Professional Documents
Culture Documents
( M PK P)
Oleh : Ns. Arief Nugroho, S.Kep
A. Pengantar
Salah satu profesional value yang harus dipenuhi dalam
mengimplementasikan praktik keperawatan profesional adalah pendekatan
manajemen (management approach). Ini bermakna bahwa pengelolaan pelayanan
keperawatan adalah pengelolaan yang sistematis dengan menggunakan dasar ilmu
manajemen. Dalam hal ini manajemen keperawatan, lebih spesifik manajemen yang
telah kita gunakan adalah manajemen MPKP.
Sesuai dengan kaidah ilmu manejemen modern, kaidah yang dianut dalam
pengelolaan pelayanan keperawatan di Ruang MPKP adalah pendekatan yang
dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan diakhiri dengan
kegiatan pengendalian. Masing-masing tahap dicoba diterapkan sehingga
diharapkan dengan penerapan kaidah manajemen ini output dari ruang MPKP jiwa
ini hasilnya akan optimal.
c. Pengarahan
Pengarahan yang diterapkan pada Ruangan MPKP meliputi kegiatan :
Untuk itu saling memberi motivasi merupakan unsur yang penting bagi
masing-masing klien. Kegiatan saling memberi motivasi di Ruang
MPKP meliputi :
a) Berdoa bersama setiap pergantian shif.
b) Memberikan reinforcement terhadap hal-hal positif yang telah
dilakukan.
c) Kepala Ruangan memanggil personil bila terlihat kurang termotifasi.
d) Secara periodik prestasi masing-masing perawat dihargai, memilih
perawat bulan ini (The Nurse This Month).
e) Memberikan jasa khusus terapi aktifitas kelompok (TAK) yang telah
dilaksanakan.
3). Pendelegasian
Proses pendelegasian tugas di ruang MPKP merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pengelolaan ruangan. Pendelegasian tugas di
ruang MPKP di golongkan menjadi dua jenis, yaitu pendelegasian
terencana dan pendelegasian insidentil.
Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang memang otomatis
terjadi sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di
ruangan MPKP. Bentuknya dapat berupa :
a) Pendelegasian Tugas Kepala Ruangan kepada Kepala Tim yang
kompeten untuk menggantikan sementara tugas Kepala Ruangan
karena alasan tertentu.
b) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada penanggung jawab
shif.
c) Pendelegasian Perawat Primer kepada Perawat Asosiet dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan oleh
Perawat Primer.
a) Pendelegasian insidentil terjadi bila salah satu personil ruangan
MPKP berhalangan hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan.
Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah Kepala Seksi
Perawatan, Kepala Ruangan, atau Penanggung jawab shift
tergantung pada personil yang berhalangan.
Prinsip-prinsip pendelegasian tugas :
a) Pendelegasian tugas terencana harus dengan menggunakan format
pendelegasian tugas.
b) Personil yang diberi delegasi tugas adalah personil yang kompeten
dan serta dengan kemampuan yang digantikan.
c) Uraian tugas yang didelegasikan harus dikomunikasikan secara
verbal dengan jelas dan terinci, baik lisan maupun tertulis.
d) Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor
pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang
dihadapi.
e) Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang
sudah dilaksanakan dan hasilnya.
2) Pengendalian mutu
Pengendalian mutu yang diterapkan di Ruang MPKP dilakukan secara
rutin untuk mendapatkan gambaran perkembangan mutu asuhan dan
pelayanan keperawatan.
a) Indikator Mutu
Indikator mutu yang digunakan sebagai ukuran kualitas asuhan dan
pelayanan keperawatan meliputi :
(1) Indikator Proses Angka prosentasi Dokumentasi Proses
Keperawatan.
(2) Indikator Output :
(a). Tingkat kepuasan klien dan keluarga
(b).Tingkat kepuasan Perawat
(c). Tingkat kepuasan Tenaga Kesehatan lain.
(d).Lama Hari Rawat
(e). Angka pengekangan klien
b) Kegiatan Mutu
Kegiatan mutu yang dilaksanakan di Ruang MPKP meliputi :
(1) Audit dokumentasi Proses Keperawatan dilaksanakan 3 bulan
sekali.
(2) Survey kepuasan klien dan keluarga setiap klien pulang
(3) Survey kepuasan Perawat tiap 6 bulan.
(4) Survey kepuasan tenaga kesehatan lain (Tim Keswa)
(5) Penghitungan lama hari rawat klien (length of stay)
c) Tindak Lanjut
Setelah ada hasil didapatkan maka dilakukan langkah-langkah
perbaikan mutu dengan memperhitungkan standar yang ditetapkan.
4. Solusi
Untuk menyiasati kendala-kendala yang muncul pada pelaksanaan MPKP di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo, antara lain :
a. Memaksimalkan tenaga yang ada dengan menumbuhkan lagi komitmen
antar staf
b. Manajemen RS memberikan reward atas hasil kerja staf berupa hak
pemberian pelayanan asuhan keperawatan, misal : jasa tindakan TAK
c. Kepala Bidang Keperawatan memberikan reinforcement positif atas
keberhasilan ruangan MPKP dan pemberian reward, misal : mengikut serta
dalam pelatihan-pelatihan.
4. COMPENSATORY REWARD
a. Seleksi
1. 100 % Kepala ruang MPKP sesuai dengan kriteria
2. 90 % Ketua Tim ruang MPKP sesuai dengan kriteria
3. 97 % Perawat Assosiet ruang MPKP sesuai dengan kriteria
Asal
Magelang Jogja Jakarta Solo Semarang Rerata
Indikator
BOR 73,75 59,6 75,75 93,44 72,92 74,55
ALOS 19 13 27 16 16 18
TOI 5,87 16,5 9 4,64 4,5 8,1
PASIEN LARI 1 43 4 1 1
FIKSASI 2 49 0 2 43
6. Masalah keperawatan
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
d. Perilaku kekerasan
e. Defisit perawatan diri
f. Perubahan proses pikir : waham
g. Risiko Bunuh diri
h. Kerusakan komunikasi verbal