Professional Documents
Culture Documents
4. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Usia
Anak dengan umur lebih muda mempunyai kemungkinan terjadi diare lebih besar dan kemungkinan diare
berat juga lebih besar. Diare lebih banyak pada usia infant.
2. Penurunan status kesehatan
Anak dengan kondisi yang lemah lebih tinggi kemungkinan terjadi diare dan lebih banyak diare berat.
3. Lingkungan
Diare lebih banyak terjadi dimana kondisi sanitasi kurang, fasilitas kesehatan kurang memadai, persiapan
dan penyajian makanan, pendidikan tentang perawatan kesehatan tidak adekuat.
5. PATOFISIOLOGI
DIARE
Peningkatan cairan intra luminal menyebabkan terangsangnya usus secara mekanis karena
meningkatnya volume, sehingga motilitas usus meningkat. Sebaliknya bila waktu henti makanan di usus
terlalu cepat akan menyebabkan waktu sentuh makanan dengan mukosa usus sehingga penyerapan
elektrolit, air dan zat-zat lain terganggu. Sehingga transport cairan dan elektrolit intestinal tidak normal.
Manifestasi Klinis
No Agen Penyebab Karakteristik
1 Viral agent Fever 38 atau lebih
a. Rotavirus Nausea, vomiting
Abdominal pain
Diare bisa lebih dari 1 minggu
b. Norwalk Fever, loss of apetit
Abdominal pain
Diare dan malaise.
2. Bacterial agent
a. E. Colli Diare cair disertai mukus dan darah
Vomiting, abdominal distention, diare
dqn fever.
b. Salmonella group gram positif Nausea, vomiting, colic abdominal,
diare disertai darah dan mukus.
Fever, hiperaktif peristaltic and mild
abdominal tenderness.
Headache and cerebral manifestation.
c. S. Thypi Ireguler fever, headache, malaise,
letargi, fatigue, abdominal pain,
anoreksia, weight loss develop.
d. Shigella group gram negatif Fever 40 derajat and cramping,
abdominal pain, konvulsi, headache,
delirium, diare disertai mukus bisa
bercampur darah, abdominal pain,
inright lower quadrant, vomiting.
e. Campylobacter jejuni Fever, abdominal cramping
periumbilical, diare disertai darah,
f. Vibrio cholera group vomiting
Diare cair dengan cramp, iritasi anal,
feces disertai darah dan mukus.
3 Food Poisoning
a. Staphylococcus Nausea, vomiting, severe abdominal
cramps, shok dapat terjadi pada kasus
berat, demam ringan.
b. Clostridium perfringens Moderate to severe crampy, mid
epigastric pain.
c. Clostridium botulinum Nausea, vomiting, diare, dry mouth dan
disfagia.
7. KOMPLIKASI
Kehilangan air dan elektrolit: dehidrasi, asidosis metabolik, hipoklasemia dan syok
Masalah gizi : maldigesti, malabsorbsi, kehilangan zat gizi langsung katabolisme
Aritmia jantung
8. DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan pada definisi di atas, akan tetapi perlu dilakukan pengkajian tentang
a. Riwayat diare sekarang
Meliputi: lama kurang dari 1 mg, frekuensi, konsistensi, muntah, demam, BAK 6 jam terakhir, tindakan
yang telah dilakukan.
b. Riwayat diare sebelumnya
c. Riwayat penyakit penyerta saat ini
d. Riwayat Imunisasi
e. Riwayat makanan sebelum diare
f. Pemeriksaan laboratorium
- Specimen feces : Plymorfonuklear leukosit sebagai gambaran infeksi
- ELISA : untuk mengkonfirmasi infeksi parasit
- pH < 6 dan penurunan substansi menunjukan malabsorbsi KH dan deficiency laktose sekunder.
- Test urine : menentukan dehidrasi
- Peningkatan Hmt, Hb, creatinin dan BUN umumnya ditemukan pada DCA.
9. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Berat badan dan panjang badan untuk menentukan status gizi
Tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan chepalo caudal : ubun-ubun besar pada bayi, turgor kulit, kelembaban mukosa, air mata,
konjungtiva, dada : jantung dan paru, abdomen ; persitaltik usus, integritas kulit area perianal dll
Kemungkinan komplikasi lain
12. DEHIDRASI
Akibat dari diare yang terus menerus adalah kekurangan cairan ( dehidrasi ).
Tanda-tanda Dehidrasi Berat :
- Letargis atau tidak sadar dan Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.
Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :
- Gelisah,rewel/mudah marah
- Mata cekung
- Haus,minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas
Penanganan Dehidrasi Ringan :
a. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
- ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu
- Oralit
- Larutan gula garam
- Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)
b. Lanjutkan pemberian makan
c. Pergi ke pusat pelayanan kesehatan
Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan:
a. Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan
b. Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam
c. Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.
