You are on page 1of 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DECOMPENSASI CORDIS

Nama Mahasiswa : Irwan Luki H Semester/tingkat : 6

NIM : 14.401.13.048 Tempat Praktek : RSI Fatimah

Ruangan : Ruang Mina No reg : 082379

Tgl pengkajian : 20 Juni 2016 Jam : 9:30

I. Identitas Klien

Nama : Tn D Penanggung Jawab

Umur : 52 Tahun Nama : Ny S

Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 52 Tahun

Suku Bangsa : Jawa Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Pegawai Negeri Pekerjaan : Laboratorium

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Status Pernikahan : Nikah Alamat : Kalipuro

Alamat : Kalipuro No Telepon :

Tgl MRS : 20 Juni 2016

Diagnose Medis : Decompensasi Cordis + PJK + DM

II. Status Kesehatan Saat Ini

A. Keluhan Utama

1. Saat MRS : Sesak Nafas

2. Saat Pengkajian : Klien Mengeluh Sesak


B. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang ke rumah sakit pada tanggal 20 juni 2016 pukul 09:00 dengan

mengeluh sasak, sebelum dibawa ke rumah sakit klien dibawa ke dokter

setempat dan dirawat 3 hari di rumah. Dirasakan kondisi klien tidak

membaik keluarga langsung membawanya ke RSI Fatimah, di IGD klien

dipasang infuse RL kemudian langsung dikirim ke ruangan. Pada saat

pengkajian pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 09:30 klien mengeluh sesak

nafas, sesak dirasakan dibagian dada, sesak dirasakan hinggga klien sulit

untuk bernafas, sesak dirasakan ketika klien melakukan aktivitas dan

bertambah bila klien melakukan aktivitas yang berlebih, sesak dirasakan

klien sudah 3 hari. Dan didapatkan adanya oedema perifer dibagian tungkai

kaki kanan dan kiri.

III. Riwayat Kesehatan Terdahulu

A. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Klien mengatakan sudah menderita penyakit gagal jantung sejak tahun

2011 dan sudah sering keluar masuk ke RSI Fatimah.

B. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga klien ada yang mempunyai penyakit yang sama yaitu ibu klien

dan kakak klien.

C. Alergi

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi apapun baik alergi

obat, makanan dan lain lain juga.

D. Kebiasaan
Klien mengatakan dahulu memang klien merupakan perokok aktif

sebelum terkena penyakit gagal jantung dan suka wisata kuliner.

E. Obat-obatan yang digunakan

Klien mengatakan sudah sejak lama mengomsumsi obat digitalis yaitu

digoxin.

F. Genogram

/ : Laki-Laki/Perempuan Meninggal

/ : Laki-Laki/Perempuan Hidup

: Klien/Responden

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Keluarga Tinggal Serumah


G. Riwayat Lingkungan

Klien mengatakan tinggal didaerah rumah yang padat penduduk.

H. Alat-alat bantu yang digunakan.

Klien menggunakan kacamata.

IV. Pemeriksaan Fisik

A. Kesadaran Umum

1. Kesadaran : composmentis

2. Tanda-tanda Vital :

Suhu : 36,80C Nadi : 90 x/menit

TD : 110/80 mmHg RR : 28 x/menit

3. TB : 85 kg BB : 170 cm

B. Body System

1. Pernapasan

Inspeksi : terlihat pernapasan cuping hidung, retraksi dada,

klien menggunakan nasal canul 4 Lpm

Palpasi : vokal fremitus normal antara kanan dan kiri

Perkusi : suara redup

Auskultasi : terdengar suaran ronchi basah

2. Kardiovaskular

Inspeksi : terlihat pembesaran vena jugularis

Palpasi : Nadi aritmia 90 x/menit, teraba ictus cordis di ICS 5

dan 6
Perkusi : bunyi jantung redup

Auskultasi : terdengar suara gallop’s ( S3 dan S4 ), TD : 110


/80

mmHg.

3. Persyarafan

Kesadaran : Composmentis

Glasgow Coma Scale ( GCS ) : 4.5.6

4. Perkemihan-Eliminasi Urine

Inspeksi : klien memakai cateter, urine berwarna kuning dan

terdapat oedema ekstremitas bawah

Palpasi : tidak terdapat distensi abdomen

5. Pencernaan-Eliminasi Alvi

Inspeksi : warna kulit abdomen sama dengan sekitar, bentuk

abdomen cembung.

Auskultasi : Bising Usus 8 x/menit

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

Perkusi : suara Hipertympani

6. Tulang-otot-integrumen

Inspeksi : terdapat oedema pada tungkai kaki, kulit berwarna

agak hitam, terpasang infuse RL 10 Tpm

Palpasi : CRT kulit kembali ≥ 2 detik, terasa dingin dan

kering tangan kiri terasa ketika disentuh.

7. Endokrin

Inspeksi : tidak ada kelainan


Palpasi : terdapat pembesaran vena jugularis

8. Reproduksi

Inspeksi : terpasang cateter

V. Hasil Pemeriksaan Penunjang.

A. Laboratorium

Tanggal 20 juni 2016

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Darah Lengkap
Hemoglobin 11.9 L: 13,0-18gr/dl P: 11,0-16,0 gr/dl
Laju Endap Darah
Hematokrit 37,5 L: 45-54% P: 35-47 %
Leokosit 6090 4000-11000
Trombosit 123000 150000-450000/cmm
Hitung Jenis 3/1/77/9/10 1-2/0-1/3-5/54-62/25-37/3-7
Gula Darah Acak 196 ≤ 125 dl
RFT
Urea 66 10-59 mg/dl
Creatinin 1,5 L: 0,7-1,4 mg/dl P: 0,6-1,2 mg/dl
Asam urat 10,4 L: 3,4-70 mg/dl P: 2,5-5,7mg/dl
Cholesterol 261 ≤ 200 mg/dl
B. Radiologi

