Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam proses
produksi, sehingga perlu diupayakan agar tingkat kesehatan tenaga kerja selalu dalam
keadaan optimal. Keadaan sakit atau gangguan kesehatan pada tenaga kerja kan
menurunkan kemampuan kerja fisik, ketajaman berfikir untuk mengambil keputusan yang
tepat dan tepat, kewaspadaan dan kecermatan dengan akibat tenaga kerja akan rentan
terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Menurut Permenakertrans RI NOMOR
PER.09/MEN/VII/2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut bahwa
dengan berkembangnya penggunaan jenis dan kapasitas pesawat angkat dan angkut maka
perlu menyempurnakan Permenaker NOMOR PER.01/MEN/1989 tentang kwalifikasi dan
syarat-syarat operator keran angkat dengan peraturan menteri.
PT. ISM adalah perusahaan yang bergerak dibidang makanan ringan yang khusus
memproduksi mie instan, dimana dalam setiap proses produksinya tidak lepas dari bahaya
yang dapat diakibatkan oleh mesin-mesin produksi pesawat angkat dan angkut, lingkungan
kerja yang panas atau dingin, kondisi tempat kerja dan lingkungan kerja dan faktor
pendukung lainnya yang dapat menimbulkan bahaya dan kerugian yang sangat besar bagi
perusahaan. Maka PT. ISM menyadari bahwa perlu dan pentingnya penerapan K3
diperusahaan sehingga kerugian dapat dicegah. Salah satu penerapan K3 di PT. ISM yaitu
dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang bertujuan
untuk pencapaian zero accident, peningkatan kesehatan tenaga kerja dan mencegah
terjadinya kerugian bagi perusahaan, sehingga selain melindungi tenaga kerja dan orang
lain yang berada di lingkungan kerja juga melindungi aset perusahaan.
Rumusan Masalah
Dalam bekerja tenaga kerja di PT. ISM tidak lepas dari kegiatan angkat-angkut,
karena tenaga kerja memiliki keterbatasan kemampuan dalam mengangkat dan
mengangkut maka diperlukan pesawat angkat-angkut yang sesuai dengan penggunaan jenis
dan kapasitas pesawat angkat-angkut.
Tujuan
Manfaat
1. Bagi perusahaan
a. Dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan khususnya dibidang
angkat-angkut yang telah dijalankan oleh perusahaaan.
b. Dapat memberikan saran, masukan dan usulan kepada perusahaan tentang arti
pentingnya pelaksanaan kegiatan angkat-angkut di perusahaan.
c. Dapat memberikan teori-teori angkat-angkut yang di dapat dari pelatihan K3
sekaligus dapat mengimplementasikannya untuk perusahaan.
2. Bagi Tenaga Kerja
a. Dapat mengetahui secara langsung penerapan K3 di perusahaan beserta
prakteknya.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi tenaga kerja bagian K3 khusus
angkat-angkut sehingga tepat dalam penerapannya.
c. Dapat mengetahui permasalahan angkat-angkut di perusahaan beserta
rekomendasi dalam penanganan masalah angkat-angkut.
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
1. Sebaiknya dibentuk departemen SHE atau departemen P2K3, karena faktor resiko
di PT. ISM cukup tinggi.
2. Sebaiknya dilakukan pelatihan dan penunjukan petugas khusus pesawat angkat-
angkut, sehingga akan membantu dan memudahkan tenaga kerja saat melakukan
pekerjaan di tempat kerja.
Daftar Pustaka
Christina Wuri Handajani, dkk. 2016. Pengawasan Norma K3 Mekanik, Pesawat Uap dan
Bejana Tekan. Laporan Praktek Kerja Lapangan. Pelatihan Ahli K3 Umum.
Oktavi Dwi Ernawati. 2009. Magang Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Pt.
Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang. Laporan Umum. Program
Diploma Iii Hiperkes Dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta.