You are on page 1of 23

o

o MY PET
o HUKUM PERSAHABATAN
o HATI…&…CINTA

ASKEP MOLA HIDATIDOSA


Posted on Mei 10, 2008 by harnawatiaj

Pengertian

Mola hidatidosa adalah chorionic villi (jonjotan/gantungan) yang tumbuh berganda berupa
gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur
atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil anggur atau mata ikan.
(Mochtar, Rustam, dkk, 1998 : 238)
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stoma villus korialis langka,
vaskularisasi dan edematus. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus yang membesar
dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan adalah sebagai segugus buah
anggur. (Wiknjosastro, Hanifa, dkk, 2002 : 339)
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana hampir seluruh villi kariolisnya mengalami
perubahan hidrofobik.
(Mansjoer, Arif, dkk, 2001 : 265)
Mola hidatidosa adalah kelainan villi chorialis yang terdiri dari berbagai tingkat proliferasi
tropoblast dan edema stroma villi. (Jack A. Pritchard, dkk, 1991 : 514)
Mola hidatidosa adalah pembengkakan kistik, hidropik, daripada villi choriales, sdisertai
proliperasi hiperplastik dan anaplastik epitel chorion. Tidak terbentuk fetus ( Soekojo, Saleh,
1973 : 325).
Mola hidatidosa adalah perubahan abnormal dari villi korionik menjadi sejumlah kista yang
menyerupai anggur yang dipenuhi dengan cairan. Embrio mati dan mola tumbuh dengan cepat,
membesarnya uterus dan menghasilkan sejumlah besar human chorionic gonadotropin (hCG)
(Hamilton, C. Mary, 1995 : 104)

Etiologi

Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor penyebabnya adalah :
a.Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan.
b.Imunoselektif dari tropoblast
c.Keadaan sosio-ekonomi yang rendah

d.Paritas tinggi
e.Kekurangan protein
f.Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
(Mochtar, Rustam ,1998 : 238)

Patofisiologi
Mola hidatidosa dapat terbagi menjadi :
a.Mola hidatidosa komplet (klasik), jika tidak ditemukan janin
b.Mola hidatidosa inkomplet (parsial), jika disertai janin atau bagian janin.

Ada beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit trofoblast :
Teori missed abortion. Mudigah mati pada kehamilan 3 – 5 minggu karena itu terjadi gangguan
peredarah darah sehingga terjadi penimbunan cairan masenkim dari villi dan akhirnya
terbentuklah gelembung-gelembung.
Teori neoplasma dari Park. Sel-sel trofoblast adalah abnormal dan memiliki fungsi yang
abnormal dimana terjadi reabsorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehigga timbul
gelembung.
Studi dari Hertig lebih menegaskan lagi bahwa mola hidatidosa semata-mata akibat akumulasi
cairan yang menyertai degenerasi awal atau tiak adanya embrio komplit pada minggu ke tiga dan
ke lima. Adanya sirkulasi maternal yang terus menerus dan tidak adanya fetus menyebabkan
trofoblast berproliferasi dan melakukan fungsinya selama pembentukan cairan.
(Silvia, Wilson, 2000 : 467)

Gambaran Klinik

Gambaran klinik yang biasanya timbul pada klien dengan ”mola hidatidosa adalah :
a.Amenore dan tanda-tanda kehamilan
b.Perdarahan pervaginam berulang. Darah cenderung berwarna coklat. Pada keadaan lanjut
kadang keluar gelembung mola.
c.Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
d.Tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya BJJ sekalipun uterus sudah
membesar setinggi pusat atau lebih.
e.Preeklampsia atau eklampsia yang terjadi sebelum kehamilan 24 minggu.
(Mansjoer, Arif, dkk, 2001 : 266)

Anatomi Fisiologi

Anatomi
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pear, terletak dalam rongga panggul
kecil di antara kandung kemih dan anus, ototnya desebut miometrium dan selaput lendir yang
melapisi bagian dalamnya disebut endometrium. Peritonium menutupi sebagian besar permukaan
luar uterus, letak uterus sedikit anteflexi pada bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak
memutar ke depan) dengan fundusnya terletak di atas kandung kencing. Bagian bawah
bersambung dengan vagina dan bagian atasnya tuba uterin masuk ke dalamnya. Ligamentum
latum uteri dibentuk oleh dua lapisan peritoneum, di setiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba
uterina. Panjang uterus 5 – 8 cm dengan berat 30 – 60 gram. (Verrals, Silvia, 2003 : 164)
Uterus terbagi atas 3 bagian yaitu :
a).Fundus : bagian lambung di atas muara tuba uterina
b).Badan uterus : melebar dari fundus ke serviks
c).Isthmus : terletak antara badan dan serviks
Bagian bawah serviks yang sempit pada uterus disebut serviks. Rongga serviks bersambung
dengan rongga badan uterus melalui os interna (mulut interna) dan bersambung dengan rongga
vagina melalui os eksterna

Ligamentum pada uterus :


Ligamentum teres uteri : ada dua buah kiri dan kanan. Berjalan melalui annulus inguinalis,
profundus ke kanalis iguinalis. Setiap ligamen panjangnya 10 – 12,5 cm, terdiri atas jaringan ikat
dan otot, berisi pembuluh darah dan ditutupi peritoneum.
Peritoneum di antara kedua uterus dan kandung kencing di depannya, membentuk kantong utero-
vesikuler. Di bagian belakang, peritoneum membungkus badan dan serviks uteri dan melebar ke
bawah sampai fornix posterior vagina, selanjutnya melipat ke depan rectum dan membentuk
ruang retri-vaginal.
Ligamentum latum uteri : Peritoneum yang menutupi uterus, di garis tengh badan uterus melebar
ke lateral membentuk ligamentum lebar, di dalamnya terdapat tuba uterin, ovarium diikat pada
bagian posterior ligamentum latum yang berisi darah dan saluran limfe untuk uterus maupun
ovarium.

Fisiologi
Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan sebutir ovum, sesudah keluar
dari overium diantarkan melalui tuba uterin ke uterus (pembuahan ovum secara normal terjadi
dalam tuba uterin) sewaktu hamil yang secara normal berlangsung selama 40 minggu, uterus
bertambah besar, tapi dindingnya menjadi lebih tipis tetapi lebih kuat dan membesar sampai
keluar pelvis, masuk ke dalam rongga abdomen pada masa fetus.
Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalm
kenyataannya tidak selalu demikian. Sering kali perkembangan kehamilan mendapat gangguan.
Demikian pula dengan penyakit trofoblast, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi.
Di sini kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan berkembang
menjadi keadaan patologik yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan, berupa
degenerasi hidrifik dari jonjot karion, sehingga menyerupai gelembung yang disebut ”mola
hidatidosa”. Pada ummnya penderita ”mola hidatidosa akan menjadi baik kembali, tetapi ada
diantaranya yang kemudian mengalami degenerasi keganasan yang berupa karsinoma.
(Wiknjosastro, Hanifa, 2002 : 339)

Tes Diagnostik
a.Pemeriksaan kadar beta hCG : pada mola terdapat peningkatan kadar beta hCG darah atau urin
b.Uji Sonde : Sonde (penduga rahim) dimasukkan pelan-pelan dan hati-hati ke dalam kanalis
servikalis dan kavum uteri. Bila tidak ada tahanan, sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap
tidak ada tahanan, kemungkinan mola (cara Acosta-Sison)
c.Foto rontgen abdomen : tidak terlihat tilang-tulang janini (pada kehamilan 3 – 4 bulan
d.Ultrasonografi : pada mola akan terlihat badai salju (snow flake pattern) dan tidak terlihat janin
e.Foto thoraks : pada mola ada gambaram emboli udara
f.Pemeriksaan T3 dan T4 bila ada gejala tirotoksikosis
(Arif Mansjoer, dkk, 2001 : 266)

Penatalaksanaan Medik
Penanganan yang biasa dilakukan pada mola hidatidosa adalah :
a.Diagnosis dini akan menguntungkan prognosis
b.Pemeriksaan USG sangat membantu diagnosis. Pada fasilitas kesehatan di mana sumber daya
sangat terbatas, dapat dilakukan :
Evaluasi klinik dengan fokus pada :
Riwayat haid terakhir dan kehamilan
Perdarahan tidak teratur atau spotting
Pembesaran abnormal uterus
Pelunakan serviks dan korpus uteri
Kajian uji kehamilan dengan pengenceran urin
Pastikan tidak ada janin (Ballottement) atau DJJ sebelum upaya diagnosis dengan perasat Hanifa
Wiknjosastro atau Acosta Sisson
c.Lakukan pengosongan jaringan mola dengan segera
d.Antisipasi komplikasi (krisis tiroid, perdarahan hebat atau perforasi uterus)
e.Lakukan pengamatan lanjut hingga minimal 1 tahun.

Selain dari penanganan di atas, masih terdapat beberapa penanganan khusus yang dilakukan pada
pasien dengan mola hidatidosa, yaitu :

Segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus
10 IU oksitosin dalam 500 ml NaCl atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai
tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan
uterus secara tepat).
Pengosongan dengan Aspirasi Vakum lebih aman dari kuretase tajam. Bila sumber vakum adalah
tabung manual, siapkan peralatan AVM minimal 3 set agar dapat digunakan secara bergantian
hingga pengosongan kavum uteri selesai
Kenali dan tangani komplikasi seperti tirotoksikasi atau krisis tiroid baik sebelum, selama dan
setelah prosedur evakuasi
Anemia sedang cukup diberikan Sulfas Ferosus 600 mg/hari, untuk anemia berat lakukan
transfusi
Kadar hCG diatas 100.000 IU/L praevakuasi menunjukkan masih terdapat trofoblast aktif (diluar
uterus atau invasif), berikan kemoterapi MTX dan pantau beta-hCG serta besar uterus secara
klinis dan USG tiap 2 minggu
Selama pemantauan, pasien dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal (apabila masih
ingin anak) atau tubektomy apabila ingin menghentikan fertilisasi

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Proses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian pelayanan keperawatan untuk
menganalisa masalah pasien secara sistematis, menentukan cara pemecahannya, melakukan
tindakan dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan.
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan,
merencanakan danmelaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk
mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut
dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis.

Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya
sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien. Adapun hal-hal yang
perlu dikaji adalah :

Biodata
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi : nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke-, lamanya perkawinan dan alamat
Keluhan utama
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
Riwayat kesehatan, yang terdiri atas :
Riwayat kesehatan sekarang
Yait keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti
perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat pembedahan
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa
dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
Riwayat penyakit yang perna dialami
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah
ginekologi/urinari, penyakit endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.
Riwayat kesehatan keluarga
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai
penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
Riwayat kesehatan reproduksi
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan
adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang
menyertainya
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana
keadaan kesehatan anaknya.
Riwayat seksual
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang
menyertainya.
Riwayat pemakaian obat
Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.
Pola aktivitas sehari-hari
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene,
ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
Pemeriksaan fisik, meliputi :
Inspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan
tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidu.
Hal yang diinspeksi antara lain : mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi,
lesi terhadap drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari.
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit
atau menentukan kekuatan kontraksi uterus
Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau
mencubit kulit untuk mengamati turgor
Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal
Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu
untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibawahnya
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya
cairan, massa atau konsolidasi
Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki
bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
Auskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop dengan
menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang terdengar
Mendengar : mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi
jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin.
(Johnson & Taylor, 2005 : 39)
Pemeriksaan laboratorium : darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi,
pap smear
Keluarga berencana
Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien setuju, apakah klien menggunakan
kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
Data lain-lain
Kaji mengenai perawatan dan pengobatan yang telah diberikan selama dirawat di RS.
Data psikososial
Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, hal yang menjadi
beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan.
Status sosio-ekonomi
Kaji masalah finansial klien
Data spiritual
Kaji tentang keyakinan klien terhadap Tuhan YME, dan kegiatan keagamaan yang biasa
dilakukan.

Diagnosa Keperawatan yang Lazim Muncul

Secara singkat diagnosa keperawatan dapat diartikan :


Sebagai rumusan atau keputusan atau keputusan yang diambil sebagai hasil dari pengkajian
keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang digambarkan sebagai respon seseorang atau
kelompok (keadan kesehatan yang merupakan keadaan aktual maupun potensial) dimana perawat
secara legal mengidentifikasi, menetapkan intervensi untuk mempertahankan keadaan kesehatan
atau menurunkan. (Carpenito, Lynda, 2001: 458)

Diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada kasus ”mola hidatidosa” adalah :
1.Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2.Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3.Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya nyeri
4.Gangguan rasa nyaman : hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
5.Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
6.Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
7.Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan kuretase
8.Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya perdarahan

Intervensi

Merupakan tahapan perencanaan dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa
yang akan dilakukan untuk membantu klien, memulihkan, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan


dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah
ditentukan
Tujuan :
1.Sebagai alat komunikasi antar teman sejawat dan tenaga kesehatan lain
2.meningkatkan keseimbangan asuhan keperawatan
Langkah-langkah penyusunan :
1.menetapkan prioritas masalah
2.merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
3.menentukan rencana tindakan keperawatan

DIAGNOSA I
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
Tujuan :
Klien akan meninjukkan nyeri berkurang/hilang dengan kriteria :
Klien mengatakan nyeri berkurang/hilang
Ekspresi wajah tenang
TTV dalam batas normal
Intervensi :
1.Kaji tingkat nyeri, lokasi dan skala nyeri yang dirasakan klien
Rasional :
Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat membantu menentukan intervensi yang
tepat
2.Observasi tanda-tanda vital tiap 8 jam
Rasional :
Perubahan tanda-tanda vital terutama suhu dan nadi merupakan salah satu indikasi peningkatan
nyeri yang dialami oleh klien
3.Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Rasional :
Teknik relaksasi dapat membuat klien merasa sedikit nyaman dan distraksi dapat mengalihkan
perhatian klien terhadap nyeri sehingga dapat mambantu mengurangi nyeri yang dirasakan
4.Beri posisi yang nyaman
Rasional :
Posisi yang nyaman dapat menghindarkan penekanan pada area luka/nyeri
5.Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional :
Obat-obatan analgetik akan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidat dapat dipersepsikan

DIAGNOSA II
Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Tujuan :
Klien akan menunjukkan terpenuhinya kebutuhan rawat diri dengan kriteria :
Kebutuhan personal hygiene terpenuhi
Klien nampak rapi dan bersih
Intervensi :
1.Kaji kemampuan klien dalam memenuhi rawat diri
Rasional :
Untuk mengetahui tingkat kemampuan/ketergantungan klien dalam merawat diri sehingga dapat
membantu klien dalam memenuhi kebutuhan hygienenya
2.Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
Rasional :
Kebutuhan hygiene klien terpenuhi tanpa membuat klien ketergantungan pada perawat
3.Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuannya
Rasional :
Pelaksanaan aktivitas dapat membantu klien untuk mengembalikan kekuatan secara bertahap dan
menambah kemandirian dalam memenuhi kebutuhannya
4.Anjurkan keluarga klien untuk selalu berada di dekat klien dan membantu memenuhi
kebutuhan klien
Rasional :
Membantu memenuhi kebutuhan klien yang tidak terpenuhi secara mandiri

DIAGNOSA III
Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya nyeri
Tujuan :
Klien akan mengungkapkan pola tidurnya tidak terganggu dengan kriteria :
Klien dapat tidur 7-8 jam per hari
Konjungtiva tidak anemis
Intervensi :
1.Kaji pola tidur
Rasional :
Dengan mengetahui pola tidur klien, akan memudahkan dalam menentukan intervensi
selanjutnya
2.Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
Rasional :
Memberikan kesempatan pada klien untuk beristirahat
3.Anjurkan klien minum susu hangat sebelum tidur
Rasional :
Susu mengandung protein yang tinggi sehingga dapat merangsang untuk tidur
4.Batasi jumlah penjaga klien
Rasional :
Dengan jumlah penjaga klien yang dibatasi maka kebisingan di ruangan dapat dikurangi
sehingga klien dapat beristirahat
5.Memberlakukan jam besuk
Rasional :
Memberikan kesempatan pada klien untuk beristirahat
6.Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat tidur Diazepam
Rasional :
Diazepam berfungsi untuk merelaksasi otot sehingga klien dapat tenang dan mudah tidur

DIAGNOSA IV
Gangguan rasa nyaman : hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
Tujuan :
Klien akan menunjukkan tidak terjadi panas dengan kriteria :
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Klien tidak mengalami komplikasi
Intervensi :
1.Pantau suhu klien, perhatikan menggigil/diaforesis
Rasional :
Suhu diatas normal menunjukkan terjadinya proses infeksi, pola demam dapat membantu
diagnosa
2.Pantau suhu lingkungan
Rasional :
Suhu ruangan harus diubah atau dipertahankan, suhu harus mendekati normal
3.Anjurkan untuk minum air hangat dalam jumlah yang banyak
Rasional :
Minum banyak dapat membantu menurunkan demam
4.Berikan kompres hangat
Rasional :
Kompres hangat dapat membantu penyerapan panas sehingga dapat menurunkan suhu tubuh
5.Kolaborasi pemberian obat antipiretik
Rasional :
Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi pada hipothalamus

DIAGNOSA V
Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan :
Klien akan menunjukkan kecemasan berkurang/hilang dengan kriteria :
Ekspresi wajah tenang
Klien tidak sering bertanya tentang penyakitnya
Intervensi :
1.Kaji tingkat kecemasan klien
Rasional :
Mengetahui sejauh mana kecemasan tersebut mengganggu klien
2.Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional :
Ungkapan perasaan dapat memberikan rasa lega sehingga mengurangi kecemasan
3.Mendengarkan keluhan klien dengan empati
Rasional :
Dengan mendengarkan keluahan klien secara empati maka klien akan merasa diperhatikan
4.Jelaskan pada klien tentang proses penyakit dan terapi yang diberikan
Rasional :
menambah pengetahuan klien sehingga klien tahu dan mengerti tentang penyakitnya
5.Beri dorongan spiritual/support
Rasional :
Menciptakan ketenangan batin sehingga kecemasan dapat berkurang

DIAGNOSA VI
Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
Tujuan :
Klien akan mengungkapkan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :
Nafsu makan meningkat
Porsi makan dihabiskan
Intervensi :
1.Kaji status nutrisi klien
Rasional :
Sebagai awal untuk menetapkan rencana selanjutnya
2.Anjurkan makan sedikit demi sedikit tapi sering
Rasional :
Makan sedikit demi sedikit tapi sering mampu membantu untuk meminimalkan anoreksia
3.Anjurkan untuk makan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi
Rasional :
Makanan yang hangat dan bervariasi dapat menbangkitkan nafsu makan klien
4.Timbang berat badan sesuai indikasi
Rasional :
Mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah pemberian nutrisi
5.Tingkatkan kenyamanan lingkungan termasuk sosialisasi saat makan, anjurkan orang terdekat
untuk membawa makanan yang disukai klien
Rasional :
Sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan pemasukan dan
menormalkan fungsi makanan

DIAGNOSA VII
Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan kuretase
Tujuan :
Klien akan terbebas dari infeksi dengan kriteria :
Tidak tampak tanda-tanda infeksi
Vital sign dalam batas normal
Intervensi :
1.Kaji adanya tanda-tanda infeksi
Rasional :
Mengetahui adanya gejala awal dari proses infeksi
2.Observasi vital sign
Rasional :
Perubahan vital sign merupakan salah satu indikator dari terjadinya proses infeksi dalam tubuh
3.Observasi daerah kulit yang mengalami kerusakan (luka, garis jahitan), daerah yang terpasang
alat invasif (infus, kateter)
Rasional :
Deteksi dini perkembangan infeksi memungkinkan untuk melakukan tindakan dengan segera dan
pencegahan komplikasi selanjutnya
4.Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat antibiotik
Rasional :
Anti biotik dapat menghambat pembentukan sel bakteri, sehingga proses infeksi tidak terjadi.
Disamping itu antibiotik juga dapat langsung membunuh sel bakteri penyebab infeksi

DIAGNOSA VIII
Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya perdarahan
Tujuan :
Klien akan menunjukkan gangguan perfusi jaringan perifer tidak terjadi dengan kriteria :
Hb dalam batas normal (12-14 g%)
Turgor kulit baik, vital sign dalam batas normal
Tidak ada mual muntah
Intervensi :
1.Awasi tanda-tanda vital, kaji warna kulit/membran mukosa, dasar kuku
Rasional :
Memberika informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan
intervensi selanjutnya
2.Selidiki perubahan tingkat kesadaran, keluhan pusing dan sakit kepala
Rasional :
Perubahan dapat menunjukkan ketidak adekuatan perfusi serebral sebagai akibat tekanan darah
arterial
3.Kaji kulit terhadap dingin, pucat, berkeringat, pegisian kapiler lambat dan nadi perifer lemah
Rasional :
Vasokonstriksi adalah respon simpatis terhadap penurunan volume sirkulasi dan dapat terjadi
sebagai efek samping vasopressin
4.Berikan cairan intravena, produk darah
Rasional :
Menggantikan kehilangan daran, mempertahankan volume sirkulasi
5.Penatalaksanaan pemberian obat antikoagulan tranexid 500 mg 3×1 tablet
Rasional :
Obat anti kagulan berfungsi mempercepat terjadinya pembekuan darah / mengurangi perarahan

Sumber:
1.Carpenito, Lynda, (2001), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
2.Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC, Jakarta
3.Soekojo, Saleh, 1973, Patologi, UI Patologi Anatomik, Jakarta
4.Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri, Jilid I. EGC. Jakarta
5.Johnson & Taylor, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. EGC. Jakarta
6.Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta

Tentang iklan-iklan ini

Terkait

PEMANTAUAN JANINdalam "3. OBGYN ZONE"

ASKEP KANKER PAYUDARAdalam "9. INTERNIS ZONE"

ASKEP TUMOR ADNEKSAdalam "1. ASKEP ZONE"

Filed under: 1. ASKEP ZONE

« ASKEP OSTEOMALASIA MAUKI TAU APA KEWAJIBANTA’ KLO SAKITKI’? »

32 Tanggapan

1.

giant ronna santosa, on April 7, 2008 at 3:28 am said:

makasih ya aku jadi ga pusing nyari bahan buat tugas………..Sempurna

Balas

2.

Idonk_Doank, on April 24, 2008 at 9:59 am said:

makassssssiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhh…….buanyak ya….tadinya ku di suruh cari bahan


sendiri eh….ternyata ada di sini….sekali lagi makasih ya

Balas

3.

randyyyyyyy, on Juni 11, 2008 at 1:30 pm said:

thank ya mbak harna

SMOGA ALLAH MMBALAS SMUA ILMU YG TLAH MBAK SEBARKAN>>>>


Balas

4.

badrushshalih, on Agustus 11, 2008 at 6:56 am said:

Mba blm pake Nanda, NOC, NIC ya…??

Balas

5.

dominikus malau, on Oktober 24, 2008 at 5:01 pm said:

thank’s ya…… jadinya gue gak pusing lagi buat tugas.


maksih banget nih…….

Balas

6.

dewa, on Desember 18, 2008 at 1:46 am said:

:zzz
begitu sedih..
itulah kata temanku saat dinyatakan hamil anggir (mola) dan harus di kuret 2 x,
juga harus menjalani kemo , untuk kemo yg ke-3 x pun B HCH tetap di angka 7,
tolong bantu dia, karena aku sudah ga tau lagi kasih semngat dengan cara apa..
tolong bantu dia..
sampeyan, ato siapapun juga…
bs menghubungi IBu Ary (penderita) di Hp :081548575979
:cry :x

Balas

7.

fanya, on Januari 10, 2010 at 6:35 am said:

Txz bgt gw udh dpt bhan neH,, susaH nyari na…

Balas
8.

via sikhod, on Januari 19, 2010 at 9:48 am said:

tq…

Balas

9.

via sikhod, on Januari 19, 2010 at 9:51 am said:

tq…top markotop dech mb!!!…jd gag pucing2 cRi bahAn pResentasi!!..


GBU….

Balas

10.

dewisihombing, on April 26, 2010 at 10:36 am said:

Mfy …………. sblmy aq copi punya anda krn aq butuh untuk mnylsaikan tugas2
q………

Smgah TUHan tmbah’k ilmu pada mu.

trimakasih bayak buatmu

Balas

11.

Anis, on April 27, 2010 at 12:18 pm said:

Terima Kasih Boangeeet.


karena, saya lagi bingung, maw cari di mana?…. eh, ternyata ada “HARNA’S WORLD”.
semoga makin eksis dan sukses selalu, “Nurse is the best” bye2

Balas

12.
Ummu Salwa, on Juli 9, 2010 at 3:37 pm said:

cobalah untuk senantiasa menyerahkn sglnya kpd Alloh, hindari stress, selalu positif
thinking,menjaga pola makan, hidup sehat dan ada resep bagi penderita mola minum
kunyit dgn sdkt asam, hindari makanan yg pedas dan asam. serta boleh dicoba terapi
sengat lebah, hal itu dpt membunuh akar mola. InsyaAlloh. (saya sedang terapi itu semua
krn sy jg kena mola)

Balas

13.

rosita, on April 6, 2011 at 4:19 am said:

Ya Allah..sm bngt dngn yg kualami saat ini…


trimakasih bnyk ba, sy jd tahu penyebab dan cara pengobatannya…

Balas

14.

machfud14, on Mei 1, 2011 at 11:47 am said:

mas da parthwaynya gak?


klw bs di cantumin sekalian ya mas…..
terima kasih

Balas

15.

molahidatidosa | doelp8, on Agustus 10, 2011 at 1:18 pm said:

[…] ASKEP MOLA HIDATIDOSA […]

Balas

16.

Sang Pencari Mu, on Oktober 22, 2011 at 2:11 pm said:

siiiiippppp……..makasi,sungguh sangat bemanfaat.


Balas

17. Askep Mola Hidatidosa « bernardo simatupang, on Oktober 27, 2011 at 3:35 pm said:

[…] https://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/10/askep-mola-
hidatidosa/http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-mola-hidatidosa.html […]

Balas

18.

jhuwy, on Maret 24, 2012 at 5:42 am said:

asskum….
bagaimana mekanisme terjadinya mola hidatidosa (degenerasi hidrofik) dan lokasih
organnya di bagian mana…????
mohon penjelasannya yaa…
makasih nanyak sebelumnya…

Balas

19. Download Askep Neoplasma | Terbaru 2015, on November 23, 2014 at 6:04 am said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

20. Download Askep Krisis Hipertensi Adalah | Terbaru 2015, on November 23, 2014 at
7:28 pm said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

21. Download Askep Hipertermi | Terbaru 2015, on November 23, 2014 at 7:29 pm said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

22. Download Askep Teori Anemia | Terbaru 2015, on November 24, 2014 at 6:34 pm
said:
[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

23. Download Askep Fraktur Pelvis Tulang Belakang | Terbaru 2015, on November 27,
2014 at 6:57 pm said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

24. Download Askep Stroke Emboli | Terbaru 2015, on Desember 20, 2014 at 12:04 am
said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

25. Contoh Download Askep Asma Kesehatan | Terbaru 2015, on Januari 2, 2015 at 6:07
pm said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

26. Download Askep Kasus Asma Bronkhial | Terbaru 2015, on Januari 8, 2015 at 12:02
am said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

27. Download Askep Stroke Infark Emboli | Terbaru 2015, on Januari 9, 2015 at 12:03
am said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas
28. Download Askep Nyeri Asam Urat | Terbaru 2015, on Januari 10, 2015 at 6:09 pm
said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

29. Download Askep Stroke Iskemik Nic Noc | Terbaru 2015, on Januari 29, 2015 at
12:02 am said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

30. Download Askep Keluarga Dengan Masalah Asam Urat | Terbaru 2015, on Februari
6, 2015 at 12:01 am said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

31. Download Askep Asma Menurut Nanda Nic Noc | Terbaru 2015, on Februari 7, 2015
at 6:08 pm said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

32. Makalah Download Askep Stroke Iskemik | Terbaru 2015, on Februari 14, 2015 at
12:00 am said:

[…] PDF File Name: Askep mola hidatidosa | *..welcome to harna’s world..* Source:
harnawatiaj.wordpress.com » DOWNLOAD « […]

Balas

Berikan Balasan
 MY TWEET
o RT @islamedia: AKP Menang, Erdogan Berjanji akan Terus Memperjuangkan
Kemerdekaan Palestina... fb.me/7tQUhWPKC 2 days ago

o RT @onedayonejuz: "Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu,


yaitu nikmat sehat dan waktu senggang." (HR. Bukhari no. 6412, dari Ib…
3 days ago
 CALENDER
Mei 2008
S S R K J S M
« Apr Jun »
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

 ASUHAN KEPERAWATAN
o KUMPULAN ASKEP
o MASTER ASKEP

o
 BEAUTY WORLD
o KOSMETIK
 Blogroll
o hadija.wordpress.com
o harnawatiaj.wordpress.com
o mailmkes.multiply.com
o MUTIARAKATANGKA
o WordPress.com
o Blog di WordPress.com.
o www.cybermq.com/
o www.harunyahya.com/
o www.islamway.com/
o www.islamworld.com/
o ymessengerblog.com
 BULETIN
o BINUS
o BKN
o HIZBUT TAHRIR
o ISLAMUDA
o LITBANG DEPKES
o MELSA
o STUDIA
 DIGITAL PRAYER
o QUANTUM IKHLAS
 DISKUSI
o KICK ANDY
 DUNIA HUKUM
o LINTAS KRIMINAL
 DUNIA SASTRA
o ANDREA HIRATA (LASKAR PELANGI)
o DOWNLOAD NOVEL KCB
o KANG ABIK (PII MESIR)
 HEPI-HEPI
o KETAWA
o KOMIK
o NGAKAK
o SMILE
 INFO KESEHATAN
o AKUPUNTUR
o ASH
o BLOGDOKTER
o DOKTER KITA
o HALOHALO
o INDON
o INFEKSION
o KESEHATAN GIGI
o KESEHATAN IBU
o LITBANG DEPKES
o MEDICASTROE
o NOVA
o PUSDIKNAKES
o SOLUSI SEHAT
 INFORTAINMENT
o FILM
o IDOLA CILIK
o SELEB
o SELEBRITIS
o SINEMA
 JURNALISTIK
o JONRUNET
o LINGKAR PENA
o RUMAHDUNIA
 KAMUS ONLINE
o
o KAMUS ELEKTRONIK
 KOLEGA
o A ABLOGGER
o A BLOGGER
o B BLOGGER
o C BLOGGER
o D BLOGGER
o E BLOGGER
o F BLOGGER
o G BLOGGER
o H BLOGGER
o H BLOGGER
o I BLOGGER
o J BLOGGER
o K BLOGGER
o K BLOGGER
o K BLOGGER
o L BLOGGER
o M BLOGGER
o M BLOGGER
o N BLOGGER
o O BLOGGER
o P BLOGGER
o R BLOGGER
o S BLOGGER
o T BLOGGER
o U BLOGGER
o V BLOGGER
o W BLOGGER
o Z BLOGGER
o Z BLOGGER
 MOBILE
o CIA
o EVENT
o TELKOMSEL
 MY WORLD
o SALIMAH
 NEWS
o BREAKING NEWS
o DETIKCOM
o KABAR INDON
o KOMPAS
o LIPUTAN 6
o SEKALIGUSCOM
o UJUNG PANDANG EKSPRESS
 NURSE
o ALL ABOUT NURSING
o ANA
o DEPKES
o PERAWAT GAWAT DARURAT
o PPNI
o PPNI AS
 PARPOL
o PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
 PENGOBATAN ALTERNATIF
o METODE PENNASIA
 PERGURUAN TINGGI
o AL-AZHAR
o BUNG HATTA
o HARVARD
o ITB
o MEDAN
o OXFORD
o PARAMADINA
o POLTEKKES MAKASSAR
o TRISAKTI
o UGM
o UI
o UIA
o UKM
o UNHAS
o UNM
o UNPAD
 PUBLIK
o FRIENSTER
o GOOGLE
o YAHOO
 REFERENSI
o BOOKSTORE
o BUKU ISLAMI
o BUKU KITA
o DARUL NU’MAN
o ELEXEMEDIA
o GRAMEDIA
o PELAJARAN UMUM
 RUMAH SAKIT
o DHARMAIS
o JANTUNG HARAPAN KITA
o RSPP : STROKE CENTRE
 META
o Mendaftar
o Masuk log
o RSS Entri
o RSS Komentar
o Blog di WordPress.com.
 TAG

Add new tag BUDAYA PENYIMPANGAN KDM


Blog di WordPress.com. The Digg 3 Column Theme.

Ikuti

Ikuti “*..WELCOME TO HARNA'S WORLD..*”

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.

Bergabunglah dengan 45 pengikut lainnya.

Buat situs dengan WordPress.com

You might also like