You are on page 1of 5

Asuhan Persalinan Kala I

No.Dokumen No.Revisi Halaman


14/003/IV/2016 0 1/4
Ditetapkan oleh,
Tanggal Ditetapkan
Direktur RS Biomedika Mataram
STANDAR 15 April 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Stephanus Gunawan
NIK. 02.0812.01
PENGERTIAN Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika usia kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), persalinan terjadi spontan, presentasi belakang
kepala, berlangsung tidak lebih dari 18 jam, tidak ada komplikasi pada
ibu maupun janin.
Pada proses persalinan normal kala I, terdapat 2 fase, yaitu fase laten
(pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, durasi sekitar 8 jam) dan fase aktif
(pembukaan serviks 4 hingga lengkap (10 cm), durasi sekitar 6 jam).
TUJUAN Menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap
tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip
keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
diinginkan (optimal).
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 61 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi
PROSEDUR 1. Persiapan umum meliputi:
 Kamar bersalin bersih, suhu nyaman, sirkulasi baik dan terlindung
dari tiupan angin. Untuk mencegah kehilangan panas pada bayi
baru lahir, suhu ruangan minimal 250C dan semua pintu serta
jendela harus tertutup.
 Air bersih dan mengalir untuk 24 jam
 Air disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
 Larutan sabun, antiseptik, dekontaminan/DTT, deterjen, kain
pembersih, kain pel, sarung tangan dan peralatan-bahan proses
peralatan pakai ulang
 Ruang inpartu/observasi dan kamar mandi
 Tempat tidur yang bersih untuk ibu dan rawat gabung BBL
 Meja resusitasi dan asuhan BBL (dilengkapi radiant warmer).
 Meja instrumen
Asuhan Persalinan Kala I
No.Dokumen No.Revisi Halaman
14/003/IV/2016 0 2/4

PROSEDUR  Wadah dan proses limbah


2. Persiapan Peralatan, Obat-Obatan dan Bahan yang Diperlukan
3. Dukungan Emosional
Anjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama
persalinan dan proses kelahiran bayinya. Minta mereka berperan
aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang
mungkin sangat membantu kenyamanan ibu. Hargai keinginan ibu
untuk menghadirkan kerabat atau teman khusus untuk
menemaninya.
4. Mengatur Posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama
persalinan dan minta suami dan pendamping lainnya untuk
membantu ibu. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok,
berbaring miring atau merangkak. Posisi tegak atau jongkok dapat
membantu turunnya kepala bayi dan dapat memperpendek waktu
persalinan. Beritahukan pada ibu untuk tidak berbaring telentang
lebih dari 10 menit dan ajari teknik bernapas.
5. Jaga privasi ibu. Gunakan tirai penutup dan tidak menghadirkan
orang lain tanpa seizin ibu
6. Pemberian Cairan dan Nutrisi
Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minum
air) selama persalinan untuk mencegah dehidrasi.
7. Kamar Mandi
Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin dan izinkan ibu
untuk mandi dan membasuh kemaluannya setelah buang air
kecil/besar
8. Pencegahan Infeksi
Anjurkan ibu membersihkan diri di awal persalinan dan memakai
pakaian yang bersih. Praktik mencuci tangan, menggunakan
peralatan steril/DTT dan barier protektif akan menurunkan risiko
infeksi ke tingkat yang paling rendah
9. Partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu
persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik
Asuhan Persalinan Kala I
No.Dokumen No.Revisi Halaman
14/003/IV/2016 0 3/4

PROSEDUR 10. Pantau parameter berikut secara rutin menggunakan partograf:


Frekuensi pada Kala I Frekuensi pada
Parameter
Fase Laten Kala I Fase Aktif
Tekanan darah Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Nadi Tiap 30-60 menit Tiap 30-60 menit
Suhu Tiap 4 jam Tiap 2 jam
Denyut jantung janin Tiap 1 jam Tiap 30 menit
Kontraksi Tiap 1 jam Tiap 30 menit
Pembukaan serviks Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Penurunan kepala Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Warna cairan amnion Tiap 4 jam Tiap 4 jam
11. Isi dan letakkan partograf di samping tempat tidur atau di dekat
pasien
12. Lakukan pemeriksaan kardiotokografi admission test saat ibu masuk
kamar bersalin
13. Pasang infus intravena untuk pasien dengan:
 Kehamilan ≥ 5
 Hemoglobin ≤9 g/dl atau hematokrit ≤27 %
 Riwayat gangguan perdarahan
 Sungsang
 Kehamilan ganda
 Hipertensi
 Persalinan lama
14. Yang harus diperhatikan dalam persalinan kala I:
Kemajuan Tanda dan Gejala Keterangan
Persalinan  Kontraksi tidak progresif Lihat SPO Persalinan Lama
teratur
 Kecepatan pembukaan serviks
≤ 1cm/jam
 Serviks tidak dipenuhi bagian
bawah janin
Kondisi ibu  Denyut nadi meningkat Kemungkinan dehidrasi atau
 Tekanan darah turun kesakitan
 Terdapat aseton urin Nilai adakah perdarahan
Curiga asupan nutrisi kurang,
beri
dekstrosa IV bila perlu
Kondisi  Denyut jantung <100 atau Curiga kemungkinan gawat
bayi >180/menit janin
 Posisi selain oksiput anterior
dengan fleksi sempurna Lihat SPO
malposisi/malpresentasi
Asuhan Persalinan Kala I
No.Dokumen No.Revisi Halaman
14/003/IV/2016 0 4/4

PROSEDUR 15. Selain kondisi di atas, ada beberapa tindakan yang sering dilakukan
namun sebenarnya tidak banyak membawa manfaat bahkan justru
merugikan, sehingga tidak dianjurkan melakukan hal-hal berikut:
 Kateterisasi kandung kemih rutin meningkatkan risiko infeksi
saluran kemih. Lakukan hanya jika ada indikasi
 Posisi terlentang mengurangi detak jantung dan menurunkan
aliran darah uterus sehingga kontraksi melemah
 Mendorong abdomen menyakitkan bagi ibu dan meningkatkan
risiko ruptur uteri
 Mengedan sebelum pembukaan serviks lengkap dapat
menyebabkan edema dan/atau laserasi serviks
 Enema
 Pencukuran rambut pubis
 Membersihkan vagina dengan antiseptik selama persalinan

UNIT TERKAIT Kamar bersalin, kamar operasi

You might also like