You are on page 1of 26

BAB 2

DESKRIPSI PROYEK
BAB II
DESKRIPSI PROYEK

II.1 Terminologi Judul

Judul kasus proyek yang akan dirancang dan direncanakan adalah ”Redevelopment Pasar
Sukaramai” untuk itu akan dibahas berikutnya masing-masing unit pembentuk kata dari judul
tersebut.

II.1.1 Pengertian Judul

Redevelopment atau pembangunan kembali adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota
dengan cara mengganti sebagian dari, atau seluruh unsur-unsur lama dari kawasan kota tersebut
dengan unsur-unsur kota yang lebih baru dengan tujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas
lingkungan kawasan tersebut.

Maksud dari proses pembangunan kembali tergantung kepada kondisi wilayah yang akan di
remajakan, pada dasarnya menyangkut tiga hal pokok :
1. Memberikan vitalitas baru.
2. Meningkatkan vitalitas yang ada.
3. Menghidupkan kembali vitalitas yang lama telah pudar.

Tujuan tersebut dimaksudkan agar wilayah yang diremajakan tersebut dapat menyumbangkan
kontribusi yang lebih positif kepada kehidupan kota baik dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya,
fisik dan bahkan segi politik. Upaya peremajaan umumnya selalu mengambil tempat pada kawasan
yang dianggap memiliki potensi ekonomi yang paling besar untuk di kembangkan.

Pengertian pasar berdasarkan ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, ada beberapa, antara lain :
1. Tempat orang berjual-beli ; pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh perkumpulan dan
sebagainya dengan maksud mencari derma.
2. Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya.

Sukaramai adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Medan Area. Dimana kawasan
Sukaramai ini terletak di persimpangan Jalan A. R. Hakim dan Jalan Sutrisno.
Jadi dapat dirangkumkan pengertian dari ”Redevelopment Pasar Sukaramai” adalah
”Pembangunan kembali Pasasr Sukaramai yang diperuntukkan sebagai tempat berjual beli
(kawasan Pasar Sukaramai) yang akan dibuat terkoordinasi dan akan ditambahkan fungsi-
fungsi baru yang bertujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas lingkungan
tersebut.”

II.1.2 Pasar Tradisional


II.1.2.1 Klasifikasi pasar
Pasar dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berdasarkan kepada sudut pandangnya. Berikut
akan disajikan beberapa klasifikasi pasar berdasarkan sudut pandang yang berbeda :

Pengertian pasar menurut sifatnya :


a. Pasar nyata/ konkret
Tempat para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli barang-barang dagangan secara
langsung. Contoh : pasar buah, ikan, sayur, dll.

b. Pasar abstrak
Barang yang diperdagangkan tidak sampai di pasar, jual beli berlangsung tetapi hanya menurut
contoh barang. Contoh : pasar bursa, obligasi, dll.

Pengertian pasar menurut fisik bangunannya :


a. Pasar Kelas IA, yaitu pasar yang bangunannya permanen dan mempunyai fasilitas yang baik
seperti escalator, tempat parkir, kamar mandi / WC dan aliran listrik.
b. Pasar Kelas I, yaitu pasar yang bangunannya permanen maupun semi permanen dan mempunyai
fasilitas yang cukup seperti tempat parkir, kamar mandi / WC dan aliran listrik.
c. Pasar Kelas II, yaitu pasar yang bangunannya semi permanen dan memiliki fasilitas yang belum
memadai.
d. Pasar Kelas III, yaitu pasar yang bangunannya merupakan bangunan darurat yang belum
mempunyai fasilitas yang layak.
e. Pasar Kelas IV, yaitu pasar yang mempergunakan lapangan sebagai tempat berjualan tanpa
bangunan.
Sedangkan pasar penampungan sementara adalah akibat rencana pembangunan ditentukan
menjadi pasar kelas IV.

