Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Penyakit diare sering disebut dengan gastroenteritis, yang masih merupakan masalah
masyarakat indonesia. Dan diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
anak di negara berkembang. Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang
tidak normao atau bentuk tinja yang encer dengan frekuwensi yang lebih banyak dari
biasanya.( Mansjoer Arief dkk, 1999).
Diare terutama diare akut sampai saat ini masih merupaka masalah kesehatan, tidak saja di
negara sedang berkembang tetapi juga di negara maju. Diperkirakan oleh WHO ada sekitar 4
miliyar kasus diae akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta per tahun (Soewono, 2002).
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian
balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk urusan anak-anak) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak meninggal
dunia karena diare.
1.3 Tujuan
Page 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair/setengah padat, dapat
disetai frekuensi yang meningkat.
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3x sehari.
Penularan diare karena infeksi melalui tranmisi fekal oral langsung dari penderita diare atau
melalui nakanan/minuman yang terkontaminasi bakteri pathogen berasal dari tinja
manusia/hewan bahkan muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau melalui
aktifitas seksual kontak oral-genetalia atau oral-anal.(Sudoyo Aru,dkk 2009).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya ditandai dengan peningkatan volume, kenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali
dehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan tanpa lendir darah.(Aziz,2006).
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden
paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang
kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insiden penyakit pada
anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk.
Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enterik menyebar terutama
klien tidak menyadari adanya imfeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari
pola makan dan perawatannya.
Page 2
Riwayat pertumbuhan dan Perkembangan
1) Pertumbuhan
Kenaikan BB karena umur 1-5 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg(rata-rata 2kg),
PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
Kenaikan lingkar kepala: 12 cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan
seterusnya.
Tumbuh gigi 8 buah: tambahan gigi susu, gerahan pertama dan gigi taring,
seluruhnya berjumlah 14-16 buah
Erupsi gigi: gerahan pertama menyusul gigi taring
2) Perkembangan
Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu
menggigit dan menelan makanan, merupakan prortotype bagi banyak ciri karakter yang
berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang dperoleh dari inkorporasi oral dapat
dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh
pengetahuan dan harta. Misalnya, orang yang senang ditipu adalah orang yang mengalami
fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral. Orang seperti itu akan mudah menelan apa
saja yang dikatakan orang lain.
Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy). Bayi
pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantunga pada orang lain, perkembangan rasa percaya
yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang
merawat) bayi tersebut. Apabila bayi telah berhasil membangun rasa percaya terhadap si
penjaga, dia akan merasa nyaman & terlindungi di dalam kehidupannya. Akan tetapi, jika
penjagaannya tidak stabil dan emosi terganggu dapat menyebabkan bayi tersebut merasa
tidak nyaman dan tidak percaya pada lingkungan sekitar. Kegagalan mengembangkan rasa
percaya memyebabkan bayi akan merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan
memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga pada
orang lain.
Page 3
2.2 Etiologi
1. Diare Akut
Virus :Rotavirus,Adenovirus, Norwalk virus.
Parasit :Protozoa,Giardia,Lambdia,Entamoeba hystolitica,Trikomonashominis,
Isospora sp, Cacing (A lumbricoides, A. Duodenale, N. Americanus, T. trichiura
O. vermicularis, S. Strecolaris, T. saginata, T. sollium).
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens, Ecoli, V cholera, C
difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa usus (Shingella, Salmonella SP,
Yersinia)
2. Diare Kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori pathogenesis terjdinya:
- Diare osmotic
- Diare sekretorik
- Diare karena gangguan motilitas
- Diare inflamatorik
- Malabsorbsi
- Infeksi kronik
Page 4
2.3 Patofisiologi
Absorbsi aktif Na
Volume usus
dari lumen ususn
meningkat
menurun sekresi
hiperperistaltik
aktif NaCl&air dari
mukosa ke lumen
meningkat
Diare MK: Gangguan pola
tidur
Kehilangan cairan
MK:
&elektrolit di
vaskuler - Defisit volume
Pengeluaran Na Iritasi anus
cairan meningkat
- Risiko syok
hipovelemik
MK:
Na HCO3 plasma
Kulit di parianal meningkat - Gangguan
Saluran cerna rasa
terakumulasi toksin nyaman
Metabolisme
Lama kontak anaerob - Gangguan
dengan cairan dan integritas
Terjadi anoreksia, kulit
bakteri
mual, muntah
Asam laktat
meningkat
Kulit lembab
MK: Gangguan
pemenuhan nutrisi, Asidosis
Pertum. Bakteri gangguan tumbang
meningkat
Asam lambung
Infeksi otak Suhu tubuh tinggi
meningkat
Iritasi kulit (kejang)
MK: gangguan
nutrisi
Nafsu makan
MK: Risiko kerusakan MK: Risiko cedera &kecemasan
menurun
integritas kulit
Page 5
2.4 Mekanisme Diare
Diare
Page 6
2.5 Manifestasi Klinis
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual dan
muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung, dan perut
berbunyi.
1. Diare akut
- Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
- Onset yang tak terduga dari buang air besar encer,gas-gas dalam perut,rasa
tidak enak,nyeri perut.
- Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
- Demam
2. Diare kronik
- Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
- Penurunan BB dan nafsu makan
- Demam indikasi terjadi infeksi
- Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia,denyut lemah
1) Laboratorium
Feses kultur: Bakteri,virus,parasit,candida
Serum elektrolit: Hiponatremi,hipernatremi,hipokalemi
AGD: asidosis metabolic (Ph menurun,pO2 meningkat,pcO2
meningkat,HCO3 menurun)
Faal ginjal: UC meningkat (GGA)
2) Radiologi: mungkin ditemukan bronchopneumi
Page 7
2.7 Penatalaksanaan
1. WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare akut yaitu:
a. Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral (URO) untuk mencegah maupun
mengobati dehidrasi.
b. Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI selama diare dan
dalam masa penyembuhan.
c. Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun antimikroba hanya
untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis atau amubiasis.
d. Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta keluarganya tentang upaya
rehidrasi oral di rumah, tanda-tanda untuk merujuk dan cara mencegah diare di masa
yang akan datang.
2. Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit. Oleh karena itu langkah pertama adalah tentukan derajat dehidrasi.
Kemudian lakukan upaya rehidrasi seperti yang dilakukan terhadap dehidrasi karena kolera.
Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak yang diinginkan hingga
diare stop, sebagai petunjuk berikan setiap habis BAB
o Anak < 1 tahun: 50- 100 ml
o Anak 1-4 tahun: 100-200 ml
o Anak > 5 tahun: 200-300 ml
o Dewasa: 300-400 ml
Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
Page 8
B. Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan-sedang (Terapi B)
2.8 Komplikasi
Page 9
BAB III
a. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Insiden
paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang
kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insiden penyakit pada
anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk.
Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enterik menyebar terutama
klien tidak menyadari adanya imfeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari
pola makan dan perawatannya.
b. Keluhan Utama
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi
encer,frekuensi lebih dari 3x,waktu pengeluaran: 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari(diare
berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
e. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang
diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. Kekurangan gizi pada anak usia
toddler sangat rentan. Cara pengolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi
makanan, kebiasaan cuci tangan.
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat
tinggal.
Page
10
h. Riwayat pertumbuhan dan Perkembangan
1) Pertumbuhan
Kenaikan BB karena umur 1-5 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg(rata-rata 2kg),
PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
Kenaikan lingkar kepala: 12 cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun kedua dan
seterusnya.
Tumbuh gigi 8 buah: tambahan gigi susu, gerahan pertama dan gigi taring,
seluruhnya berjumlah 14-16 buah
Erupsi gigi: gerahan pertama menyusul gigi taring
2) Perkembangan
Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu
menggigit dan menelan makanan, merupakan prortotype bagi banyak ciri karakter yang
berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang dperoleh dari inkorporasi oral dapat
dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh
pengetahuan dan harta. Misalnya, orang yang senang ditipu adalah orang yang mengalami
fiksasi pada taraf kepribadian inkorporatif oral. Orang seperti itu akan mudah menelan apa
saja yang dikatakan orang lain.
Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy). Bayi
pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantunga pada orang lain, perkembangan rasa percaya
yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang
merawat) bayi tersebut. Apabila bayi telah berhasil membangun rasa percaya terhadap si
penjaga, dia akan merasa nyaman & terlindungi di dalam kehidupannya. Akan tetapi, jika
penjagaannya tidak stabil dan emosi terganggu dapat menyebabkan bayi tersebut merasa
tidak nyaman dan tidak percaya pada lingkungan sekitar. Kegagalan mengembangkan rasa
percaya memyebabkan bayi akan merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan
memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga pada
orang lain.
Page
11
g. Pemeriksaan Fisik
3) Kepala: ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1
tahun lebih.
6) Sistem Pernafasan: dispnea, pernafasan cepat > 40x/mnt karena asidosis metabolic
(kontraksi otot pernafasan).
7) Sistem Kardiovaskuler: nadi cepat >120x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare
sedang.
8) Sistem Integumen: warna kulit pucat, turgor menurun > 2dtk, suhu meningkat >
37,5˚ C,akral hangat,akral dingin (waspada syok), capillary refil time memanjang >
2dtk, kemerahan pada daerah perianal.
9) Sistem Perkemihan: urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/24 jam),
frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
10) Dampak Hospitasilisasi: semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang
berupa perpisahan,kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon yang
ditunjukkan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
Page
12
3.3 Intervensi Keperawatan
Page
13
- Amati turgor kulit
secara berkala
- Monitor tanda dan
gejala diare
- Ukur diare/output
pencernaan
- Timbang pasien
secara berkala
- Beritahu dokter
jika terjadi
peningkatan
frekuensi atau
suara perut
- Konsultasikan
dengan dokter jika
tanda dan gejala
diare menetap
- Monitor persiapan
makanan yang
aman
Page
14
2. Kekurangan volume NOC NIC
cairan b.d kehilangan Fluid Balance Fluid management
cairan aktif Hydration - Pantau adanya
Definisi : Penurunan cairan Nutritional Status: tanda dan gejala
intravaskular,dan atau Food and Fluid overhidrasi yang
intraselular. Ini mengacu Intake memburuk atau
pada dehidrasi, kehilangan dehidrasi (misal,
cairan saja, tanpa perubahan Setelah dilakukan asuhan ronki basah di
kadar natrium. keperawatan selama 2x24 lapangan paru
Batasan karakteristik jam diharapkan dengan: terdengar,
Haus poliuria, atau
Kelemahan Kriteria Hasil: oliguria,
Kulit kering Mempertahankan perubahan
Membran mukosa urine output sesuai perilaku kejang,
kering dengan usia dan saliva berbusa dan
Peningkatan BB,BJ urine kental, mata
konsentrasi urine normal, HT normal cekung, atau
Peningkatan suhu Tekanan edema, napas
tubuh darah,nadi,suhu dangkal dan cepat)
Penurunan berat
tubuh dalam - Timbang berat
batasan normal badan harian dan
badab tiba-tiba
Tidak ada tanda- pantau gejala
Penurunan turgor
tanda dehidrasi, - Berikan cairan
kulit
Elastisitas turgor yang sesuai
Faktor yang berhubungan
kulit baik, - Tingkatkan
- Kehilangan
membran mukosa intake/asupan
cairan aktif
lembab, tidak ada cairan per oral
- Kegagalan
rasa haus yang (misal,
mekanisme
berlebuhan memeberikan
regulasi
cairan oral sesuai
preferensi pasen,
tempatkan [cairan]
di tempat yang
mudah dijangkau,
memberikan
sedotan, dan
menyediakan air
segar), yang
sesuai
- Jaga pencatatan
intake/asupan dan
output yang akurta
- Pantau adanya
tanda dan gejala
retensi cairan
- Monitor tanda-
tanda vital, yang
sesuai
- Monitor
manifestasi dari
Page
15
ketidakseimbanga
n elektrolit
- Monitor
kehilangan cairan
(misal,
perdarahan,
muntah, diare,
keringat, takipnea)
Page
16
3. Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari Nutrional Status: Nutrition management
kebutuhan tubuh b.d Nutrional Status: - Identifikasi adanya
kehilangan cairan melalui Food and Fluid alergi atau
diare dan asupan yang Intake intoleransi
tidak adekuat Nutrional Status: makanan yang
Definisi: Asupan nutrisi nutrient intake dimiliki pasien
tidak cukup untuk Weight control - Tentukan apa yang
memenuhi kebutuhan Setelah dilakukan asuhan menjadi
metabolik keperawatan selama 2x24 pereferensi
Batasan karakteristik: jam diharapkan dengan: makanan bagi
Nyeri abdomen pasien
Menghindari Kriteria Hasil - Tentukan jumlah
makanan Adanya kalori dan jenis
Berat badan 20% peningkatan berat nutrisi yang
atau lebih dibawah badan sesuai dibutuhkan untuk
berat badan ideal dengan tujuan memenuhi
Diare Mampu persyaratan gizi
Penurunan berat mengidentifikasi - Ciptakan
badan dengan kebutuhan nutrisi lingkungan yang
asupan makanan Tidak ada tanda- optimal pada saat
adekuat tanda malnutrisi mengkosumsi
Bising usus Menunjukkan makanan (misal,
hiperaktif peningkatan fungsi bersih, berventilasi,
pengecapan dan santai, dan bebas
Ketidakmampuan
menelan dari bau yang
memakan makanan
Tidak terjadi menyengat)
Membran mukosa
penurunan berat - Monitor adanya
pucat
badan yang berarti mual muntah
Kelemahan otot
- Timbang berat
pengunyah
badan pasien
Kelemahan otot
- Monitor
untuk menelan
pertumbuhan dan
perkembangan
Faktor yang berhubungan
- Lakukan
- Faktor biologis
pengukuran
- Faktor ekonomi
antropometrik pada
- Gangguan
komposisi tubuh
psikososial
(misal, indeks
- Ketidakmampuan
massa tubuh,
makan
pengukuran
- Ketidakmampuan pinggang, dan
mencerna makanan liputan kulit)
- Ketidakmampuan
mengabsorpsi
nutrien
- Kurang asupan
makanan
Page
17
4. Kerusakan integritas kulit NOC NIC
b.d iritasi akibat diare Tissue Integrity: Skin and Mucous Pressure
Definisi : Kerusakan pada Membranes Management
epidermis atau dermis. Hemodyalis akses - Berikan
Batasan karakteristik: pakaianyang
Benda asing Setelah dilakukan asuhan tidak ketat
menusuk keperawatan selama 2x24 jam pada pasien
permukaan kulit diharapkan dengan: - Balikkan
Kerusakan posisi pasien
integritas kulit Kriteria Hasil: minimal
Faktor yang berhubungan Integritas kulit yang baik setiap 2 jam,
Eksternal bisa dipertahankan sesuai jadwal
- Agens (sensasi, khusus
farmaseutikal elastisitas,temperatur, - Monitor
- Cedera kimiawi hidrasi, pigmentasi) mobilitas dan
(mis, luka bakar, Tidak ada luka/lesi pada aktivitas
kapsaisin, kulit pasien
metilen, klorida, Perfusi jaringan baik - Gunakan alat
agens mustard) Mampu melindungi kulit pengkajian
- Faktor dan mempertahankan risiko yang
mekanik(mis, kelembaban kulit dan ada untuk
daya gesek, perawatan alami memonitor
tekanan, faktor risiko
imobilitas fisik) pasien (misal,
- Hipertermia skala braden)
- Hipotermia - Monitor
- Kelembapan status nutrisi
- Terapi radias pasien
- Usia ektrem - Monitor
Internal sumber
- Gangguan tekanan dan
metabolisme gesekan
- Gangguan
pigmentasi
- Gangguan
sensasi(akibat
cedera medula
spinalis,
diabetes
melitus,dll)
- Gangguan
sirkulasi
- Gangguan turgor
kulit
- Gangguan
volume cairan
- Imunodefisiensi
- Nutrisi tidak
akdekuat
Page
18
- Perubahan
hormonal
- Tekanan pada
tonjolan tulang
Page
19
5. Ansietas b.d perpisahan NOC: NIC:
orang tua, lingkungan tidak Anxiety control Anxiety
familier, prosedur yang Coping Reduction(penurunan
menimbulkan stress Impulse control kecemasan)
Definisi: perasaan tidak - Gunakan pendekatan
nyaman atau kekhawatiran Setelah dilakukan asuhan yang tenang dan
yang samar disertai respons keperawatan selama 2x24 menyakinkan
otonom (sumber sering kali jam diharapkan dengan: - Jelaskan semua
tidak spesifik atau tidak prosedur termasuk
diketahui oleh individu) : sensasi yang akan
perasaan takut yang Kriteria Hasil: dirasakan yang
disebabkan oleh antisipasi Klien mampu mungkin akan dialami
terhadap bahaya. Hal ini mengidentifikasi dan klien selama prosedur
merupakan isyarat mengungkapkan (tindakan)
kwewaspadaan yang gejala cemas - Dorong keluarga untuk
memperingatkan individu Mengidentifikasi, mendampingi klien
akan adanya bahay dan menunjukkan tehnik dengan cara yang tepat
memampukan individu untuk untuk mengontrol - Berikan objek yang
bertindak menghadap cemas menunjukkan perasaan
ancaman. Vital sign dalam aman
Batasan karakteristik: batas normal - Lakukan usapan pada
Agitasi Postur tubuh, punggung/leher
Gelisah ekspresi wajah, dengan cara yang tepat
Mengekspresikan bahsa tubuh dan - Intruksikan pada
kekhawatiran karena tingkat aktivitas keluarga pasien (ibu)
perubahan dalam menunjukkan untuk menggunakan
peristiwa hidup berkurangnya teknik relaksasi
Ketakutan kecemasan - Monitor tanda-tanda
Distres vital
Diare - Kaji untuk tanda
Mual verbal dan non verbal
Nyeri abdomen kecemasan
Gangguan perhatian - Identifikasi pada saat
Faktor yang berhubungan: terjadi perubahan
tingkat kecemasan
Perubahan dalam
(status kesehatan,
lingkungan, pola
interaksi status peran)
Ancaman pada status
terkini
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi
Pajanan pada toksin
Stresor
Page
20
3.4 Implementasi
No. Implementasi
Dx
1. - Menentukan riwayat diare
- Mengevaluasi profil pengobatan terhadap adanya efek samping pada
gastrointestinal
- Mengajari keluarga pasien (ibu) cara penggunaan obat antidiare secara tepat
- Mengintruksikan anggota keluarga pasien untuk mencatat warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi tinja
- Mengevaluasi kandungan nutrisi dari makanan yang sudah di konsumsi
sebelumnya
- Memberikan makanan dalam porsi kecil dan lebih sering serta tingkatkan porsi
secara bertahap
- Mengidentifikasi faktor yang bisa menyebabkan diare (misal, medikasi, bakteri,
dan pemberian makanan lewat selang)
- Menganjurkan pada pasien untuk menghindari makanan yang mengandung
laktosa
- Mengamati turgor kulit secara berkala
- Memonitor tanda dan gejala diare
- Mengukur diare/output pencernaan
- Menimbang pasien secara berkala
- Memberitahu dokter jika terjadi peningkatan frekuensi atau suara perut
- Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala diare menetap
- Memonitor persiapan makanan yang aman
2. - Memantau adanya tanda dan gejala overhidrasi yang memburuk atau dehidrasi
(misal, ronki basah di lapangan paru terdengar, poliuria, atau oliguria, perubahan
perilaku kejang, saliva berbusa dan kental, mata cekung, atau edema, napas
dangkal dan cepat)
- Menimbang berat badan harian dan pantau gejala
- Memberikan cairan yang sesuai
- Meningkatkan intake/asupan cairan per oral (misal, memeberikan cairan oral
sesuai preferensi pasen, tempatkan [cairan] di tempat yang mudah dijangkau,
memberikan sedotan, dan menyediakan air segar), yang sesuai
- Menjaga pencatatan intake/asupan dan output yang akurta
- Memantau adanya tanda dan gejala retensi cairan
- Memonitor tanda-tanda vital, yang sesuai
- Memonitor manifestasi dari ketidakseimbangan elektrolit
- Memonitor kehilangan cairan (misal, perdarahan, muntah, diare, keringat,
takipnea)
Page
21
- Menciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkosumsi makanan (misal,
bersih, berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang menyengat)
- Memonitor adanya mual muntah
- Menimbang berat badan pasien
- Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
- Melakukan pengukuran antropometrik pada komposisi tubuh (misal, indeks
massa tubuh, pengukuran pinggang, dan liputan kulit)
Page
22
3.5 Evaluasi
No. Evaluasi
Dx
1,2 S :
3,4 - Ibu mengatakan anaknya sudah mulai membaik
5 - Ibu mengatakan diare anaknya sudah mulai berkurang
- Ibu mengatakan anaknya sudah mau makan
O : TTV:
- N: 100x/menit
- S: 36.6˚C
- RR: 60x/menit
- BB:9.3O Kg
A : masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Page
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diare adalah suatu penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar terus-
menurus dan tinja atau fese yang memiliki kandungan air berlebihan. Di dunia ke-2, diare
adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5
juta orang per tahun.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukui diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari
proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa virus tetapi juga seringkali akibat dari racun
bakteria.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme
dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Corhn.
B. Saran
Sebagai seorang perawat kita harus dapat mengaplikasikan secara langsung teori yang kita
dapat dari perkuliahan dalam menerapkan suhan keperawatan langsung sesuai dengan
kebutuhan pasien. Dan harus bisa memberi penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada
orang tua yang mempunyai anak. Agar selalu memelihara kesehatan dan mencegah timbulnya
diare dengan jalan menjaga kebersihan baik fisik dan psikologis, serta memperhatikan gizi
anak.
Page
24
DAFTAR PUSTAKA
Page
25