Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Pendamping:
KOTA MAKASSAR
1
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
2
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
LAPORAN KEGIATAN
UPAYA PROMOSI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYULUHAN GARAM BERYODIUM
A. LATAR BELAKANG
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah mengalami
fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 – 80 ppm. Dan penambahan
ini dikarenakan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) di Indonesia. Garam beryodium berfungsi untuk kecerdasan pada anak.
B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Berdasarkan hasil Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa cakupan konsumsi
garam mengandung yodium cukup (30ppm) masih jauh dari target USI (Universal
salt Iodization) 90%. Yaitu baru tercapai 62,3% rumah tangga di Indonesia yang
mengonsumsi garam beriodium. Bahkan, dari sampel di 30 Kabupaten/Kota, hanya
24,5% rumah tangga yang menggunakan garam beriodium sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI), yakni 30-80 ppm KIO3. Demikian pernyataan Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan
RI, Dr. dr. Trihono, MSc, pada pembukaan Seminar Nasional Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI) di Yogyakarta, Kamis pagi (29/11). Kabalitbangkes
menyebutkan, terdapat enam provinsi yang sudah mencapai target konsumsi garam
beryodium, diantaranya Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, Gorontalo, dan Papua Barat. Oleh karena itu dirasa perlu untuk diadakan
penyuluhan tentang garam beryodium di wilayah kerja Puseksmas Bara Barayya
untuk meningkatkan cakupan konsumsi garam beryodium.
3
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
C. PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh karena permasalahan yang terjadi diatas, maka diadakan kegiatan
penyuluhan mengenai garam beryodium untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bara Barayya agar masyarakat bisa
terhindar dari Gangguan Akibat kekurangan yodium (GAKY).
D. PELAKSANAAN
Pada tanggal 29 Desember 2017 dilakukan penyuluhan tentang garam
beryodium di Puskesmas Bara Barayya.
E. EVALUASI
1. Kesimpulan
2. Saran
4
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
GARAM BERYODIUM
A. PENGERTIAN YODIUM
6
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
7
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Kekurangan yodium pada anak khas terpaut dengan insiden gondok. Angka
kejadian gondok meningkat bersama usia, dan mencapai puncaknya setelah
remaja. Prevalensi gondok pada wanita lebih tinggi daripada lelaki. Total
Goitre Rate (TGR) anak sekolah lazim digunakan sebagai petunjuk dalam
perkiraan besaran GAKY masyarakat suatu daerah. Gangguan pada anak
dan remaja akibat kekurangan Yodium yaitu Gondok, hipoiroidisme
Juvenile dan perkembangan fisik terhambat. (Arisman, 2004)
Pada ibu hamil menyebabkan keguguran spontan, lahir mati dan kematian
bayi, mempengaruhi otak bayi dan kemungkinan menjadi cebol pada saat
dewasa nanti. Seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan
melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan yodium. Jika tidak segera
diobati, maka pada usia 1 tahun, sudah akan terjadi pembesaran pada
kelenjar gondoknya. (Isna, 2009).
8
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Penanggulangan
b. Pencegahan
Secara relatif, hanya makanan laut yang kaya akan yodium : sekitar 100
μg/100 gr. Pencegahan dilaksanakan melalui pemberian garam beryodium.
Jika garam beryodium tidak tersedia, maka diberikan kapsul minyak
beryodium setiap 3, 6 atau 12 bulan, atau suntikan ke dalam otot setiap 2
tahun. (Arisman,2004).
9
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Telur (93) -
7. Serealia biji 22-72 34-92
8. Buah 0-29 62-277
9. Tumbuhan polong 23-36 223-245
10. Sayuran 12-201 204-1636
(Arisman, 2004)
1. Garam sehat adalah garam konsumsi yang telah difortifikasi dengan yodium
yang cukup untuk kebutuhan tubuh yang mengandung kadar yodium antara
30-40 ppm dan kandungan air ≤ 5%.
2. Garam Yodium diharuskan dikonsumsi seluruh penduduk baik di daerah
endemik maupun daerah bukan endemik
3. Konsumsi garam yodium rata-rata per orang 10 gr per hari dan kebutuhan
ion yodium sebesar 150-200 mikrogram per orang per hari bila konsumsi
rata-rata.
