You are on page 1of 5

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

ANALISA PERKOTAAN
Dosen Pengajar : Ns. Kushariadi, M. Kep

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Oleh
Kelompok 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS
ANALISA PERKOTAAN
Dosen Pengajar : Ns. Kushariadi, M. Kep

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Oleh
Kelompok 1
Rifqoh Robihah NIM 152310101117
Evita Riani NIM 152310101119
Dhea Erlinda Ayu Risky NIM 152310101128
Livia Dwi Ramadhani NIM 152310101130
Nisa Tsabita NIM 152310101231
Ido Prasetyo NIM 152310101334
Hiqmatul Faizzah NIM 152310101339

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
A. GAMBARAN STUDI KASUS

Perkotaan merupakan senter dari sebuah wilayah, perkotaan sendiri


menjadi pusat dari pembangunan yang memiliki banyaknya fasilitas dari sarana
prasana umum maupun banyaknya masyarakat yang tinggal disana. Masyarakat
yang tinggal di perkotaan lebih banyak berasal dari urban community hingga
terbentuknya berbagai macam karakter yang berbeda-beda dari setiap individu.
Sehingga timbulnya berbagai masalah dari segi bidangnya. Salah satu masalah
yang terlihat dari perkotaan adalah kepadatan penduduk yang memadati wilayah,
kemudian masalah tersebut menjadi masalah kesehatan yang berakibat dari
pencemaran udara.

Faktanya pencemaran udara ditimbulkan oleh beberapa faktor, petama


adalah pabrik. Pabrik yang beroperasi akan menghasilkan zat klorin. Kedua,
kepadatan penduduk yang rata-rata penduduk dikota besar dengan mudahnya
masyarakat dalam penggunaan mobilitas, seperti banyaknya penggunaan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Ketiga, rumah-rumah penduduk
yang berhimpitan serta kurangnya lingkungan hijau. Pencemaran udara
merupakan masalah yang dihadapi kota-kota besar khususnya Ibu Kota Jakarta.
Meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor, bermobil, maupun transportasi
umum menjadi salah satu pemicu peningkatan gas dari knalpot yang mencemari
udara (Karno,1996). Komposisi kontribusi sektor-sektor sebagai penyebab
pencemaran udara adalah sektor transportasi dengan gas buang kendaraan
bermotor yang mencapai 60%, selebihnya dari sektor industri 25% dan sampah
5% (Soedomo et al., 1983).

Proses pembakaran bahan bakar minyak yang tidak sempurna dalam


kendaraan bermotor menghasilkan unsur-unsur kimiawi yang mencemari udara,
seperti karbon monoksida (CO), oksida-oksida sulfur (SOx), oksida-oksida
nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), partikulat dan timbal (PB) (Hertel, O.
Berkowicz, R., 1989&1989a). Selain itu, pada salah satu wilayah di Jakarta
terdapat puluhan pabrik tekstil dan batik yang beroperasi. Masyarakat mulai
merasakan dampak dari efek pencemaran tersebut yang berasal dari pabrik. Zat
utama yang terhirup adalah klorin dalam bentuk gas atau butir kecil (partikulat
material). Selain itu juga terdapat gas efek samping dari pembakaran bahan bakar
fosil.

Dampak dari pencemaran tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang


dialami oleh masyarakat perkotaan. Masalah tersebut biasanya, batuk, nyeri dada,
serta retensi air dalam paru-paru dan ISPA (infeksi saluran nafas akut). Kemudian,
stdui laboratorium menunjukkan bahwa paparan berulang klorin dari udara dapat
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan
hewan. Selain itu, iritasi mata dan kulit, serta sesak nafas. Apabila masalah
tersebut dibiarkan berlarut akan menyebabkan kerusakan berbagai organ dan
dapat menimbulkan kanker.

B. ANALISA PENGKAJIAN DI PERKOTAAN: DKI JAKARTA

1. Lingkungan fisik
Wilayah Jakarta tergolong padat penduduk. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya rumah penduduk dan tingginya penggunaan
transportasi. Dimana jalur yang digunakan merupakan jalur utama
sehingga menyebabkan kemacetan. Hal tersebut juga sesuai dengan
terbitan koran Sindo edisi tanggal 26 Agustus 2017 yang mengungkapkan
bahwa kualitas udara pada hari Senin sampai Jum’at tergolong kurang
sehat. Hal ini menyebabkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di
Jakarta mengkhawatirkan. Bahkan, di Asia Tenggara, Jakarta menempati
posisi keempat sebagai kota paling berpolusi. Polusi tersebut terjadi karena
banyaknya asap kendaraan bermotor.
2. Sistem Kesehatan
3. Sistem Pendidikan
4. Sistem Ekonomi
5. Sistem Rekreasi
6. Sistem Keamanan dan transportasi
7. Sistem Komunikasi
8. Sistem Politik dan Pemerintahan

C. MASALAH KESEHATAN
Berdasarkan analisa pengkajian diatas, ditemukan beberapa masalah
kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pencemaran udara di wilayah
perkotaan. Dimana permasalahan kesehatan yang utama yaitu terganggunya
sistem pernapasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Selain itu
masalah kesehatan yang mungkin timbul karena padatnya rumah penduduk

You might also like