You are on page 1of 7

Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

Pneumonia Nosokomial
(Hospital-acquired, Ventilator-associated, dan Health Care-associated
Penumonia)
Efrida Warganegara1
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Pneumonia merupakan suatu peradangan parenchym paru-paru, mulai dari bagian alveoli sampai bronhus, bronchiolus,
yang dapat menular, dan ditandai dengan adanya konsolidasi, sehingga mengganggu pertukaran oksigen dan carbon
dioksida di paru-paru. Pengklasifikasian yang lebih praktis untuk Pneumoia adalah menurut sifat aquisisinya, seperti yang
sering digunakan yaitu Community-assosiated Pneumonia (CAP), Hospital-associated Pneumonia (HAP) atau Health care-
associated Pneumonia (HCAP) dan Ventilator-associated Pneumonia (VAP). Hospital-acquired pneumonia (HAP) adalah
suatu Pneumonia yang terjadi 48 jam atau lebih setelah pasien masuk rumah sakit, dan tidak dalam masa inkubasi atau
diluar suatu infeksi yang ada saat masuk rumah sakit. HAP merupakan penyebab paling umum kedua dari infeksi diantara
pasien di Rumah Sakit, dan sebagai penyebab utama kematian karena infeksi (mortalitas-rate sekitar 30-70%), dan
diperkirakan 27-50% berhubungan langsung dengan pneumonia. Mikroba yang paling bertanggung jawab untuk HAP adalah
Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus (MSSA dan MRSA), Pseudomonas aeruginosa, Gram negatif batang yang
tidak memproduksi ESBL dan yang memproduksi ESBL (Enterobacter sp., Escherichi coli, Klebsiella pneumonia). Dalam
proses patogenesis terjadinya pneumonia, paru-paru memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks dan bertahap.
Manifestasi klinik dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk (produktif, atau non produktif, atau
produksi sputum yang berlendir dan purulent), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Diagnosis dari pneumonia nosokomial
adalah melalui anamnese, gejala-gejala dan tanda-tanda klinik (non spesifik), pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis,
pemeriksaan laboratorium dan khususnya pemeriksaan mikrobiologis. Sesudah diagnosa HAP ditegakkan, penting untuk
segera memulai terapi, sebab bila terlambat ini merupakan cara mengatasi infeksi yang buruk.

Kata Kunci : Hospital-acquired pneumonia (HAP), Pneumonia, Tatalaksana

Nosocomial Pneumonia
(Hospital-acquired, Ventilator-associated, and Health Care-associated
Penumonia)
Abstrak
Pneumonia is an inflammation of the lung parenchyme, ranging from the alveoli to bronchi, bronchiolus, which can be
contagious, and characterized by consolidation, thus interfering with the exchange of oxygen and carbon dioxide in the
lungs. A more practical classification for Pneumoia is by its aquisition properties, as is commonly used in Community-
Assosiated Pneumonia (CAP), Hospital-associated Pneumonia (HAP) or Ventilator-associated Pneumonia (VAP). Hospital-
acquired pneumonia (HAP) is a Pneumonia that occurs 48 hours or more after admission to the hospital, and is not in an
incubation period or outside of an infection at the time of admission. HAP is the second most common cause of infection
among hospitalized patients, and as the leading cause of infectious mortality (mortality rate of 30-70%), and is estimated to
be 27-50% directly related to pneumonia. Microbes are most responsible for HAP are Streptococcus pneumoniae,
Staphylococcus aureus (MSSA and MRSA), Pseudomonas aeruginosa, a Gram-negative rods that do not produce ESBL and
producing ESBL (Enterobacter sp., Escherichi coli, Klebsiella pneumonia). In the pathogenesis of pneumonia, the lungs have
complex and gradual defense mechanisms. Clinical manifestations of pneumonia are fever, chills, sweating, cough
(productive, or non-productive, or mucus and purulent sputum production), chest pain due to pleurisy and tightness. The
diagnosis of nosocomial pneumonia is through anamnese, clinical (non-specific) symptoms and signs, physical examination,
radiological examination, laboratory examination and especially microbiological examination. After the diagnosis of HAP is
established, it is important to start therapy immediately, because if it is late this is a way to deal with a bad infection.

Keywords : Hospital-acquired pneumonia (HAP), Management, Pneumonia

Korespondensi : Prof.Dr.dr. Efrida Warganegara, M.Kes.,SpMK, alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, HP: 0819690050,
e-mail -

Pendahuluan yang dapat menular, dan ditandai dengan


Pneumonia merupakan suatu adanya konsolidasi, sehingga mengganggu
peradangan parenchym paru-paru, mulai dari pertukaran oksigen dan carbon dioksida di
bagian alveoli sampai bronhus, bronchiolus, paru-paru. Konsolidasi adalah proses patologis,

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 612


Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

dimana alveoli terisi dengan campuran eksudat kesehatan lainnya, dengan tanpa
inflamatori, bakteri dan sel darah putih. Secara pemberian intubasi tracheal.
klinis Pneumonia diklasifikasi sebagai Pneumonia terjadi karena
Pneumonia Lobaris, Bronchopneumonia, dan ketidakseimbangan pertahanan host
Atypical Pneumonia. Tapi ini tidak berkorelasi dan kemampuan kolonisasi bakteri
sepenuhnya dengan penyebab bakteriologis, sehingga menginvasi saluran
dan perbedaan disetiap kasus sering kurang pernafasan bagian bawah.
jelas (Walker R & Whittlesea C, 2012). 3. Ventilator-acquired Pneumonia (VAP),
Pengklasifikasian yang lebih praktis untuk adalah pneumonia yang berhubungan
Pneumoia adalah menurut sifat aquisisinya, dengan ventilator. Pneumonia terjadi
seperti yang sering digunakan yaitu setelah 48-72 jam atau lebih setelah
Community-assosiated Pneumonia (CAP), intubasi trachea. Ventilator mekanik
Hospital-associated Pneumonia (HAP) atau adalah alat yang dimasukkan melalui
Health care-associated Pneumonia (HCAP) dan mulut dan hidung atau lubang didepan
Ventilator-associated Pneumonia (VAP).1 leher dan masuk ke dalam paru.4
Infeksi Nosokomial (asal kata dari nosos
= penyakit, komeon = merawat) adalah suatu Hospital-Acquired Pneumonia (HAP)
infeksi yag diperoleh atau dialami oleh pasien Hospital-acquired pneumonia (HAP)
selama dirawat di rumah sakit dan adalah suatu Pneumonia yang terjadi 48 jam
menunjukkan gejala infeksi baru setelah 72 jam atau lebih setelah pasien masuk rumah sakit,
pasien berada di rumah sakit, serta infeksi itu dan tidak dalam masa inkubasi atau diluar
tidak ditemukan atau diderita pada saat pasien suatu infeksi yang ada saat masuk rumah sakit.
masuk rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat HAP merupakan penyebab paling umum kedua
terjadi pada berbagai system atau organ tubuh dari infeksi diantara pasien di Rumah Sakit, dan
seperti saluran kemih kelamin, saluran sebagai penyebab utama kematian karena
pencernaan, pembuluh dan aliran darah, luka infeksi (mortalitas-rate sekitar 30-70%), dan
pembedahan atau post-operasi, dan pada diperkirakan 27-50% berhubungan langsung
sistem pernafasan misalnya Pneumonia dengan pneumonia. HAP memperpanjang
nosokomial.2 tinggal di Rumah Sakit 7-9 hari dan
Faktor resiko terjadinya pneumonia dihubungkan dengan biaya perawatan yang
secara umum adalah status gizi, umur, jenis lebih tinggi. Faktor resiko umum untuk
kelamin, berat badan lahir, pemberian ASI, berkembangnya HAP adalah umur lebih tua
status imunisasi, ventilasi ruangan, merokok, dari 70 tahun, co-morbiditas yang serius,
dan riwayat penyakit saluran nafas.3 malnutrisi, penurunan kesadaran, berlama
lama tinggal di rumah sakit, dan penyakit
Isi obstruksi paru yang khronis. HAP adalah infeksi
Klasifikasi Pneumonia yang paling umum terjadi pada pasien yang
Terdapat beberapa klasifikasi Pneumonia membutuhkan perawatan pada Intensive Care
berdasarkan letak terjadi dan cara didapatnya : Unit dan hampir 25% dari infeksi nosokomial di
1. Community-acquired Pneumonia Intensive care unit, dengan insiden rate 6-52%.
5
(CAP), adalah Pneumonia pada
masyarakat, yang terjadi melalui Health Care-Associated Pneumonia
inhalasi atau aspirasi mikroba patogen (HCAP)
ke paru-paru (lobus paru). Health Care-associated pneumonia
Penyebabnya 85% disebabkan oleh (HCAP) adalah Pneumonia yang terjadi pada
Streptococcus pneumonia, anggota masyarakat (yang tidak dirawat di
Haemophylus influenzae, dan rumah sakit), yang secara ekstensif kontak
Moraxella catarrhalis. dengan perawatan kesehatan, sehingga
2. Hospital-acquired Pneumonia (HAP) merubah resiko mereka terhadap mikroba
atau Health care-associated yang virulent dan resisten dengan obat.
Pneumonia (HCAP), adalah pneumonia Anggota masyarakat yang kontak secara
yang muncul setelah 48 jam dirawat di ekstensip dengan sistem perawatan kesehatan
rumah sakit atau fasilitas perawatan (health Care) akan membawa flora yang jauh

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 613


Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

lebih mirip dengan pasien di Rumah Sakit dari 6. Acinetobacter spesies (Maxine AP et al,
pada anggota masyarakat yang sehat, sehingga 2013; Justin LR et al, 2010).
pneumonia pada penderita ini dikenal sebagai Mikroba yang paling bertanggung jawab
Health Care-associated pneumonia (HCAP). 6 untuk HAP adalah Streptococcus pneumonia,
Faktor-faktor resiko bagi Health Care- Staphylococcus aureus (MSSA dan MRSA),
associated pneumonia (HCAP) : Pseudomonas aeruginosa, Gram negatif batang
yang tidak memproduksi ESBL dan yang
1. Mendapat terapi antibiotik didalam 90 memproduksi ESBL (Enterobacter sp.,
hari sebelumnya Escherichi coli, Klebsiella pneumonia).
2. Pernah masuk Rumah Sakit secara akut Mikroorganime yg bertanggung jawab pada
paling tidak 2 hari dalam 90 hari VAP adalah Acinetobacter sp. dan
sebelumnya Strenotrophomonas maltophilia. Adapun
3. Mengalami perawatan dirumah atau penyebab HCAP umumnya Streptococcus
fasilitas perawatan yang diperpanjang pneumonia dan Haemophylus Influenzae yang
4. Terapi infus dirumah, termasuk mungkin resisten obat, atau adanya mikroba
khemoterapi, dalam 30 hari yang lewat yang mirip penyebab HAP. Mikroba anaerobik
5. Dialisis yang panjang dalam 30 hari (bacteroides, streptococcus anaerobic,
yang lewat fusobacterium) mungkin dapat juga
6. Perawatan luka dirumah menyebabkan pneumonia pada pasien di
7. Anggota famili dengan infeksi rumah sakit, dan jika diisolasi merupakan
melibatkan mikroba resisten obat bagian dari flora polimikroba. Mycobacterium,
8. Penyakit immunosupresive atau terapi Jamur, Chlamydiae, Virus, Rickettsiae, dan
Imunosupresif.5 Protozoa tidak umum menyebabkan
5
pneumonia nosokomial .
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
Ventilator-associated pneumonia (VAP)
Patogenesis
adalah suatu Pneumonia yang terjadi lebih dari
Dalam proses patogenesis terjadinya
48 jam sesudah pemakaian endotracheal
pneumonia, paru-paru memiliki mekanisme
intubasi. Kondisi ini dapat terjadi karena
pertahanan yang kompleks dan bertahap.
pemakaian ventilasi mekanik atau
Mekanisme pertahanan paru-paru yang
endotracheal tube, yang akan melewati
diketahui sampai sekarang ini, adalah :
pertahanan saluran nafas bagiaa atas,
1. Mekanisme perbersihan di saluran
membiarkan atau mendorong sekresi
nafas, yaitu re-epitelialisasi saluran
orofaring, selain mencegah batuk yang efektif,
nafas, flora normal, faktor humoral
dan ini merupakan suatu titik lemah untuk
lokal immunoglobulin G (IgG) dan
suatu infeksi.5,6
immunoglobulin A (IgA), sistem
transport mukosilier, refleks bersin,
Etiology
batuk dan aliran lendir.
Mikroorganisme yang banyak pada
2. Mekanisme pembersihan dibagian
Pneumonia nosokomial (HAP, VAP, HCAP)
penggantian udara pernafasan, yaitu
adalah :
surfactan, immunitas humoral lokal
1. Streptococcus pneumonia, sering
IgG, makrofag alveolar dan mediator
resisten obat pada HCAP
inflamasi.
2. Staphylococcus aureus, baik metisilin
3. Mekanisme pembersihan di saluran
sensitif (MSSA) atau metisilin resisten
udara subglotik, yaitu mekanisme
(MRSA)
anatomik, mekanik, humoral dan
3. Gram negatif batang yang tidak
seluler. Mekanisme ini merupakan
memproduksi Extended Spectrum
pertahanan utama dari benda asing di
Beta-lactamase (ESBL)
orofarings, seperti adanya penutupan
4. Gram negatif batang penghasil ESBL,
dan reflek batuk . 7,8
termasuk Enterobacter sp., Escherichi
coli, Klebsiella pneumonia Cara mikroba menyerang saluran
5. Pseudomonas aeruginosa, dan pernafasan paling banyak adalah melalui

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 614


Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

aspirasi sekret orofaringeal. Aspirasi terjadi membuat pembersihan mikroba dari jalan
sering pada saat tidur, terutama pada lansia, nafas bagian bawah menjadi sulit.5
dan penderita dengan tingkat kesadaran yang
menurun. Beberapa patogen menyerang
melalui inhalasi dalam bentuk droplet, Manifestasi klinik
misalnya Streptococcus pneumonia. Pada kasus Manifestasi klinik dari pneumonia adalah
yang jarang, pneumonia dapat terjadi karena demam, menggigil, berkeringat, batuk
penyebaran infeksi melalui hematogen, (produktif, atau non produktif, atau produksi
misalnya Endocarditis trikuspid, atau melalui sputum yang berlendir dan purulent), sakit
penyebaran infeksi yang meluas dari infeksi dada karena pleuritis dan sesak. Sering
pleura atau infeksi rongga mediastinum.9 HAP, berbaring pada posisi yang sakit dengan lutut
VAP, HCAP mungkin terjadi melalui bertekuk karena nyeri dada.10 Pada
mikroaspirasi (adalah faktor paling penting) pemeriksaan fisik didapati adanya retraksi
dari sejumlah besar mikroba pada sekresi dinding dada bagian bawah saat bernafas,
orofaring, atau kontaminasi peralatan terapi tachypneu, meningkat dan menurunnya taktil
pernafasan, juga pertahanan host yang lemah fremitus, perkusi redup sampai pekak akibat
(akibat imunodefesiensi, terlibatnya mikroba terjadi konsolidasi atau cairan pada pleura,
yang virulent), yang secara primer dilewatkan ronchi, suara nafas brochial, dan peural friction
pada saluran pernafasan bagian bawah. Selain rub .11
itu juga dapat dimulai dengan perubahan Di ruang Intensive Care Unit, infeksi
didalam flora normal saluran nafas bagian atas. nosokomial khususnya pneumonia nosokomial
Kolonisasi pada faring dan mungkin pada lebih sering terjadi dan merupakan infeksi yang
lambung dengan bakteri adalah tahap paling serius, dibandingkan dengan di bangsal rawat
penting dalam patogenesis pneumonia inap biasa. Peningkatan insiden HAP adalah
nosokomial.6 karena penderita pada ICU sering
Kolonisasi pada faring meningkat oleh membutuhkan ventilator mekanik, dan
karena : faktor eksogen (instrumentasi jalan penderita dengan ventilator mekanik sebanyak
nafas bagian atas dengan nasogastrik dan 6-21 kali lebih mungkin berkembang menjadi
endotracheal tube, kontaminasi oleh tangan HAP dari pada penderita dengan non ventilator
yang kotor pada peralatan, aerosol yang mekanik.6
terkontaminasi, dan pengobatan dengan
antibiotika broadspectrum, peningkatan Diagnosis
timbulnya mikroba resisten obat) dan faktor Diagnosis dari pneumonia nosokomial
endogen dari pasien (malnutrisi, umur lanjut, adalah melalui anamnese, gejala-gejala dan
penurunan kesadaran, gangguan menelan, dan tanda-tanda klinik (non spesifik), pemeriksaan
penyakit paru dan sistemik yang mendasari). fisik, pemeriksaan radiologis, pemeriksaan
Dalam 48 jam masuk rumah sakit, 75% dari laboratorium dan khususnya pemeriksaan
pasien di rumah sakit yang sakit serius, akan mikrobiologis. Bagaimanapun dua atau lebih
mendapat kolonisasi mikroba pada jalan nafas manifestasi klinik (demam, leukositosis,
bagian atas mereka, yang berasal dari sputum purulen), kekeruhan paru yang baru
lingkungan di rumah sakit. Mekanisme atau progresif pada radiologi dada mendekati
pertahanan seluler dan mekanik yang lemah 70% sensitif dan 75% spesifik untuk diagnosis
pada paru-paru dari penderita di rumah sakit VAP pada satu penelitian.5
meningkatkan resiko infeksi sesudah terjadi Walaupun terdapat banyak test-test
aspirasi. Intubasi tracheal meningkatkan resio yang digunakan, semuanya mempunyai
infeksi saluran nafas bagian bawah oleh hambatan dan tak satupun betul-betul sensitif
obstruksi mekanik dari trachea, kegagalan dari dan spesifik untuk dipertimbangkan sebagai
pembersihan mukosiliary, trauma sistem test gold standart. Kultur darah mempunyai
eskalator mukosiliary dan adanya gangguan nilai diagnostik dan prognostik, tetapi
dengan batuk. Perlekatan bakteria (misal sensitivitasnya hanya 8-20%, dan perannya
Pseudomonas) pada epitelium trachea dan terbatas. Serupa, dengan pemeriksaan sputum
biofilm yang melapisi tube endotracheal juga tidak sensitif dan tidak digunakan secara
rutin. Test noninvasif yang paling berguna

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 615


Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

adalah pemeriksaan aspirasi tracheobronchial 8. Ertapenem 1 gr sehari.


(TBAs). Metoda ini mempunyai derajad
sensitivitas yang tinggi, tapi kelemahannya tes Dikarenakan angka kematian yang tinggi,
ini tidak dapat membedakan antara mikroba terapi harus dimulai segera pneumonia
yang beranggungjawab sebagai penyebab dicurigai. Tak ada konsensus regimen yang
pneumoni dan koloni dari flora normal. Teknik terbaik, karena populasi pasien ini
invasive brochoscopy yaitu dengan mengambil heterogenous, dan flora normal serta pola
sampel langsung dari saluran nafas bagian resistensi harus ditentukan dulu. Sesudah hasil
bawah tanpa kontaminasi dari saluran nafas dari sputum, darah, dan kultur cairan pleura
bagian atas atau sekresi oral, hasilnya terlihat tersedia, ini memungkinkan awal terapi yang
tidak berbeda secara bermakna dengan teknik lebih luas.5
noninvasif.6 Lama terapi antibiotika adalah
Diagnosis banding dari gejala dan tanda individualisme berdasarkan mikroba
infeksai saluran nafas bagian bawah yang baru patogennya, beratnya penyakit, respon
pada penderita di rumah sakit adalah congstive terhadap penyakit, dan kondisi co-morbid.
heart failure, atelektasis, aspirasi, Akut Tidak ada konsensus tentang durasi terapi
Respiratory Distress Sindrome (ARDS), antibiotika pada semua pasien HAP. Walaupun
tromboembolisme paru, perdarahan paru, dan kecurigaan awal adalah lemah, antibiotika
reaksi obat.5 secara aman harus distop sesudah 72 jam, jika
gambaran klinik tidak berubah secara
Pengobatan dan Lama Pengobatan bermakna. Direkomendasikan bahwa durasi
Sesudah diagnosa HAP ditegakkan, pengobatan harus memperhatikan beratnya
penting untuk segera memulai terapi, sebab penyakit, waktu untuk munculnya respon
bila terlambat ini merupakan cara mengatasi klinik, dan mikroba patogennya. Para ahli
infeksi yang buruk. Angka kematian sekitar 30% menyarankan bahwa faktor utama untuk
pada penderita yang menerima terapi awal memutuskan durasi terapi harus pada waktu
yang tepat, dibandingkan dengan sekitar 91% repon klinik dan tidak melibatkan patogen, dan
pada pasien yang tidak menerima terapi awal pasien harus diterapi paling tidak 72 jam
yang tepat. Seleksi awal dari antimikroba sesudah respon klinik diperoleh. Respon klinik
hampir selalu atas dasar empiris dan pada terapi antibiotika tidak mungkin pada 48-
berdasarkan pada faktor seperti : beratnya 72 jam pertama, jadi regimen antibiotika
infeksi, faktor resiko spesifik penderita, dan empiris tidak harus berubah selama waktu ini,
total jumlah hari dalam rumah sakit sebelum kecuali langsung oleh adanya hasil
onset. Penumonia dikatakan berat jika : pemeriksaan mikrobiologis. Pada pasien yang
seseorang harus masuk Intensive care unit, gagal berrespon sesudah periode awal,
bukti radiografi yang cepat, dan butuh rekomendasi adalah pertimbangkan antibiotika
ventilator mekanik dan butuh oksigen yang yang lebih luas, pertimbangkan penyebab
tinggi, atau bukti dari adanya sepsis .6 noninfeksious, dan dilakukan test diagnostik
Antibiotika empiris yang invasif.6
direkomendasikan untuk infeksi nosokmial
atau jika mempunyai resiko kecil untuk Ringkasan
patogen yang multiresisten obat, digunakan Hospital-acquired pneumonia (HAP)
salah satu obat dibawah ini : terjadi lebih dari 48 jam sesudah penderita
masuk rumah sakit atau fasilitas perawatan
1. Cefriaxon 1-2 gr IV tiap 12-24 jam kesehatan lainnya, dan mengeluarkan infeksi
2. Gemifloxacin 320 mg oral sehari yang sudah ada pada saat masuk rumah sakit.
3. Moxifloxacin 400 mg oral atau IV sehari Health care-associated pneumonia
4. Levofloxacin 750 mg oral atau IV sehari (HCAP) terjadi pada anggota masyarakat yang
5. Ciprofloxacin 400 mg IV tiap 8-12 jam lebih lama kontak dengan perawatan
6. Ampisilin-silbactam 1.5-3 grIV setiap 6 kesehatan, yang telah merubah mereka
jam beresiko untuk mikroba yang virulent dan
7. Piperacillin-tazobactam 3.375-4.5 gr IV resisten obat. Awalnya harus diterapi dengan
tiap 6 jam antimikroba yang tepat dan spektrum luas

