You are on page 1of 7

Laporan Praktim Perbengkelan (Mesin

Gerinda Pemotong)

MESIN PEMOTONG
(CUTTING GRINDING)

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya juga makin ikut berkembang, mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan lainnya
seperti berbagai macam peralatan. Peralatan tersebut diciptakan dengan tujuan
untuk mempermudah pekerjaan dan mengefisienkan waktu dalam bekerja. Peralatan itu juga
pastilah baik dan makin modern, dan biasanya dijumpai di bengkel. Bengkel sendiri merupakan
suatu tempat para mekanik untuk memperbaiki, merancang bahkan menciptakan alat-alat
mekanis.Salah satu perlatan yang sering dijumpai adalah mesin pemotong (cutting grinding).
Cutting grinding digunakan sebagai pemotong logam (besi). Alat ini di desain dari
gabungan alat-alat sederhana atau alat tunggal. selain itu, masih banyak yang perlu diketahui dari
alat ini untuk menambah pengetahuan. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih jelas
tentang cutting grinding tersebut, maka perlu dilakukan praktikum ini.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian dari grinda
pemotong, fungsi dan cara kerjanya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.
Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi
dan stainless steel. Dan Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu
tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda permukaan ada energi
yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di sepanjang permukaan benda kerja.
Penurunan kekasaran permukaan benda kerja umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan
yang terlalu tinggi. Proses penghalusan permukaan memerlukan suatu masukan energi yang
sangat besar dari tenaga per volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang
dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah penggerindaan, sehingga
mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan
benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh terhadap
hasil kekasaran permukaan benda kerja. (Anonim, 2011).

2.2. Fungsi Mesin Gerinda


Mesin gerinda pada dasarnya digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja.
Mesin gerinda dirancang untuk menyelesaikan pekerjaan suku cadang yang permukaannya datar.
Jenis permukaan yang digerinda sangat menentukan jenis mesin gerinda (Ansar, 2009).

2.3. Pisau Gerinda


Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja.
Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat
menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang
berputar menggesek permukaan benda kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor
utama, hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan (Wiyosumarto, 1982).
2.4. Jenis-Jenis Mesin Gerinda
1. Mesin gerinda datar / surface grinding machine
Mesin gerinda dengan teknik penggerindaan mengacu pada pembuatan bentuk datar,
bentuk, dan permukaan yang tidak rara pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu
gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin ini di gunakan untuk menggerinda permukaan yang
meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat diopersikan manual maupun
otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara diikat pada kotak meja magnetik
2. Mesin gerinda alat potong / tool grinding machine
Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah)
berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan
memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja yang
mengharuskan ketelitian. Mesin gerinda ini dibagi menjadi dua, yaitu :
-. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais, reamer, dan
sejenisnya.Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai
dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahan digerakkan dengan
tangan melalui handelnya secara bolak-balik. Benda kerjaq diputar dengan tangan melalui
perlengkapan penjepitnya.
- Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin bubut dan
pengasahan mata bor. Benda kerjanya didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya
tidak mempunyai meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya sesuai
dengan sudut-sudut pada benda kerja yang diasah (Anonim, 2013).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan tempat praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 juni 2015 di Laboratorium Mesin dan
Peralatan Pertanian.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum


Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mesin gerinda
pemotong (cutting grinding), besi, dan alat tulis.
3.1. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat tulis.
2. Didengarkan penjelasan dari Co.Asisten Praktikum tentang cutting grinding.
3. Dicatat bagian-bagian mesin cutting grinding beserta fungsinya.
4. Dilakukan percobaan penggunaan mesin cutting grinding pada bahan logam.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENGAMATAN

Keterangan:
a. Handel pengangkat j. Lengan ulir pencekam/ragum
b. Tutup Pisau Potong (dinamis) k. Tombol on off
c. Tutup pisau potong (statis) l. Pengunci pisau potong
d. Pisau potong(Batu gerinda) m. Motor
e. Skala pengukur sudut potong n. Pengunci handel saat diangkat
f. Plat pelindung percikan o. Pembatas kedalaman potong
g. Dudukan p. Kabel power
h. Stang pengunci q. Karet dudukan
i. Pengunci ulir

Gambar Mesin cutting grinding / gerinda pemotong

4.2. PEMBAHASAN
Gerinda potong merupakan sebuah alat potong yang digunakan untuk memotong suatu
benda kerja. Fungsinya yaitu sebagai alat potong untuk memotong plat, besi dan baja. Adapun
bagian-bagian dan fungsi dari mesin gerinda pemotong ini adalah sebagai berikut : mata gerinda
berfungsi untuk memotong benda bentuk piringnya lebih tipis dari mata gerinda yang berfungsi
untuk menghaluskan benda kerja. Sudut mata gerinda pada saat pemotongan benda kerja yaitu
tegak lurus (sudut 90o), agar pemotongan berlangsung dengan baik dan mata gerinda tidak cepat
rusak (aus). Handel pengangkat berfungsi sebagai pengangkat dan penurunan mata gerinda, tutup
pisau potong (dinamis) dan tutup pisau (statis) yang berfungsi sebagai penutup pisau/mata
pemotong pada gerinda, pisau potong berfungsi sebagai alat pemotong pada gerinda, skala
pengukur sudut potong berfungsi sebagai pengukur sudut pemotongan, flat pelindung
percikan berfungsi sebagai pelindung pada saat terjadi percikan pada berlangsungnya
pengerjaan, dudukan berfungsi sebagai tempat berdirinya gerinda, stang pengunci berfungsi
sebagai pemegang pada saat mengunci benda kerja, pengunci ulir berfungsi sebagai pengunci
pencekam/ragum, lengan ragum berfungsi sebagai penjepit benda kerja agar tidak bergerak,
tombol on off berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin, pengunci pisau potong
berfungsi agar pisau potong pada gerinda tersebut tidak bergeser, motor berfungsi sebagai
penggerak mesin, pengunci handel saat diangkat berfungsi sebagai pengunci mata gerinda pada
posisi terangkat agar tidak turun, pembatas kedalaman potong berfungsi sebagai pembatas
kedalaman pada saat pemotongan agar tidak tidak terlalu dalam pada saat pemotongan, dan karet
dudukan berfungsi sebagai penyangga dudukan gerinda.
Langkah kerja mesin gerinda pemotong sebagai berikut pertama pasang benda kerja pada
ragum mesin gerinda potong lalu keraskan agar pada saat pemotongan benda kerja tidak lepas,
tekan tombol on, setelah mesin berputar, pegang gagang dari gerinda potong lalu dekatkanlah
secara perlahan roda gerinda dengan plat yang akan dipotong, ketika sudah terjadi gesekan antara
roda gerinda dengan plat, maka tekanlah trus kebawah agar plat tersebut terpotong, begitupun
seterusnya tergantung sesuai kebutuhan. Setelah selesai pengerjaan matikan mesin dengan
menekan tombol off pada gerinda.
Secara umum dalam melakukan perawatan mesin gerinda potong bisa dilakukan dengan
membersihkan semua bagian-bagiannya setelah pemakaian, selainitu dalam pemakaiannya tidak
terlalu berlebihan. Apabila mesin dioperasikan melalui batas kemampuannya ( Panas yang
berlebih) maka umur mesin pun juga akan berkurang. Untuk itu perlu adanya perawatan terhadap
mesin gerinda potong. Secara spesifik dalam perawatan bagian-bagian mesin gerinda potong
yang memerlukan perawatan lebih diantaranya sebagai berikut: lengan ulir pencekam dan stang
pengunci, membersihkan beram-beram yang menempel pada ulir, memberikan minyak pelumas
pada ulir, motor (dinamo), melakukan penyepulan, dan pastikan penggunaan listrik benar-benar
tepat.
Adapun keselamatan kerja pada mesin gerinda ini adalah (1) Batu Gerinda : sesuaikan
batu gerinda dengn material yang akan digerinda, periksa batu gerinda dari kerusakan
(visual/sound test), pencekaman batu gerinda harus benar, periksa keseiimbangan batu gerinda
(batu gerinda harus balance). periksa eksentrisitas batu gerinda (truing dan dressing),
gunakan cutting speed yang direkomendasikan. (2) Mesin Gerinda : kuasai operasi penggunaan
mesin gerinda, untuk pengerindaan kering maka mesin gerinda harus dilengkapi dengan
penghisap debu, untuk mesin gerinda bangku (pedestal grinder) jarak antara batu gerinda dan
meja harus disetel sedekat mungkin (maksimal 2 mm). (3) Operator : jangan menyentuh batu
gerinda yang sedang berputar, pakailah kacamata pelindung, pakailah masker pelindung
pernapasan, rambut tidak boleh panjang, kuku tidak boleh panjang, dan gunakan helm pelindung.

BAB V

PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Gerinda pemotong digunakan untuk memotong plat, besi dan baja.
2. Sudut mata gerinda pada saat pemotongan benda kerja yaitu tegak lurus (sudut 90o), agar
pemotongan berlangsung dengan baik dan mata gerinda tidak cepat rusak (aus).
3. Saat pemotongan mata gerinda didekatkan pada benda kerja secara perlahan dan kemudian
ditekan agar benda kerja terpotong dengan baik.
4. Menggerinda juga bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat
juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan.
5. Dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu benda
agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

5.1. Saran
Adapun saran dalam praktikum ini adalah untuk praktikum selanjutnya praktikannya
lebih efektif lagi dalam berlangsungnya praktikum, agar praktikum berjalan jauh lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pengenalan Mesin
Gerinda.http://anakteknikpertanian.blogspot.com/2011/04/pengenalan-mesin-gerinda.html.
(Diakses pada tanggal 14 Juni 2015).

Ansar, 2009. Perbengkelan Teknik Pertanian. CV.Primaprint, Yogyakarta.

Anonim, 2013. Mesin Gerinda Datar. http:// sangkuriang. Blogspot. Com /2013. html. (Diakses pada
tanggal 14 Juni 2015).

Wiyosumarto, Subagyo., Ir. 1982. Perbengkelan Pertanian I. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, Jakarta.

You might also like