You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MATERIAL TEKNIK

Disusun oleh:

DISUSUN OLEH :
NAMA : M.sahlan
NIM : F1C 015 041

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB III
PERLAKUAN PANAS
(HEAT TREATMENT)

A. Latar Belakang
Ilmu material merupakan ilmu yang mempelajari tentang kandungan material .karakter
material dan bagaiannya. Proses perlakuan panas adalah mengubah sifat mekanik
material tanpa mengubah bentuknya, dengan media pendingin yang bervariasi. Baja dapat
dikeraskan dengan cara mengontrol transformasi austenite. Kekerasan maksimum dapat
diperoleh dengan cara mendinginkan baja dari temperature austenite dengan laju
pendinginan yang sama atau lebih besar dari pendinginan kritis. Ada beberapa cara
pendinginan setelah pemanasan ke austenit dan setiap metode pendinginan dapat
menghasilkan struktur mikro dan kekerasan yang berbeda. Disamping kekerasan yang di
peroleh juga tergantung pada kandungan karbon dari baja tersebut.
Bahan yang digunakan ada 4 yaitu: Quenching, Aneling, Normalising, dan Tanpa
perlakuan.

B. Tujuan Pengujian
 Mempelajari sifat-sifat logam setelah mengalami proses laku panas ditinjau dari
nilai kekerasannya.

C. Peralatan
1. Oven pemanas
2. Alat uji kekerasan (Hardnes Tester)
3. Tang Cross
4. Media Pendingin (air dan udara)

D. Bahan
1. Baja karbon rendah
2. Air

E. Landasan Teori
Proses perlakuan panas yaitu mengubah sifat mekanik material tanpa mengubah
bentuknya, dengan media pendingin yang bervariasi. Kita dapat mengeraskan baja
dengan cara mengontrol transformasi austenit. Kekerasan maksimum dapat diperoleh
dengan cara mendinginkan baja dari temperature austenit dengan laju pendinginan yang
sama atau lebih besar dari pendinginan kritis. Disamping itu kekerasan yang diperoleh
juga tergantung pada kandungan karbon dari baja tersebut.
Macam-macam perlakuan panas yang umum dilakukan, antara lain:
1. Annealing
Pengerjaan ini dilakukan dengan memanaskan logam baja hingga diatas
temperatur transformasi (723 oC) bertujuan untuk mengubah ke fasa austenit.
Kemudian didinginkan secara perlahan-lahan (pendinginan tungku). Tujuan
pengerjaan ini untuk melunakan bajadan mengembalika ketegangan baja yang terjadi
selama proses atau pembentukan.
2. Normalising
Penggerjaan ini dilakukan dengan memanaskan baja hingga menjadi fasa austenit
penuh dan didinginkan di udara hingga mencapai suhu kamar. Fasa yang dihasilkan
berstruktur ferrite dan perlite bertujuan untuk mengembalikan sifat logam kembali ke
sifat yang seharusnya.
3. Quenching
Perlakuan ini dilakukan dengan memanaskan baja hingga fasa austenit dan
didinginkan secara cepat . Media pendinginan secara cepat seperti air, oli dan
minyak. Tujuan utama perlakuan ini adalah untuk meningkatkan kekerasan baja.

(a)Perlite (b) Martensit

Gambar 3.1 struktur micro

dipanaskan didinginkan
Baja Baja Dengan

Cepat
Baja
Lambat
perlakuan

Gambar 3.2 Diagram perlakuan panas


Gambar 3.3 berbagai laju pendinginan baja dari suhu austenit

F. Langkah Pengujian
1. Dibersihkan specimen yang telah disediakan
2. Dimasukkan specimen ke dalam oven pemanas.
3. Dipanaskan spesimen di dalam oven sampai temperatur 9000C selama 30 menit
ditentukkan dengan mengedit mikrocontroler dalam oven.
4. Untuk quenching setelah dipanaskan selama 30 menit, spesimen dikeluarkan dari
oven dan dicelupkan ke dalam air yang telah disediakan.
5. Untuk normalising setelah dipanaskan selama 30 menit, spesimen dikeluarkan dan
dibiarkan didalam suhu ruangan (udara) sampai spesimen mencapai suhu kamar.
6. Untuk aniling setelah dipanaskan selama 30 menit, oven pemanas dimatikan dan
dibiarkan spesimen didalam oven sampai mencapai suhu kamar.
G. Gambar Alat Uji dan Spesimen Perlakuan Panas

Gambar 3.4 Oven Pemanas

Gambar 3.5Gambar specimen Tanpa perlakuan

Gambar 3.6 Gambar specimen Quenching


Gambar 3.7 Gambar specimen Aniling

Gambar 3.8 Gambar specimen Normalising

H. Analisis Data

No. Kekerasan (HRC)


pengulangan Logam dasar Annealing Normalising Quenching

1. 151 174 139 148


2. 154 177 138 152
3. 153 176 141 154

Tabel 3.7 Nilai kekerasan (HRC)


200
Chart Title
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Tanpa Perlakuan Quenching Aniling Normalising
Series 1 151 174 139 148
Series 2 154 177 138 152
Series 3 153 176 141 154

Gambar3.8 Grafik Nilai kekerasan Rockwell (HRC) dari spesimen

I. Pembahasan
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa spesimen yang diperlakukan diheat
treatment secara Quenching kekerasan spesimennya lebih tinggi dibandingkan dengan
spesimen Aneling, Normalising dan Tanpa Perlakuan.
Dari data yang didapatkan diatas dapat disimpulkan bahwa baja dipanaskan 9000C
dalam waktu 30 menit, akan terjadi pembebasan sebaian kecil tegangan yang tersisa pada
baja dan baja itu sendiri akan terjadi pengkristalan kembali yang menghasilkan butiran-
butiran baru.
Butiran yang terbentuk menjadi kasar yang berukuran besar. Hal tersebut akan
mempengaruhi sifat dari baja, kekenyalan baja menjadi meningkat tetapi akan
mempengaruhi kekerasan dan kekuatannya, pada baja yang mengalami perlakuan panas
ini menghasilkan baja yang mempunyai struktur mikro akibat dari patahan, pendinginan
dilakukan cukup rendah dalam hal ini menggunakan udara atau suhu kamar
(Normalising), sedangkan pendinginan yang dilakukan dengan mencelupkan spesimen
yang baru selesai dipanaskan langsung kedalam air disebut Quenching, dan untuk aneling
setelah dipanaskan selama waktu yang telah ditentukan kemudian oven dimatikan dan
biarkan sampai mencapai suhu kamar.
Temperatur pendingin sangat mempengaruhi sekali terhadap laju kekerasan bahan
dan jenis pendinginan juga berpengaruh terhadap kekerasan bahan, semakin cepat
temperatur turun dari suatu bahan yang dinilai. Maka semakin besar angka kekerasanya.
Data ini diambil dari hasil pengamatan terlihat bahwa angka kekerasan dari
Quenching lebih besar dari Aneling, Tanpa Perlakuan dan Normalising mengingat
pendingiannya lebih cepat yaitu menggunakan media air.

J. Penutup
1. Kesimpulan
Pada proses perlakuan panas, sifat kekerasan baja sangat bergantung pada:
a. Suhu pemanasan
b. Lama pemanasan
c. Kecepatan pendinginan
Jenis pendinginan berpengaruh pada benda uji yaitu semakin cepat benda uji
didinginkan maka strukturnya akan semakin keras kecuali pendinginannya tiba-
tiba akan menyebabkan benda uji menjadi rapuh.

2. Saran
a. Seharusnya praktikan melakukan sendiri pengujian heat treatment ini agar didapat
data yang sesuai dalam pengujian kekerasan dan mengurangi kesalahan dalam
mendapat data akibat kesalahan pengujian dari kelompok yang lain
b. Pemakaian alat-alat praktikum digunakan sesuai dengan pungsinya dan
kegunaannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Callister Jr, W.D., 2007, Materials Science and Engineering An Introduction,


Jhon Wiley & Sons, Inc. York, PA

You might also like