yang digerakan oleh masyarakat dimana bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
posyandu (Fallen dan Budi, 2010).
a. Sasaran Posyandu lansia
a. Sasaran langsung
1. kelompok pra usia lanjut 45 -59 tahun.
2. kelompok usia lanjut 60-69 tahun.
3. kelompok usia lanjut beresiko tinggi 70 tahun ke atas.
b. Sasaran tidak langsung
1. keluarga dimana berada.
2. organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut.
3. Masyarakat.
1. Hasil Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian yang di lakukan di Desa Gogik RW 02 Dusun Gintunan
selama 7 hari (mulai tanggal ) kepada para pekerja buruh pabrik yang berjumlah 40 orang
didapatkan data sebagai berikut :
a. Distribusi tingkat pendidikan komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik
dusun Gintungan RW02.
Tingkat Pendidikan
tidak sekolah SD
20%
80%
Dari diagram dia didapatkan jumlah 8 orang lansia (20%) mengatakan tidak pernah
bersekolah, 32 lansia (32%) mengatakan pendidikan sampai SD.
b. Distribusi masalah kesehatan komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik
dusun Gintungan RW02
Masalah Kesehatan
10% 3%
hipertensi
30% rheumatik
57%
diabetes melitus
penyakit jantung
Dari diagram diatas didapatkan jumlah 23 lansia (57%) mempuyai riwayat hipertensi,
12 lansia (30%) mengalami rheumatik, 4 lansia (10%) mengalami diabetes melitus dan
1 lansia (3%) mengalami penyakit jantung.
c. Distribusi komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan
RW02
Chart Title
22%
45%
0-1 tahun
1-5 tahun
33%
> 5 tahun
Dari diagram dia didapatkan jumlah 9 lansia (22%) mengalami masalah kesehatan 0-1
tahun , 13 lansia (33%) mengalami masalah kesehatan 1-5 tahun, 18 lansia (45%)
mengalami masalah kesehatan >5 tahun
d. Distribusi pengobatan yang sudah dilakukan komunitas lansia laki-laki saat ini di
Desa Gogik dusun Gintungan RW02
Chart Title
3%
berobat ke sarana
12% pelayanan kesehatan
10% berobat ke dukun
tidak diobati
Dari diagram dia didapatkan jumlah 30 lansia (75%) berobat kesarana pelayanan
kesehatan, 4 lansia (10%) berobat kedukun, 5 lansia (12%) berobat sendiri, dan 1
lansia (3%) tidak diobati.
e. Distribusi kegiatan posyandu komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik
dusun Gintungan RW02
Kegiatan Posyandu
10%
YA
TIDAK
90%
Dari diagram dia didapatkan jumlah 36 lansia (90%) mengikuti kegiatan posyandu
lansia , 4 lansia (10%) tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia.
f. Distribusi kartu jaminan sehat lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun
Gintungan RW02
23%
ya
77% tidak
Dari diagram dia didapatkan jumlah 31 lansia (77%) mempuyai kartu jaminan
kesehatan , 9 lansia (23%) tidak mempuyai kartu jaminan kesehatan.
g. Distribusi perilaku hidup tidak sehat komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa
Gogik dusun Gintungan RW02.
20%
13% merokok
diet tidak sehat
67%
jarang olahraga
Dari diagram dia didapatkan jumlah 27 lansia (67%) mempuyai perilaku hidup tidak
sehat merokok , 5 lansia (13%) mempuyai perilaku hidup tidak sehat diet tidak sehat, 8
lansia (20%) mempuyai perilaku hidup tidak sehat jarang olahraga.
h. Distribusi masalah emosional komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik
dusun Gintungan RW02.
Masalah Emosional
27%
susah tidur
73% merasa gelisah
Dari diagram dia didapatkan jumlah 29 lansia (73%) mempuyai masalah emosional
merasa gelisah, 11 lansia (27%) mempuyai masalah emosional susah tidur.
KOMPONEN KAJIAN SUB KOMPONEN METODE KAJIAN SUMBER
SD W O K DATA
CORE/ KEPENDUDUKAN 1. Jumlah lansia laki-laki berumur ≥60 tahun di susun √ √ Bidan desa,
lansia laki-laki
di dusun
gintungan
Winshield survey Dusun gintungan memiliki 9 RT yang dengan kondisi √ √ √ Kades gogik,
perumahan tidak padat, bersih dan bebas sampah berserakan kadus dusun
pegunungan yang dekat dengan area rekreasi air terjun lansia, dan
dusun gintungan
Sub elemen komunitas 1. Linkungan fisik: bentuk rumah pada dusun gintungan √ √ √ Data kesling
telah terpenuhi dengan sumber air berasal dari mata air ungaran, kapala
semirang, mata air semanggis, mata air monggo kapuk, desa gogik,
mata air miring dan air bersih dari PDAM. kapala dusun
Kelompok kerja kesehatan Di dusun Gintungan terdapat kader posyandu untuk lansia, √ √ √ Bidan desa,
gintungan dan
lansia.
Masalah kesehatan Masalah yang di alami oleh lansia ≥60 tahun saat ini adalah √ √ Lansia laki-laki
A B C D E F G H HASIL
1 Prilaku kesehatan cenderung
beresiko
2 Kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan
kelompok lansia.
Keterangan:
A: Risiko keparahan pembobotan:
B: Minat masyarakat 1: sangat rendah
C: kemungkinan diatasi 2: rendah
D: waktu 3:cukup
E: dana 4:tinggi
F: fasilitas 5: sangat tinggi
G: sumber daya
H: tempat
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prilaku kesehatan Setelah diberikan 1408: menahan diri dari 5520: Fasilitasi pembelajaran - Gunakan alat bantu
untuk menggambarkan
cenderung beresiko asuhan keperawatan bunuh diri 5230: Peningkatan koping
materi yang penting
selama 4x 24 jam 1302: Koping 6610: Identifikasi resiko - Jika diperlukan berikan
pamphlet, video, atau
diharapkan : 1625: Prilaku berhenti 5370: Peningkatan peran
bahan-bahan dari
(1702): kepercayaan merokok internet.
- Gunakan bahasa yang
mengenai kesehatan: 1903: Kontrol resiko:
mudah diingat
kontrol diterima penggunaan alkohol - Jangan terlalu lama
dalam memberikan
(2013): keseimbangan 1906: Kontrol resiko:
penkes
gaya hidup penggunaan tembakau - Kenali latar belakan
1215: Kesadaran diri budaya/ spiritual pasien
- Eksplorasi pencapaian
1703: Kepercayaan pasien sebelumnya
mengenai kesehatan: - Diskusikan dan
rencanakan aktivitas-
sumber-sumber yang aktivitas pengurangan
diterima resiko berkolaborasi
dengan individu atau
0900: Koping kelompok
1504: Dukungan sosial - Fasilitasi diskusi
mengenai adaptasi
peran.
Kesiapan peningkatan 7320: manajemen kasus
kesehatan komunitas 8500: pengembangan
kesehatan masyarakat
5510: pendidikan kesehatan
7970: monitor kebijakan
kesehatan
8700: pengembangan
program
PLAN OF ACTION
DIAGNOSA KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT PJ
Kesiapan MANDIRI : Jum’at 22 Rumah Bapak Ridho
2. Mendemonstrasikan pijat
refleksi
Lansia yang memiliki Jum’at 22 Rumah Bapak Ridho
KELOMPOK : riwayat hipertensi. desember 2017 Kadus RW 02
Dusun Gintungan
3. Memotivasi lansia untuk
melakukan
penatalaksanaan
hipertensi secara mandiri Lansia yang memiliki Jum’at 22 Rumah Bapak Ridho
dan pemeriksaan tekanan
darah secara rutin di riwayat hipertensi dan desember 2017 Kadus RW 02
pelayanan kesehatan berisiko terkena Dusun Gintungan
(posyandu)
hipertensi
KERJA SAMA:
4. Bekerja sama dengan
kader dan puskesmas
Puskesmas
dalam upaya
meningkatkan Lansia yang memiliki Selasa 19
pengetahuan lansia
riwayat hipertensi dan desember 2017
tentang hipertensi dan
melakukan pemeriksaan yang berisiko terkena
dan pengobatan ke
hipertensi.
pelayanan kesehatan
IMPLEMENTASI & EVALUASI HASIL KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 02 DUSUN GINTUNGAN KELOMPOK
LANSIA
HASIL
WAKTU DAN
NO KEGIATAN FAKTOR
TEMPAT RESPON MASYARAKAT
PENDUKUNG PENGHAMBAT
Dari keseluruhan jumlah sempel
Memotivasi lansia lansia laki-laki dengan hipertensi
untuk pemeriksaan Hari selasa, 25 yang di ambil, tidak ada yang
Lansia tidak datang
tekanan darah secara desember 2017, jam hadir dalam kegiatan posyandu Peserta
1. memeriksakan
rutin di pelayanan 09.30 WIB. Di pada hari selasa tgl 26 dsember kooperatif
tekanan darah
kesehatan (posyandu) posyandu RT 7 2017 untuk memerikasakan
masalah keehatan
PENANGGUNG
MASLAH KESEHATAN KEGIATAN SASARAN TEMPAT WAKTU
JAWAB
Kesiapan meningkatkan Mandiri Seluruh lansia Ridho
manajemen kesehatan pada 1. Memotivasi lansia yang laki-laki RW 02
komunitas lansia laki-laki di mempunyai riwayat Dusun gintungan
dusun gintungan berhubungan hipertensi untuk melakukan Desa Gogik
dengan tingginya harapan cara pencegahan, penyebab,
lansia memiliki keterampilan tanda gejala dan penanganan
khusus dalam merawat dirinya yang tepat untuk hipertensi.
secara mandiri agar dapat 2. Menganjurkan lansia yang
mengontrol masalah kesehatan mempunyai hipertensi dan
yang diderita dan dapat riwayat hipertensi untuk
mempertahankan bahkan memberikan makanan yang
meningkatkan kualitas sehat rendah garam.
kesehatan lansia. 3. Pendidikan kesehatan
kembali tentang hipertensi
dan diit hipertensi.
Kerjasama
1. Kerja sama dengan bidan
desa dalam memotivasi
lansia untuk
mempertahankan pola hidup
sehat rendah garam.
2. Kerja sama dengan
puskesmas dalam upaya
kuratif penyembuhan
hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, wahit iqbal, dkk. (2009). Ilmu keperawatan komunitas; konsep dan aplikasi.
Depkes RI. 2010. Pedoman Pembinaan Kesehatan Jiwa Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan.
Jakarta: Depkes
Fallen, R., & R. Budi. (2010). Catatan kuliah keperawatan komunitas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Maryam, R. dkk. (2008). Mengenal usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes RI, 2012. Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional. Jakarta: Kementerian
kesehatan RI 2012
LAMPIRAN
Foto dokumentasi implementasi
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
LANSIA
IDENTITAS UMUM
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Status :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
2. Interpretasi hasil
Skala 0-2 : fungsi intelektual utuh
Skala 3-4 : kerusakan intelektual ringan
Skala 5-7 : kerusakan intelektual sedang
Skala 8-10 : kerusakan intelektual berat
3. Intepretasi/kesimpulan :