Professional Documents
Culture Documents
1. Bilirubin
2. Aminotransferase aspartat (AST)
3. Aminotransferase alanin (ALT)
4. Fosfatase alkali (ALP)
5. Transpeptidase Gamma-glutamil (GGT)
6. Albumin
Waktu protrombin (PT) yang merupakan bagian dari pemeriksaan profil koagulasi merupakan
tambahan esensial bagi uji fungsi hati. AST dan ALT sebenarnya tidak spesifik bagi liver. AST juga
akan dilepaskan jika jaringan otot (termasuk otot jantung) mengalami kerusakan. ALP akan
meningkat pada beberapa patologi tulang, oleh karenanya ALP juga merupakan bagian dari
pemeriksaan profil tulang (bone profile).
Bila terdapat abnormalitas pada pemeriksaan uji fungsi hati dasar ini, maka akan diperlukan uji yang
lebih spesifik untuk mengetahui etiologi dasar suatu penyakit hati.
Secara garis besar, gangguan fungsi dapat digolongkan dalam 3 pola berbeda:
Pola-pola gangguan fungsi hati ini akan membantu mempersempit diagnosis diferensial gangguan
fungsi hati. Pemahaman akan etiologi berbeda dalam gangguan fungsi hati akan memudahkan
penentuan urutan investigasi selanjutnya.
Bila terjadi kerusakan hepatoseluler, hepatosit akan melepaskan transaminase (AST dan ALT).
Peningkatan AST dan ALT dapat diistilahkan dengan “transaminitis”.
Apabila terdapat obstruksi pada aliran cairan empedu dari liver, pola kolestatik akan terlthat
(peningkatan ALP dan GGT). Kadar bilirubin juga akan turut mengalami peningkatan.
Bilirubin akan dikonjugasi di hati dengan penambahan gugus glukoronida. Pengukuran bilirubin
melibatkan kadar bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk) dan bilirubin yang belum terkonjugasi
(bilirubin indirek). Bilirubin total merupakan total jumlah bilirubin direk dan indirek.
Kesulitan interpretasi akan muncul jika pada kondisi penyakit liver kolestatik, kadar AST dan ALT
turut meningkat. Turut meningkatnya kadar AST dan ALT ini dapat dijelaskan dengan peningkatan
tekanan balik (back pressure) pada hati. Pada kondisi ini, peningkatan ALP dan GGT akan memiliki
proporsi jauh di atas peningkatan AST dan ALT.
Pada kondisi jaundice kolestatik, peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk) dapat
dideteksi dalam urin melalui urinalisis.
Salah satu fungsi hati adalah sintesis protein. Pada gagal hati, fungsi sintesisnya juga akan
dipengaruhi. Hal ini akan termanifestasi sebagai rendahnya kadar albumin dan peningkatan waktu
protrombin (hati berperan dalam menghasilkan faktor-faktor pembekuan).