10
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1). Penyimpanan
Garam yodium perlu disimpan di bejana atau wadah tertutup, Tidak kena
cahaya, Tidak dekat dengan tempat lembab air, hal ini untuk menghindari
penurunan kadar yodium dan meningkatkan kadar air, karena kadar yodium
menurun bila terkena panas dan kadar air yang tinggal akan melekatkan
yodium. (Palupi, 2008).
Kapsul yodium adalah preparat minyak beryodium dengan dosis tinggi dan
tiap kapsul berisi 200 mg yodium dalam larutan minyak.
a. Sasaran
11
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
(Depkes, 2000)
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah mengalami
fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 – 80 ppm. Dan penambahan
ini dikarenakan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) di Indonesia.
12
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
13
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
meningkat, gemetaran, kehilangan berat badan serta aliran darah menstruasi tidak
teratur.
Penggunaan garam beryodium yang dianjurkan yaitu tidak lebih dari 6 gram
garam atau 2 ½ gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh setiap hari. Tetapi
dalam kondisi tertentu, misalnya keringat yang berlebihan maka dianjurkan
mengkonsumsi garam sampai 10 gr atau 2 sdt per orang perhari, dianjurkan untuk
tetap mengkonsumsi makanan laut yang kaya kandungan
Banyak cara untuik mengetahui ada tidaknya yodium pada garam dapur,
yaitu dengan Test Kit Yodina yang banyak tersedia di Puskesmas dan Apotik. Cara
untuk mengetes yaitu ambil Ambil garam, kemudian tetesi dengan cairan yodina.
Warna yang timbul dibandingkan dengan petunjuk warna yang ada pada kit. Garam
yang bermutu baik akan menunjukkan warna biru keunguan. Semakin berwarna
tua, semakin baik mutu garam.
Selain menggunakan test kit yodina ada cara yang lebih simpel, gunakan
tepung kanji yang dicampur dengan garam lalu teteskan dengan jeruk nipis, jika
warnanya berubah menjadi keunguan, itu artinya mengandung yodium.
Semakin tua warnanya semakin baik mutunya, tidak ada perlakuan khusus
hanya saja Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak
tembus pandang. Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar
14
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Cara yang biasa dilakukan oleh para ibu ketika memasak makanan garam
yang dibubuhkan kedalam makanan saat panas mendidih. Alasannya jika tidak
begitu masakan kurang sedap. Namun cara yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu
tersebut salah, karena zat yodium garam akan hilang ketika terkena panas mendidih
tersebut.
“Sebaiknya masakan itu dibubuhi garam saat hangat-hangat kuku saja sehingga
kandungan yodiumnya tetap utuh, kalau membubuhinya saat dingin, boleh saja, itu
malah lebih baik tetapi kebanyakan masakan akan terasa kurang sedap selain itu
dianjurkan utnuk menjadikan garam beryodium sebagai garam meja.
Salah satu tahap awal adalah membeli merk tertentu dalam jumlah sedikit atau
bungkus kecil saja dulu, untuk dilakukan uji kandungan yodium. Dan ada beberapa
tips untuk memilih garam beryodium yaitu sebagai berikut :
15
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Berdasarkan temuan yang terbaru yaitu GAKY seperti gondok dan kretin
bisa timbul tidak hanya karena akibat kekurangan yodium tetapi banyak faktor
seperti polusi udara dan air tanah juga menemukan bahwa gangguan akibat
kekurangan yodium juga bisa dipicu oleh pemakaian alat kontrasepsi hormonal
seperti implant, pil, dan suntik. Pemakaian alat-alat kontrasepsi semacam ini dapat
menekan kadar hormon tiroksin dalam tubuh manusia. Dengan begitu, maka ibu
yang menderita gondok diharapkan tidak memakai alat kontrasepsi jenis ini.
16
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Peserta Pendamping
17
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
LAPORAN KEGIATAN
Jumlah Pasien 15
18
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
19
F.2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
20