You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mungkin, kita sudah sering membaca dan mendengar bahwa ASI adalah makanan terbaik
yang dapat di berikan oleh seorang ibu kepada bayi yang dilahirkannya. Kita juga mungkin pernah
mendengar tentang segala keunggulan ASI.
Akan tetapi di zaman modernisasi ini zaman yang serba canggih dan serba praktis. Perasaan keibuan
seorang wanita mulai luntur. Banyaknya para ibu-ibu mulai sedikit hilang kasih sayang yang
diberikan kepada anaknya. Misalnya pemberian ASI yang sangat menurun di beberapa negara
industri dan juga menurun sangat cepat di negara-negara berkembang sehingga meluas dari
masyarakat kota ke pinggiran kota.
Para ibu-ibu lebih banyak meminta memberi susu kaleng (formula) dari pada memberi ASI kepada
anaknya, karena berbagai hal misalnya takutnya kalau tubuh mereka menjadi melar, takut kalau
payudara mereka menjadi jelek dan banyaknya masyarakat sekitar yang masih kurang tahu akan
pentingnya ASI sehingga mereka mengabaikannya, serta merasa rugi akan pekerjaan yang
ditinggalkannya. Padahal kita bisa menyiasati pekerjaan tersebut dengan tanpa menyusui si bayi.
Ada juga sebagian dari kalangan ibu muda, bahwa menyusui sering dianggap sebagai suatu
pengorbanan. Baiklah kalau menyusui di sebut pengorbanan. Bukanlah kita rela memberikan apa
saja untuk sang buah hati tercinta ? namun demikian perlu diketahui, bila ibu mulai menyadari
pentingnya menyusui. Ibu akan mengganti istilah pengorbanan itu menjadi sebuah keindahan.
Itulah umumnya berbagai dasar yang di kemukakan ibu-ibu muda, mengapa mereka tidak menyusui
buah hatinya padahal mestinya pernyataan itu tidak perlu keluar kalau saja mereka tahu keindahan
dan rahasia tersembunyi di saat-saat menyusui.
Karena banyaknya problema-problema tersebut sehingga muncullah di benak kami untuk
mengungkap dan menyelesaikan hal-hal tersebut dengan membuat makalah yang berjudul
“Pentingnya Peran ASI Bagi Bayi”.
Dengan ini kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan
khususnya bagi para kaum hawa (calon ibu-ibu).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah tercantum diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ASI ?
2. Terdiri dari apa saja komposisi-komposisi ASI ?
3. Apa manfaat atau keunggulan dari ASI ?
4. Bagaimana cara menyusui bagi berkondisi khusus (bayi prematur, bayi kembar)?

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seluk beluk tentang ASI.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang terkandung dalam ASI.
3. Untuk mengetahui manfaat atau keunggulan dari ASI.
4. Untuk mengetahui cara-cara menyusui bayi yang berkondisi khusus (prematur, kembar)

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Namun sebelum kita mengenal lebih jauh
tentang ASI, tidak ada salahnya bila kita mengenal dulu organ tubuh dimana ASI diproduksi yaitu
“payudara”.
Pada dasarnya, payudara merupakan kombinasi dari sejumlah jaringan ikat, kelenjar air susu serta
jaringan lunak. Dibandingkan dengan komposisi jaringan lainnya, lemak berfungsi sebagai pelindung
ini mengisi sebagian besar ruang di dalam payudara.
Jumlah jaringan lunak pada payudara tersebut berbeda pada masing-masing wanita. Namun perlu
diingat ukuran payudara tidak berpengaruh terhadap banyak sedikitnya produksi ASI.
Dalam masa kehamilan payudara membesar secara cepat karena pengaruh kadar hormon yakni
estrogen dan progesteron.
Selain itu perubahan juga terlihat di puting susu dan areola (daerah gelap berbentuk lingkaran di
sekitar puting susu) akan menjadi gelap warnanya. Menurut sejumlah ahli, perubahan tersebut
merupakan cara alam untuk mempermudah bayi menemukan puting susu ibunya. Munculnya
semacam tonjolan di daerah areola yang disebut “kelenjar Montgomery” yang memiliki peran dalam
memelihara kesehatan payudara. Semacam zat berminyak yang akan membantu membersihkan dan
meminyaki daerah di sekitar puting susu. Sebaiknya ibu tidak membersihkan payudara dengan sabun
karena dapat menghilangkan minyak tersebut.
ASI diproduksi di dalam alveoli. Air susu tersebut dapat mengalir masuk ke dalam duktul berkat kerja
otot-otot halus yang mengelilingi alveoli. Dari duktul, air susu kemudian mengalir ke saluran air susu
yang lebih besar dan selanjutnya masuk ke dalam jaringan penyimpan air susu yang terletak tepat di
bawah areola. Jaringan ini berfungsi seperti bak penampung air susu sementara, sampai tiba saatnya
bayi menghisapnya, melalui celah pada puting susu.

B. Komponen-Komponen ASI
ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah
bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi baru lahir karena
mengandung banyak anti bodi dan sel darah putih, serta vitamin A yang diperlukan bayi karena
dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

Adapun kandungan ASI adalah sebagai berikut :


1. Protein
ASI mempunyai kadar protein yang paling rendah diantara air susu mamalia. Dibandingkan dengan
beberapa jenis mamalia lainnya. Walaupun demikian, protein yang terkandung di dalam ASI
merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh otot dan tulang bayi manusia, agar dapat berkembang
baik dan berfungsi optimal.

2. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan penting dalam proses metabolisme. Hampir 50% dari
energi yang diperlukan bayi diambil dari lemak. Kadar lemak di dalam ASI bersifat jauh lebih mudah
diuraikan dan diserap oleh tubuh bayi ketimbang lemak yang terdapat di dalam air susu sapi atau
susu formula
Lemak ASI terdiri dari beberapa jenis antara lain DHA, ALA, AA dan lain-lain. DHA dianggap sangat
penting untuk membantu pertumbuhan, perkembangan serta mempertahankan fungsi kerja
jaringan otak. Jadi semakin lama menyusui semakin tinggi pula kadar DHA di dalam otak bayi.

3. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa merupakan zat gizi yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan jaringan otak.

4. Zat-zat yang lain


Selain mengandung areola jenis zat gizi, ASI juga mengandung enzim pencernaan. Enzim tersebut
antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat) dan protase
(untuk menguraikan protein). Yang mana hal ini akan memudahkan kerja sistem pencernaan bayi
yang memang belum sempurna perkembangannya
Uniknya komposisi zat gizi di dalam ASI akan berubah-ubah sesuai dengan proses tumbuh kembang
yang dicapai bayi. Tidak seperti susu formula yang komposisi zat gizinya selalu sama.

C. Manfaat Menyusui
“Let food be your medicine” demikian kata Hippocrates, Bapak Kedokteran Dunia. Ungkapan itu
sangat tepat untuk ASI yang diberikan kepada seorang bayi. ASI dapat menjadi obat khususnya untuk
diare yang diderita si kecil. Ini hanyalah salah satu manfaat dari ASI bagi bayi. Masih banyak lagi
manfaat lain dari ASI, bahkan bagi sang ibu.

Adapun manfaat menyusui bagi ibu dan bayi antara lain :


1. Manfaat Menyusui Bagi Bayi
Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan bayi yang paling
sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. ASI dapat
mencegah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit antara lain
immunoglobulin. ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang tepat, tidak
menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi dan mengoptimalkan perkembangan bayi

2. Manfaat Menyusui Bagi Ibu


Bila bayi baru lahir segera menyusu ke ibunya, maka proses ini akan merangsang keluarnya hormon
oksitosin yang akan mengkontraksikan kandungan. Pendarahan pasca persalinan pun bisa dihindari
Selain itu, ibu yang menyusui jarang terkena kanker payudara, dapat menghambat kesuburan
(merupakan alat kontrasepsi alami), tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli susu
formula.

D. Menyusui Bayi Berkondisi Khusus


Setiap ibu tentu mengharapkan bayinya lahir dengan selamat dan sehat. Apabila bayi Anda
kebetulan terlahir dalam kondisi khusus. Anda sebaiknya tak usah berkecil hati, apalagi sampai
mengurungkan niat untuk memberikan ASI kepadanya.
Adapun bayi yang berkondisi khusus antara lain :
1. Bayi Prematur
Pada awalnya para dokter khawatir kepada bayi prematur dengan berat badan kurang dari 1,8 kg
tidak akan mampu menghisap dan menelan ASI, mengingat perkembangan otot-otot tubuhnya yang
belum sempurna. Selain itu para dokter belum dapat mengetahui secara pasti kurva standar
pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka menduga bayi prematur akan mencapai laju
pertumbuhan tercepat apabila minum susu formula khusus berkadar protein. Namun, susu sejenis
ini ternyata menimbulkan masalah baru bagi mereka, kadar protein tinggi mengakibatkan didalam
tubuh bayi tersimpan sisa proses metabolisme protein dalam jumlah berlimpah. Timbunan bahan ini
tidak mampu dibuang dengan cepat oleh tubuh bayi dan malah bisa menyebabkan munculnya
gangguan perkembangan otak

2. Bayi kembar
Sebaiknya ibu tidak selalu menyusui satu bayi pada satu payudara melainkan harus bergantian,
karena bayi kembar tidak sama daya isapnya. Bila bayi yang daya isapnya lemah selalu disusui pada
payudara kiri dan bayi yang daya isapnya kuat selalu disusui pada payudara kanan. Jadi bila pada
suatu saat menyusui bayi yang daya isapnya lemah pada payudara kiri, maka pada saat menyusui
berikutnya dia menyusui pada payudara kanan. Dengan demikian, kedua payudara akan mendapat
rangsangan yang relatif sama untuk memproduksi ASI. Bila mungkin bayi yang disusui bersamaan
juga diberi payudara secara bergantian.
Agar menyusui si kembar menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mempererat jalinan kasih
sayang antara ibu dan si kembar, ibu harus menjaga kondisinya dengan selalu mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang, meluangkan waktu untuk istirahat dan tidak segan meminta bantuan
orang lain khususnya suami tercinta.

BAB III
PEMBAHASAN

Adapun perbedaan bandingan nutrisi ASI dengan susu formula, adalah sebagai berikut :
A. Kelebihan Air Susu Ibu (ASI)
 Lemak dari ASI mengandung faktor pembentuk sel otak terutama DNA dan AA
 Secara otomatis, zat gizi didalamnya berubah sesuai masa kehamilan, cara menyusui dan usia bayi
 Mengandung kadar kolesterol yang lebih tinggi
 Hampir seluruh zat dapat diserap tubuh bayi
 Protein dalam ASI mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi sehingga dapat diserap secara
keseluruhan
 Mengandung laktoferin untuk kesehatan usus halus bayi
 Mengandung lisozim zat anti mikroba
 Kaya kandungan protein pembangun otak dan tubuh
 Sistem pencernaan bayi maupun tubuh bayi, tidak alergi terhadap protein yang dihasilkan atau
berasal dari ASI
 ASI kaya kandungan laktosa. Laktosa merupakan salah satu jenis karbohidrat yang penting untuk
perkembangan otak
 Kaya kandungan oligosakarida yang berfungsi untuk menjaga kondisi usus halus
 Anti bodi - Kaya kandungan sel darah putih hidup dalam jumlah berjuta-juta setiap kali ia menyusu
 Kaya akan kandungan immunoglobulin
 Apabila si ibu diserang oleh sejenis kuman penyakit, tubuhnya akan membentuk anti bodi untuk
melawannya dan anti bodi itu akan diberikan ke bayi melalui air susunya
 Vitamin & mineral Lebih mudah diserap oleh bayi, khususnya zat besi (Fe), seng (Zn) dan kalsium
(Ca)
 Mengandung selenium yang banyak sejenis anti oksidan
 Vitamin dan mineral di ASI banyak diserap tubuh bayi, sementara pada susu formula semakin
banyak vitamin dan mineral, justru menjadi semakin sulit dicerna
 Enzim & hormon - Untuk membantu pencernaan antara lipase dan amylase
 Kaya kandungan aneka jenis hormon terutama tiroid, prolaktin, oksitosin, dan sekitar 15 jenis
enzim lainnya
 Rasanya bervariasi sesuai dengan jenis senyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan dan
minuman yang dikonsumsi ibu
 Dengan meminum ASI yang bervariasi rasanya sesuai menu yang dikonsumsi ibu bayi secara
bertahap dipersiapkan untuk mengenal menu keluarga

B. Kelebihan Susu Formula


 kepuasan yang lebih lama bagi bayi
 tidak menghabiskan waktu untuk menyusui
 dapat mengukur banyaknya susu formula yg dikonsumsi

C. Kelemahan Susu Formula


 Tidak seluruh zat yang didapat diserap tubuh bayi
 Mudah menimbulkan alergi
 Bisa menimbulkan Diare pada bayi.
 Nutriennya tidak sesempurna ASI.
 Lebih mudah menimbulkan gigi berlubang.
 Kurang memiliki efek psikologis yang menguntungkan.
 Tidak merangsang involusi rahim.
 Tidak menjarangkan kehamilan.
 Tidak mengurangi kejadian kanker payudara.
 Tidak praktis dan ekonomis.
 Kerugian bagi negara menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli susu
formula, biaya perawatan ibu, dan anak
 Serangkaian proses produksi yang dilaluinya mengakibatkan enzim pencernaan mati
 Proses produksi juga mematikan aktivitas hormon yang ada di dalam bahan bakunya
 Mengandung gumpalan protein yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi sehingga lebih
banyak sampah yang dihasilkan serta membuat ginjal bayi harus bekerja keras
 Tidak mengandung lisozim
 Tidak dapat berubah otomatis sesuai masa kehamilan, cara menyusui dan usia bayi
 Tidak semua susu formula mengandung laktosa
 Tidak ada sel darah putih hidup. Kalaupun ada apapun jenisnya semua dalam keadaan mati.

Berdasarkan uraian diatas bahwa nutrisi ASI jauh lebih tinggi daripada susu formula.
Akan tetapi tidak selamanya seorang bayi dapat dengan mudah menerima ASI. Bahkan pada
beberapa kasus, ada bayi yang menolak untuk disusui pada jangka waktu lama (satu bulan) karena
berbagai alasan yang mungkin sulit untuk dipahami.
Pada kondisi seperti itu, tanpa anda sadari, sebenarnya bayi sedang mencoba untuk memberitahu
bahwa ada sesuatu yang berbeda. Menurut Jay L. Hoecker, MD dari Mayo Clinic, situasi seperti ini
memang tidak selalu mudah, apalagi untuk mencari tahu apa penyebabnya.
D. Penyebab bayi mogok menyusui
Berikut ini adalah beberapa alasan yang mungkin bisa menjadi penyebab kenapa bayi mogok
menyusui:

 Nyeri atau tidak nyaman


Tumbuh gigi, sariawan atau sakit pilek dapat menyebabkan nyeri mulut selama menyusui. Selain itu,
infeksi telinga pada bayi juga dapat menyebabkan rasa sakit selama mengisap. Kondisi lain seperti
cedera atau nyeri akibat imunisasi juga menyebabkan ketidaknyamanan pada posisi menyusui
tertentu.

 Penyakit
Hidung tersumbat atau pilek dapat membuat bayi Anda untuk sulit untuk bernapas selama
menyusui.

 Stres
Sering tertunda ketika bayi ingin menyusui atau lama berpisah dari ibunya mungkin dapat
menyebabkan kerewelan dan kesulitan saat menyusui.

 Aroma berbeda
Perubahan bau pada tubuh ibunya karena parfum, lotion, sabun, atau deodoran dapat
menyebabkan bayi kehilangan minat dalam menyusui. Perubahan rasa ASI yang dipicu oleh faktor
seperti makanan yang Anda makan juga dapat memicu bayi mogok menyusui.

 Berkurangnya produksi ASI


Pemberian ASI yang diikuti dengan kebiasaan memberi susu formula dapat berakibat pada
berkurangnya pasokan ASI Anda.

E. Solusi
Selama mogok menyusui, bayi akan cenderung menjauhi payudara sang ibu dan kemudian diikuti
tangisan. Mogok menyusui dapat terjadi tiba-tiba, dan secara bertahap intensitas menyusui bayi
akan berkurang.
Menurut Hoecker, umumnya jika bayi mogok menyusui, maka dalam beberapa hari ke depan
mereka akan kembali tertarik untuk menyusui dan kembali ke pola menyusui yang normal.
Namun, terkadang menyusui pemogokan terus berlanjut selama beberapa minggu. Akibat
pemogokan menyusui pada bayi, bukan tidak mungkin akan berdampak pada kondisi psikis seorang
ibu karena merasa ditolak dan frustrasi. Hal terpenting yang harus anda lakukan adalah tetap tenang
dan jangan pernah sekalipun merasa bersalah.
Cobalah untuk bersabar saat Anda mengelola perubahan dalam kebiasaan makan bayi anda. Coba
lakukan cara lain untuk memberikan ASI pada buah hati anda, misalnya dengan sendok, pipet gelas,
atau botol.

Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan cara-cara dibawah ini:


 Teruslah mencoba
Teruslah tawarkan payudara Anda kepada bayi, terutama ketika dia mengantuk. Jika bayi Anda
frustrasi, berhenti dan cobalah beberapa saat kemudian.

 Ubah posisi
Cobalah berbagai posisi menyusui. Jika bayi Anda merasa sesak, tempat dia dalam posisi tegak
selama menyusui.

 Berdamai dengan gangguan


Cobalah menyusui bayi Anda dalam ruangan yang gelap, tenang tanpa gangguan. Jangan berbicara
atau menonton TV sambil menyusui.

 Luangkan waktu berpelukan


Tingkatkan intensitas pertemuan Anda dengan bayi. Misalnya dengan lebih sering memeluk,
membelai dan menenangkan bayi. Mandilah dengan air hangat bersama dengan bayi Anda skin to
skin (kulit-bertemu-kulit) untuk membantu membangun kembali kepercayaan.

 Atasi masalah gigi bayi


Jika bayi Anda mulai tumbuh gigi, sebaiknya gosok gusi nya dengan handuk dingin atau jari Anda
sebelum menyusui. Jika bayi Anda menggigit payudara Anda selama menyusui, slipkan jari Anda ke
dalam mulut bayi untuk mengistirahatkan sejenak pemberian ASI.

 Mengevaluasi perubahan rutinitas


Pikirkan tentang segala perubahan dalam rutinitas Anda yang mungkin mengganggu bayi Anda.
Apakah Anda mengalami stres? mengkonsumsi obat-obatan baru atau menggunakan produk baru?
Apakah pola makan Anda berubah?
Hindari menggunakan parfum, sabun beraroma, lotion atau deodoran di sekitar payudara Anda. Jika
pemogokan menyusui berlangsung lebih dari beberapa hari atau Anda khawatir bahwa bayi Anda
tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, konsultasikan dengan dokter anak Anda.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian yang telah kami jelaskan sebelumnya maka dapat kami simpulkan sebagai
berikut :
1. ASI merupakan makanan terbaik bayi, yang mana proses pembentukan ASI dipicu oleh hormon
prolaktin dan hormon oksitosin yang berfungsi dalam mengeluarkan ASI.
2. ASI mengandung semua zat nutrisi spesifik yang sesuai yang dibutuhkan bayi diantaranya lemak,
protein, karbohidrat, anti bodi, vitamin, mineral dan berbagai zat penting lainnya.
3. ASI juga memiliki rasa yang bervariasi sesuai dengan zat yang terkandung di dalam makanan dan
minuman yang dikonsumsi ibu.
4. Bayi yang diberi ASI akan terhindar dari berbagai penyakit diantaranya diare, radang pernafasan
dan lain-lain. Di samping itu ASI juga membantu pertumbuhan, perkembangan bayi, dan
meningkatkan IQ hingga 10 poin.
5. Selain bermanfaat bagi bayi menyusui juga bermanfaat bagi ibu, misalnya mencegah pendarahan
pasca melahirkan, mempercepat mengecilnya rahim, menunda masa subur, mengurangi anemia,
mencegah kanker ovarium dan kanker payudara.
6. Meskipun kita mempunyai bayi yang berkondisi khusus (prematur) maka kita tidak usah khawatir
tetap berilah ASI, karena kandungan ASI sesuai dengan keadaan bayi.

B. Saran-saran
Berdasarkan dari beberapa penjelasan yang sudah kami uraikan di atas, maka penulis memberikan
beberapa saran yang mudah-mudahan dapat berguna bagi pembaca, diantaranya :
1. Makanan yang baik, cukup air elektrolit vitamin, terutama vitamin A dan bahan lain (seperti daun
katuk, bayam, kunyit) akan membantu agar ASI tetap banyak.
2. Makan kunyit mentah akan mengurangi bau amis pada payudara.
3. Bila seorang ibu akan bekerja, jangan memberi ASI melalui botol, berikan melalui cangkir atau
sendok yang mulai dilatih 1 minggu sebelum ibu memulai bekerja, tutup cangkir tersebut dengan
kain bersih, simpan di tempat sejuk dan aman, agak gelap dan bersih (lemari es).
4. ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena bisa merusak bahan anti bodi yang ada di dalam ASI.
5. Supaya payudara tidak mulur, janganlah melepaskan payudara saja waktu meneteki, namun
tahanlah dengan tangan jika anak kurang menghisap. Sayuran segar akan membantu agar payudara
tetap bagus.
6. Bila payudara membengkak maka kompreslah payudara dengan air hangat dan dingin bergantian,
supaya rasa sakit berkurang sekaligus melancarkan peredaran darah.
7. Susui bayi secara bergantian, jangan pada satu posisi saja.
8. Jangan menyusui bayi kembar pada payudara tetap, melainkan harus bergantian karena bayi
kembar tidak sama daya hisapnya.

You might also like