Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmatNya kami dapat
membuat makalah tentang “Pengukuran Terhadap Komponen Motor Stater Mobil Avanza”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah elemen mesin III.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki Pengukuran Terhadap Komponen Motor Stater Mobil Avanza” ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecilyang
tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motorstarter harus sekecil
mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.
a. Menentukan kebutuhan menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan elemen
mesin yang akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya.
b. Pemilihan mekanisme Berdsarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari elemen
tersebut. Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan
roda gigi miring.
c. Beban mekanis Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2 beban-beban
mekanis yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data pada tahap ke 1, hingga diperoleh
gaya-gaya yang bekerja pada elemen tersebut. Contoh: data-data seperti daya yang
ditransmisikan, putaran.
d. Pemilihan material untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai, dilakukan
pemilihan material dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban yang terjadi.
e. Menetukan ukuran bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis,
dapat dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standar.
f. Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin yang direncanakan telah pernah
dibuat sebelumnya.
g. Gambar kerja pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar kerja diperoleh,
baik gambar detail maupun gambar perakitan.
h. Pembuatan dan control kualitas dengan gambar kerja dapat dibuat elemen mesin yang
diperlukan.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui suatu komponen yang membentuk suatu elemen mesin khususnya motor starter.
2. Menghitung komponen yang berputar, bergerak dan menerima gesekan yang terjadi.
3. Menerapkan ilmu sesuai mata kuliah elemen mesin 1 dan elemen mesin 2.
1.4 Manfaat
Sebagai calon seorang engineer kita di harap bisa menguasi beberapa aspek tentang
keteknikan, terutama keteknikan pada bidang permesinan. Dari mulai membongkar,
menganalisis kerusakan, hingga mampu menghitung daya serta apa saja yang terdapat pada
komponen motor starter tersebut, contoh dalam perhitungan bearing,poros dan roda gigi.
BAB II
PEMBAHASAN
Bagian-Bagian Solenoid
(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)
2. Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator
serta kumparan armature. Armatur berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar. Armatur terkadang juga disebut dengan angker.
Armatur
(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)
3. Yoke dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang
diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
Field Coid
(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)
Drive Lever
(Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id)
a. Baterai => kontak => terminal 50 => hold coil => massa.
Sehingga : Ada kemagnetan yang menarik plunyer (ke kanan)
b. Baterai => kontak => terminal 50 => kumparan pull coil => terminal C => Kumparan Medan
=> anker => massa
Sehingga:
1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif
2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)
3) Main Swtch mulai terhubung
a. Baterai => kontak => terminal 50 => kumparan penahan => massa
b. Baterai => terminal B => terminal C => Kumparan medan => kumparan angker => Massan
Sehingga: Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari battery
langsung lewat main switch ke motor).
a. Baterai => Terminal B => Main switch => Terminal C => Kumparan pull coil => Hold coil
=> Massa
b. Baterai => Terminal B => Main switch => Terminal C => Kumparan medan angker => Massa
Sehingga:
Kemagnetan plunyer berbalik (sesuai arah aliran listriknya) sehingga Plunyer akan bergerak
maju sehingga pinion tertarik mundur dan main switch terputus
V = 12 V
Daya = 0.8 KW 8T
Putaran = 1731 rpm
2.4 Langkah dan Alat yang dibutuhkan
a. Poros :
I. Panjang : 174.5 mm
II. Diameter : 10 mm
b. Bearing :
I. Diameter dalam : 10.2 mm
II. Diameter luar : 26 mm
c. Roda Gigi lurus :
I. Diameter ligkaran pitch : 28.1 mm
II. Jumlah roda gigi : 10 mm
𝑇 = 0.226 𝑁𝑚
Maka bahan yang digunakan adalah S30C karena paling mendekati hasil
perhitungan.
Mencari beban poros asumsikan faktor keamanan s = 1.4 (range 1.3 s/d 3.0
standar ASME)
𝑀𝑝
𝐹=
𝑑/𝑠
22.6
𝐹 = 10/1.4 = 3,164 N
Momen inersia pada area putaran poros
𝜋 4
𝐼= 𝑑
32
3.14
𝐼= (10)4
32
𝐼 = 981.25𝑚𝑚
Momen inersia pada poros berdasarkan reaksi axis (vertikal)
𝜋 4
𝐼= 𝑑
32
3.14 4
𝐼= 10 = 490.625 𝑚𝑚
64
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
http://duwiwahyuyappi.blogspot.co.id/2015/10/komponen-motor-starter-dan-fungsinya.html
http://riastypurwandari.blogspot.co.id/2014/05/sistem-starter.html
http://prihantoroujang.blogspot.co.id/2016/01/komponen-motor-stater-dan-fungsinya.html