You are on page 1of 8

Antioxidant Compound from The Rhizomes of Kaempferia angustifolia

Collected from Purworejo, Central Java, Secondary Forest

L.B.S. Kardono, Minarti, B. sutaryo, S.T. Buntari, K. Kawanishi


1
Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Jl. Raya Bogor km 46 Cibinong 16911
Tilp. (021)-875-4587; Fax. (021)-875-4588; e-mail: judhi68@yahoo.com
2
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Srengseng Sawah, Jakarta

ABSTRACT
Four alkaloids, brucine, brucin N-oxide, colobrine N-oxide, and strychine
N-oxide were isolated from the bark of Strychnos ligustrida Bl. (Loganiaceae).
Their structures were determined by spectroscopic data analysis, in particular
by the Nuclear Magnet Resonance (1H and 13 C NMR) and 2D NMR (1H-1H
COSY, 13C-1H COSY) and mass spectroscopy (MS).

Keywords: Strychnos ligustrida Bl., Loganiaceae, brucine, brucine N-oxide,


colobrine N-oxide, and strychnine N-oxide

PENDAHULUAN alkaloid icajin dan novacin sebagai


Strychnos ligustrida Bl. senyawa utama pada Strychnos
(Loganiaceae) adalah tanaman obat wallichiana dan S. henningsii (3,4).
yang banyak ditemukan di Nusa Penelusuran daftar pustaka
Tenggara Barat. Di daerah Bima terhadap struktur kimia Strychnos
(Sumbawa, NTB) tanaman ini ligustrida Bl., belum banyak yang
dikenal dengan nama Songa. melakukan. Tulisan ini melaporkan
Menurut informasi penduduk hasil penelitian studi kimia tanaman
setempat, batang Songa obat tradisional Indonesia tentang
dipergunakan sebagai tanaman obat isolasi dan identifikasi senyawa
tradisional untuk pengobatan alkaloid pada Strychnos ligustrida
penyakit malaria. Selain digunakan Bl. Sebelumnya telah dilaporkan dua
untuk pengobatan penyakit malaria, senyawa alkoloid yang telah berhasil
tumbuhan ini banyak dikenal sebagai diisolasi dan diidentifikasi
tanaman multiguna. Hampir seluruh strukturnya (5). Sedangkan pada
bagian tanaman ini dapat digunakan tulisan ini dilaporkan hasil isolasi
secara tradisional untuk mengobati dan identifikasi dari dua fraksi
bermacam-macam penyakit seperti lainnya, yaitu fraksi IV yang
demam, sariawan, diare, jantung, memberikan senyawa brusin (3) dan
penawar racun, pembersih darah, fraksi V yang memberikan senyawa
obat kuat (tonikun), bisul, borok dan brusin N-oksida (4).
pembersih jerawat (1). BAHAN DAN ALAT
Studi kimia pada tumbuhan Bahan. Bagian kulit dan kayu songa
keluarga Strychnos telah banyak yang digunakan sebagai contoh
dilakukan. Massiot (1988) adalah hasil eksplorasi dari daerah
melaporkan 20 jenis alkaloid dari Bima, Sumbawa, Nusa Tenggara
Strychnos matopensi (2). Sementra Barat.
Bisset (1974) menemukan senyawa

34
Ekstraksi. Sebanyak satu kilogram kloroform : metanol (50:1 1: 1)
batang (kulit dan kayu) Songa dan terakhir digunakan metanol.
dikeringkan dan dipotong-potong Kromatografi kolom memberikan
kecil. Kemudian diekstraksi dengan beberapa fraksi, empat fraksi
500 ml metanol (teknis) panas diantaranya yaitu fraksi II dan
sebanyak tiga kali. Campuran fraksi III memberikan senyawa
selanjutnya disaring dan pekatkan klorobrin N-oksida (1) dan striknin
dengan penguapan berpusing N-oksida (2) (5), dan dua fraksi
bertekanan rendah (Yamato 50 RE). lainnya yaitu fraksi IV dan V
Ekstrak metanol yang diperoleh dimurnikan lebih lanjut dengan
kemudian diuji dengan kromatografi kromatografi cair kinerja tinggi
lapis tipis (KLT). Untuk uji KLT ini (KCKT JASCO, model MD 910
digunakan lempeng aluminium dengan detektor UV/VIS multi
silika gel 60 F254 dengan ketebalan panjang gelombang). Kolom yang
lapisan 0,2 mm (Merck) dan digunakan adalah jenis fase balik
pendeteksian noda dilakukan dengan (reversed phase), BondapakTM C-18,
menggunakan penyemprot 300 x 9,9 mm yang dialiri dengan
CeSO4/10% H2SO4 pekat. eluen metanol (5:1) secara isokratik
Isolasi. Ekstrak metanol kasar dan hasilnya adalah dua senyawa
selanjutnya dipisahkan dengan murni brusin (3) dan brusin N-oksida
kromatografi kolom kieselgel 60 (4). Skema prosedur isolasi dan
(35 - 70 mesh ASTM, Merck) pemurnian senyawa alkaloid dari
sebagai fase diam, sedangkan eluen Strychnos lugistida Bl. Dapat dilihat
yang digunakan adalah campuran pada Gambar 1.

“ Songa ―, Strychnos ligustrida Bl. (Loganiacea)


(1 kg kulit dan kayu)

35
Diekstraksi dengan MeOH

Ekstrak MeOH

Kromatografi kolom (SiO2,CHCl3


: MeOH = 50:1 1:1; MeOH)

Fr-1 Fr-2 Fr-3 Fr-4 Fr-5 Fr-6

Kolobrin N-oksida (1) KCKT (MeOH:H2O =


5:1)

Striknin N-oksida (2) Brusin N-oksida (4)


Brusin (3)

Gambar 1. Prosedur isolasi dan pemurnian senyawa alkaloid dari S. ligustrida

O
O N
H3CO N

N
N
O
O O
O

Kolobrin N-oksida (1) Sriknin N-oksida (2)

N O
H3CO H3CO N

H3CO N
N
O H3CO
O O
O

Brusin (3) Brusin N-oksida (4)

Gambar 2. Struktur alkaloid hasil isolasi dari S. ligustrida Bl.

Identifikasi Elusidasi struktur HASIL DAN PEMBAHASAN


keempat senyawa murni tersebut Hasil pemurnian dengan
dilakukan dengan pengambilan data KCKT pada fraksi IV memberikan
dari spektrometri massa (JOEL SX- senyawa (3) yang berbentuk padatan
102) dan spektrometri RMI (1H, berwarna putih, dan memberikan
13
C), serta RMI 2 D (1H-1H COSY, reaksi positif pada reaksi warna
13
C–1H COSY), BRUKER Dragendorff yang karakteristik
AVANCE DPX – 300 MHz. untuk senyawa alkaloid.
Analisis spektrum dari
spektrometri massa FABMS

36
(positif) pada fraksi IV, sinyal atom karbon sebanyak 23
memperlihatkan m/z 395 (100%, M yang terdiri dari 9 sinyal pada medan
+ 1)+. Analisis fragmentasi rendah (100,9-169,1 ppm ) dan 14
menunjukkan adanya pecahan pada sinyal pada medan tinggi high field
molekul-molekul m/z 365 (M- (26,5-77,7 ppm ). Penyidikan
+ +
CH2CH3) , m/z 335 (365-CH2O) , kesembilan sinyal pada medan
dan m/z 280 [365-(CH2-CH2-CH2- rendah tersebut dapat diuraikan
CH2-CH2-N-CH3)]+. sebagai berikut : C 169,1 (s, C-10);
Analisis data spektrum C 149,4 (s, C-2); C 146,4 (s, C-3);
resonansi magnetik inti (RMI) proton C 139,1 (s, C-5); C 135,8 (s, C-6);
memberikan dua gugus metoksi pada C 128,9 (d, C-22); C 122,7 (s, C-
H 3,87 (s) dan H 3,90 (s). 21); C 105,4 (d, C-4); dan C 100,9
Penyidikan pada daerah medan (d, C-1). Sedangkan penyidikan
rendah low field diperoleh sinyal- untuk sinyal-sinyal yang terdapat
sinyal pada H 7,79 (s, H-1); H pada medan tinggi dapat dijelaskan
6,37 (s, H-4) yang menunjukan dengan menggunakan analisis
adanya disubstitusi cincin aromatik spektrometer RMI 2D (1H-1H
pada atom C-2 dan C-3. Sedangkan COSY) yaitu terdapat korelasi antara
pada H 5,98 (t, melebar, H-22) H-11 dengan H-12; H-12 dengan H-
menunjukan adannya satu proton 13; H-13 dengan H-8, dan H-14
gugus alil pada cincin lainnya (lihat dengan H-15; H-15 dengan H-16; H-
Tabel 1). 17 dengan H-18; H-23 dengan H-22
Analisis data spektrum RMI dan diantara proton-proton pada H-
karbon dan analisis DEPT 20.
(Distortionless Enhancement
Polarization Transfer) memberikan
Tabel 1. Pergeseran kimia proton dan karbon untuk fraksi IV (senyawa 3)
berdasarkan RMI proton dan karbon dan RMI 2D 1H-13C COSY (400
MHz, CDCl3)

No. RMI Proton RMI Karbon


(J dalam Hz)
1. 7,79 (s) 105,4
2. - 146,4
3. - 149,4
4. 6,73 (s) 101,0
5. - 139,1
6. - 139,1
7. - 60,2
8 3,83 (d, broad) 52,0
9. - -
10. - 169,1
11. 2,37 (dd, J=4,0;10,0) 42,2
3,07 (dd, J=8,0;10,0)
12. 4,30 (m) 77,6
13. 1,27 (tt, J=3,0;10,0) 48,1
14. 3,18 (m) 31,4
15. 1,50 (dt, broad) 26,5
2,33 (dt, J=4,0;10,0)
16. 3,97 (m) 59,9
17. 1,88 (m) 42,1

37
18. 2,90 (m) 50,1
3,73 (m)
19. - -
20. 2,83 (d, broad) 52,5
3,80 (d, broad)
21. - 122,7
22. 5,98 (t, broad) 128,9
23. 4,10 (d, J=6,0;13,0) 64,5
4,14 (d, J=6,0;13,0)
Ome 3,90 (s) 56,5
Ome 3,87 (s) 56,2

Dari penyusunan pergeseran analisis RMI proton, RMI karbon,


proton dapat dikorelasikan dengan RMI 2D 1H-1H COSY, dan 1H-13C
karbonnya menggunakan analisis COSY, serta spektrometri massa
data spektrum RMI 2D 1H- 13C FABMS, dapat disimpulkan bahwa
COSY. Data spektrum RMI proton senyawa kimia yang terdapat pada
dan karbon senyawa (3) tertera pada fraksi IV merupakan senyawa
Tabel 1. Jadi berdasarkan pada data alkaloid brusin.
H
H
H H
H
H H
H
H H H

H H
H

H O
H H
H
Gambar 3. Korelasi antara proton dengan proton untuk senyawa brusin

Sementara itu hasil pemurnian menunjukkan pecahan molekul pada


dengan kromatografi cair kinerja m/z 394 (M-O)+; m/z 379 (394—
tinggi (KCKT) pada fraksi V CH3)+; dan m/z 351 (379-CO)+; m/z
memberikan satu padatan putih yang 335 (351-O)+.
tidak berwarna tapi memberikan Analisis spektrometri RMI
hasil reaksi yang positif dengan proton dan karbon memperlihatkan
reaksi Dragendorff pada adanya kemiripan dengan data RMI
kromatografi lapis tipis. Hal ini proton dan karbon dari senyawa
menunjukkan bahwa senyawa brusin kecuali terdapatnya
tersebut merupakan senyawa pergeseran kimia karbon yang tinggi
alkaloid. pada atom karbon disekitar atom N
Analisis spektrometri massa seperti C-16 ( = 21,8 ppm); C-17
FABMS (positif) memberikan bobot ( = 3,2 ppm); C-18 ( = 17,8
molekul m/z 411. Sedangkan hasil ppm); C-20 ( = 19,0 ppm); C-21
analisis fragmentasinya

38
( = 15,0 ppm; dan C-22 ( = 5,1 hidrogen dari CH2, CH yang dapat
ppm). Hal ini menunjukkan dijelaskan oleh analisis spektrometri
terjadinya penurunan energi oleh RMI 2D 1H-1H COSY.
adanya atom oksigen pada atom N Analisis 1H-1H COSY sama
yang mengakibatkan pergeseran seperti pada senyawa brusin (3)
kimia ke arah medan magnet rendah. yang menunjukkan adanya korelasi
Penyidikan pergeseran kimia proton antara H-11 dengan H-12; H-12
pada RMI proton memberikan dengan H-13; H-13 dengan H-8 dan
sinyal-sinyal pada H 3,91 (s, H-14; H-14 dengan H-15; H-15
OCH3); H 3,87 (s, OCH3); H 6,31 dengan H-16. Selain itu juga terdapat
(d, J=6,0 Hz, H-21); H 7,27 (s, H- korelasi antara proton-proton pada
4); dan H 7,78 (s, H-1). Sedangkan H-17 dengan H-18; H-20 dengan H-
sinyal-sinyal yang terdapat pada 21.
sekitar H 1,37 4,40 adalah
pergeseran kimia untuk hidrogen-

H H H
H H
H
H
H H H
H
H H
H

H O
H H
H

Gambar 4. Korelasi antara proton dengan proton pada senyawa fraksi V


(brusin N-oksida).

Penyidikan pergeseran kimia posisi 14 sinyal karbon lainnya dapat


RMI karbon menunjukkan jumlah dijelaskan dengan analisis
atom C sebanyak 23 sinyal, yang spektrometri RMI 2D 13C-1H COSY.
terdiri dari 9 sinyal terdapat pada Data spektra RMI proton dan karbon
medan magnet rendah dan 14 sinyal dari fraksi V (brusin N-oksida)
terdapat pada medan magnet tinggi. tertera pada Tabel 2. Berdasarkan
Kesembilan sinyal yang terdapat analisis RMI proton, RMI karbon
pada medan magnet rendah adalah dan RMI 2D 1H-1H COSY dan 1H-
13
C 101,0 (d, C-1); C 146,8 (s, C-2); C COSY, serta data spektrum dari
C 150,1 (s, C-3); C 100,9 (d, C-4); spektrometri massa FABMS dapat
C 135,8 (s, C-5); C 119,8 (s, C-6); disimpulkan bahwa senyawa kimia
C 168,5 (s, C-0); C 135,4 (s, C- yang terdapat pada fraksi V adalah
21); dan C 134,0 (d, C-22). senyawa alkaloid brusin N-oksida.
Sedangkan untuk menentukan letak

39
Tabel 2. Pergeseran kimia proton dan karbon untuk fraksi V (senyawa brusin N-
oksida) berdasarkan RMI proton dan karbon dan RMI 2D 1H-13 C COSY
(400 MHz,CDCl3)

No. RMI proton RMI kaarbon


(J dalam Hz )
1. 7,78(s) 104,9
2. - 146,8
3. - 150,1
4. 7,27(s) 100,9
5. - 135,5
6. - 119,8
7. - 53,3
8 3,95 (d,broad) 58,7
9. - -
10. - 168,5
11. 2,68 (dd, J=3,0; 17,0) 42,2
3,13 (dd, J=8,0; 17,0)
12. 4,33 (m) 77,6
13. 1,37 (tt, J=2,0; 10,0 47,7
14. 3,26 (d, broad ) 30,4
15. 1,66 (dd, broad ) 25,2
16. 4,40 (d, broad ) 82,7
17. 2,00 (dd, J=5,0; 13,0 39,9
2,68 (m)
18. 3,73 (m) 67,9
19.
20. 4,16 (m) 71,3
21. - 135,4
22. 6,31(d, J=6,0 ) 134,0
23. 4,27 (dd, J=6,0;14,0) 64,3
4,08 (dd, J=7,0; 14,0
oMe 3,91 (s) 56,5
oMe 3,87 (s) 56,3

KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH


Dari studi kimia terhadap Penulis banyak
tanaman Strychnos ligustrida Bl. mengucapkan banyak terima kasih
(Loganiaceae) telah berhasil diisolasi kepada Prof. H. Sibuya, Faculty of
dan dielusidasi struktur kimia empat Pharmacy and Pharmaceutical
senyawa alkaloid, masing- masing Sciences, Fukuyama University,
kolobrin N-oksida (1), striknin N- Fukuyama- Japan., atas bantuan
oksida (2), brusin (3) dan brusin N- pengukuraan spektra RMI 1H dan 13C
oksida (4). Melihat segi pemanfaatan spektrometri massa.
batang songa sebagai obat anti DAFTAR PUSTAKA
malaria maka perlu dilakukaan 1. Heyne, K., 1978, Tumbuhan
penelitian lebih lanjut untuk Berguna Indonesia, Badan
menentukan keempat senyawa Litbang Kehutanan, Jakarta, hal.
tersebut aktif positif sebagai anti 1615.
malaria.
2. Massiot, G., B. Massousa, M.
Jacquier, P. Thepenier, L. Oliver,

40
and R. Verpoorte, 1988,
Alkaloids from roots of
Strychnos matopensis,
Phytochemistry, 27, hal. 3293

3. Bisset, N. G., and A. K.


Choudhury, 1974, Alkaloids
from the leaves of Strychnos
wallichiani, Phytochemistry, 13,
hal. 259

4. Bisset, H. G., J. Busly, B. C. Das,


and G. Spiteller, 1975, Alkaloids
from Strychnos henningsih :
Revised structures for holstiin
and rindline, proposed structure
for holstiline, Phytochemistry,
14, hal. 1411

5. Simanjuntak, P. & T. K. Prana,


1998, Studi kimia tumbuhan obat
tradisional Indonesia (1):
Elusidasi struktur kimia
tumbuhan ―Songa‖, Strychnnos
ligustrida Bl. (Loganiaceae),
Jurnal Kimia Terapan Indonesia,
P3-Kimia terapan LIPI, volume
X, No. 2, hal. 12-20

41

You might also like