Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
RUANG RAHMAH
BANYUMAS
LAPORAN PENDAHULUAN
Definisi
Gastroenteritis adalah suatu kondisi diare yang disebabkan oleh infeksi, alergi,
intoleransi terhadap bahan makanan tertentu/ taksin yang masuk ke dalam lambung.
(Susan Martin Tucker, 1992)
Diare adalah suatu gejala klinis dari gangguan saluran pencernaan (usus) yang
ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (berulang-ulang)
disertai adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari feses menjadi lembek atau cair
(Bambang Subagyo, 1997).
Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidak biasa
lebih dari 3 kali sehari, juga perubahan dalam jumlah dan konsistensi (feses cair). (Brunner
and Suddart, 2000)
astroenteritis adalah inflamasi membran mukosa lambung dan usus halus yang
terjadi akibat salah makan, biasanya disebabkan oleh penyebab mikrobiologi. (Cristin
Hancock, 1999)
Etiologi
Faktor infeksi
Klasifikasi
Diare Akut Diare akut merupakan penyebab tersering kesakitan pada anak-anak
dibawah usia 5 tahun dengan menunjukkan gejala peningkatan frekuensi dan perubahan
konsitensi feses secara tiba-tiba, biasanya disebabkan oleh agen infeksius pada saluran
gastrointestinal. Gejala ini biasanya berhubungan dengan infeksi saluran napas atas,
infeksi saluran kemih, penggunaan terapi antibiotik, dan juga penggunaan laksatif. Diare
akut terjadi dengan durasi kurang dari 14 hari dan tidak memerlukan terapi yang spesifik
jika tidak terjadi dehidrasi b)
Diare Kronis Diare kronis terjadi selama lebih dari 14 hari yang juga ditandai
dengan adanya peningkatan frekuensi dan juga pengeluaran feses yang lebih encer.
Biasanya disebabkan oleh keadaan yang bersifat kronis seperti malabsorpsi, intoleransi
laktosa, inflamatory bowel syndrom (IBS), imunodefisiensi, dan juga akibat
ketidakadekuatan terapi dari diare akut. c)
Diare Kronis Tidak Spesifik Diare kronis tidak spesifik sering pada usia anak-anak
dan juga toddler yaitu pada usia 6-54 bulan. Karakteristik yang muncul pada diare kronis
tidak spesifik adalah feses encer dan sering dijumpai adanya partikel-partikel makanan
yang tidak dicerna serta durasinya lebih dari 14 hari. Anak yang mengalami diare kronis
tidak spesifik biasanya tidak mengalami masalah dalam pertumbuhan, tidak mengalami
malnutrisi, tidak terdapat darah dalam fesenya, dan juga tidak terdapat infeksi pada usus
Patofisiologi
Berdasarkan Hasan (2005), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1. Gangguan sekresi Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare tidak karena peningkatan isi rongga usus.
2. Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat di serap
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan
ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Manifestasi Klinis
h) Malaise
Komplikasi
Dehidrasi
Rejatan Hiporomelik
Kejang
Malnutrisi
Hipoglikimia
Hipotensi
Bakterimia
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan darah Homogram lengkap, meliputi : Hb, eritrosi, leukosit, dan hematokrit
untuk membantu menemukan derajat dehidrasi dan infeksi.
Penatalaksanaan Medis
b) Pemberian cairan Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di
berikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCL dan
glukosa untuk diare akut.
c) Cairan Parenteral Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang di perlukan sesuai
dengan kebutuhan pasien, tetapi semuanya itu tergantung tersedianya cairan
setampat. Pada umumnya cairan Ringer Laktat (RL) di berikan tergantung berat /
ringan dehidrasi, yang di perhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan
umur dan berat badannya.
Pengkajian tanggal 10 Oktober 2017, Pukul : 07.00 WIB
Oleh :
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : An. A
b. Umur : 3 Tahun
c. Jenis kelamin : laki- laki
d. Pendidikan :-
e. Pekerjaan :-
f. Agama : Islam
g. Alamat : citepus 2/2
h. Dx.Medis : GEA
i. No.Register :
j. Tanggal RS : 10 Oktober 2017
Keterangan :
0 : mandiri penuh
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : ketergantungan
2. Feses Lengkap
Pemeriksaan Hasil
Warna kuning
Konsistensi lembek
Leukosit 3-5
Eritrosit 1-3
Bakteri +
ANALISA DATA
RENCANA KEPERAWATAN
DX.
TGL/JAM NOC NIC PARAF
KEP
10 I Setelah dilakukan tindakan Intervensi : yuni
Oktober keperawatan selama 2 x 24 jam - Kaji intake dan output,
2017 jam diharapkan kebutuhan cairan pasien otot dan observasi
08.00 terpenuhi frekuensi defekasi,
WIB karakteristik, jumlah
Hasil yang diharapkan :
dan faktor pencetus
- Pengisien kembali kapiler < dari 2 - Kaji TTV
detik - Kaji status hidrasi,
- Turgor elastik ubun-ubun, mata,
- Membran mukosa lembab turgor kulit, dan
membran mukosa.
- Anjurkan pasien untuk
banyak minum
- Anak diistirahatkan
- Kolaborasi dengan
pemberian cairan
parenteral
- Pemberian obat
antidiare, antibiotik,
anti emeti dan anti
piretik sesuai program.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL/JA
DX IMPLEMENTASI RESPON PARAF
M
11 1 Mengobservasi TTV S :- yuni
Oktober O : N : 117x/mnt
2017 S : 36,6oC
17.30 R : 24x/mnt
17.35 I Mengkaji membran mukosa S:- yuni
O : bibir pasien agak kering
17.40 I Menganjurkan pasien untuk banyak S : - yuni
minum O : pasien minum dibantu
ibunya
18.30 I Menganjurkan pasien makan S : ibu pasien mau yuni
sedikit-sedikit tapi sering O : pasien makan
20.50 I Memotivasi keluarga pasien agar S : ibu pasien mengatakan yuni
pasien istirahat bersedia
O : pasien terlihat sedang tidur
21.00 I Mengkaji defekasi S : ibu pasien mengatakan pasien yuni
belum BAB
O : pasien sedang tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN