You are on page 1of 3

Pada dasarnya seluruh metoda analisis kemantapan lereng memiliki tujuan yang sama yaitu

untuk memperoleh lereng yang optimal maksudnya adalah dengan kondisi aman tetapi
tetap ekonomis untuk direalisasikan. Secara umum tujuannya sebagai berikut:

1. Menentukan kondisi kestabilan lereng


2. Memperkirakan bentuk keruntuhan atau longsoran yang mungkin terjadi.
3. Memprediksi tingkat kerawanan lereng terhadap resiko longsor.
4. Merancang suatu lereng yang optimal dan memenuhi kriteria keamanan dan
kelayakan yang ekonomis.
Maka penyelidikan lapangan dan laboratorium harus dilakukan terlebih dahulu untuk
mendapatkan data-data hasil pengujian laboratorium yang nantinya akan sangat
berpengaruh pada kekuatan massa batuan sebagai parameter input dalam perhitungan nilai
faktor keamanan, metode perhitungan kestabilan lereng ini dapat dikatakan metode untuk
mengetahui nilai faktor keamanan yang paling sederhana, ada banyak metode yang dapat
digunakan seperti Bishop, Fellenius, Morgenstern Price, Janbu dan masih banyak metode
yang lainnya yang nanti akan dibahas pada bagian lain..

Hoek sendiri memberikan beberapa kriteria untuk lereng yang stabil, saya tampilkan pada
gambar dibawah ini;

Parameter ini didapat dari hasil pengujian fisik batuan dan pengujian mekanik batuan
seperti nilai kuat tekan batuan (UCS), kohesi, sudut geser dalam, densitas material, dan
banyak lagi yang nanti akan kita bahas pada kesempatan lain.

Dalam penyelidikan tersebut juga harus dilakukan investigasi dan pemantauan lapangan
secara rutin untuk mengevaluasi potensi-potensi bahaya pada lereng. Identifikasi kondisi air
tanah pada daerah pengamatan dilakukan terhadap kondisi rembesan air yang dijumpai
yaitu:

 kering (completely dry),


 lembab (damp),
 basah (wet),
 menetes (dripping)
 dan mengalir (flowing).

Pada penggambaran pola air tanah metode yang dikemukakan oleh Hoek and Bray dimana
metode ini menggambarkan lima buah pola aliran tanah dari kondisi kering sampai kondisi
jenuh, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisa lereng dengan metoda Hoek dan Bray adalah sebagai
berikut:

1. Tentukan kondisi air tanah yang akan terjadi pada lereng dan pilih chart yang paling mendekati
kondisi tersebut.
2. Hitung nilai rasio tak berdimensi c/(gH.tanf) dan temukan nilai ini pada skala sirkular bagian
luar.
3. Ikuti garis radial dari nilai pada langkah 2 sampai perpotongannya dengan kurva kemiringan
lereng.
4. Temukan harga tanf/F atau c/gHF yang sesuai dan hitung Faktor Keamanan.
spot.co.id/2015/11/analisis-kestabilan-lereng-metode-hoek.html

You might also like