Professional Documents
Culture Documents
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
____________________________________________________________
The aim of this study is: ((1) determine whether the project-based learning model is effective in
improving aspects of self-reliant attitude of learners class VIII student learning self-reliance in
developing procedures story text; (2) determine whether the project-based learning model is effective
in improving the knowledge aspect in developing procedures story text class VIII; (3) determine
whether the project-based learning model is effective in improving the skills aspect of the developing
procedures story text class VIII. This study used a Group Pretest-Posttest Design with class-based
models that project as an experimental class VIII A. The results showed that the model of project-
based learning effective in improving skill of the attitude of self-reliance, knowledge, and skills
compose text VIII class procedures story seen from the results n-gain test aspects of classical attitude
increases with lower category of 0,26 aspect of classical knowledge to the medium category increased
by 0,51 and aspects of classical skills increase with the category being 0,52.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6722
Gedung B1 Lantai 1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: astutidewia28@gmail.com
1
Dewi Astuti, dkk/ Journal of Economic Education 4 (1) 2015
2
Dewi Astuti/ Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4 (1) (2015)
3
Dewi Astuti/ Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4 (1) (2015)
Sumber Variasi
Berbasis sehingga jelas bahwa 2 hitung < 2 tabel, maka data
Proyek
berdistribusi normal.
2 hitung 7,670385
dk 4 PENGUJIAN HIPOTESIS
2 tabel 9.49
Uji Hipotesis 1 (Uji Normalitas Gain)
Kriteria
Normal
Tabel 8 Output Uji N-gain Data Akhir/Postes
Aspek Sikap Kelas Berbasis Proyek
Berdasarkan tabel 5 hasil uji normalitas
Kategori
didapatkan 2 hitung kelas berbasis proyek sebesar Kategori Jumlah N-gain
7,670385 dengan 2 tabel adalah 9,49 sehingga Tinggi (g > 0,7) 0 0
Sedang (0,7 ≥ g ≥ 0,3) 12 33
jelas bahwa 2 hitung < 2 tabel, maka data
Rendah (g < 0,3) 24 67
berdistribusi normal.
Jumlah 36 100
4
Dewi Astuti/ Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4 (1) (2015)
pembelajaran berbasis proyek baik secara klasikal H1 : 𝜇𝐵 > 0, berarti terdapat perbedaan
maupun individual, dilakukan uji beda rata-rata yang berarti antara rata-rata hasil pretes dan rata-
berpasangan. Rumusan hipotesis uji beda rata- rata hasil postes pengetahuan menyusun teks
rata berpasangan sikap kemandirian berdasarkan cerita prosedur peserta didik.
model pembelajaran yang diterapkan adalah Hasil perhitungan yang dilakukan dengan
sebagai berikut. uji 𝑡 diperoleh 𝑡hitung = 16,32. Diperoleh 𝑡1−𝛼
H0 : 𝜇𝐵 = 0, berarti tidak terdapat dengan 𝛼 = 5% dan 𝑑𝑘 = 35 adalah 1,68957.
perbedaan yang berarti antara rata-rata hasil Berdasarkan kriteria uji 𝑡, karena 𝑡hitung ≥ 𝑡1−𝛼
pretes dan rata-rata hasil postes sikap maka 𝐻0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan
kemandirian peserta didik; terdapat perbedaan yang berarti antara rata-rata
H1 : 𝜇𝐵 > 0, berarti terdapat perbedaan hasil pretes dan rata-rata hasil postes
yang berarti antara rata-rata hasil pretes dan rata- pengetahuan menyusun teks cerita prosedur
rata hasil postes sikap kemandirian peserta didik. peserta didik.
Hasil perhitungan yang dilakukan dengan
uji 𝑡 diperoleh 𝑡hitung = 7,69. Diperoleh 𝑡1−𝛼 (1) Uji Hipotesis 3 (Uji Normalitas Gain)
dengan 𝛼 = 5% dan 𝑑𝑘 = 35 adalah 1,68957.
Berdasarkan kriteria uji 𝑡, karena 𝑡hitung ≥ 𝑡1−𝛼
Tabel 10 Output Uji N-gain Data Akhir/Postes
maka 𝐻0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan
Aspek Keterampilan Kelas Berbasis Proyek
terdapat perbedaan yang berarti antara rata-rata
Kategori
hasil pretes dan rata-rata hasil postes sikap
Kategori Jumlah N-gain
kemandirian peserta didik.
Tinggi (g > 0,7) 4 11
Uji Hipotesis 2 (Uji Normalitas Gain)
Sedang (0,7 ≥ g ≥ 0,3) 29 81
Tabel 9 Output Uji N-gain Data Akhir/Postes
Aspek Pengetahuan Kelas Berbasis Proyek Rendah (g < 0,3) 3 8
Kategor
Jumlah 36 100
Kategori Jumlah i N-gain
Tinggi (g > 0,7) 5 14 Setelah mengetahui kriteria peningkatan
Sedang (0,7 ≥ g ≥ 0,3) 29 81 keterampilan menyusun teks cerita prosedur
Rendah (g < 0,3) 2 6 peserta didik kelas model pembelajaran berbasis
proyek baik secara klasikal maupun individual,
Jumlah 36 100
dilakukan uji beda rata-rata berpasangan.
Rumusan hipotesis uji beda rata-rata
Setelah mengetahui kriteria peningkatan
berpasangan keterampilan menyusun teks cerita
pengetahuan menyusun teks cerita prosedur
prosedur berdasarkan model pembelajaran yang
peserta didik kelas model pembelajaran berbasis
diterapkan adalah sebagai berikut.
proyek baik secara klasikal maupun individual,
H0 : 𝜇𝐵 = 0, berarti tidak terdapat
dilakukan uji beda rata-rata berpasangan.
perbedaan yang berarti antara rata-rata hasil
Rumusan hipotesis uji beda rata-rata
pretes dan rata-rata hasil postes keterampilan
berpasangan pengetahuan menyusun teks cerita
menyusun teks cerita prosedur peserta didik.
prosedur berdasarkan model pembelajaran yang
H1 : 𝜇𝐵 > 0, berarti terdapat perbedaan
diterapkan adalah sebagai berikut.
yang berarti antara rata-rata hasil pretes dan rata-
H0 : 𝜇𝐵 = 0, berarti tidak terdapat
rata hasil postes keterampilan menyusun teks
perbedaan yang berarti antara rata-rata hasil
cerita prosedur peserta didik.
pretes dan rata-rata hasil postes pengetahuan
Hasil perhitungan yang dilakukan dengan
menyusun teks cerita prosedur peserta didik;
uji 𝑡 diperoleh 𝑡hitung = 17,34. Diperoleh 𝑡1−𝛼
5
Dewi Astuti/ Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4 (1) (2015)
dengan 𝛼 = 5% dan 𝑑𝑘 = 35 adalah 1,68957. kemajuan proyek maupun kesulitan yang dialami
Berdasarkan kriteria uji 𝑡, karena 𝑡hitung ≥ 𝑡1−𝛼 peserta didik. Penelitian yang dilakukan
maka 𝐻0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan Damayanti et al. (2014) juga berpendapat bahwa
terdapat perbedaan yang berarti antara rata-rata dari hasil wawancara dengan guru, hambatan
hasil pretes dan rata-rata hasil postes yang dialami dalam proses penilaian penerapan
keterampilan menyusun teks cerita prosedur pembelajaran berbasis proyek yaitu hambatan
peserta didik. dalam memberikan penilaian sikap yang harus
Berdasarkan analisis data peningkatan dilakukan secara menyeluruh sedangkan waktu
atau uji gain ternormalisasi kompetensi aspek yang tersedia terbatas. Artinya penelitian yang
sikap menunjukkan bahwa model pembelajaran dilakukan oleh Damayanti et al. (2014) secara
berbasis proyek efektif dalam meningkatkan deskriptif kualitatif bahwa penilaian sikap
aspek sikap dengan kategori peningkatan rendah memiliki banyak hambatan sependapat dengan
(0,26 < 0,3). Jumlah peserta didik dengan hasil penelitian secara deskriptif kuantitatif yang
kategori peningkatan tinggi (g > 0,7) sebanyak 0 dilihat dari hasil uji gain yang memperoleh
(0%) peserta didik, kategori sedang (0,7 ≥ g ≥ 0,3) kategori peningkatan rendah.
sebanyak 12 (33%), dan kategori rendah (g < 0,3) Uji gain ternormalisasi aspek pengetahuan
sebanyak 24 (67%). Dari kompetensi sikap pada diperoleh hasil secara klasikal sebesar 0,51 berada
enam indikator menunjukkan bahwa terjadi pada kategori sedang. Jumlah peserta didik
peningkatan pada tiap aspek dengan rincian dengan kategori peningkatan tinggi (g > 0,7)
sebagai berikut; (1) aspek ketidaktergantungan sebanyak 5 (14%) peserta didik, kategori sedang
dengan orang lain mengalami peningkatan (0,7 ≥ g ≥ 0,3) sebanyak 29 (81%) dan kategori
sebesar 10,14; (2) aspek percaya diri mengalami rendah (g < 0,3) sebanyak 2 (6%). Hasil belajar
peningkatan sebesar 10,94; (3) aspek disiplin berupa pengetahuan menyusun teks cerita
mengalami peningkatan sebesar 6,81; (4) aspek prosedur memperoleh rata-rata pretes sebesar
tanggung jawab mengalami peningkatan sebesar 68,33 sedangkan postes sebesar 84,67. Hal
7,64; (5) aspek inisiatif mengalami peningkatan tersebut menunjukkan bahwa model
sebesar 10,69; dan (6) aspek kontrol diri pembelajaran berbasis proyek efektif dalam
mengalami peningkatan sebesar 8,19 dengan meningkatkan kompetensi pada aspek
keseluruhan aspek mengalami peningkatan pengetahuan. Perolehan rata-rata peserta didik
sebesar 8,71. Hasil penelitian yang dilakukan pada kelas berbasis proyek sudah mencapai
Febriastuti (2013) menyatakan bahwa KKM, yakni 80. Meskipun nilai rata-rata sudah
pembeljaran berbasis proyek mampu melampaui KKM, masih terdapat 9 (25%)
meningkatkan kemandirian peserta didik dari peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah
perolehan nilai pretes sebesar 66,53 (kriteria 80. Kelas pembelajaran berbasis proyek, peserta
cukup baik) dan setelah perlakuan diperoleh hasil didik yang mendapatkan predikat B sebanyak 9
sebesar 81,24 (kriteria baik). Perolehan uji n-gain peserta didik dan predikat A- sebanyak 27 peserta
sebesar 0,44 (kategori sedang). didik. Secara keseluruhan peserta didik kelas
Jika dibandingkan dengan aspek pembelajaran berbasis proyek tidak ada yang
pengetahuan dan aspek keterampilan, aspek memperoleh predikat di bawah B.
sikap merupakan aspek yang membutuhkan Penelitian Purworini (2006) diperoleh data
perlakuan yang lebih rumit. Sikap yang akan kuantitatif kemampuan pemahaman peserta
dinilai tidak selalu tampak pada setiap peserta didik berkaitan dengan teori (aspek kognitif)
didik, dengan keterbatasan waktu dan tenaga menggunakan model berbasis proyek meperoleh
kegiatan penilaian sikap kurang optimal. Selain nilai rata-rata sebesar 76,48 lebih baik dari
itu, untuk merubah sikap dengan karakteristik sebelum penerapan model yaitu sebesar 66,36.
peserta didik yang beragam dibutuhkan ketelitian Penelitian Purworini menunjukkan bahwa
dalam segala tindakannya. Sementara pendidik penerapan model berbasis proyek dapat
juga harus melakukan monitoring untuk melihat
6
Dewi Astuti/ Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4 (1) (2015)
meningkatakan aspek pemahaman peserta didik 14,2. Jumlah peserta didik yang mencapai target
dengan selisih skor mencapai 10,12. 70% yaitu aspek mekanik sebanyak 37 dengan
Hasil penelitian Joko dan Rudi (2015) persentase 97,3%. Aspek penggunaan bahasa
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar sebanyak 30 peserta didik dengan persentase
mahasiswa berbeda atau mengalami peningkatan 78,9% dan aspek pembentukan bahasa sebanyak
setelah menggunakan pembelajaran berbasis 28 peserta didik dengan persentase sebanyak
proyek. Didapat nilai rata-rata postes 81,50 dari 73,6%. Selain itu penelitian Thitivesa dan Abigail
nilai pretes 44,14. Rudi dan Joko (2015) Melad Essien (2013) menunjukkan bahwa ada
berpendapat bahwa dengan menggunakan model perbedaan signifikan pada nilai signifikansi 0,05
pembelajaran berbasis proyek diharapkan sebesar t= 101,699 dengan p-value= 0,000 antara
mahasiswa dapat dengan mudah memahami sebelum dan setelah perlakuan menggunakan
materi yang disampaikan, sehingga model berbasis proyek.
meningkatkan hasil belajar. Penelitian Joko dan
Rudi (2015) memperkuat hasil penelitian yang SIMPULAN
dilakukan oleh peneliti dari hasil peningkatan
pada aspek pengetahuan menyusun teks cerita Berdasarkan hasil analisis data dan
prosedur, dapat disimpulkan bahwa pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
pembelajaran berbasis proyek memiliki pengaruh (1) model pembelajaran berbasis proyek efektif
pada aspek pengetahuan dengan hasil dalam meningkatkan aspek sikap kemandirian
peningkatan dan rata-rata yang tinggi (n ≥ 80). belajar peserta didik kelas VIII yang dilihat dari
Sementara dibandingkan dengan Penelitian hasil uji peningkatan dengan perolehan
Purworini (2006), penelitian yang dilakukan peningkatan aspek sikap secara klasikal
Rudi dan Joko serta peneliti pada aspek berkategori rendah (0,26 < 0,3); (2) model
pnegetahuan mengalami peningkatan jumlah pembelajaran berbasis proyek efektif dalam
rata-rata menjadi lebih baik. meningkatkan aspek pengetahuan menyusun teks
Uji gain ternormalisasi kompetensi pada cerita prosedur peserta didik kelas VIII yang
aspek keterampilan diperoleh hasil sebesar 0,52 dilihat dari hasil uji peningkatan dengan
(kategori sedang) dengan perolehan dari pretes perolehan peningkatan aspek pengetahuan secara
sebesar 68,75 dan postes sebesar 85,00. Jumlah klasikal berkategori sedang (0,7 ≥ 0,51 ≥ 0,3); (3)
peserta didik dengan kategori peningkatan tinggi model pembelajaran berbasis proyek efektif
(g > 0,7) sebanyak 4 (11%) peserta didik, kategori dalam meningkatkan aspek keterampilan
sedang (0,7 ≥ g ≥ 0,3) sebanyak 29 (81%) dan menyusun teks cerita prosedur peserta didik kelas
kategori rendah (g < 0,3) sebanyak 3 (8%). VIII yang dilihat dari hasil uji peningkatan
Ketuntasan mencapai 75% (27 peserta didik) dengan perolehan peningkatan aspek
dengan 9 (25%) peserta didik yang mendapatkan keterampilan secara klasikal berkategori sedang
nilai di bawah KKM. Pembelajaran berbasis (0,7 ≥ 0,52 ≥ 0,3).
proyek memberikan pengalaman belajar yang Penulis mengucapkan terima kasih kepada
menyenangkan dan penuh tantangan untuk Drs. Wagiran, M.Hum. dan Septina
peserta didik. Hasil penelitian ini diperkuat Sulistyaningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
dengan penelitian yang dilakukan oleh Thitivesa pembimbing skripsi, Sukardi, S.Pd., M.Pd.,
(2014) . Hasil penelitian menunjukkan selaku kepala SMPN 1 Ungaran, Rita
perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan Handayani, S.Pd., selaku guru mata pelajaran
persentase tiga aspek yaitu mekanik, penggunaan Bahasa Indonesia SMPN 1 Ungaran, kelas VIIIA
bahasa, dan pembentukan kalimat. Hasil SMPN 1 Ungaran sebagai subjek penelitian, dan
menunjukkan pencapaian individu dalam semua pihak yang telah membantu dalam
menulis, aspek mekanik rata-rata 15,9 dan penyelesaian skripsi ini. Semoga dapat
penggunaan bahasa sebanyak 14,8 keduanya bermanfaat di masa yang akan datang.
lebih baik daripada pembentukan kalimat sebesar
7
Dewi Astuti/ Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4 (1) (2015)