You are on page 1of 2

Riau Darurat Asap, Indeks Pencemaran di

Atas Level Berbahaya


Resty Armenia, CNN Indonesia
Senin, 14/09/2015 15:00 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame

Warga berjalan di tengah kabut asap di Rimbo Panjang, Kampar, Riau. (ANTARA/Rony
Muharrman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akhirnya menetapkan status darurat asap di Provinsi
Riau, Senin (14/9). Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di ibu kota Riau, Pekanbaru,
menyentuh angka 984. Angka itu bahkan di atas level tertinggi ISPU, yakni berbahaya, yang
berada di kisaran 300-500.

“Pagi tadi saya sudah berbicara dengan Gubernur dan jajaran Muspida (Musyawarah Pimpinan
Daerah) Riau. Hari ini Provinsi Riau dinyatakan darurat asap. Gubernur Riau sudah membuka
posko-posko kesehatan di tengah masyarakat,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Siti Nurbaya Bakar dalam keterangan tertulis yang diterima media.

Siti menyatakan pemerintah pusat terus memantau perkembangan penanggulangan kebakaran


hutan di Riau. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei saat ini
pun berada di Riau untuk mengecek langsung kondisi di sana.

Riau dikepung kabut asap yang datang dari arah selatan, yakni provinsi-provinsi tetangganya,
Jambi dan Sumatera Selatan. “Saya mengikuti perkembangan soal kabut asap itu jam demi jam,
sampai asap itu sampai ke Singapura,” ujar Siti. (Baca juga: Singapura Sesak Dikepung Asap
Kebakaran Hutan RI)

Saat ini pemerintah telah mengerahkan 20 pesawat water bombing (pengeboman air) dan cloud
seeding (pembentukan awan hujan) untuk memadamkan titik-titik api akibat kebakaran hutan di
Sumatera.

Menurut Siti, 18 juta liter air telah ditumpahkan di Riau, dan 12 juta liter air disiramkan ke
Sumatera Selatan. Sementara untuk membikin hujan buatan, 120 tom garam telah ditaburkan di
Riau, dan 56 ton garam di Sumatera Selatan dan Jambi.

Selain upaya pemadaman api dari udara, pemerintah juga mengerahkan 1.050 prajurit TNI untuk
membantu pemadaman di darat.

Terkait status darurat asap ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan besok akan
menggelar rapat besar di kantor mereka.

Sementara terkait pengawasan terhadap perusahaan yang diduga terlibat dalam pembakaran
hutan, Siti menjamin kementeriannya akan menindaklanjuti dengan pembekuan izin, serta
membawanya untuk diproses di ranah hukum. (Baca: Kebakaran Hutan, PT Langgam Inti
Hibrida Ditetapkan Tersangka) (agk)

You might also like