You are on page 1of 6

Hal-Hal Teknis Yang Perlu Diperhatikan Wajib Pajak

Kategori Uraian
Siapa yang Yang datang ke KPP adalah Wajib Pajak sendiri atau diwakili kuasa. Dalam hal diwakili kuasa agar dilampirkan surat kuasa penyampaian. Harap
datang? membawa KTP asli untuk Validasi (SPH tidak dapat dikirimkan melalui POS)

Surat Disampaikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam kertas ukuran F4/Folio minimal 70gr
Pernyataan Jangan dilipat/kusut
Harta (SPH) Pengisian masing-masing kolom jangan melewati batas kolom
Penulisan rupiah dalam rupiah penuh TANPA desimal
Untuk kolom pilihan dilakukan dengan MENCENTANG (V) bukan yang lain
SPH ditandatangani oleh Pemimpin Tertinggi (presdir/dirut) atau bisa dikuasakan
Bentuk surat kuasa disesuaikan dengan ketentuan KUH Perdata dan hendaknya dilampiri fotokopi KTP pemberi dan penerima kuasa

Lampiran- Lampiran yang WAJIB adalah:


Lampiran
• Daftar Rincian Harta dan Utang beserta dokumen pendukung untuk utang
• Bukti Pembayaran Uang Tebusan
Kode Akun Pajak adalah 411129, Kode Jenis Setor 512. Masa/Tahun pajak diisi masa/tahun pajak saat pembayaran)
• Bukti Pembayaran Pajak yang tidak atau kurang bayar dan/atau Pajak yang seharusnya tidak dikembalikan bagi Wajib Pajak yang sedang
dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan.
Kode Akun Pajak adalah 411129, Kode Jenis Setor 513.
• Fotokopi SPT PPh 2015 beserta tanda terima (bagi yang belum melaporkan SPT 2015 agar melaporkan terlebih dahulu, kecuali Wajib Pajak baru
terdaftar tahun 2016 atau 2017)

Lampiran lainnya:
• SSP pembayaran pokok tunggakan pajak dalam hal masih memiliki tunggakan
• Bukti pembayaran pajak bagi WP yang sedang dilakukan pemeriksaan bukper/penyidikan
• Surat pernyataan peredaran usaha (bagi Wajib Pajak UMKM baru terdaftar 2016 atau 2017)
• Surat Pernyataan tidak mengalihkan harta di DN ke LN bagi yang deklarasi DN
• Surat pernyataan mengalihkan dan menginvestasikan harta LN ke DN bagi yang repatriasi
• Surat pernyataan pencabutan permohonan upaya hukum (disertakan Fotokopi tanda terima pengajuan PERMOHONAN pencabutan Upaya
•Hukum)
Surat kuasa dalam hal penandatanganan SPH dikuasakan
• Surat pengakuan kepemilikan harta dalam hal WP memiliki harta atas nama orang lain
• Surat pengakuan nominee merupakan surat pengakuan dari pihak yang diatasnamakan dalam harta berupa saham, tanah, bangunan yang
tercantum dalam surat pengakuan kepemilikan harta

Daftar Disampaikan dalam bentuk Hardcopy DAN Softcopy


Rincian Harta
dan Utang Daftar rincian harta dan utang dibuat dalam file softcopy YANG SUDAH DISIAPKAN DJP (excel)
Daftar
Rincian Harta
Kategori Uraian
dan Utang
Softcopy Formulir dapat diunduh di website http://pajak.go.id/amnestipajak bagian Formulir.
Softcopy disimpan dalam media penyimpanan digital (disarankan Flash Disk guna menghindari kerusakan fisik media penyimpanan)
Di dalam flash disk agar tidak ada file lain selain file softcopy daftar rincian harta dan utang
Flash disk sepenuhnya menjadi milik DJP
Kategori Uraian
Pengisian Harta yang telah dilaporkan dalam SPT terakhir maupun harta tambahan haruslah dirinci dan bukan jumlah global
Daftar Untuk kolom jenis dokumen diisi dengan jenis dokumen pendukung bukti kepemilikan harta. Dalam hal tidak terdapat bukti dokumen pendukung
Rincian Harta dapat diganti dengan surat pengakuan kepemilikan harta
Dokumen pendukung harta TIDAK PERLU dilampirkan, cukup diinformasikan dalam lampiran daftar rincian harta kecuali yang memang perlu
dibuatkan surat pengakuan kepemilikan harta dan/atau surat pengakuan nominee

Daftar Utang HARUS melampirkan dokumen pendukung


Utang tambahan yang bisa menjadi pengurang Dasar Pengenaan Uang Tebusan adalah berhubungan langsung untuk mendapatkan Harta yang diungkap
atau diikutkan dalam SPH
Maksimal utang tambahan yang bisa dikurangkan untuk mendapat Nilai Harta Bersih adalah 50% untuk WP Orang Pribadi dan 75% untuk WP Badan
untuk SETIAP harta tambahan

Tunggakan Termasuk dalam definisi tunggakan yang harus dilunasi adalah:


Pajak 1. Tunggakan WP dari seluruh Cabang
2. Tunggakan yang berasal dari pencabutan permohonan upaya hukum
WP dapat meminta informasi tunggakan dengan menggunakan formulir yang tersedia di meja (Dapat melakukan konfirmasi ke Seksi Penagihan atau
Helpdesk Amnesti Pajak)
Pelunasan pokok pajak atas tunggakan pajak yang sudah dibayar sebagian menggunakan penghitungan proporsi (ketentuan ini masih dalam proses
perubahan, harap melakukan konfirmasi lebih lanjut)

Pencabutan PERMOHONAN pencabutan dilakukan ke KPP atau Pengadilan Pajak sesuai dengan jenis upaya hukum yang dicabut.
Upaya PERMOHONAN pencabutan dilakukan SEBELUM penyampaian SPH
Hukum
Upaya hukum yang dicabut ke KPP yaitu (ada formatnya di Per-07):
• Pengembalian kelebihan pembayaran pajak
• Pengurangan/penghapusan sanksi administrasi dalam SKP/STP
• Pengurangan atau pembatalan SKP/STP yang tidak benar
• Keberatan
• Pembetulan atas STP, SKP dan/atau surat keputusan
Upaya hukum yang dicabut ke Pengadilan Pajak (lihat ketentuan ttg. Peradilan Pajak):
• Banding
• Gugatan
• Peninjauan Kembali
Setelah WP mengajukan permohonan pencabutan di atas, WP membuat surat pernyataan pencabutan permohonan upaya hukum yang menjadi salah
satu lampiran SPH
knis Yang Perlu Diperhatikan Wajib Pajak

Referensi
Pasal 14 ayat (1) huruf d PMK 118

Petunjuk Pengisian SPH Per-07


Petunjuk Pengisian SPH Per-07
Petunjuk Pengisian SPH Per-07
Petunjuk Pengisian SPH Per-07
Petunjuk Pengisian SPH Per-07
Pasal 8 ayat (2) UU
Pasal 14 ayat (4) PMK 118

Petunjuk Pengisian SPH Per-07

Petunjuk Pengisian SPH Per-07


Referensi
www.pajak.go.id/amnestipajak
Referensi

Petunjuk Pengisian Daftar


Rincian Harta dan Utang Per-07

Pasal 20 ayat (2) PMK 118

Pasal 19 ayat (1) dan (3) PMK 118


Pasal 19 ayat (4) PMK 118
Pasal 19 ayat (1) PMK 118

Pasal 19 ayat (3) PMK 118

You might also like