You are on page 1of 1

 farmasi klinis : adalah suatu upaya yang dilakukan oleh tenaga farmasi kepada pasien dengan tujuan untuk

memaksimalkan efek terapi suatu obat dan meminimalkan toksisitas suatu obat
 ruang lingkup (permenkes 436/1993) :
pemantauan pengobatan,
seleksi obat
pemberian informasi obat
penyiapan dan peracikan obat
penelitian dan studi penggunaan obat
terapeutic drug monitoring
uji klinik
monitoring efek samping obat
penanganan obat sitostatika (kanker)
penyiapan total parenteral nutrisi
melakukan konseling
 sejarah farmasi klinis : istilah farmasi klinis mulai muncul pada tahun 1960an di amerika, yaitu suatu ilmu yang
menekankan fungsi farmasis untuk memberikan asuhan kefarasian kepada pasien dengan tujuan efek terapi yg
diinginkan tercapai dan mengurangi resiko yg tidak diinginkan
 kegiatan farmasi klinis :
pengkajian dan pelayanan resep,
penelusuran riwayat obat
pelayanan informamsi obat (PIO)
konseling
pemantauan terapi obat
monitoring efek samping obat
evaluasi penggunaan obat
dispensing sediaan steril
pemantauan kadar obat dalam darah
 interaksi obat : dua atau lebih obat yg diberikan pada waktu bersamaan dapat memberikan efek masing2/
saling berinteraksi. Interaksi tersebut dapat bersifat potensial atau antagonis satu obat oleh obat lainnya, aau
kadang dapat memberikan efek yg lain
 interaksi farmakodinamik : interaksi antara obat yg memiliki efek farmakologi atau efek samping yg serupa
atau juga yg berlawanan, disebabkan karena kompetisi pada reseptor yg sama
 interaksi farmakokinetik : interaksi yang terjadi apabila suatu obat mengubah ADME obat lain. Dengan
demikian interaksi ini dapat meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yg tersedia dlm tubuh dan juga
mempengaruhi efek farmakologinya
 mencegah interaksi obat :
 hindari kombinasi penggunaan obat yg dapat beinteraksi, pertimbangkan obat pengganti, contoh
kortikosteroid yg dkombinasikan dengan diretik akan mengakibatkan tubuh kehilangan kalium sehingga
tubuh menjaddi lemas
 sesuaikan dosis saat memulai atau menghentkan penggunaan obat yg menyebabkan interaksi, jika
toksik maka kurangi, jika terjadi pengurangan khasiat maka tingkatkan dosisnya
 lakukan pemantauan kondisi klinis pasien, jika perlu ukur kadar obat dalam darah
 perhatikan interval waktu antara obat dan makanan

You might also like