You are on page 1of 3

Atmosfer

Pengertian Atmosfer
Kata atmosfer berasal dari bahasa Yunani, dari kata atmos yang berarti udara dan spheira
yang berarti lapisan.
Atmosfer adalah selimut gas yang menyelubungi sebuah planet, khususnya planet bumi.
Atmosfer megelilingi sebuah planet dengan lapisan yang sangat tebal, bahkan jaraknya
sampai ribuan kilometer dari planet tersebut ke atas atau ke luar angkasa.
Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh
grafitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar. Unsur-unsur yang
terdapat dalam atmosfer adalah nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon. Ke empat
unsur tersebut menempati 99,97% (hampir 100%) volume atmosfer.
Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer tersusun oleh
sejumlah unsur yaitu: Nitrogen (N2) sebesar 78,08%, Oksigen (O2) sebesar 20,94%, Argon
(Ar) sebesar 0,90%, Karbondioksida (CO2) sebesar 0,03% dan sisanya terdiri atas gas lainnya
dengan jumlah sedikit.
Sifat fisik atmosfer
Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Merupakan campuran berbagai gas yang
tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata; Memiliki berat sehingga memiliki juga tekanan
udara; Mengembang jika terkena panas dan mengerut ketika dingin; Jika terjadi perbedaan
tekanan, maka terjadilah pergerakan udara yang disebut angin yang bergerak dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah; Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan.
Lapisan-lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer.
Pembagian lapisan atmosfer tersebut didasarkan pada pada perbedaan karakteristik
temperatur antarlapisan.
a. Lapisan Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0 meter – 12 km di
atas permukaan air laut (dpl). Di khatulistiwa, troposfer memiliki ketebalan 16 – 18 km,
di kutub ketebalannya 8 – 10 km. Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh rotasi bumi,
akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan khatulistiwa. Menurut toeri
Braak di daerah khatulistiwa, pada lapisan ini setiap naik 1000 m, suhu turun rata-rata
6,1ºC. Pada lapisan ini terdapat gejala-gejala cuaca, seperti angin, awan, hujan,
halilintar, pelangi, dan lain-lain. Peralihan antara troposfer dengan stratosfer disebut
tropopause.
b. Lapisan Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian 18 – 49 km dpl. Lapisan atasnya mengandung ozon
untuk menyerap ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Pada bagian
puncak atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai rata-rata -550 C. Di atas stratosfer
terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan
mesosfer.
c. Lapisan Mesosfer (Campuran)
Mesosfer terletak pada ketinggian 49 – 82 km dpl. Semakin naik ketinggiannya, suhu
udara semakin turun sampai -730 C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat
tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi sehingga bumi terlindung. Di atas
lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer.
d. Lapisan Termosfer (Ionosfer)
Termosfer berada pada ketinggian 82 sampai + 400 km. Pada ketinggian 480 km suhu
mencapai 1.2320 C. Di lapisan ini, terlihat aurora dan awan pijar yang kadang kala
berkilauan di pagi dan sore. Pada ketinggian 80 – 360 km, terdapat lapisan ionosfer
tempat partikel ion yang berfungsi sebagai pemantul gelombang suara radio yang
terdiri atas:
- Gelombang panjang berukuran 30.000 – 1.000 km yang disebut lapisan Kennely
heavyside.
- Gelombang menengah berukuran 1.000 – 200 m
- Gelombang pendek berukuran 200 – 10 m, yang disebut lapisan Appleton.
e. Lapisan Eksosfer
Eksosfer berada pada ketinggian lebih dari ± 400 km. Dalam lapisan ini terdapat atom-
atom yang bergerak secara tidak beraturan. Lapisan ini mengandung gas hidrogen dan
kerapatannya makin tipis sampai hampir habis diambang angkasa luar. Cahaya redup
yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya
merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya
dan bergelantungan di angkasa. Lapisan ini juga dinamakan dissipasisfer.
Manfaat / Peranan Atmosfer bagi kehidupan
Atmosfer memiliki peran yang besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di
bumi. Peran atmosfer bagi kehidupan di bumi diantaranya:
1. Melindungi bumi dari meteor atau benda angkasa yang lain yang menuju ke bumi.
Melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh ke bumi karena
terkena gaya gravitasi bumi.
2. Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang sangat berbahaya, untuk kehidupan
makhluk hidup yang ada di bumi dengan lapisan ozon.
3. Mengandung bermacam-macam gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan
untuk bernafas serta untuk keperluan yang lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon
dioksida, dan lain-lain.
4. Media cuaca yang mempengaruhi angin, awan, salju, hujan, topan, badai dan lain
sebagainya.
5. Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap stabil, karena tanpa atmosfer
suhu di permukaan bumi akan sangat panas ataupun sangat dingin.
6. Memantulkan gelombang radio.
7. Selain itu, gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai
berikut:
a. Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.
b. Oksigen untuk pernapasan.
c. Karbondioksida untuk fotosintesis.
d. Neon untuk lampu listrik.
e. Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.

You might also like