You are on page 1of 2

BAB III

KESIMPULAN

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter dengan


tanda-tanda hiperglikemi dan glukosuri disertai dengan atau tidak adanya gejala
klinis akut ataupun kronis sebagai akibat kurangnya insulin efektif.1 Penyakit pada
mata yang disebabkan oleh diabetes adalah retinopati yang paling banyak
mempengaruhi hampir satu dari setiap sepuluh orang penderita diabetes.1
Retinopati diabetika merupakan suatu mikroangiopati progresif yang ditandai
oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah halus, meliputi arteriol
prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.6 Retinopati diabetika merupakan
penyebab kebutaan yang paling sering di jumpai. Prevalensi dari semua tipe
populasi retinopati diabetika meningkat seiring dengan lama menderita diabetes dan
usia penderita 7
Penyebab pasti retinopati diabetika belum diketahui. Tetapi diyakini bahwa
lamanya terpapar pada hiperglikemia ( kronis ), hipertensi, hiperkolesterolemia, dan
merokok merupakan faktor resiko timbul dan berkembangnya retinopati.6
Pada tahap awal retinopati diabetika, pasien umumnya tidak menunjukkan
gejala. Pada stadium lanjut gejala subyekif yang dapat ditemui berupa : kesulitan
membaca, penglihatan kabur, penglihatan tiba-tiba menurun, melihat lingkaran
cahaya, melihat bintik gelap dan kelap-kelip.10
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang mencakup evaluasi lama
menderita diabetes, kadar HbA1c, riwayat pengobatan, riwayat penyakit sistemik
lain dan riwayat penyakit mata sebelumnya. Pemeriksaan fisik untuk menegakkan
diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan, biomikroskopi, slit
lamp, pengukuran tekanan intraokular, gonioskopi dan funduskopi. Serta dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan Fundus Photography,
Optical Coherence Tomography (OCT), Fundus Fluorescein Angiography (FFA)
dan pemeriksaan B-scan Ultrasonography.12
Sejauh ini belum ada pengobatan yang spesifik dan efektif untuk mencegah
perkembangan retinopati diabetika. Terapi dibagi menjadi pencegahan, terapi
bedah dan medikamentosa. Hal sederhana yang terpenting yang dapat dilakukan
oleh penderita diabetes untuk dapat mencegah terjadinya retinopati adalah dengan

30
mengontrol gula darah sengan diet dan olahraga, selain itu tekanan darah, masalah
jantung, obesitas dan lainnya harus juga dikendalikan dan diperhatikan.12,13
Terapi bedah dapat dilakukan dengan fotokoagulasi laser dan vitrektomi.
Terapi medikamentosa dapat dengan pemberian steroid intraokular dan Anti VEGF
(Vascular Endothelial Growth Factor).12,13
Prognosis pada retinopati diabetika tidak menguntungkan bila terdapat edema
yang difus / kebocoran yang multiple, deposisi lipid pada fovea, iskemia makular,
edema makular kistoid, visus preoperatif kurang dari 20/200 dan adanya
hipertensi.12

31

You might also like