You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

Disain bangunan gedung merupakan proses interaksi yang melibatkan banyak pihak (ahli, pemilik
dan pemerintah) dan banyak keahlian (arsitek, ahli struktur, ahli geologi/geotek, analis, cost estimator,
ME, dll). Keterlibatan yang sangat luas ini membutukan kerja sama dan yang lebih penting adalah
kesamaan paham bahwa produk arsitektur/bangunan yang dihasilkan pada dasarnya merupakan produk
bersama atau kolaborasi semua pihak. Dengan pengertian demikian diskusi dan dialog dapat terjadi secara
optimal.
Performance suatu bangunan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek arsitektural,
keamanan dan keselamatan bangunan, biaya, pemanfaat energi dan lain-lain. Modul ini disiapkan guna
membantu calon engineer dan engineer mudah untuk memahami bagaimana proses perencanaan
bangunan rendah dengan penekanan pada aspek keamanan bangunan. Jadi yang menjadi perhatian utama
dari modul ini adalah aspek konstruksinya.
Untuk memahami proses diasain yang disajikan dalam laporan ini peserta harus memenuhi
kriteria minimal tertentu, yaknik: familiar dengan konstruksi bangunan gedung setidak-tidaknya
konstruksi bangunan tidak bertingkat. Untuk itu peserta minimal telah menyelesaikan pendidikan teknik
bangunan menengah.

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan bagunan perumahan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
sesuai dengan bertambahnya penduduk pada suatu daerah, pembangunan perumahan ini
seringkali tidak memperhatikan sistem struktur bangunan tahan gempa sehingga jika terjadi
gempa biasanya menimbulkan permasalahan yang serius pada bangunan serta menimbulkan
kerugian nyawa serta harta benda.
Pada saat ini banyak usaha-usaha dilakukan agar dapat mengurangi besarnya kerugian
yang ditimbulkan oleh gempa atau dengan kata lain mengurangi tingkat kerentanan bangunan
serta tingkat kerugian yang timbul dari bahaya gempa (Mitigasi Gempa).
Mitigasi Gempa merupakan upaya dari semua pihak untuk meminimalisir kerentanan–kerentanan
yang diakibatkan oleh fenomena alam yakni gempa. Oleh karena pentingnya usaha ini maka perlu
dilakukan kajian–kajian teknis sebagai salah satu usaha mengurangi kerentanan – kerentanan
yang bakal terjadi.
Meski demikian perlu disadari bahwa tidak semua kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
suatu struktur telah dilakukan dengan kajian – kajian rasional sesuai dengan apa yang telah
disyaratkan dalam peraturan-peraturan bangunan tahan gempa sehingga memberikan jaminan
yang cukup baik bagi penghuninya. Dengan demikian praktis bahwa tidak semua struktur yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang distandarkan melainkan masih banyak kekurangan oleh karena
keterbatasan sumber daya, baik itu sumber daya material maupun sumber daya keteknisan itu
sendiri.

1.1
Untuk itu perlu dilakukan evaluasi–evaluasi atau kajian–kajian mendalam terhadap suatu
bangunan untuk mengetahui tingkat kelayakannya oleh karena itu maka penulis merasa perlu
untuk mengadakan evaluasi kelayakan teknis bangunan tahan gempa pada bangunan rumah
tinggal.

1.2 TUJUAN
Kegiatan penelitian yang dijalankan dalam rangka penulisan ini bertujuan sebagai berikut :
 Kepastian keamanan bangunan eksisting
 Sistem struktur eksisting
 Evaluasi berdasarkan syarat yang berlaku

1.3 BATASAN MASALAH


Batasan Masalah dalam Pengkajian ini adalah Perencanaan Rumah tinggal sederhana.
Konsep Evaluasi yang diterapkan adalah konsep sederhana yang hanya dapat diterapkan pada
bangunan – bangunan dengan konfigurasi dan system struktur yang sederhana yang tahan
terhadap gempa.

1.2

You might also like