Foto Thorax : Oedema Pulmonal

Cardiomegally
VI. Terapi Pengobatan

Tanggal 20 Juni 2016

Inf asering 10 tpm iv

Inj. Cefotaxim 3x1 gram iv

Inj. Lasix 3x20 mg iv

Inj. Ranitidine 2x25 mg iv

Tab. Cetocard 3x5 mg oral

Tab. Digoxim 1-0-0 oral

Tab. Micardis 0-0-1 oral

Tanggal 21 juni 2016

Inf asering 10 tpm iv

Inj. Cefotaxim 3x1 gram iv

Inj. Lasix 3x20 mg iv

Inj. Ranitidine 2x25 mg iv

Tab. Cetocard 3x5 mg oral

Tab. Digoxim 1-0-0 oral

Tab. Micardis 0-0-1 oral

Tab. Alupurinal 3x 100 mg oral

Tab. Fostaren 3x50 mg oral

Tanggal 22 juni 2016

Inf asering 10 tpm iv

Inj. Cefotaxim 3x1 gram iv

Inj. Lasix 3x20 mg iv


Inj. Ranitidine 2x25 mg iv

Tab. Cetocard 3x5 mg oral

Tab. Digoxim 1-0-0 oral

Tab. Micardis 0-0-1 oral

Tab. Alupurinal 3x 100 mg oral

Tab. Fostaren 3x50 mg oral


VII. ANALISA DATA

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: Gagal jantung Penurunan Curah
- Klien mengeluh sesak Jantung
nafas Gagal pompa
DO: ventrikel kiri
- Terdengar suara gallop
(S3 dan S4) Curah jantung
- Irama jantung irregular
- ICS terlihat di bagian 5 LVF
dan 6
- ICS Teraba di bagian 5 Aliran tidak
dan 6 adekuat ke
- Terjadi cardiomegally jantung dan otak
- Oedema pulmonal
- Terjadi pembesaran Penurunan Curah
vena jugularis jantung
- TD : 110/80n mmHg
- N : 90 x/menit
2 DS: Ketidakefektifan
- Klien mengeluh sesak Pola Nafas
DO:
- Terlihat pernapasan
cuping hidung
- Terjadi retraksi dada
- Terlihat ronchi basah
- RR : 28 x/menit
- Klien menggunakan
nasal canul 4 Lpm
3 DS: Kelebihan
- Klien mengatakan Volume Cairan
sesak nafas
- Klien mengeluh kaki
kanan dan kirinya
bengkak
DO:
- Terdengar suara ronchi
basah
- Terdapat oedema pada
tungkai kaki kanan dan
kiri
- Terdapat pembesaran
vena jugularis
- Terdengar suara
jantung gallop ( S3 dan
S4)
- Terjadi oedema
pulmonal dan
cardiomegalli pada
pemeriksaan foto
thoraks
4 DS: Intoleransi
- Klien mengeluh sesak Aktivitas
nafas
- Klien mengeluh cepat
capek bila melakukan
aktivitas
DO:
- Irama jantung irregular
( aritmia )
- TD: 110/80 mmHg
- RR: 28 x/menit
- Klien memakai nasal
canul 4 Lpm
- Terjadi oedema
pulmonal
- Terjadi oedema
tungkai kaki kanan dan
kiri
VIII. DAFTAR MASALAH

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TTD


MUNCUL TERATASI
1. Penurunan curah jantung
b/d left ventrikel failure
ditandai dengan:
- Klien mengeluh sesak
nafas
- Terdengar suara gallop
(S3 dan S4)
- Irama jantung irregular
- ICS terlihat di bagian 5
dan 6
- ICS Teraba di bagian 5
dan 6
- Terjadi cardiomegally
- Oedema pulmonal
- Terjadi pembesaran vena
jugularis
- TD : 110/80n mmHg
- N : 90 x/menit
2. Ketidakefektifan pola nafas
b/d terjadi cardiomegally
ditandai dengan:
- Klien mengeluh sesak
- Terlihat pernapasan
cuping hidung
- Terjadi retraksi dada
- Terlihat ronchi basah
- RR : 28 x/menit
- Klien menggunakan
nasal canul 4 Lpm
3. Kelebihan volume cairan
b/d distensi Na+H2O
ditandai dengan:
- Klien mengatakan sesak
nafas
- Klien mengeluh kaki
kanan dan kirinya
bengkak
- Terdengar suara ronchi
basah
- Terdapat oedema pada
tungkai kaki kanan dan
kiri
- Terdapat pembesaran
vena jugularis
- Terdengar suara jantung
gallop ( S3 dan S4)
- Terjadi oedema pulmonal
dan cardiomegalli pada
pemeriksaan foto thoraks
4. Intoleransi Aktivitas b/d
kelemahan ditandai dengan:
- Klien mengeluh sesak
nafas
- Klien mengeluh cepat
capek bila melakukan
aktivitas
- Irama jantung irregular (
aritmia )
- TD: 110/80 mmHg
- RR: 28 x/menit
- Klien memakai nasal
canul 4 Lpm
- Terjadi oedema pulmonal
- Terjadi oedema tungkai
kaki kanan dan kiri
IX. INTERVENSI

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

N DIGNOSA TUJUAN INTERVENSI


O KEPERAWATAN
1 Penurunan curah Setelah dilakukaan tindakan 1) Bina hubungan saling percaya kepada klien dan
jantung keperawatan selama 3x24 jam keluarga
diharapkan curah jantung dapat 2) Kaji dan laporkan tanda penurunan curah jantung.
teratasi dan menunjukkan tanda vital 3) Periksa keadaan klien dengan mengauskultasi nadi
dalam batas yang dapat diterima. apical: kaji frekuensi, irama jantung.
kriteria hasil: 4) Catat bunyi jantung.
- Klien akan melaporkan episode 5) Pantau adanya keluaran urine, catat keluaran dan
dipsnea kepekatan/konsentrasi urine.
- Berperan dalam mengurangi beban 6) Atur posisi tirah baring yang ideal. Kepala tempat
kerja jantung. tidur harus dinaikkan 20-30 cm atau klien
- Tekanan darah dalam batas normal didudukkan dikursi.
(120/80 mmhg). 7) Berikan oksigen tambahan dengan nasal
- Nadi 80x/menit kanul/masker sesuai dengan indikasi.
- Tidak terjadi aritmia dan irama 8) Ajarkan tehnik latihan nafas lambat dalam kepada
jantung teratur. klien
- CRT ≤ 3 detik. 9) Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet.
- Produksi urine ≥ 30ml/jam 10) Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian
obat vasodilator diuretik.
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1) Auskultasi bunyi napas ( krakles ).
pola nafas keperawatan selama 3x24 jam pola 2) Kaji adanya edema.
nafas menjadi efektif. 3) Posisikan klien semifowler.
Kriteria Hasil: 4) Ukur intake dan output
- Klien tidak sesak 5) Timbang berat badan.
- RR dalam batas normal ( 6-20 6) Kolaborasi dengan tim gizi pemberian diet rendah
x/menit) garam.
- Respons batuk berkurang 7) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
- Tidak terjadi retraksi dada deuretik.
- Ekspensi dada simetris
- Tidak ada pernapasan cuping
hidung
- Tidak ada bunyi nafas tambahan
3 Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan selama 1) Kaji adanya edema ekstremitas.
cairan 3x24 jam kelebihan volume cairan 2) Kaji tekanan darah
dapat teratasi. 3) Kaji distensi vena jugularis
Kriteria hasil: 4) Ukur intake dan output
- Klien tidak sesak nafas 5) Timbang berat badan
- Edema ekstremitas berkurang 6) Beri posisi yang membantu drainage ekstremitas,
- Produksi urine > 600 ml/hr lakukan latihan gerak pasif.
- Balance cairan normal 7) Kolaborasi dengan tim gizi untuk diet
- BB stabil 8) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.
- Tidak ada suara nafas tambahan
- Tidak terjadi distensi vena
jugularis
4 Intoleransi aktivitas setelah dilakukan tindakan selama 1) Catat frekuensi jantung; irama; dan perubahan TD
3x24 jam aktivitas klien terpenuhi dan selama dan sesudah aktivitas
meningkatnya kemampuan aktifitas. 2) Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas.
Kriteria hasil: 3) Anjurkan klien untuk tidak mengejan.
- Klien dapat menunjukkan 4) Pertahankan klein pada posisi tirah baring sementara
beraktifitas tanpa gejala gejala sakit akut,
yang berat. 5) Pertahankan rentang gerak pasif Selama sakit kritis
- Terutama mobilisasi dari tempat 6) Kaji EKG, dipsnea, sianosis, kerja dan frekuensi
tidur napas.
7) Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet (
pembatasan Na ).
X. IMPLEMENTASI

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

NO TGL/JAM IMPLEMENTASI TTD


20 Juni 2016 1) Membina hubungan saling percaya kepada
10.00 klien dan keluarga
R/ klien menerima kehadian mahasiswa
dengan baik
10.30 2) Melakukan skin test cefotaxim dan
memasukkannya setelah 15 menit
R/ obat masuk dan tanda alergi tidak terjadi
10.45 3) Memberikan posisi semiflowler
R/ klien mengatakan lebih nyaman dengan
posisi ini
11.00 4) Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
R/ klien mendapatkan nasal canul 4 Lpm.
11.30 5) Mengkaji TTV dan catat bunyi jantung dan
pernapasan
R/ Suhu: 36,80C, Nadi: 90 x/menit, TD:
110
/80 mmHg, RR : 28 x/menit, nadi teraba
aritmia, terdapat pernapasan cuping hidung,
dan terdengar suara ronchi basah dan juga
suara gallop.
12.00 6) Mengajarkan tehnik nafas lambat dalam
kepada klien
R/ klien megerti dan langsung melakukan
12.00 7) Membuang urine tampung
R/ 1300 cc
16.00 8) Memasukkan obat injeksi cefotaxim 1x1
gram, lasix 1x20 mg, oral cedocard 1x5 mg
R/ obat masuk dan tanda alergi tidak terjadi
16.30 9) Membantu keluarga untuk menyeka klien
R/ keluarga bersedia
17.30 10) Mengkaji TTV
R/ TD : 100/80 mmHg, N : 85 x/menit, S :
36,50C, RR : 28 x/menit
17.45 11) Membuang urine tampung
R/ 1300cc
22.00 12) Memasukkan obat per IV dan per oral
cefotaxim 1x1 gram, lasix 1x20 mg,
cedocard 1x5 mg, micardis 1x 40 mg.
R/ obat masuk dan tanda dari alergi tidak
ada
22.10 13) Membuang urine tampung
R/ 1300 cc
05.00 14) Mengkaji TTV
R/ TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, S :
36,70C, RR : 25 x /menit
05.30 15) Membuang urine tampung
R/ 1000cc
06.30 16) Menghitung balance cairan
R/ intake cairan
Intake obat = 95 cc
Input cairan = 1000cc
Cairan infuse = 750cc
AM (5 x BB) = 5x85 = 425cc +
2270
Output cairan
Output BAK+BAB = 5000 cc
IWL ( 15x BB ) =15x85 = 1275 cc +
6275 cc
Intake cairan – output cairan
2270 – 6275 = - 4005
XI. EVALUASI

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

HARI KE :1

N TGL/JAM EVALUASI PARAF


O
1 20 Juni 2016 S:- klien mengatakan masih sesak nafas
21.00 - Klien mengatakan dadanya berdebar-
debar
O : - terdengar suara gallop ( S3,S4 )
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis terlihat di ICS 5 dan 6
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena jugularis
- Hasil foto thorax = terjadi
cardiomegaly dan oedema pulmonal
- TTV : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 90
x/menit, RR : 28 x/menit
- Terdapat oedema ditungkai kaki kanan
dan kiri klien.
- Klien menggunakan nasal canul 4 lpm
- Balance cairan
Intake cairan
Cairan infuse = 500cc
Air minum = 750cc
Intake obat = 80cc
AM = 425cc +
1355cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 3900cc
IWL = 637cc +
4537cc
Intake cairan-output cairan
1355-4537 = -3182 cc
A : Penurunan Curah Jantung belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
2 20 Juni 2016 S : klien mengeluh sesak nafas
21.00 O : - terlihat retraksi dada
- Terlihat pernapasan cuping hidung
- Terdengar suara tambahan ronchi basah
- RR : 28 x/menit
- Klien menggunakan nasal canul 4 lpm
- Kulit klien terlihat pucat
A : Ketidakefektifan pola nafas belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
3 20 juni 2016 S : klien mengeluh kakinya masih bengkak
21.00 tetapi sudah mendingan
O : - kulit teraba dingin dan kering
- Terdapat oedema pada tungkai kaki
kanan dan kaki kiri klien
- CRT kembali ≥ 2 detik
- Pemeriksaan foto thorak : terjadi
cardiomegalli dan oedema pulmonal
- BB : 85 kg
- Balance cairan = -3182 cc
A : Kelebihan volume cairan teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
4 20 Juni 2016 S : - klien masih mengeluh sesak nafas
21.00 - Klien mengatakan tidak mampu
berjalan karena cepat capek dan
nafasnya tidak kuat
O : - irama nadi irregular
- TD : 110/80 mmHg, RR : 28 x/menit
- Klien memakai nasal canul 4 lpm
- Terdapat oedema pada tungkai kaki
kanan dan kiri
- Pemeriksaan foto thorak : terjadi
cardiomegalli dan oedema pulmonal
A : intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutan intervensi
XII. CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

HARI KE :2

N TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN (SOAPIE) PARAF


O
1 21 Juni 2016 S : - klien mengatakan masih sesak nafas
07.00 O : - terdengar suara gallop ( S3,S4 )
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis terlihat di ICS 5 dan 6
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena jugularis
- Hasil foto thorax = terjadi
cardiomegaly dan oedema pulmonal
- TTV : TD : 100/70 mmHg, Nadi : 95
x/menit, RR : 28 x/menit
- Terdapat oedema ditungkai kaki
kanan dan kiri klien.
- Klien menggunakan nasal canul 4
lpm
- Balance cairan
Intake cairan
Cairan infuse = 750cc
Air minum = 1000cc
Intake obat = 95cc
AM = 425cc +
2270cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 5000c
IWL = 1275cc +
6275cc
Intake cairan-output cairan
2270-6275 = -4005 cc
A : Penurunan Curah Jantung belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
1) Kaji dan laporkan tanda penurunan
curah jantung.
2) Periksa keadaan klien dengan
mengauskultasi nadi apical: kaji
frekuensi, irama jantung.
3) Catat bunyi jantung.
4) Pantau adanya keluaran urine, catat
keluaran dan kepekatan/konsentrasi
urine.
5) Atur posisi tirah baring yang ideal.
Kepala tempat tidur harus dinaikkan
20-30 cm atau klien didudukkan
dikursi.
6) Anjurkan klien minum sedikit
7) Kolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diet.
8) Kolaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian obat vasodilator diuretik.
08.00 I :
1) Memasukkan obat furosemide 1x20
mg per IV
Respon: obat masuk dan tidak ada
09.00 tanda alergi.
2) Menganjurkan klien untuk minum
sedikit
10.00 Respon : klien mengerti dan
mematuhi
3) Atur posisi tirah baring yang ideal.
Kepala tempat tidur harus dinaikkan
20-30 cm.
10.30
Respon : klien mengatakan posisi ini
lebih nyaman
4) Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diet
Respon : klien mendapatkan diet
11.15
bubur halus
5) Mengkaji TTV
Respon: TD : 100/70 mmHg, RR : 25
x/menit, nadi : 88 x/menit, kaki klien
masih bengkak yang sebelah kiri,
klien memakai nasal canul, irama
06.30
jantung regular, terdengar suara
gallop
6) Menghitung balance cairan
Respon :
Intake cairan
Cairan infuse = 750cc
Air minum = 500cc
Intake obat = 95cc
AM = 425cc +
1770cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 3500cc
IWL = 1275cc +
22 Juni 2016 4775cc
07.00 Intake cairan-output cairan
1770-4775 = -3005 cc
E : S: klien mengatakan sudah tidak sesak
lagi
O: - terdengar suara gallop
- Terlihat vena jugularis
- Klien menggunakan nasal canul
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis terlihat di ICS 5 dan 6
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena jugularis
- Hasil foto thorax = terjadi
cardiomegaly dan oedema
pulmonal
- TTV : TD : 100/70 mmHg, Nadi :
95 x/menit, RR : 28 x/menit
- Terdapat oedema ditungkai kaki
kanan dan kiri klien.
Balance cairan : 1770-4775 = -3005
cc
2 21 Juni 2016 S : klien mengatakan sesaknya sudah
07.00 berkurang
O : - terlihat retraksi dada
- Terlihat pernapasan cuping hidung
- Terdengar suara tambahan ronchi
basah
- RR : 25 x/menit
- Klien menggunakan nasal canul 4
lpm
- Kulit klien terlihat pucat
A : Ketidakefektifan pola tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1) Auskultasi bunyi napas ( krakles ).
2) Kaji adanya edema.
3) Posisikan klien semifowler.
4) Timbang berat badan.
5) Kolaborasi dengan tim gizi
pemberian diet rendah garam.
6) Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat deuretik.
08.00 I :
1) Melakukan injeksi obat furosemide
1x20 mg per IV
Respon : obt masuk dan tanda alergi
10.00 tidak muncul
2) Memposisikan klien dengan posisi
semifowler
Respon : klien mengatakan lebih
10.30 nyaman dengan posisi ini
3) Berkolaborasi dengan tim gizi dam
pemberian diet
Respon : klien mendapatkan diet
11.30 bubuh halus
4) Mengauskultasi bunyi nafas klien
Respon : terdapat suara tambahan
11.35 ronchi basah
5) Mengkaji adanya oedema
Respon : terdapat oedema di daerah
12.00 tungkai kaki kiri klien
6) Menimbang berat badan klien
22 Juni 2016 Respon : 85 kg
07.00 E :S:
- klien mengatakan sesaknya
sudah berkurang.
O:
- retraksi dada tidak terlihat
- cuping hidung sudah tidak
terlihat
- suara ronchi masih terdengar
- RR : 25 x/menit
- Klien tidak memakai nasal canul
3 21 juni 2016 S : klien mengeluh kakinya masih bengkak
07.00 yang sebelah kiri dan yang kanan sudah
mendingan
O : - kulit teraba dingin dan kering
- Terdapat oedema pada tungkai kaki
kanan dan kaki kiri klien
- CRT kembali ≥ 2 detik
- Pemeriksaan foto thorak : terjadi
cardiomegalli dan oedema pulmonal
- BB : 85 kg
- Balance cairan = -4005 cc
A : Kelebihan volume cairan teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1) Kaji adanya edema ekstremitas.
2) Kaji tekanan darah
3) Kaji distensi vena jugularis
4) Ukur intake dan output
5) Timbang berat badan
6) Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.
I :
08.00 1) Memasukkan obat injeksi
furosemide 1x20mg per IV
Respon : obat masuk dan tidak
terjadi alergi
11.30 2) Mengkaji adanya oedema
ekstremitas
Respon : terdapat oedema di bagian
11.45 tungkai kaki kiri klien
3) Mengkaji tekanan darah
11.50 Respon : TD : 100/80 mmHg
4) Mengkaji vena jugularis
Respon : terjadi pembesaran vena
12.00 jugularis
5) Menimbang BB
07.00 Respon : 85 kg
6) Mengukur intake dan output klien
Respon : balance cairan = 1770-4775
22 juni 2016 = -3005 cc
07.00 E: S :
- Klien mengeluh kakinya masih
bengkak yang sebelah kiri
O :
- Kaki teraba kering dan dingin
- CRT kembali ≥ 2 detik
- BB : 85 kg
Balance cairan : 1770-4775 = -3005
cc
- Pemeriksaan foto thorak : terjadi
cardiomegalli dan oedema pulmonal
4 21 juni 2016 S : - klien masih mengeluh sesak nafas
07.00 - Klien mengatakan tidak mampu
berjalan karena cepat capek dan
nafasnya tidak kuat
O : - irama nadi irregular
- TD : 100/70 mmHg, RR : 25 x/menit
- Klien memakai nasal canul 4 lpm
- Terdapat oedema pada tungkai kaki
kiri
- Pemeriksaan foto thorak : terjadi
cardiomegalli dan oedema pulmonal
A : intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutan intervensi
1) Catat frekuensi jantung; irama; dan
perubahan TD selama dan sesudah
aktivitas
2) Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas.
3) Anjurkan klien untuk tidak
mengejan.
4) Pertahankan klein pada posisi tirah
baring sementara sakit akut,
5) Pertahankan rentang gerak pasif
Selama sakit kritis
6) Kaji EKG, dipsnea, sianosis, kerja
dan frekuensi napas.
7) Kolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diet ( pembatasan Na ).
10.30 I :
1) Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diet
Respon : klien mendapatkan diet
11.30 bubuh halus dan rendah natrium.
2) Mencatat frekuensi jantung : irama,
dan perubahan TD selama dan
sesudah aktivitas
Respon : irama jantung irregular, TD
11.40 : 100/70 mmHg
3) Mengkaji EKG, dipsnea, sianosis,
kerja dan frekuensi napas.
Respon : kulit agak pucat, RR : 24
x/menit, klien mengeluh sesaknya
11.40 sudah menghilang.
4) Menganjurkan klien untuk tidak
mengejan
Respon : klien mengerti dan
12.30 melakukan
5) Meningkatkan istirahat dan
membatasi aktivitas
22 juni 2016 Respon : klien mengerti dan
07.00 menuruti
E: S :
- Klien sudah mampu ke kamar mandi
sendiri dan kadang dibantu keluarga
O:
- Irama nadi irregular
- TD : 110/80 mmHg
- Klien sudah tidak menggunakan
nasal canul
- Terdapat oedema tungkai kaki
sebelah kiri
- Kulit agak pucat
XII. CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

HARI KE :3

N TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


O
1 22 juni 2016 S : - klien mengatakan sudah tidak sesak lagi
07.00 O: - Terdengar suara gallop
- Terlihat vena jugularis
- Klien menggunakan nasal canul
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis terlihat di ICS 5 dan 6
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena jugularis
- Hasil foto thorax = terjadi
cardiomegaly dan oedema pulmonal
- TTV : TD : 100/70 mmHg, Nadi : 95
x/menit, RR : 28 x/menit
- Terdapat oedema ditungkai kaki kiri
klien.
- balance cairan
Intake cairan
Cairan infuse = 750cc
Air minum = 500cc
Intake obat = 95cc
AM = 425cc +
1770cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 3500cc
IWL = 1275cc +
4775cc
Intake cairan-output cairan
1770-4775 = -3005 cc
A : penurunan curah jantung teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
1) Kaji dan laporkan tanda penurunan
curah jantung.
2) Periksa keadaan klien dengan
mengauskultasi nadi apical: kaji
frekuensi, irama jantung.
3) Catat bunyi jantung.
4) Pantau adanya keluaran urine, catat
keluaran dan kepekatan/konsentrasi
urine.
5) Atur posisi tirah baring yang ideal.
Kepala tempat tidur harus dinaikkan
20-30 cm atau klien didudukkan
dikursi.
6) Anjurkan klien minum sedikit
7) Kolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diet.
8) Kolaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian obat vasodilator diuretik.
I :
08.00 1) Memasukkan obat furosemide 1x20
mg per IV
Respon: obat masuk dan tidak ada
tanda alergi.
09.00 2) Menganjurkan klien untuk minum
sedikit
Respon : klien mengerti dan mematuhi
09.30 3) Atur posisi tirah baring yang ideal.
Kepala tempat tidur harus dinaikkan
20-30 cm.
Respon : klien mengatakan posisi ini
lebih nyaman
10.00
4) Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian diet
Respon : klien mendapatkan diet bubur
halus
5) Mengkaji TTV
11.15
Respon: TD : 90/60 mmHg, RR : 24
x/menit, nadi : 80 x/menit, kaki klien
masih bengkak yang sebelah kiri, klien
tidak memakai nasal canul, irama
jantung regular, terdengar suara gallop
6) Menghitung balance cairan
07.00
Respon :
Intake cairan
Cairan infuse = 750cc
Air minum = 500cc
Intake obat = 95cc
AM = 425cc +
1770cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 2700cc
IWL = 1275cc +
3975cc
Intake cairan-output cairan
1770-3975 = -2205 cc
23 juni 2014 E : S : - klien mengatakan sudah tidak
07.00 sesak
O:
- Terdengar suara gallop
- Terlihat vena jugularis
- Klien sudah tidak memakai nasal
canul
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena
jugularis
- Hasil foto thorax = terjadi
cardiomegaly dan oedema
pulmonal
- TTV : TD : 100/70 mmHg, Nadi
: 95 x/menit, RR : 28 x/menit
- Terdapat oedema ditungkai kaki
kiri klien
- Balance cairan : 1770-3975 = -
2205 cc
2 22 juni 2016 S : - klien mengatakan sesaknya sudah
07.00 berkurang.
O:
- retraksi dada tidak terlihat
- cuping hidung sudah tidak terlihat
- suara ronchi masih terdengar
- RR : 25 x/menit
- Klien tidak memakai nasal canul
A : Pola nafas teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 22 juni 2016 S : Klien mengeluh kakinya masih bengkak
07.00 yang sebelah kiri
O :
- Kaki teraba kering dan dingin
- CRT kembali ≥ 2 detik
- BB : 85 kg
- Pemeriksaan foto thorak : terjadi
cardiomegalli dan oedema pulmonal
- Balance cairan
Intake cairan
Cairan infuse = 750cc
Air minum = 500cc
Intake obat = 95cc
AM = 425cc +
1770cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 3500cc
IWL = 1275cc +
4775cc
Intake cairan-output cairan
1770-4775 = -3005 cc
A : kelebihan volume cairan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1) Kaji adanya edema ekstremitas.
2) Kaji tekanan darah
3) Kaji distensi vena jugularis
4) Ukur intake dan output
5) Timbang berat badan
6) Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat.
I :
08.00 1) Memasukkan obat injeksi furosemide
1x20mg per IV
Respon : obat masuk dan tidak terjadi
alergi
09.00 2) Mengkaji adanya oedema ekstremitas
Respon : terdapat oedema di bagian
tungkai kaki kiri klien
11.30 3) Mengkaji tekanan darah
Respon : TD : 100/70 mmHg
11.35 4) Mengkaji vena jugularis
Respon : terjadi pembesaran vena
jugularis
12.00 5) Menimbang BB
Respon : 85 kg
07.00 6) Mengukur intake dan output klien
Respon : balance cairan = 1770-3975
= -2205 cc
23 juni 2016 E: S : - klien mengatakan masih oedema
07.00 pada kaki bagian kiri
O:
- Masih terlihat oedema pada tungkai
kaki kiri klien
- CRT kembali ≥ 2 detik
Balance cairan 1770-3975 = -2205 cc
- Masih terdengar ronchi basah
22 juni 2016 S :
07.00 - Klien sudah mampu ke kamar mandi
sendiri dan kadang dibantu keluarga
O:
- Irama nadi irregular
- TD : 100/70 mmHg
- Klien sudah tidak menggunakan nasal
canul
- Terdapat oedema tungkai kaki sebelah
kiri
A : toleransi aktivitas teratasi
P : intervensi dihentikan
XII. CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA KLIEN : Tn D

NO REG : 082379

HARI KE :4

N TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


O
1 23 juni 21016 S : - klien mengatakan sudah tidak sesak
07.00 O:
- Terdengar suara gallop
- Terlihat vena jugularis
- Klien sudah tidak memakai nasal
canul
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena jugularis
- Hasil foto thorax = terjadi
cardiomegaly dan oedema pulmonal
- TTV : TD : 100/70 mmHg, Nadi :
95 x/menit, RR : 28 x/menit
- Terdapat oedema ditungkai kaki kiri
klien
- Balance cairan :
Intake cairan
Cairan infuse = 750cc
Air minum = 500cc
Intake obat = 95cc
AM = 425cc +
1770cc
Output cairan
Output BAK + BAB = 2700cc
IWL = 1275cc +
3975cc
Intake cairan-output cairan
1770-3975 = -2205 cc

A : Penurunan curah jantung teratasi sebagian


P : Intervensi Dihentikan klien dirujuk ke
RSU Surabaya
23 juni 2016 S : - klien mengatakan masih oedema pada
O7.00 kaki bagian kiri
O:
- Masih terlihat oedema pada tungkai
kaki kiri klien
- CRT kembali ≥ 2 detik
- Balance cairan 1770-3975 = -2205 cc
- Masih terdengar ronchi basah
A : Kelebihan volume cairan teratasi sebagian
P : Intervensi Dihentikan klien dirujuk ke
RSU Surabaya
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DECOMPENSASI CORDIS

Nama Mahasiswa : Irwan Luki H Semester/tingkat : 6

NIM : 14.401.13.048 Tempat Praktek : RSI Fatimah

Ruangan : Ruang Arofah No reg : 083212

Tgl pengkajian : 22 Juni 2016 Jam : 16.30

I. Identitas Klien

Nama : Tn A Penanggung Jawab

Umur : 46 Tahun Nama : Ny S

Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 45 Tahun

Suku Bangsa : Jawa Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Nelayan Pekerjaan : Nelayan

Pendidikan : SMA Pendidikan : SD

Status Pernikahan : Nikah Alamat : Muncar

Alamat : Muncar No Telepon :

Tgl MRS : 22 Juni 2016

Diagnose Medis : Decompensasi Cordis + DM


II. Status Kesehatan Saat Ini

1. Keluhan Utama

3. Saat MRS : Sesak Nafas Berat

4. Saat Pengkajian : Klien Mengeluh Sesak

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang ke rumah sakit pada tanggal 22 juni 2016 pukul 16:30 dengan

mengeluh sasak, sebelum dibawa ke rumah sakit klien dibawa ke dokter

setempat dan dirawat 3 hari di rumah. Dirasakan kondisi klien tidak

membaik keluarga langsung membawanya ke RSI Fatimah, di IGD klien

dipasang infuse NS kemudian langsung dikirim ke ruangan. Pada saat

pengkajian pada tanggal 22 Juni 2016 pukul 17:00 klien mengeluh sesak

nafas, sesak dirasakan dibagian dada, sesak dirasakan hinggga klien sulit

untuk berbicara, sesak dirasakan ketika klien melakukan aktivitas dan

bertambah bila klien melakukan aktivitas yang berlebih, sesak dirasakan

klien sudah 3 hari.

III. Riwayat Kesehatan Terdahulu

1. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Klien mengatakan masuk RSI Fatimah sudah 2 kali ini dengan penyakit

yang sama sebelumnya klien masuk pada 4 bulan yang lalu.

2. Riwayat Penyakit Keluarga

Klien mengatakan bahwa klien tidak punya riwayat herediter dan

menular seperti penyakit jantung, DM, HIV, TBC dan lain lain.
3. Alergi

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi apapun baik alergi

obat, makanan dan lain lain juga.

4. Kebiasaan

Klien mengatakan dahulu memang klien merupakan perokok aktif dan

berat sebelum terkena penyakit gagal jantung.

5. Obat-obatan yang digunakan

Klien mengatakan sudah sejak lama mengomsumsi obat digitalis yaitu

digoxin.

6. Genogram

/ : Laki-Laki/Perempuan Meninggal

/ : Laki-Laki/Perempuan Hidup

: Klien/Responden

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Keluarga Tinggal Serumah


7. Riwayat Lingkungan

Klien mengatakan tinggal didaerah rumah yang padat penduduk.

8. Alat-alat bantu yang digunakan.

Klien tidak menggunakan alat bantu apa apa.

IV. Pemeriksaan Fisik

1. Kesadaran Umum

a. Kesadaran : composmentis

b. Tanda-tanda Vital :

Suhu : 36,50C Nadi : 95 x/menit

TD : 100/70 mmHg RR : 32 x/menit

c. TB : 70 kg BB : 165 cm

2. Body System

9. Pernapasan

Inspeksi : terlihat pernapasan cuping hidung, retraksi dada,

klien menggunakan simple mask 8 Lpm

Palpasi : vokal fremitus normal antara kanan dan kiri

seimbang

Perkusi : suara sonor

Auskultasi : terdengar suaran ronchi basah

10. Kardiovaskular

Inspeksi : terlihat pembesaran vena jugularis


Palpasi : Nadi aritmia 95 x menit, teraba ictus cordis di ICS

5 dan 6

Perkusi : bunyi jantung redup

Auskultasi : terdengar suara gallop’s ( S3 dan S4 ), TD : 100/70

mmHg.

11. Persyarafan

Kesadaran : Composmentis

Glasgow Coma Scale ( GCS ) : 4.5.6

12. Perkemihan-Eliminasi Urine

Inspeksi : klien tidak memakai cateter, urine berwarna

kuning.

Palpasi : Terdapat distensi abdomen

13. Pencernaan-Eliminasi Alvi

Inspeksi : warna kulit abdomen sama dengan sekitar, bentuk

abdomen cembung.

Auskultasi : Bising Usus 10 x/menit

Palpasi : terdapat distensi abdomen dan nyeri tekan

Perkusi : suara Hipertympani

14. Tulang-otot-integrumen

Inspeksi : terdapat oedema pada tungkai kaki, kulit berwarna

agak hitam, terpasang infuse NS 10 Tpm

Palpasi : CRT kulit kembali ≥ 2 detik, terasa dingin


15. Endokrin

Inspeksi : tidak ada kelainan

Palpasi : terdapat pembesaran vena jugularis

16. Reproduksi

Inspeksi : Tidak terpasang cateter

V. Hasil Pemeriksaan Penunjang.

C. Laboratorium

Tanggal 22 juni 2016

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Darah Lengkap
Hemoglobin 15.4 L: 13,0-18gr/dl P: 11,0-16,0 gr/dl
Laju Endap Darah
Hematokrit 46,4 L: 45-54% P: 35-47 %
Leokosit 6670 4000-11000
Trombosit 276000 150000-450000/cmm
Hitung Jenis -/-/77/20/3 1-2/0-1/3-5/54-62/25-37/3-7
Gula Darah Acak 240 ≤ 125 dl
Cholesterol 347 ≤ 200 mg/dl
D. Radiologi

Foto Thorax : a+b/c = 7+18/30 = 0,83 x 100% = 83%

Cardiomegally

Ecokardiografi :- MR sedang, TR ringan

- All chamber dilatasi

- CF 19, 57%

- Global hipokinetik

- LVH eksentik
Ke5 :

- Dilated Cardiomiopaty

VI. Terapi Pengobatan

Tanggal 23 Juni 2016

Inf NS 10 tpm iv

Inj. Omeprazole 1x1 gram iv

Inj. furosemide 3x20 mg iv

Inj. Ondansentron 2x25 mg iv

Tab. sucrafad 3x500 mg oral

Tab. spironolactone 1x25 mg oral

Tab. Micardis 1x80 mg oral

Tab ISDN 3x5 mg oral

Tab Clopidogrel 1x75 mg oral

Tab Digoxim 1x0,25 mg oral

Tanggal 24 juni 2016

Inf NS 10 tpm iv

Inj. Omeprazole 1x1 gram iv

Inj. furosemide 3x20 mg iv

Inj. Ondansentron 2x25 mg iv

Tab. sucrafad 3x500 mg oral

Tab. spironolactone 1x25 mg oral

Tab. Micardis 1x80 mg oral

Tab ISDN 3x5 mg oral


Tab Clopidogrel 1x75 mg oral

Tab Digoxim 1x0,25 mg oral

Tanggal 25 juni 2016

Inf NS 10 tpm iv

Inj. Omeprazole 1x1 gram iv

Inj. furosemide 1x20 mg iv

Inj. Ondansentron k/p iv

Tab. sucralfad 3x500 mg oral

Tab. spironolactone 1x25 mg oral

Tab. Micardis 1x80 mg oral

Tab ISDN 3x5 mg oral

Tab Clopidogrel 1x75 mg oral

Tab Digoxim 1x0,25 mg oral


VII. ANALISA DATA

NAMA KLIEN : Tn A

NO REG : 083212

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: Penurunan Curah
- Klien mengeluh sesak Jantung
nafas berat
DO:
- Terdengar suara gallop
(S3 dan S4)
- Irama jantung irregular
- ICS terlihat di bagian 5
dan 6
- ICS Teraba di bagian 5
dan 6
- Terjadi cardiomegally
- Oedema pulmonal
- Terjadi pembesaran
vena jugularis
- TD : 100/70 mmHg
- N : 95 x/menit
- Foto thoraks : a+b/c =
7+18/30 = 0,83 x
100% = 83%
- Ecokardiografi :
 MR sedang, TR
ringan
 All chamber dilatasi
 CF 19, 57%
 Global hipokinetik
 LVH eksentik
Ke5 :
 Dilated
Cardiomiopaty
2 DS: Ketidakefektifan
- Klien mengeluh sesak Pola Nafas
nafas berat
DO:
- Terlihat pernapasan
cuping hidung
- Terjadi retraksi dada
- Terdengar ronchi
basah
- RR : 32 x/menit
- Klien menggunakan
simple mask 8 Lpm
3 DS: Intoleransi
- Klien mengeluh sesak Aktivitas
nafas
- Klien mengeluh cepat
lelah bila melakukan
aktivitas
DO:
- Irama jantung irregular
( aritmia )
- TD: 100/70 mmHg
- RR: 32 x/menit
- Klien memakai simple
mask 8 Lpm
- Terjadi cardiomegalli
83%
- Terdapat pernapasan
cuping hidung
VIII. DAFTAR MASALAH

NAMA KLIEN : Tn

NO REG : 082379

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TTD


MUNCUL TERATASI
1. Penurunan curah jantung
b/d left ventrikel failure
ditandai dengan:
- Klien mengeluh sesak
nafas berat
- Terdengar suara gallop
(S3 dan S4)
- Irama jantung irregular
- ICS terlihat di bagian 5
dan 6
- ICS Teraba di bagian 5
dan 6
- Terjadi cardiomegally
- Oedema pulmonal
- Terjadi pembesaran vena
jugularis
- TD : 100/70 mmHg
- N : 95 x/menit
- Foto thoraks : a+b/c =
7+18/30 = 0,83 x 100%
= 83%
- Ecokardiografi :
 MR sedang, TR
ringan
 All chamber dilatasi
 CF 19, 57%
 Global hipokinetik
 LVH eksentik
Ke5 :
 Dilated Cardiomiopaty
2. Ketidakefektifan pola nafas
b/d terjadi cardiomegally
ditandai dengan:
- Klien mengeluh sesak
nafas berat
- Terlihat pernapasan
cuping hidung
- Terjadi retraksi dada
- Terdengar ronchi basah
- RR : 32 x/menit
- Klien menggunakan
simple mask 8 Lpm
3. Intoleransi Aktivitas b/d
kelemahan ditandai dengan:
- Klien mengeluh sesak
nafas
- Klien mengeluh cepat
lelah bila melakukan
aktivitas
- Irama jantung irregular (
aritmia )
- TD: 100/70 mmHg
- RR: 32 x/menit
- Klien memakai simple
mask 8 Lpm
- Terjadi cardiomegalli
83%
- Terdapat pernapasan
cuping hidung
IX. INTERVENSI

NAMA KLIEN : Tn A

NO REG : 082379

N DIGNOSA TUJUAN INTERVENSI


O KEPERAWATAN
1 Penurunan curah Setelah dilakukaan tindakan 1) Bina hubungan saling percaya kepada klien dan
jantung keperawatan selama 3x24 jam keluarga
diharapkan curah jantung dapat 2) Kaji dan laporkan tanda penurunan curah jantung.
teratasi dan menunjukkan tanda vital 3) Periksa keadaan klien dengan mengauskultasi nadi
dalam batas yang dapat diterima. apical: kaji frekuensi, irama jantung.
kriteria hasil: 4) Catat bunyi jantung.
- Klien akan melaporkan episode 5) Pantau adanya keluaran urine, catat keluaran dan
dipsnea kepekatan/konsentrasi urine.
- Berperan dalam mengurangi beban 6) Atur posisi tirah baring yang ideal. Kepala tempat
kerja jantung. tidur harus dinaikkan 20-30 cm atau klien
- Tekanan darah dalam batas normal didudukkan dikursi.
(120/80 mmhg). 7) Berikan oksigen tambahan dengan nasal
- Nadi 80x/menit kanul/masker sesuai dengan indikasi.
- Tidak terjadi aritmia dan irama 8) Ajarkan tehnik latihan nafas lambat dalam kepada
jantung teratur. klien
- CRT ≤ 3 detik. 9) Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet.
- Produksi urine ≥ 30ml/jam 10) Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian
obat vasodilator diuretik.
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1) Auskultasi bunyi napas ( krakles ).
pola nafas keperawatan selama 3x24 jam pola 2) Kaji adanya edema.
nafas menjadi efektif. 3) Posisikan klien semifowler.
Kriteria Hasil: 4) Ukur intake dan output
- Klien tidak sesak 5) Timbang berat badan.
- RR dalam batas normal ( 6-20 6) Kolaborasi dengan tim gizi pemberian diet rendah
x/menit) garam.
- Respons batuk berkurang 7) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
- Tidak terjadi retraksi dada deuretik.
- Ekspensi dada simetris
- Tidak ada pernapasan cuping
hidung
- Tidak ada bunyi nafas tambahan
3 Intoleransi aktivitas setelah dilakukan tindakan selama 1) Catat frekuensi jantung; irama; dan perubahan TD
3x24 jam aktivitas klien terpenuhi dan selama dan sesudah aktivitas
meningkatnya kemampuan aktifitas. 2) Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas.
Kriteria hasil: 3) Anjurkan klien untuk tidak mengejan.
- Klien dapat menunjukkan 4) Pertahankan klein pada posisi tirah baring sementara
beraktifitas tanpa gejala gejala sakit akut,
yang berat. 5) Pertahankan rentang gerak pasif Selama sakit kritis
- Terutama mobilisasi dari tempat 6) Kaji EKG, dipsnea, sianosis, kerja dan frekuensi
tidur napas.
7) Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet (
pembatasan Na ).
X. IMPLEMENTASI

NAMA KLIEN : Tn A

NO REG : 083212

NO TGL/JAM IMPLEMENTASI TTD


1) Membina hubungan saling percaya kepada
klien dan keluarga
Respon: klien menerima kehadian
mahasiswa dengan baik
2) Memasukkan obat omeprazole 1x1 gram,
furosemide 1x20 mg, ondansentron 1x25
mg
Respon : obat masuk dan tanda alergi tidak
terjadi
3) Memberikan posisi semiflowler
Respon : klien mengatakan lebih nyaman
dengan posisi ini
4) Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
Respon : klien mendapatkan simple mask 8
Lpm.
5) Menganjurkan klien minum sedikit
Respon : klien mengerti dan menuruti
6) Membuang urine
Respon : 100 cc
7) Mengkaji TTV dan catat bunyi jantung dan
pernapasan
Respon : Suhu: 36,80C, Nadi: 95 x/menit,
TD: 100/70 mmHg, RR : 32 x/menit, nadi
teraba aritmia, terdapat pernapasan cuping
hidung, dan terdengar suara ronchi basah
dan juga suara gallop.
8) Memberikan obat oral sucralfed 1x500 mg,
spironolactone 1x25 mg, Micardis 1x80 mg,
ISDN 1x5mg peroral.
Respon : obat langsung diminum klien
9) Mengajarkan tehnik nafas lambat dalam
kepada klien
Respon : klien megerti dan langsung
melakukan
10) Membantu keluarga menyeka klien
Respon : keluarga bersedia
11) Membuang urine tampung
Respon : 200 cc
12) Memasukkan obat injeksi lasix 1x20 mg,
dan ondansentron 1x25 mg
Respon : obat masuk dan tanda alergi tidak
terjadi
13) Mengkaji TTV
Respon : TD : 100/70 mmHg, N : 85
x/menit, S : 36,80C, RR : 30 x/menit
14) Membuang urine tampung
Respon : 350cc
15) Memberikan obat oral sucralfed 1x500 mg,
ISDN 1x5mg peroral.
Respon : obat langsung diminum klien
16) Memasukkan obat furosemide 1x20 mg,
ondansentron 1x25 mg
Respon : obat masuk dan tanda dari alergi
tidak ada
17) Membuang urine tampung
Respon : 200 cc
18) Mengkaji TTV
Respon : TD : 90/70 mmHg, N : 90 x/menit,
S : 36,60C, RR : 26 x /menit
19) Membuang urine tampung
R/ 200cc
20) Menghitung balance cairan
R/ intake cairan
Intake obat = 95 cc
Input cairan = 400cc
Cairan infuse = 750cc
AM (5 x BB) = 5x70 = 350cc +
1582 cc
Output cairan
Output BAK+BAB = 1000 cc
IWL ( 15x BB ) =15x85 = 1050 cc +
2050 cc
Intake cairan – output cairan
1582 – 2050 = - 468
XI. EVALUASI

NAMA KLIEN : Tn A

NO REG : 083212

HARI KE :1

N TGL/JAM EVALUASI PARAF


O
1 S:- klien mengatakan masih sesak nafas
- Klien mengatakan dadanya berdebar-
debar
O : - terdengar suara gallop ( S3,S4 )
- Irama jantung irregular
- Ictus cordis terlihat di ICS 5 dan 6
- Ictus cordis teraba di ICS 5 dan 6
- Terjadi pembesaran vena jugularis
- Hasil foto thorax: a+b/c = 7+18/30 =
0,83 x 100% = 83%
- TTV : TD : 90/60 mmHg, Nadi : 90
x/menit, RR : 26 x/menit
- Klien menggunakan nasal canul 4 lpm
- Balance cairan
Intake cairan
Intake obat = 95 cc
Input cairan = 400cc
Cairan infuse = 750cc
AM (5 x BB) = 5x70 = 350cc +
1582 cc
Output cairan
Output BAK+BAB = 1000 cc
IWL ( 15x BB ) =15x85 = 1050 cc +
2050 cc
Intake cairan – output cairan
1582 – 2050 = - 468
A : Penurunan Curah Jantung belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
2 S : klien mengeluh masih sesak nafas
O : - terlihat retraksi dada
- Terlihat pernapasan cuping hidung
- Terdengar suara tambahan ronchi basah
- RR : 26 x/menit
- Klien menggunakan simple mask 8 lpm
- Kulit klien terlihat pucat
A : Ketidakefektifan pola nafas belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
3 S : - klien masih mengeluh sesak nafas
- Klien mengatakan cepat lelah bila
melakukan aktivitas
O : - irama nadi irregular
- TD : 90/60 mmHg, RR : 26 x/menit
- Klien memakai simple mask 8 lpm
- Hasil foto thorak : a+b/c = 7+18/30 =
0,83 x 100% = 83%
- Terjadi cardiomegalli
- Terjadi retraksi dada
A : intoleransi aktivitas belum teratasi
P : lanjutan intervensi

You might also like