You are on page 1of 2

1.

Stadium
Stadium syok menurut Chandrasoma & Taylor (2005, h.124) :
a. Stadium konpensasi
Mekanisme kompenssasi yang diaktifkan oleh penurunan curah jantung
antara lain adalah rangsangan simpatis secara reflek, yang mempercepat frekuensi
jantung (takikardi) dan menyebabkan vasokonstriksi perifer yang
mempertahankan tekanan darah di organ-organ vital (otak dan miocardium).
Tanda klinis syok yang paling awal adalah denyut nadi cepat dengan volume kecil
(halus).
Vasokonstriksi perifer paling nyata terjadi di jaringan-jaringan kurang
vital. Kulit menjadi dingin dan lembab. Vasokonstriksi di arteriol ginjal
menurunkan tekanan dan laju filtrasi glomerulus sehingga menurunkan keluaran
urin (ologuria). Oliguria merupakan mekanisme kompensasi untuk menahan
cairan.
b. Stadium gangguan perfusi jaringan
Vasokonstriksi berat yang berlangsung lama sangat berbahaya karena
mengganggu perfusi jaringan, mengganggu pertukaran cairan, dan oksigenasi
jaringan, serta menimbulkan pengedapan, yang selanjutnya menghalangi aliran
darah kapiler.
Gangguan perfusi jaringan mempunyai beberapa efek merugikan. Kondisi
ini meningkatkan glikolisis anaerob, yang mengakibatkan produksi asam laktat
dan asidosis laktat, yang hampir selalu ada pada syok. Gangguan perfusi jaringan
(berat dan berlangsung lama) menimbulkan nekrosis sel. Pada ginjal terjadi
nekrosis tubulus renalis akut yang mengakibatkan gagal ginjal akut. Pada paru,
hipoksia akibat gangguan perfusi menyebabkan kerusakan alveolus akut dengan
edema intra alveolus, perdarahan, dan pembentukan membran fibrin hialin (syok
paru atau sindrom gawat nafas dewasa). Dihati, dapat terjadi nekrosis anoksik
daerah sentral lobulus hati. Nekrosis iskemik usus sering disertai perdarahan atau
pelepasan endotoksin bakteri yang selanjutnya memperberat status syoknya.
c. Stadium dekompensasi
Ketika syok berlanjut, terjadilah dekompensasi. Refleks vasokonstriksi perifer
gagal, mungkin karena hipoksia kapiler dan asidosis meningkat. Terjadi
vasodilatasi dan stasis tersebar luas yang mengakibatkan tekanan darah menurun
progresif (hipotensi) sampai berkurangnya perfusi otak dan miokardium sampai
ketingkat kritis. Hipoksia serebral menyebabkan disfungsi otak akut (kehilangan
kesadaran, edema, degenerasi neuron). Hipoksia miokardium mengakibatkan
menurunnya curah jantung lebih lanjut, dan dapat segera terjadi kematian.

You might also like