Penanganan Dehidrasi Berat :
- Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV / lanjutan
13.REHIDRASI
Dasar-dasar rehidrasi:
a. Jumlah cairan yang hilang
Dehidrasi ringan : 0 – 5 % atau rata-rata 25 ml/kg BB
Dehidrasi sedang : 5 – 10 % atau rata-rata 75 ml/kg BB
Dehidrasi berat: 10- 15 % atau rata-rata 125 ml/ kg BB
b. Tonisitas caiaran
Isotonis : Kadar Na + : 131 – 150 mEq/L
Hipertonis : Kadar Na+ : > 150 mEq/L
Hipotonik : < 131 mEq/L
Oral Rehidrasi Solution (ORS) diberikan pada kasus lebih lanjut misalnya pada infant dengan dehidrasi
isotonik, hipotonik dan hipertonik. Nutrient based solution ini dapat menurunkan vomiting, penurunan
kehilangan volume cairan (Wong, 1994). Komposisi ORS tampak pada tabel-2. Setelah rehidrasi pada
infant, ORS dapat digunakan selama mempertahankan terapi cairan dan sebagai solution alternative
dengan cairan rendah sodium seperti ASI dan susu formula bebas lactose.
Setiap kali BAB diganti dengan 1:1 ORS. Jika feces tidak diketahui, perkiraan ORS adalah 10 ml/kgBB
atau 0,5 sampai 1 gelas ORS setiap kali BAB. ORS berguna untuk kasus dehidrasi dan muntah. Seorang
anak dengan muntah harus diberikan tambahan cairan 1 sendok kecil atau 5 – 10 cc setiap 1-5 menit,
lebih jelasnya tampak pada tabel –3.
Tabel-2
Formula Na+ K+ Cl- Base Glukose
(mEq/L) (mEq (mEq/L) (mEq/L) (g/L)
/L)
Pedialyte (Ross) 45 20 35 30 (citrate) 25
Rehydralyte 75 20 65 30 25
Infalyte (M.Johnson) 50 25 45 34 (citrat) 30
WHO 90 20 80 30 20
(bikarbonat)
Tabel-3
DEGREE OF SIGN - REHYDRATIO REPLACEMEN MAINTENANC
DEHYDRATIO SYMPTOM N THERAPY T OF STOOL E THERAPY
N LOSSES
Mild (5-6%) Peningkatan ORS 50ml/kgBB ORS 10ml/kgBB ASI,formula
rasa haus Selama 4 jam (for infant)/150- bebas lactosa
250ml(for older
children
Moderate (7-9%) Penurunan ORS 100ml/kgBB ORS ASI, formula
turgor kulit, selama 4 jam 10ml/kgBB(for bebas lactosa
membrane older children)
mukosa setiap x BAB
kering, mata
cekung
Severe (>9%) Tanda sm dg Intravena fluit ORS ASI,formula
moderat (RL) 10ml/kgBB(for bebas lactosa
dehydrasi di+ 40ml/kgBB?hr infant)/ 150-
peningkatan smp nadi normal, 250ml(for older
nadi, kmd 50- children) setiap x
sianosis, RR, 100ml/kgBB BAB
lethargy,com
a
c. Memberi makanan
Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama anak agar
tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum ASI harus
lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susus formula diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia 6
bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang
mudah dicerna sedikit-sedikit tetapi sering. Setelah diare berhenti,pemberian ekstra makanan diteruskan
selama 2 minggu untuk membantu memulihkan berat badan anak
d. Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai
indikasi, dengan tetapmengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk
menghentikan diare.
RENPRA DCA
Nutritional terapi
kaji kebutuhan
untuk pemasangan
NGT
berikan makanan
melalui NGT k/p
berikan lingkungan
yang nyaman dan
tenang untuk
mendukung makan
monitor penurunan
dan peningkatan
BB
monitor intake
kalori dan gizi
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan askep … jam infeksi terkontrol, Kontrol infeksi.
b/d penurunan status imun adekuat dg KH: Batasi pengunjung.
imunitas tubuh, Bebas dari tanda dangejala infeksi. Bersihkan
prosedur Keluarga tahu tanda-tanda infeksi. lingkungan pasien
invasive, Angka leukosit normal. secara benar setiap
penyakitnya setelah digunakan
pasien.
Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
merawat pasien,
dan ajari cuci
tangan yang benar.
Lakukan dresing
infus tiap hari
Anjurkan pada
keluarga untuk
selalu menjaga
kebersihan klien
dan menjaga
pantat selalu
kering u/ hindari
iritasi.
Tingkatkan
masukkan gizi
yang cukup.
Tingkatkan
masukan cairan
yang cukup.
Anjurkan istirahat.
Berikan therapi
antibiotik yang
sesuai,
dan anjurkan
untuk minum
sesuai aturan.
Ajari keluarga cara
menghindari infek
si serta tentang
tanda dan
gejala infeksi dan
segera untuk
melaporkan keper
awat kesehatan.
Pastikan
penanganan
aseptic semua
daerah IV (intra
vena).
Proteksi infeksi.
Monitor tanda dan
gejala infeksi.
Monitor WBC.
Anjurkan istirahat.
Ajari anggota
keluarga cara-cara
menghindari
infeksi dan tanda-
tanda dan gejala
infeksi.
Batasi jumlah
pengunjung.
Tingkatkan
masukan gizi dan
cairan yang cukup