Professional Documents
Culture Documents
donnynurhamsyah.blogspot.com
Universitas Respati Yogyakarta
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Dosen Pengampu : Listyana Natalia R. S. Kep. Ns
Disusun Oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan askep yang berjudul ‘’ Pemenuhan Kebutuhan
Istirahat dan tidur ‘’. Askep ini dibuat untuk meyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih
kemampuan mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
askep ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Askep ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan askep ini.
Semoga askep ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I Pendahuluan..............................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Tujuan.........................................................................................................
B. Jenis-Jenis Tidur..........................................................................................
C. Fungsi Tidur................................................................................................
Bab IV Pembahasan............................................................................................
Bab V Penutup....................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
A. Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status,
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel
dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang
sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di
harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga
memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.
B. Tujuan
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan
istirahat dan tidur.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
. A. DEFINISI ISTIRAHAT & TIDUR
I. Pengertian Istirahat
Kata ”Istirahat” mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai, menyegarkan
diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang
membosankan,menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, apat dikatakan bahwa
istirahat merupakan ledakan yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari
kecemasasn, (Ansietas). Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat , misalnyan, Narrow
(1967) yang di kutip oleh Perri an Potter 1993 Mengemukakan beberapa karakteristik yang
berhubungan dengan istirahat diantaranya :
2. Merasa di terima
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap
lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan sensori
yang cukup (Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang
relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, namun lebih merupakan suatu
urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki kesadaran
yang bervariasi terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap
rangsangan dari luar.
Sekarang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini gelombanng otak
lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Dengan tanda :
mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun,
metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat Selama tidur maka dalam tubuh
seseorang terjadi perubahan proses fisiologis,antara lain :
B. Jenis-jenis tidur
a.TahapI
Merupakann tahap transmisi antara bangun dan tidur dengn ciri: Rileks, masih
sadar dengan lingkungan,merasa mengantuk,bola mata bergerak dari samping ke samping,
frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini
berlangsungselama lima meanit.
b.TahapII
Merupakann tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun berciri : Mata
umumnya menetap, denyut jantung dan freakuensi nafas menurun, temperature tubuh
menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 5-10 menit
c.TahapIII
Merupakann tahap tidur berciri : denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh
lainnya lambat, di sebabkan oleh dominasi system saraf parasimpatis dan sulit banngun.
d.TahapIV
Merupakan tahap tidur berciri : Kecepatan jantung dan pernafasan turun, jaranng
bergerak dan sulit di bangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambunng turun, tonus otot
turun.
Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode
pertam terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangt lelah maka awal tidur
sangat cepat menabahkan jenis tidur ini tidak ada.
C. Fungsi Tidur
A. EfekFisiologis :
a) Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
b) Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh karena
selama tidur terjadi penurunan.
Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang butuhkan seseorang. Semakin
tua usia maka semakin sedikit pula lama tidur yang di butuhkan. Hal tersebut dapat di lihat
pada tabel di bawa ini :
a) 0-1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari Pernafasan teratur gerak tubuh sedikit, 50% tidur
NREM., banyak waktu tidurnya di lewatkan pada tahap II dan IV tidur NREM.setiap siklus
sekitar 45-60 menit
b) 1 bulan-18bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 20%-30% tidur REM, tidur lebih lama pada
malam hari, punya pola terbangun sebentar.
c) 18 bulan-3 tahun Masa Anak 11-12 Jam/Hari 25% tidur REM banyak tidur pada mala
hari,terbangun dini hari berkurang, siklus bangun tidur normal sudah menetap pada umur 2-3
tahun
d) 3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari 20 % tidur REM ,periode terangun kedua hilang pada
umur 3 tahun, umur 5 tahun tidur tidak ada kecuali kebiasaan tidur sore hari.
e) 6-12 Tahun Masa sekolah 10 jam/hari 18,5% tidur REM, sisa waktu tidur relative kostan.
g) 18-40 Tahun Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I,
50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
h) 40-60 Tahun Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia
dan sulit untuk dapat tidur.
i) 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/ hari 20%-25% tidur REM, tidur tahap IV nyata
berkurang terkadang tak ada, mungkin menngalami insomnia dan sering terbangun sewaktu
tidur malam hari.
B. Fisiologi tidur
Fisiologi tidur merupaka peangaturan kegiata tudur oleh adanya hubungan mekanisme
screablea yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat
tidur dan bangun, Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf
perifer Endokrin kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson 1993,dalam potter).
Tiap kejadian tersebut dapat di identifikasi atau di rekam dengan electreoencephalogram
(EEG) untuk aktifitas listrik otak, pengukran tonus otot dengan meggunakan
elektromiogram(EMG) dan elektroculogram (EOG) untuk mengukur pergeraka mata.
Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme selebral
yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan bangun.
Recticular activating system (RAS) di bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel-sel
khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran. RAS memberikan stimulus
visual,audiotori,nyeri dan ensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri.
(emosi,proses,pikir).
Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam
posisi rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu BSR
mengeluarkan serum serotonin.
C. Faktot-faktor yang mempengaruhi tidur.
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat
tidur, misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit
kardiovaskuler dan lain-lain.
2. Kelelahan
3. Stres Psikologis
Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di
sebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem
saraf simpatis.zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.
4. Obat-obatan
5. Nutrisi.
Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya
ptoses tidur.
6. Lingkungan
7. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun
dan menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.
8. Alkohol
Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol
dapat menyebabkan insomnia dan lekas marah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Bp. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A mengeluhkan susah untuk
memulai tidur. Bp.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya yang
menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu
yang sudah ditentukan. Istri Bp.A juga mengatakan Bp.A sering mengigau pada saat tidur.
Bp.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja. Bp.A terlihat pucat,
lemas, dan kantung mata Bp.A terlihat membengkak. Bp.A juga mengatakan nafsu makannya
menurun, disaat makan Bp.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga menurun,
yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Biodata:
Pasien
Nama : Bpk.A
Usia : 57 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Diagnosa medis :
Waktu/tgl masuk RS : 10.00WIB/ 06 Mei 2012
Penanggung Jawab
Nama : Ibu. A
Usia : 56 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Hubungan dengn klien : Istri
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur.
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang :
Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bapak A juga mengatakan sering
mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak focus dalam bekerja.
GENOGRAM
(Untuk Genogram Sangat Mudah Sekali, Saya yakin Anda Mampu Untuk Membuatnya
Sendiri).
d. Nutrisi
Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit
70 kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.
f. Oksigenasi
Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.
g. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h. Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien
hanya berkemih 300cc/hari dan urin kuning.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
b. Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
d. Dada, paru, dan jantung
Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit,
pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanan sama. Pada saat
dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.
e. Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus
secara normal, terdengar setiap 10x/menit.
d. Spiritual
Tidak terkaji
6. Pemeriksaan penunjang
a. Terapi medis
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan
teknik relaksasi.
ANALISIS DATA
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Yogyakarta
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Bp. A mengeluh susah Ansietas Insomnia
untuk memuali tidur
Ds : Bp. A juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang
sudah ditentukan.
Do : Bp. A terlihat pucat, lemas,
dan kantung mata Bp. A terlihat
membengkak.
PERIORITAS DIAGNOSA
1. Insomnia b.d Ansietas
2. Deprivasi Tidur b.d. Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
3. Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Faktor psikologis
INTERVENSI
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Yogyakarta
IMPLEMENTASI
Nama klien : Bpk. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Yogyakarta
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas tentang asuhan keperawatan pada Bpk.A dengan penyakit
insomnia. Adapun ruang lingkup dalam pembahasan ini adalah sesuai dengan proses
keperawatan yaitu mulai dari pengkajian diagnose keperawatan,perencanaan
(intervensi),pelaksanaan (implementasi),dan evaluasi.
A.Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada Bpk.A dengan gangguan Insomnia di UGD
RS.Respati dilakuakan dengan wawancara,observasi,dan pemeriksaan langsung ke
Bpk.A.Selain itu penulis mendapatkan keterangan dari istri Bpk.A.Diskusi dengan perawat
ruangan dari catatan medis dan keperawatan Bpk.A.Pelaksanaan pengkajian mengacu pada
teori,tetapi disesuaikan dengan kondisi Bpk.A saat dikaji.
Pada saat dilakukan pengkajian, Bpk. A beserta istrinya cukup terbuka dan sudah
terjalin hubungan saling percaya antara penulis dengan Bpk.A beserta keluarga sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan Bpk.A
beserta istrinya bersedia menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh
penulis. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dan identifikasi masalah yang
dihadapi oleh klien yang merupakan data focus hingga selanjutnya dirumuskan diagnose atau
masalah keperawatan. Kondisi klinis yang ditunjukkan oleh klien pada kasus Bpk.A saat
dikaji sesuai dengan teori yang ada yaitu keluhan utama klien adalah mengalami susah tidur.
Pada pemeriksaan diagnose keperawatan terdapat hasil yang menyimpang dari :
1. Insomnia berhubungan dengan ansietas
2. Deprivasi tidur berhungan pergeseran tahap tidur baerkaitan dengan penuaan
3. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis.
Pada kasus Bpk.A diberikan terapi medis berupa pemasangan infus RL,20 tts/mnt dengan
pemberian oksigen dan dengan diajarkan melakukan relaksasi.
B.Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul pada Bpk.A adalah insomnia berhubungan dengan
ansietas, deprivasi tidur berhungan pergeseran tahap tidur baerkaitan dengan penuaan,
ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis. Setelah diagnosa atau
masalah keperawatan ditegakkan selanjutnya dilakukan pembuatan rencana tindakan dan
kriteria hasil untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada klien.
Penulis mengambil perioritas diagnosa insomnia bardasarkan keluhan klien yaitu
mengeluh susah untuk tidur, lemas, pucat dan kantung mata terlihat membengkak karena
Bpk.A mengatakan sering merasakan cemas karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia
khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah
ditentukan.
C.Perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data
terkumpuldikelompokkan,dianalisis dan ditetapkan masalah keperawatan.Perencaan disusun
berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien.Setelah masalah
ditentukan berdasarkan prioritas,tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan.Tujuan bisa
ditetapkan dalam jangka panjang atau jangka pendek,harus jelas,dapat diukur dan
realitis.Dijelaskan dalam bentuk perubahan,kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan
yang mengacu pada tujuan yang disusun berdasarkan rencana keperawatan.Pada penyusunan
kriteria hasil penulis menyesuaikan dengan waktu pemberian keperawatan yang dilakukan
penulis yaitu selama 3 x 24 jam.
Perencanaan yang dibuat pada Bpk.A dengan masalah insomnia pada dasarnya untuk
meminimalkan keluhan yang ada pada klien saat itu seperti mengalami susah tidur,badan
terasa lemas dan pucat.
D.Implementasi/Pelaksanaan
Setelah rencana keperawatan dibuat,kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan.Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan
yang diberikan tindakan yang diberikan kepada Bpk.A dengan menerapkan pengetahuan dan
kemampuan klinik yang dimiliki oleh klien berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-
ilmu lainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah di buat dapa terlaksana
dengan baik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan
atau hambatan yang penulis dapatkan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain keterbatasan
sumber referensi buku sebagai acuan penulis dan juga alat yang tersedia, pendokumentasian
yang dilakukan oleh perawat ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui
perkembangan klien dari mulai masuk sampai sekarang secara detail lingkungan fisik atau
fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan keberadaan penulis dirung tempat klien
dirawat terbatas.
E.Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan.tahap evaluasi dalam proses
keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan
menunjukkan apakah tujuan asuhan asuhan keperawatan sudah tercapai sepenuhnya,sebagian
atau belum tercapai serta menemukan masalah apa yang perlu
dikaji,direncanakan,dilaksanakan dan dinilai kembali.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana
keperawatan,menilai,meningkatakan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan
keperawatan yang diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah diberikan terlebih
dahulu.Pada kasus ini,semua tujuan pada setiap masalah keperawatan sudah tercapai karena
implementasi keperawatan yang diterapkan pada klien sesuai dengan waktu yang dilakukan
pada intervensi keperawatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan
tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu
efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh
dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
B. Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengan dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap
klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA