Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
NURRAJIATI
Nim. 070103004
BAB. I
PENDAHULUAN
kaleng dari impor, sekitar tahun 1980-an barulah tanaman ini ditanam secara
disebabkan oleh adanya gen su-1 (sugari), bt-2 (britle) ataupun sh-2
(shrunken). Gen ini dapat mencegah pengubah gula menjadi zat pati pada
endosperm, sehingga jumlah gula yang ada kira-kira dua kali lebih banyak
di bandingkan Jagung manis biasa. Jagung manis berumur lebih genjah dan
memiliki 2 atau 3 pasang daun yang tumbuh di sisi kiri dan kanan.
Jagung manis yang dikenal antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar
1
2
(Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro,
antara lain pupuk, produksi, harga dan luas lahan. Pupuk yang sesuai dosis,
manis.
lain bila kurangnya biaya untuk perkembangan usaha Jagung manis yang
Hemat tenaga kerja, hemat waktu, dan hemat biaya penanaman Jagung
budidaya dan analisis pendapatan petani Jagung manis di Desa Cot Peutek
petani pada usaha tani Jagung manis di Desa Cot Peutek Kecamatan Kota
biaya pada usahatani Jagung manis di Desa Cot Peutek Kecamatan Kota
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
(Sukirno, 2005).
seluruh penerimaan baik yang berupa uang maupun berupa barang, baik
dari pihak lain maupun hasil kerja sendiri dengan menilai jumlah uang
diterima oleh petani sesudah dikurangi dengan biaya produksi atau hasil
kali produksi dengan harga jual dikurangi dengan total biaya. Harga yang
lebih rendah menghasilkan pendapatan yang lebih kecil untuk setiap unit
meningkat, pengaruh sebaliknya akan terjadi apabila harga naik. Jadi dapat
4
5
diartikan bahwa semakin tinggi harga jual maka semakin tinggi pula nilai
kalau nilai dari produk marginal sama dengan harga faktor produksi yang
maju.
Dengan analisis usaha dapat dilihat kelayakan usaha baik dari besarnya
7
didapat dari investasi yang sudah dijalankan. Analisis usaha juga berguna
Paimin, 2002).
1. Sarana Produksi.
lokasi.
kebutuhan tanaman secara tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara dalam
2. Produksi
barang atau jasa.Selain itu produksi juga bisa diartikan dengan kegiatan
(Anonymous, 2008).
3. Harga
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa
baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan
4. Luas Lahan
hasil produksi dari kegiatan tersebut. Jadi, jelas bahwa semakin luas
usaha tani yang sempit akan membatasi pada rencana yang lebih
teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinu
pihak lain.
layak.
akan dijalankan.
10
usahatani minimal berada dalam keadaan yang lebih baik dari semula.
4. Penyusutan alat-alat.
1. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh besar
pabrik dan peralatan yang disewa, pajak bumi dan bangunan, sewa
kerja baik tenaga kerja luar maupun tenaga dalam keluarga dan
sebagainya.
11
3. Biaya total adalah keseluruhan dari biaya-biaya yaitu biaya tetap dan
biaya variabel.
yaitu usahatani Jagung manis di Desa Cot Peutek Kecamatan Kota Juang
BAB. III
METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah petani jagung manis yang berada
Sedangkan ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada tingkat analisis
jika dalam suatu penelitian mempunyai lebih dari seratus objek penelitian
maka mereka dapat diambil 20-30 % dari objek tersebut dijadikan sampel
sedangkan jika kurang dari 100 maka populasi seluruhnya menjadi sampel
12
13
Kabupaten Bireuen.
14
1. Pendapatan
µ = TR – TC
TC = FC + VC
Total Penerimaan
TR= P x Q
Π = TR – TC …………………………………………(Soekirno, 1997)
Keterangan :
Π = Pendapatan
produksi ini meliputi biaya bibit, biaya penyusutan alat serta biaya-
biaya lainnya.
Juang.
sampai dengan proses akhir, yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
Jagung manis dikalikan dengan harga perkilo Jagung manis pada saat
(Rp/TK).
17
BAB. IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Juang.
Jumlah Dusun yang ada di Gampong Cot Peutek Kecamatan Kota Juang
2. Dusun Teungoh
Secara umum kondisi fisik dasar dari Gampong Cot Peutek dapat
dilihat dari segi pemanfaatan lahan Gampong Cot Peutek dengan luas
17
18
1. Perumahan/Pemukiman Gampong : 12 Ha
2. Lahan Sawah : 4 Ha
3. Tanah Perkuburan : 1 Ha
4. Sarana Pendidikan : 3 Ha
pada akhir tahun 2012 mencapai 379 jiwa, dengan komposisi penduduk
laki-laki sejumlah 185 jiwa dan perempuan sejumlah 194 jiwa yang secara
pekebun dan sebagian kecil sekaligus sebagai peternak juga ada ada
lainya.
Cot Peutek.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sukirno (2005),
umur merupakan hal yang paling erat kaitannya dengan kemampuan kerja
berusia 15 - 55 tahun.
tetapi hal ini akan berimbang dengan ketersediaan tenaga kerja dalam
keluarga sehingga biaya atau upah yang dibayar untuk tenaga kerja lain
memiliki peran yang sangat kuat dalam hasil produksi, semakin lama
petani Jagung manis adalah 35 tahun. Hal ini berarti petani Jagung manis
59 tahun, berarti kemampuan kerja pada usia ini lebih baik dibandingkan
21
pada usia lanjut dan anak-anak, karena pada umumnya petani yang berusia
muda sehingga mempunyai kemampuan fisik yang kuat dan lebih cepat
kerja para pelaku usahatani Jagung manis rata-rata 4 tahun. Hal ini
orang per Kepala keluarga (KK). Hal ini menjadi beban bila dilihat dari
segi konsumsi, namun dilihat dari segi tenaga kerja jumlah tanggungan
kelurga.
yang diusahakan oleh petani sebagai tempat menanam Jagung manis. Luas
22
diterima oleh petani dan status lahan yang digarap oleh pelaku usahatani
dimiliki di daerah penelitian adalah 0,5 Ha. Hal demikian berarti lahan
yang dikemukakan oleh Hernanto (1999), luas lahan garapan lebih dari 2
tersebut dihitung dari mulai proses produksi berjalan sampai sejumlah panen
tersebut dihasilkan. Biaya produksi dalam penelitian ini terdiri dari biaya
Biaya tetap adalah seluruh biaya yang tidak habis dipakai dalam
satu kali proses produksi. Biaya tetap meliputi biaya untuk membeli
jumlah produksi dan sifatnya dipakai dalam satu kali proses produksi.
Biaya variabel meliputi biaya untuk membeli pupuk, tenaga kerja, dan
bibit. Dimana pada penelitian ini rata-rata biaya tenaga kerja yang
produksi Jagung manis. Jadi total biaya produksi adalah penjumlahan dari
total biaya tetap dan biaya tidak tetap. Total biaya produksi Jagung manis
149.522,73. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6 total biaya produksi yang
Produksi Jagung manis setiap periode panen bisa berubah-ubah, hal ini
tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan curah hujan pada musim
tanam serta ada tidaknya serangan hama dan penyakit. Pada umumnya
Tongkol per 5.000 Meter hal ini juga dipengaruhi oleh jenis benih yang
di pasar lokal dan luar kabupaten maka tingkat harga jual Jagung manis
petani Jagung manis di Gampong Cot Peutek satu kali panen selama 3
yang diperoleh petani dalam usahatani Jagung manis selama 3 bulan untuk
pendapatan usaha tani Jagung manis di Cot Peutek Kecamatan Kota Juang
TC = FC + VC
=Rp. 5.133.590,23
3. Total Penerimaan
TR= P x Q
= Rp. 10.854.545,44
4. Pendapatan
29
µ = TR – TC
= Rp. 5.720.955,21
kerugian.
5.133.590,23
BEP =
1.200
5.133.590,23
BEP =
9.045 tongkol
30
10.854.545,44
B/C =
5.133.590,23
B/C = 2,13
BAB. V
KESIMPULAN DAN SARAN
31
1.1. Kesimpulan
kesimpulan bahwa:
budidayakan.
1.2. Saran
meningkatkan pendapatan.
32
DAFTAR PUSTAKA