Professional Documents
Culture Documents
Lokasi studi dari objek bangunan yang penulis ambil berada di keluran Tarus kec.
Kupang Tengah kab.Kupang, yang pada umumnya memiliki kondisi tanah yang labil yaitu
kondisi tanah berbatu parak.
Untuk kondisi kegempaan, yaitu apabila terjadinya gempa pada daerah studi tersebut
maka kecil kemungkinkan sekali untuk terjadinya rekahan tanah karena tanah pada daerah
study tersebut berbatu parak sehingga jika terjadi gempah kecil kemungkinan terjadi
keretakan pada tanah di daerah study tersebut.
Bangunan yang dipakai sebagai obyek studi adalah bangunan rumah tinggal yang
berlokasi di Kelurahan Liliba, Jalan Farmasi Kabupaten Kupang. Dibanguan dengan dana
pribagi sebagai Rumah tinggal, berukuran 14 x 9.5 ( Gambar Denah bangunan terlampir ),
dikerjakan oleh seorang kepala tukang dan seorang pembantu tukan. Posisi bangunan
terhadap bangunan terdekat, seperti sketsa gambar dibawah ini .
2.3. Spesifikasi Teknis Bangunan
Spesifikasi teknis bangunan yang ditinjau terdiri dari dua pekerjaan yaitu
pekerjaan struktural dan pekerjaan architektural. Pekerjaan structural terdiri dari :
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan sloof, kolom, balok keliling
Atap
Sedangkan pekerjaan architektural meliputi :
Pekerjaan dinding
Pekerjaan pintu dan jendela
Hasil pengamatan lapangan dari bangunan yang ditinjau diuraikan dalam bentuk table
seperti dibawah ini :
A. Pekerjaan Struktural
URAIAN SKETSA
Pondasi:
Lebar atas pondasi = 30 cm
Lebar bawah pondasi = 80 cm 0.80
Tinggi sloof = 20 cm
Sloof 15/20
Diameter tulangan tarik = 12 mm
Ø 8-25
Diameter tulangan geser =6 mm 0.20
Jarak sengkang = 25 cm Ø 12
Komposisi campuran = 1Pc : 2Psr : 3Krkl
Kolom:
Lebar kolom = 10 cm
Panjang kolom = 10 cm Kolom 10/10
Ø 8-25
Tinggi kolom = 300 cm 4 Ø 12
Diameter tulangan tarik = 12 mm
Diameter tualangan geser = 6 mm
Komposisi campuran = 1Pc : 2Psr : 3Krkl
Balok Keliling
Lebar sloof = 15 cm
0.15
Kuda-kuda:
Material kuda-kuda menggunakan kayu klas
I (Jati)
Balok tarik: NOK
6/12
Lebar = 12 cm SKOOR
6/12
GORDING
Tebal = 6 cm SENG
KK
SKOOR
6/12 PLAT
ANGKER
GELOMBANG
Panjang = cm ANGKER
MERAH
Lebar = 12 cm
1.08 8.00
Kaki kuda-kuda:
Lebar = 12 cm
Tebal = 6 cm 1.02
Panjang = cm 2.56
Skoor:
DETAIL KUDA-KUDA 2
Lebar = 12 cm Skala 1 : 50
Tebal = 6 cm
Panjang = cm
Gording:
Material gording menggunakan kayu klas II (Cemara)
Lebar = 12 cm
Tebal = 6 cm
Panjang = cm
B. Pekerjaan Architektural
URAIAN SKETSA
Tembok:
Pasangan tembok dengan menggunakan
batako Plesteran
Tinggi tembok = 350 cm Pasangan Tembok
Tebal pasangan tembok = 12 cm
Komposisi campuran = 1Pc : 6Psr
Plesteran:
0.39 0.45
1.81
1.26 2.22
1.66
0.70
1.00
2.4. Ikatan Antar Struktur Utama
Dalam beberapa kejadian, ketika terjadi keruntuhan pada bangunan diketahui salah
satu penyebabnya adalah ikatan antar struktur utama yang tidak benar, bahkan tidak
dilakukan ikatan dan hanya diletakkan saja
a. Hubungan Pondasi dengan Sloof
Hubungan Sloof dengan Badan Pondasi tidak diikat dengan menggunakan angker.
Sloof 15/20
0.15
Ø 8-25
Ø 12 0.20
0.80
Pasangan Batu
Aanstamping
Urugan Pasir
0.20
0.15 0.05
0.80
1.00
Kolom 10/10
Sloof 15/20
c. Hubungan Ringbalk dengan Kolom
Tulangan dari kolom diikat dengan tulangan ringbalk, dan dilanjutkan melewati ringbalk
dengan maksud agar berfungsi sebagai angker untuk mengikat rangka atap bangunan
tersebut.
sengkang
Tul. Kolom
Sengkang Kolom
Tul. Memanjang Sloof
Sengkang Sloof
4 Ø 12
Ø 6 - 25
Tul. Kolom
Sengkang Kolom
Tul. Memanjang Sloof
Sengkang Sloof
d. Kuda-kuda Kayu
Kuda-kuda kayu yang digunakan adalah seperti gambar di bawah ini:
Gording 6/12
Penyokong 8/12
80 RingBalk 15/20
70
ListPlank 2 x 3/20
100
350
DETAIL KK
Skala 1 : 25
Plate Strip
Penyokong 812
Balok Pengunci
Behel U 12"
1. PONDASI:
a. Jenis pondasi : Menerus
b. Dimensi Galian: Seperti
sketsa Urugan Pasir
d. Komposisi campuran:
1:5 Aanstamping
Urugan Pasir
Nb. Data diperoleh lewat hasil
wawancara dengan tukang dan
pengamatan di lapangan.
2. JOIN KOLOM
PONDASI
a. Kedalaman tulangan
kolom masuk ke
pondasi : 10-20 cm
b. Sistem angker yang lain
: Tidak Ada
Foto Tidak Ada Nb. data diperoleh lewat hasil
wawancara dengan tukang.
Tampak Depan
3. KOLOM
a. Ukuran kolom : 15 x 15 cm
b. Tebal selimut : 1-2 cm
c. Jumlah tulangan memanjang kolom : 4 bh
d. Diameter tul. memanjang kolom : 12 mm
e. Diameter sengkang : 6 mm
f. Jarak sengkang : 25 cm
g. Bengkokan sengkang kolom : ±45º dan
panjang bengkokan 3-5 cm dan hanya pada
bagian bawah saja sedangkan bagian atas
tidak dibengkokkan.
4. SLOOF
a. Ukuran kolom : 15 x 15 cm
b. Tebal selimut : 1-2 cm
c. Jumlah tulangan memanjang kolom : 4 bh
d. Diameter tul. memanjang kolom : 12 mm
e. Diameter sengkang : 6 mm
f. Jarak sengkang : 25 cm
g. Bengkokan sengkang kolom : ±45º dan
panjang bengkokan 3-5 cm dan hanya pada
bagian bawah saja sedangkan bagian atas
tidak dibengkokkan.
DINDING
a. Bahan Yang Digunakan :
Batako
b. Tebal siar antara batu : 2-3
cm
350 cm
c. Tebal plesteran : 3 cm 170
d. Komposisi camp. pas.
tembok 1pc : 6 psr 120
e. Luas Bukaan Jendela : 20.40
m²
f. Lebar dinding : 3.00 m
g. Tinggi dinding : 3.50 m 300 cm