You are on page 1of 12

Asuhan Keperawatan Nanda Nic-Noc

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1 Ansietas NOC NIC
Defenisi : a. Anxiety self control Anxiety reduction (penurunan
Perasaan tidak nyaman atau ke khawatiran yang b. Anxiety level kecemasan)
samar di sertai respon autonom (sumber sering c. Coping - Gunakan pendekatan yang
kali tidak spesifik atau tidak di ketahui individu) menyenangkan
perasaan takut yang di sebabkan oleh antisipasi Kriteria hasil : - Nyatakan dengan jelas
terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat a. Klien mampu mengidentifikasi dan harapan terhadap pelaku
kewaspadaan yang memperingatkan individu mengungkapkan gejala cemas pasien
akan adanya bahaya dan kemampuan individu b. Mengidentifikasi, mengungkapkan - Jelaskan semua prosedur dan
untuk bertindak menghadapi ancaman dan menunjukkan teknik untuk apa yang di rasakanselama
mengontrol cemas prosedur
Batasan karakteristik c. Vital sign dalam batas normal - Pahami perspektif pasien
 Perilaku d. Postur tubuh, ekspresi wajah, terhadap situasi strees
- Penurunan produktivitas bahasa tubuh dan tingkat aktivitas - Temani pasien untuk
- Gerakan yang ireleven menunjukkan berkurangnya memberikan keamanan dan
- Gelisah kecemasan mengurangi rasa takut
- Melihat sepintas - Dorong keluarga untuk
- Insomnia menemani anak
- Kontak mata yang buruk - Lakukan back/neckrub
- Mengekspresikan kekawatiran karena - Dengarkan dengan penuh
perubahan dalam peristiwa hidup perhatian
- Agitasi - Identifikasi tingkat
- Mengintai kecemasan
- Tampak waspada - Bantu pasien mengenal
 Affektif situasi yang menimbulkan
- Gelisah, Distres kecemasan
- Kesedihan yang mendalam - Dorong pasien dengan
- Ketakutan mengungkapkan perasaan,
- Perasaan tidak adekuat ketakutan, persepsi
- Berfokus pada diri sendiri - Instruksikan pasien
- Peningkatan kewaspadaan menggunakan teknik
- Iritabilitas relaksasi
- Gugup senang berlebihan - Berikan obat untuk
- Rasa nyeri yang meningkatkan mengurangi kecemasan
ketidakberdayaan
- Peningkatan rasa ketidakberdayaan yang
persisten
- Bingung, menyesal
- Ragu/tidak percaya diri
- Khawatir
 Fisiologis
- Wajah tegang, tremor tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan
- Gemetar, tremor
- Suara bergetar
 Simpatik
- Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskuler
- Diare, mulut kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-debar
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan reflek
- Peningkatan frekuensi pernafasan, pupil
melebar
- Kesulitan bernafas
- Vasokontriksi superfisial
- Lemah, kedutan pada otot
 Parasimpatik
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan denyut nadi
- Diare, mual, vertigo
- Letih, gangguan tidur
- Kesemutan pada ekstermitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera berkemih
 Kognitif
- Menyadari gejala fisiologis
- Bloking fikiran, konfusi
- Penurunan lapang persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan belajar
- Penurunan kemampuan untuk
memecahkan masalah
- Ketakutan terhadap konsekuensi yang
tidak spesifik
- Lupa, gangguan perhatian
- Khawatir, melamun
- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
 Perubahan dalam (status ekonomi,
lingkungan, status kesehatan,pola interaksi,
fungsi peran, status peran)
 Pemanjaan toksin
 Terkait keluarga
 Herediter
 Infeksi/kontaminan interpersonal
 Penularan penyakit interpersonal
 Krisis maturasi, krisis situasional
 Stress, ancaman kematian
 Penyalahgunaan zat
 Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan,
status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran,
status peran)
 Konflik tidak di sadari mengenai tujuan hidup
 Konflik tidak di sadari mengenai nilai yang
esensial/penting
 Kebutuhan yang tidak di penuhi
2 Hambatan mobilitas fisik NOC NIC
Defenisi : keterbatasan pada pergerakan fisik a. Joint movement : active Exercise therapy : ambulation
tubuh atau satu atau lebih ekstermitas secara b. Mobility level - Monitoring vital sign
mandiri dan terarah. c. Self car sebelum/sesudah latihan dan
Batasan karakteristik : d. Transfer performance lihat respon pasien saat latihan
 Penurunan waktu reaksi - Konsultasikan dengan terapi
 Kesulitan membolak balik posisi Kriteria hasil : fisik tentang rencana ambulasi
 Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti a. Klien meningkat dalam aktivitas sesuai dengan kebutuhan
pergerakan (misalnya: meningkatkan fisik - Bantu klien untuk
perhatian pada aktivitas orang lain, b. Mengerti tujuan dari peningkatan menggunakan tongkat saat
mengendalikan prilaku, focus pada mobilitas berjalan dan cegah terhadap
ketunadayaan/aktivitas sebelum sakit) c. Memverbalisasikan perasaan cedera
 Dyspnea setelah beraktivitas dalam meningkatkan kekuatan dan - Ajarkan pasien atau tenaga
 Perubahan cara berjalan kemampuan berpindah kesehatan lain tentang teknik
 Gerakan bergetar d. Memperagakan pengguna alat ambulasi
e. Bantu untuk mobilisasi (walker) - Kaji kemampuan pasien dalam
 Keterbatasan kemampuan melakukan
mobilisasi
keterampilan motorik halus
- Latih pasien dalam pemenuhan
 Keterbatasan kemampuan melakukan
kebutuhan ADLS secara
keterampilan motorik kasar
mandiri sesuai kemampuan
 Keterbatasan rentang gerakan sendi - Dampingi dan bantu pasien saat
 Tremor akibat pergerakan mobilisasi dan bantu penuhi
 Ketidakstabilan postur kebutuhan ADLS ps
 Pergerakan lambat - Berikan alat bantu jika klien
 Pergerakan tidak terkoordinasi memerlukan
- Ajarkan pasien bagaimana
Factor yang berhubungan : merubah posisi dan berikan
 Intoleransi aktifitas bantuan jika di perlukan
 Perubahan metabolism selular
 Ansietas
 Indeks masa tubuh di atas perentil ke 72
sesuai usia
 Gangguan kognitif
 Konstraktur
 Kepercayaan budaya tentang aktivitas sesuai
usia
 Fisik tidak bugar
 Penurunan ketahanan tubuh
 Penurunan kendali otot
 Malnutrisi
 Gangguan muskuloskletal
 Gangguan neuromuscular, nyeri
 Agens obat
 Penurunan kekuatan otot
 Kurang pengetahuan tentang aktifitas fisik
 Keadaan mood depresif
 Keterlambatan perkembangan
 Ketidaknyamanan
 Disuse, kaku sendi
 Kurang dukungan lingkungan (misalnya fisik
atau sosial)
 Keterbatasan ketahanan kardiovaskular
 Kerusakan integritas struktur tulang
 Program pembatasan gerak
 Keengganan memulai pergerakan
 Gaya hidup monoton
 Gangguan sensori perseptual
3 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer NOC NIC
Defenisi : penurunan sirkulasi darah perifer yang a. Sirculation status Peripheral sensation Management
dapat mengganggu kesehatan b. Tissue perfusion : cerebral (Manajemen Sensasi Perifer)
- Monitor adanya daerah tertentu
Batasan karakteristik : Kriteria hasil : yang hanya peka terhadap
 Tidak ada nadi Mendemonstrasikan status sirkulasi panas/dingin/tajam/tumpul
 Perubahan fungsi motorik yang di tandai dengan : - Monitor adanya paretase
 Perubahan karakteristik kulit a. Tekanan systole dan diastole - Instruksikan keluraga untuk
(warna,elastisitas, rambut, kelembaban kuku, dalam rentang yang di harapkan mengobservasi kulit jika ada isi
sensasi, suhu) b. Tidak ada ortostatik hipertensi atau laserasi
 Indek ankle-brakhial <0,90 c. Tidak ada tanda-tanda peningkatan - Gunakan sarung tangan untuk
 Perubahan tekanan darah diekstermitas tekanan intracranial (tidak lebih proteksi
 Waktu pengisian kapiler > 3 detik dari 15mmHg) - Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
 Klaudikasi
Mendemonstrasikan kemampuan - Monitor kemampuan BAB
 Warna tidak kembali ketungkai saat tungkai
kognitif yang di tandai dengan : - Kolaborasi pemberian analgetik
diturunkan
a. Berkomunikasi dengan jelas dan - Monitor adanya tromboplebitis
 Kelambatan penyembuhan luka perifer sesuai dengan kemampuan - Diskusikan mengenai penyebab
 Penurunan nadi b. Menunjukkan perhatian, perubahan sensasi
 Edema konsentrasi dan orientasi
 Nyeri ekstermitas c. Memproses informasi
 Bruit femoral d. Membuat keputusan dengan benar
 Pemendekan jarak total yang di tempuh dalam
uji berjalan 6 menit Menunjukkan fungsi sensori motori
 Perestesia cranial yang utuh : tingkat
 Warna kulit pucat saat elevasi kesadaran membaik, tidak ada
Faktor yang berhubungan : gerakan-gerakan involunter
 Kurang pengetahuan tentang fktor pemberat
(misalnya: merokok, gaya hidup
monoton,trauma,obesitas,asupan garam,
imobilitas)
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
(misal : diabetes, hyperlipidemia)
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
 Gaya hidup monoton
 Merokok

4 Nyeri akut NOC NIC


Defenisi : pengalaman sensori dan a. Pain level Pain Management
emosionalyang tidak menyenangkan yang muncul b. Pain control - Lakukan pengkajian nyeri secara
akibat kerusakan jaringan yang actual atau c. Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan karakteristik, durasi, frekuensi,
sedemikian rupa (International Association For Kriteria Hasil : kualitas dan factor presipitasi
The Study Of Pain) : awitan yang tiba-tiba atau a. Mampu mengontrol nyeri nyeri - Observasi reaksi nonverbal dari
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan (tahu penyebab nyeri, mampu ketidaknyamanan
akhir yang dapat diantisipasi atau di prediksi dan menggunakan tehnik - Gunakan tehnik komunikasi
berlangsung < 6 bulan nonfarmakologi untuk mengurangi teraupetik untuk mengetahui
Batasan Karakteristik : nyeri, mencari bantuan) pengalaman nyeri pasien
 Perubahan selera makan b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang - Kaji kultur yang mempengaruhi
 Perubahan tekanan darah dengan menggunakan manajemen respon nyeri
 Perubahan frekuensi jantung nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri masa
 Perubahan frekuensi pernafasan c. Mampu mengenali nyeri (skala, lampau
 Laporan isyarat intensitas, frekuensi dan tanda - Evaluasi bersama pasien dan tim
 Diaphoresis nyeri) kesehatan lain tentang
 Perilaku distraksi (msalnya berjalan mondar- d. Menyatakan rasa nyaman setelah ketidakefektifan control nyeri
mandir mencari orang lain dan atau aktivitas nyeri berkurang masa lampau
lain, aktivitas yang berulang) - Bantu pasien dan keluarga untuk
 Mengekspresikan prilaku (misalnya gelisah, mencari dan menemukan
merengek,menangis) dukungan
 Masker wajah (misalnya mata kurang - Control lingkungan yang dapat
bercahaya, tampak kacau, gerakan mata mempengaruhi nyeri seperti suhu
berpancar atau tetap pada satu focus meringis ruangan, pencahayaan dan
 Focus melindungi area nyeri kebisinga
- Kurangi factor presipitasi nyeri
 Focus menyempit (misalnya gangguan
- Pilih dan lakukan penanganan
persepsi nyeri, hambatan proses berfikir,
nyeri (farmakolog, non
penurunan interaksi dengan orang dan
farmakologi dan interpersonal)
lingkungan)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
 Indikasi nyeri yang dapat diamati
menentukan intervensi
 Perubahan posisi utuk menghindari nyeri - Ajarkan tehnik tentang
 Sikap tubuh melindungi nonfarmakologi
 Dilatasi pupil - Berikan analgetik untuk
 Melaporkan nyeri secara verbal mengurangi nyeri
 Gangguan tidur - Evaluasi keefektifan control nyeri
Factor yang berhubungan : - Tingkatkan istirahat
 Agen cedera (misalnya biologis, zat - Kolaborasi dengan dokter jika
kimia,fisik,psikologis) ada keluhan dan tindakan nyeri
tdak berhasil
- Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Analgesic administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis
obat,dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesic yang di perlukan
atau kombinasi dari analgesic
ketika pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesic
tergantung type dan berat nyeri
- Tentukan analgesic pilihan, rute
pemberian dan dosis optinal
- Pilih rute pemberian secara iv, im
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
- Monitor vitalsign sebelum dan
sesudah pemberian analgesic
pertama kali
- Berikan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektifitas analgesic,
tanda dan gejala

5 Resiko infeksi a. Immune status Infection control (control infeksi)


Defenisi : mengalami peningkatan resiko b. Knowlwdge: infection control - Membersihkan lingkungan
terserang organisme patogenik c. Risk control setelah dipakai pasien lain
Factor-faktor resiko : Kriteria Hasil: - Pertahankan teknik isolasi
 Penyakit kronis a. Klien bebas dari tanda dan gejala - Batasi pengunjung bila perlu
- Diabetes militus infeksi - Instruksikan pada pengunjung
- Obesitas b. Mendeskripsikan proses untuk mencuci tangan saat
 Pengetahuan yang tidak cukup utnuk penularan penyakit, factor yang berkunjung untuk setelah
mengindari pemanjanan pathogen mempengaruhi penularan serta berkunjung meninggalkan pasien
 Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat panatalaksanaannya - Gunakan sabun antimikrobia
- Gangguan peristalsis c. Menunjukkan kemampuan untuk untuk cuci tangan
- Kerusakan integritas kulit (pemasangan mencegah timbulnya infeksi - Cucitangan setiap sebelum dan
kateter intervena,prosedur invasive) d. Jumlah leukosit dalam batas sesudah tindakan keperawatan
- Perubahan sekresi ph normal - Gunakan baju, sarung tangan
- Penurunan kerja siliarisis e. Menunjukkan perilaku hidup sebagai alat pelindung
- Pecah ketuban dini sehat - Pertahankan lingkungan aseptic
- Pecah ketuban lama selama pemasangan alat
- Merokok - Ganti letak iv perifer dan line
- Stasis cairan tubuh central dan dressing sesuai
- Trauma jaringan (misalnya trauma destruksi dengan petunjuk umum
jaringan) - Gunakan kateter intermiten untuk
 Ketidak adekuatan pertahanan sekunder menurunkan infeksi bandung
- Penurunan hemoglobin kencing
- Imunosupresi (misalnya imunitas didapat - Tingkatkan intake nutrisi
tidak adekuat, agen farmaseutikal termasuk - Berikan terapi antibiotic bila
imunosupresan, steroid antibody perlu infection protection
monoclonal, imunomudulator) (proteksi terhadap infeksi)
- Supresi respon inflamasi - Monitor tanda dan gejala infeksi
 Vaksinasi tidak adekuat sistemik dan local
 Pemanjanan terhadap pathogen lingkungan - Monitor hitung granulosit, wbc
meningkat - Monitor kerentanan terhadap
- Wabah infeksi
 Prosedur invasive - Batasi pengunjung
 Malnutrisi - Sering pengunjung terhadap
penyakit menular
- Pertahankan teknik asepsis pada
pasien yang beresiko
- Pertahankan teknik isolasi
- Berikan perawatan kulit pada
area epidema
- Inspensi kulit dan membrane
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
- Inspeksi kondisi luka/ insisi
bedah
- Dorong masukan nutrisi yang
cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksikan pasien untuk minum
antibiotic sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif

You might also like