Pengertian pasar menurut daerah pelayanan dan administrasi pemerintahan :


a. Pasar lingkungan
Pasar yang ruang lingkupnya meliputi suatu lingkungan kira-kira seluas satu kelurahan atau
beberapa kelompok perumahan di sekitar pasar tersebut dan jenis barang diperdagangkan adalah
barang kebutuhan sehari-hari
b. Pasar wilayah
Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi beberapa lingkungan permukiman dan barang-
barang yang diperjual belikan lebih lengkap dari pasar lingkungan
c. Pasar kota
Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dimana barang-barang yang
diperjualbelikan lengkap
d. Pasar regional
Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi daerah kota dan sekitarnya.
e. Pasar perumahan
Merupakan toko-toko yang menempel pada rumah tinggal melayani kebutuhan rumah tangga di
daerah sekitarnya, kira-kira seluas wilayah RT.

Pengertian pasar menurut waktu kegiatannya :


a. Pasar siang hari
Pasar yang kegiatannya antara pukul 08.00 s/d 18.00 WIB
b. Pasar malam hari
Pasar yang kegiatannya antara pukul 18.00 s/d 05.00 WIB.
c. Pasar siang malam
Pasar yang kegiatannya dilakukan siang dan malam hari
d. Pasar malam
Kegiatan pasar hanya dilakukan pada malam hari
e. Pasar pagi
Kegiatan pasar hanya dilakukan pada pagi hari
f. Pasar mingguan
Kegiatan pasar hanya dilakukan sekali dalam seminggu.

Pengertian pasar secara operasional


a. Pasar perusahaan daerah
b. Pusat pertokoan / perdagangan perseroan terbatas
c. Pasar tidak resmi : pasar yang belum diakui oleh pemerintah
d. Trade imporium departemen perindustrian dan perdagangan yang merupakan pusat penjajaan
hasil kerajinan rakyat
e. Gelanggang dagang yang dikelola oleh departemen perdagangan dan koperasi
f. Toko serba ada yang dikelola departemen perdagangan dan koperasi
g. Pusat pertokoan atau perbelanjaa swasta

Pasar ditinjau dari sistem pelayanannya :


a. Pasar tradisional
Yang dimaksud dengan pasar tradisional adalah pasar yang ada pada masa kini, yang masih
memiliki karakter atau ciri-ciri pada masa lalu dimana salah satu adalah adanya interaksi sosial
langsung antara penjual dan pembeli yang sifatnya tawar menawar harga barang dan jasa.
b. Pasar khusus
- Produk yang ditawarkan berupa satu atau beberapa produk barang tertentu saja.
- Pasar yang ditawarkan tetap dalam keadaan khusus, misalnya pasar souvenir walaupun
kemudian pasar berkembang produk yang dipasarkan adalah penunjang dari produk utama.
- Sistem pembagian perlu diperhatikan agar penyeberan keuntungan sedapat mungkin merata.
- Sistem proteksi kebakaran merupakan hal yang penting untuk diperhatikan mengingat fungsi
pasar yang merupakan bangunan umum
- Memperhatikan keamanan pasar setiap sudut desain agar mencegah munculnya kriminalitas
pada lokasi.
c. Pasar Grosir
Pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan partai besar.
a. Pasar Eceran
Pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai kecil.
e. Pasar modern
Suatu kompleks toko eceran dan dihubungkan dengan fasilitas yang terencana sebagai suatu
kesatuan kelompok, untuk memberikan pelayanan perbelanjaan yang maksimal.
d. Pasar wisata Umumnya berkembang pada kawasan objek wisata dan tercipta dari perkembangan
aktivitas wisata itu sendiri yang didukung oleh faktor-faktor lingkungan yang mendukung
terhadap market tersebut, yaitu :
- Potensi wisata pada kawasan wisata
- Interest publik terhadap potensi wisata kawasan tersebut
- Adanya sarana yang mendukung terhadap potensi wisata
- Perkembangan jumalah wisata yang mengunjungi kawasan wisata
II.1.2.2 Unsur-Unsur Pokok Perpasaran
A. Konsumen
Konsumen adalah pribadi atau badan yang menikmati penggunaan fisik suatu barang dan jasa
ekonomi atau seseorang yang membeli untuk dijual kembali.
Dari pihak konsumen yang perlu untuk diteliti antara lain :
a. Daya beli atau tingkat pendapatan
b. Daya mobilitas untuk mencapai tempat belanja
c. Waktu yang tersedia
d. Tingkah laku adat dan kebiasaan

B. Lembaga Perdagangan dan Wadah Lembaga yang melaksanakan penyaluran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen Dari pihak pedagang, hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Keuntungan yang relatif baik


b. Harga dan biaya penjualan
c. Cara pelayanan
d. Suplai barang yang diperdagangkan

C. Barang Mengenai penggolongan barang terdapat banyak teori. Untuk pembahasan selanjutnya
diambil penggolongan barang yang merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh PD Pasar
Jaya Bersama dengan LPEM F.E. UI 1971 :
a. Golongan I : Merupakan barang-barang yang dinilai sebagai barang kebutuhan sehari-hari
misalnya : sayur, bumbu dapur, lauk-pauk, dll
b. Golongan II : Barang ini bukan merupakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan dalam
waktu interval tertentu misalnya seminggu atau sebulan. Contohnya : pakaian, tekstil, sepatu,
kosmetik.
c. Golongan III : Sifat barang yang termasuk dalam golongan ini hampir sama dengan golongan
barang sekunder, akan tetapi merupakan barang-barang lux dan relatif mahal harganya bagi
ukuran pembeli masyarakat Indonesia. Contohnya : tv, kamera foto, dll
d. Golongan IV : Barang-barang golongan ini dirasakan dan dibutuhkan oleh pembeli hanya
sebagai insidential, atau tidak dapat ditentukan. Misalnya : mebel, onderdil mobil , dll
II.1.2.3 Materi Perdagangan di Pasar
Materi perdagangan di pasar dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sifat, urgensinya, cara
pengangkutannya, dan cara penyajiannnya :

A. Jenis materi perdagangan :


a. bahan kebutuhan rohani / pemuas diri
b. bahan sandang / tekstil
c. kebutuhan rekreasi

B. Sifat / kesan perdagangan


a. basah
b. kering
c. tahan lama

C. Tingkat urgensi materi perdagangan


a. barang kebutuhan sehari-hari (demand good)
b. barang kebutuhan berkala (convinience good)

D. Cara pangangkutan
a. barang bukan pecah
b. barang pecah belah

E. Cara penyajian
a. cara penyajian sedang
b. cara penyajian baik

II.1.2.4 Unsur-Unsur Penunjang Pasar


Yaitu pihak yang berperang dalam kelangsungan kegiatan perdagangan di pasar, unsur-unsur ini
meliputi pemerintah, pengelola, bank, dan swasta :

a. Pemerintah
Pemerintah wajib memelihara kestabilan ekonomi dalam pembangunan dan kelancaran ekonomi,
diantaranya dengan menguasai sektor perpasaran dalam bentuk mengelola dan menarik pajak
pasar, menentukan klasifikasi pasar dalam wilayah kekuasaannya, pembangunan fisik pasar yang
biasanya dilakukan dengan menggunakan anggaran daerah atau inpres.
Skema II.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Kota di Indonesia (Sumber: Pemko Medan)

Melihat banyaknya pasar yang ada di kota Medan, maka pemerintah menentukan suatu
kantor untuk mengatur ketertiban pasar dan memperlancar hubungan antara produsen dengan
konsumen dan antara penjual dengan pembeli. Sebelum PD Pasar terbentuk penanganan pasar-
pasar di Kotamadya Medan ditangani oleh Dinas Pasar KotamadyaTingkat II Medan.
Pada tanggal 7 Juni 1993 sesuai dengan Perda No. 15 tahun 1992 yang di sahkan oleh Gubernur
Sumatera Utara dengan SK No. 188.342-09/1995 tanggal 15 Februari 1993 dibentuklah
Perusahaan Daerah Pasar.

Adapun tujuan didirikan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan Adalah :


a. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat
b. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
c. Melanjutkan kombinasi kerja dengan instansi terkait untuk menciptakan pasar tersebut
menjadi bersih, rapi dan tertib sehingga menyenangkan bagi konsumen yang belanja.
d. Membantu dan menunjang kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam penyediaan dan peningkatan
sarana pasar.
b. Pengelola
Untuk setiap pasar dikelola oleh seorang kepala pasar beserta para staf dibawahnya yang
ditunjuk oleh Perusahaan Daerah Pasar, berikut merupakan bagan struktur organisasi yang
diadopsi oleh manajemen pasar tradisional di semua wilayah :

Kepala Pasar

Bagian Keamanan & Keuangan &


Pemeliharaan
Umum Perparkiran Administrasi

Ketertiban Kebersihan Mesin Sipil

Skema II.2 Struktur Organisasi Pasar

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pemerintah menunjuk :


a. Jawatan atau dinas dibawahnya atau
b. Perusahaan daerah yang memberi otoritas untuk mengelola pelayanan umum di bidang
perpasaran.

Adapun kegiatan yang biasanya dialksanakan oleh pengelola ini antara lain :
1. Memelihara kebersihan
2. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam pasar
3. Mengusahakan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari.
c. Bank
Bank berperan khususnya dalam pembayaran pembangunan dan pemodalan bagi para pedagang.
Misalnya pembangunan pasar Inpres dibiayai melalui bank pemerintah, kredit candak kulak bagi
para pedagang kecil disalurkan melalui BRI, dll
b. Swasta
Dalam hal ini yang disebut swasta bisa para pedagang itu sendiri atau para pelaksana yang
membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai dengan
dana dari masyarakat yang akan kembali kepada masayarakat dalam bentuk lain. Secara umum
pasar merupakan suatu kebutuhan masyarakat melalui peranannya sebagai unsur-unsur
penunjang yang menggerakkan kehidupan sehari-hari.
II.2 Lokasi
Adapun lokasi dari proyek ”Redevelopment Pasar Sukaramai” ini terletak di daerah Sukaramai itu
sendiri, tepatnya pada Kecamatan Medan Area. Berikut merupakan tinjauan lokasi pasar Sukaramai
terhadap kota Medan dan Kecamatan Area.

Gbr 2.2 Peta Kawasan

Gbr 2.1 Peta Kota Gbr 2.3 Peta Lokasi

II.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi


Pemilihan lokasi yang tepat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari hampir semua
proyek arsitektur. Namun dalam proyek ini, lokasi sudah ditentukan oleh pihak PD Pasar. Sehingga
tidak diperlukan adanya kriteria tertentu dalam pemilihan lokasi. Adapun hal yang diperlukan
mengenai permasalahan lokasi ini adalah alasan apa yang bisa disampaikan sehingga lokasi tersebut
memang memenuhi kelayakan sebagai proyek pasar yang baru.

II.2.1.1 Tinjauan terhadap struktur kota


Berdasarkan RUTRK Kota Medan, maka wilayah kota Medan dapat dibagi menjadi 5 wilayah
pengembangan dan pembangunan (WPP), yaitu :
WPP Cakupan Pusat Peruntukan Lahan Program Pembangunan
Kecamatan Pengembangan
M. Belawan Pelabuhan. Jalan Baru, Jaringan air
M. Marelan Industri, minum, Septic Tank,
A M. Labuhan BELAWAN Permukiman, Sarana pendidikan dan
Rekreasi, Maritim pemukiman.
M. Deli Perkantoran, Jalan baru, Jaringan Air
Perdagangan, Minum, Pembuangan
B TJ. MULIA Rekreasi Indoor, Sampah, Sarana
Pemukiman Pendidikan
M. Timur Permukiman, Sambungan Air
M.Perjuangan Perdagangan, Minum, Septic Tank,
M. Tembung AKSARA Rekreasi Jalan Baru, Rumah
C M. Area Permanen, Sarana
M. Denai Pendidikan, dan
M. Amplas Kesehatan.
M. Johor CBD, Pusat Perumahan Permanen,
M. Baru Pemerintahan, Pembuangan Sampah,
D M. Kota INTI KOTA Hutan Kota, Pusat Sarana Pendidikan
M. Maimoon Pendidikan,
M. Polonia Perkantoran,
Rekreasi Indoor,
Pemukiman
M. Barat Permukiman, Sambungan Air
M. Helvetia Perkantoran, Minum, Septic Tank,
E M. Petisah SEI Perdagangan, Jalan Baru, Rumah
M. Sunggal SIKAMBING Konservasi, Permanen, Sarana
M. Selayang Rekreasi, Pendidikan dan
M. Tuntungan Lapangan Golf, Kesehatan
Hutan Kota
Tabel 2.1 Pembagian WPP Kota Medan
Pasar Sukaramai terletak pada WPP C. Arah pengembangan wilayah ini adalah permukiman,
perdagangan dan rekreasi. Keberadaan pasar sukaramai ini adalah tepat, dikarenakan terletak pada
daerah yang berorientasi sebagai pusat bisnis dan dekat dengan pemukiman penduduk.
Retail + Pemukiman Retail + Pemukiman

Retail + Pemukiman

Retail + Pemukiman

Retail + Pemukiman
Retail + Pemukiman

Gambar 2.4 Pemukiman Sekitar Sukaramai

II.2.1.2 Pencapaian
Lokasi site berada di Jalan Akik yang tepat di belakang Pasar Sukaramai sebelumnya, sangat
efesien untuk pencapaian dari kendaraan, angkutan umum, maupun truk barang. Selain itu untuk
para pejalan kaki, juga mudah dicapai, dikarenakan letak site yang dekat dengan jalur angkutan
umum.

Jalan Asia Raya

Jalan Kapt. Jumhana


SITE Jalan A.R Hakim

Jalan Akik

Jalan Sutrisno

Gbr 2.5 Pencapaian Menuju Site


II.2.1.3 Area pelayanan
Pasar Sukaramai
Berdasarkan jenis pasar yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa Pasar
Sukaramai adalah pasar kecamatan, tepatnya adalah pasar kecamatan Medan Area.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan Pasar Sukaramai memiliki kriteria sebagai
berikut :

Pasar Kecamatan Medan Area :


- Fasilitas pelayanan : pertokoan, perpasaran, kantor-kantor pelayanan umum dan civic center.
- Poupulasi pelayanan : 20.000 – 70.000 jiwa
- Skala radius pelayanan : 0 - 1,5 km
- Perkiraan kepadatan : 80-100 ha
- Status pasar kecamatan

Pasar Pagi Beruang

Pasar Pagi Perguruan

Pasar Ramai
Pasar Akik

Pasar Bhakti

Gambar 2.6 Kawasan Pelayanan Pasar

II.2.2 Analisis Lokasi


Site ini merupakan lokasi tunggal, karena letaknya yang sangat dekat dengan lokasi site sebelumnya
dan hal ini sudah menjadi pertimbangan oleh pihak PD Pasar Medan karena pedagang tidak mau
pindah ke lokasi lain. Sehingga tidak akan ada site lainnya sebagai pembanding. Terdapat beberapa
kriteria agar sebuah lokasi dapat menjadi lokasi sebuah pasar, antara lain :
1. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga mempunyai konsumen yang tetap.
2. Lokasi harus dapat menjangkau masyarakat banyak
3. Dilalui oleh lintasan angkutan umum, sehingga dapat diakses oleh para pejalan kaki.

Merupakan kawasan pemukiman


penduduk sehingga pasar
sukaramai memiliki pelanggan
tetap yang ada di sekitarnya

Lokasi site yang terletak di pusat


kota sehingga mudah untuk di
akses oleh masyarakat ramai

Dilalui oleh jalan A.R Hakim dan


Jalan Sutrisno yang dilalui oleh
banyak angkutan umum, sehingga
mudah dicapai oleh masyarakat

Gambar 2.7 Perletakan Lokasi Sukaramai

II.2.3 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi


II.2.3.1 Luas Lahan
Site terletak pada Kecamatan Medan Area. Termasuk dalam WPP C dengan fungsi sebagai
Permukiman, Perdagangan dan Rekreasi.

Adapun site ini memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu antara lain :
- Kelebihan :
1. Pencapaian mudah karena kawasan ini di lalui oleh banyak angkutan umum.
2. Luas lahan mencukupi, sekitar 2.3 Ha
3. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga target pasar dapat dengan mudah terpenuhi,
karena tersedianya jumlah pembeli yang memadai

- Kelemahan :
1. Memiliki arus lalu lintas yang cukup padat, sehingga cukup menyulitkan untuk memarkirkan
kendaraan.
2. Tidak adanya fasilitas halte, tempat tunggu angkutan umum, sehingga pengunjung menunggu
pada pinggir jalan yang kemudian menyebabkan kemacetan

II.2.3.2 Peraturan Site


1. Land Use (RDTRK)
Rencana detail tata ruang kota. Yaitu peruntukan dan syarat – syarat lain tentang suatu wilayah
pada daerah tertentu. Peraturan ini dibuat agar penggunaan lahan pada suatu kawasan dapat
terencana dan teratur.

2. GSB = Garis Sempadan Bangunan


Mengatur jarak batas kapling, bias batas depan, samping atau belakang. Sering garis sepadan ini
hanya depan atau jalan saja, 1/2 x lebar jalan atau (1/2 x lebar jalan) + 1.
GSB ideal yang seharusnya ideal untuk sebuah site adalah seperti yang di utarakan dalam
penjelasan diatas, yaitu :

- GSB sebelah Utara (Jl. Asia Raya) Rumah Toko


= (1/2 x 6) + 1
=4m

- GSB sebelah Timur (Jl. A.R. Hakim) Rumah Toko


= (1/2 x 18) + 1
= 10 m

- GSB sebelah Barat (Jl. Asia)


= (1/2 x 4.5) + 1
= 3.25 m

- GSB sebelah Selatan (Jl. Akik)


= (1/2 x 5) + 1
= 3.5 m

3. BC + Building Coverage (Koefisien Dasar Bangunan)


Yakni perbandingan tapak dengan kawasan terbangun. Koefisien ini akan semakin kecil untuk
kawasan perbelanjaan atau kawasan mahal, bisa berubah tergantung fungsi dan harga tanah atau
lahan.
Sebagai kawasan pasar, maka koefisien dasar bangunan yang ada di sekitar dan pada site adalah
sekitar 80% - 90%.
Maka koefisien dasar bangunan adalah : 80% x 19.012 m² = 15.209,6 m²

4. FAR = Floor Area Ratio (Koefisien Lantai Bangunan)


Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi yang telah di tetapkan total luas lantai. Koefisien
ini bias lebih dari 100 % untuk bangunan bertingkat.
Untuk daerah di sekitar pasar Sukaramai, maka koefisien lantai bangunan sekitarnya adalah 2-4
lantai. Dengan KDB sekitar 80 % maka dengan kata lain KLB bisa mencapai 200 % - 300 %.

II.2.3.3 Ketinggian Bangunan


1. Bangunan pasar Sukaramai sebelumnya terdiri dari 3 Lantai.
2. Bangunan di sekitar kawasan Sukaramai Medan, kebanyakan bangunan ruko dengan
ketinggian 2 – 3 Lantai. Berikut akan disajikan ketinggian masing – masing ruko di sekitar
kawasan pasar Sukaramai.

= Ketinggian 6 Lantai

= Ketinggian 4 Lantai

= Ketinggian 3 Lantai

= Ketinggian 2 Lantai

= Ketinggian 1 Lantai

Gambar 2.8 KLB Site


II.2.3.4 Eksisting

Gambar 2.9 KLB Eksisting Site

II.3 Tinjauan Fungsi


II.3.1 Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan
Pelaku pada proyek Redevelopment Pasar Sukaramai ini dapat dikelompokkan secara umum
menjadi beberapa bagian demikian juga dengan kegiatan yang terjadi juga dapat dikelompokkan
menjadi beberapa bagian besar.
Pelakunya antara lain :
- Pengunjung yaitu masyarakat baik yang berasal dari daerah sekitar (dalam kota), maupun dari luar
kota bisa pengunjung pasar maupun pengunjung pusat perbelanjaan.
- Pedagang pasar yaitu pihak yang menjajakan barang dagangan di pasar.
- Pedagang pusat perbelanjaan yaitu pihak yang menjajakan barang dagangan di pusat perbelanjaan.
- Pengelola yaitu pihak yang bertugas mengawasi, mengelola, dan memberikan pelayanan fasilitas
kepada para pedagang.