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 616


Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

pada dosis yang adekuat bagi semua pasien 3. Balakrishnan RK, Gambaran Pneumonia
dengan suspek HCAP. pada Anak di RSUP Haji Adam Malik
Diagnosis ditegakkan paling tidak Medan Periode Januari 2011 - Desember
didapati dua dari gejala ini yaitu demam, 2013[internet].2014.[diakses tanggal 7 juli
leukositosis, dan sputum yang virulent. Selain 2017]. Tersedia dari :
itu adanya kekeruhan jaringan parenchym paru http://repository.usu.ac.id/handle/12345
yang baru atau progresif pada rontgen paru. 6789/45821
Pneumonia umumnya dijumpai pada pasien 4. Walker R & Whittlesca C, Clinical Pharmacy
yang membutuhkan perawatan yang intensif and Therapeutics : fifth edition, London,
atau pengguna ventilasi mekanik Churchill Livingstone Elsevier. 2012.
Kultur saluran nafas bagian bawah harus 5. Maxine A Papadakis, MD, Stephen J Mc
diambil pada semua pasien sebelum terapi Phee, MD, Michael W Rabow, MD, A
dengan antimikroba, tetapi pengambilan Lange Medical Book, New York,
dimulai jangan terlambat pada terapi empiris 2012.p.275-8
pada penderita yang sakit kritis. 6. Justin L Ranes, Steven Gordon & Alejandro
C Arroliga, Current Clinical Medicine,
Simpulan William D Carey, MD;, Saunders
Pneumonia merupakan suatu Elsevier.2010;p.781-784
peradangan parenchym paru-paru, mulai dari 7. Navdeep K, Brar M, Michael S, Niederman
bagian alveoli sampai bronhus, bronchiolus, MD, Management of community-acquired
yang dapat menular. Hospital-acquired Pneumonia, Therapic Advances in
pneumonia (HAP) adalah suatu Pneumonia Respiratory Disease. 2011;5(1) : 61-78.
yang terjadi 48 jam atau lebih setelah pasien 8. Sato R, Rey GG, Nelson S, Pinsky B,
masuk rumah sakit, dan tidak dalam masa Community-acquired pneumonia episode
inkubasi atau diluar suatu infeksi yang ada saat costs by age and risk in comercially
masuk rumah sakit. Health Care-associated insured US adult aged 50 years. Applied
pneumonia (HCAP) adalah Pneumonia yang health economic and health policy,
terjadi pada anggota masyarakat (yang tidak 2013;11 (3) : 251-8
dirawat di rumah sakit), yang secara ekstensif 9. Mandell LA, Wunderink RG, Anzuento A,
kontak dengan perawatan kesehatan, sehingga Bartlett JG, Campbell GD, Dean NCgpbell
merubah resiko mereka terhadap mikroba GD, Dean NC, et al, Infectious Diseases
yang virulent dan resisten dengan obat. Society of America / American Thoracic
Sesudah diagnosa HAP ditegakkan, penting Society cunsensus guidelines on the
untuk segera memulai terapi, sebab bila management of community-acquired
terlambat ini merupakan cara mengatasi pneumonia in adult, Clinical Infectious
infeksi yang buruk. Diseases, 2007;44 (Supplement 2) : S27-
S72
Daftar Pustaka 10. Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran,
1. Cuncha A. Community Acquired Jakarta : Media Aesculapius. 2014.
Pneumonia[internet].2013. [diakses 11. Fauci, Braunwald, Casper dkk, Harrison :
tanggal 7 Juli 2017]. Tersedia dari ; Manual Kedokteran, Jilid 2, Tangerang.
http://emedicine.medscape.com/article/2 2012.
34240-overview#a1.
2. Liu W, Tian Y, Hai YT, Zheng Z, Cao Q,
Prevalence of Nosocomial infection in tje
Inner Mongolia Autonomous Region of
China (2012-2014). Public Health Central
Seoul University. 2015;7(9) : 1650-7.

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 617


Efrida Warganegara l Pneumonia Nosokomial

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 618

You might also like