Kegiatannya antara lain :


- Berdagang yang merupakan fungsi utama dari bangunan ini. Merupakan kegiatan menajajakan
barang kepada para pengunjung, baik dalam bentuk kios, los dan retail.
- Pembelian yang merupakan feedback dari kegiatan berdagang. Disini pembeli akan membayar
untukbarang yang di inginkan.
Secara lebih lengkap akan di bahas mengenai kronologis kegiatan dan pelaku Pasar Sukaramai.

II.3.1.1 Deskripsi Kegiatan Pasar Sukaramai


Dikarenakan lokasi pasar yang berada pada pusat kota, maka pasar termasuk daerah yang hidup
mulai pukul 04.30 pagi s/d 18.00 WIB.
- Pada pukul 04.00 WIB barang dagangan mulai berdatangan ke pasar Sukaramai.
- Pada pukul 06.30 WIB, pembeli mulai berdatangan. Sehingga pasar mulai ramai.
- Pukul 06.30 – 18.00 WIB merupakan waktu dimana kegiatan berdagang terlaksana.
- Pukul 18.00 WIB pasar ditutup

II.3.1.2 Deskripsi Pengguna Pasar Sukaramai


Berdasarkan hasil survey dan data yang ada, maka dapat diperoleh deskripsi pengguna/struktur
organisasi pengelola, pengunjung yang ada di kawasan pasar Sukaramai, antara lain :

Pedagang Dalam Area Pasar


KIOS
No. JENIS JUMLAH
DAGANGAN
Lantai 1
1. Kain 99
2. Tukang Mas 44
3. Elektronik 6
4. Kelontong 6
5. Sandal/Sepatu 9
6. Pecah Belah 2
7. Imitasi 2
8. Obat – obatan 2
9. Beras 18
10. Barang Sampah 67
11. Tk. Jahit 2
12. Tas 1
13. Gilingan Cabe 1
14. Kelambu 1
Lantai 2
1. Cabai/Bawang 14
2. Kr. Kelapa 4
3. Sayur 20
4. Rempah 4
5. Kain 2
6. Bumbu 5
7. Ikan Asin 5
8. Tembakau 3
9. Bunga 3
10. Rokok 1
11. Buah 12
12. Telur 1
14. Makanan 4
15. Roti 1
16. Kosmetik 2
17. Elektronik 3
18. Gilingan Cabe 3
19. Barang Sampah 4
Lantai 3
1. Kain 11
2. Tukang Emas 2
3. Barang Sampah 15
JUMLAH 379
STAND
No. JENIS JUMLAH
DAGANGAN
Lantai 1
1. Kelontong 2
2. Barang Sampah 14
3. Kain 12
4. Selop/Sepatu 1
5. Kerajinan Tangan 2
6. Mainan anak – anak 1
Lantai 2
1. Makanan 12
2. Telur 2
3. Sayur 63
4. Tahu 1
5. Cabai 6
6. Mie 1
7. Buah 1
8. Bumbu 6
9. Cabut Bulu Ayam 15
10. K. Kelapa 9
11. T. Ayam 1
12. Rempah 1
13. Jeruk Nipis 1
14. Minuman 1
15. Ikan Asin 4
16. Ikan Gembung 1
JUMLAH 167

No. MEJA BASAH JUMLAH


1. Daging Lembu 24
2. Ikan 88
3. Ayam 2
4. Kerang 3
JUMLAH 117

Pedagang Di Luar Area Pasar


Jl. A. R. Hakim/Jl. Bakti
Buah 3
Sayur 10
Kelapa 8
Tukang Ayam 4
Kedai Sampah 3
Cabai 1
Makanan 7
Plastik 2
Perabot 5
Rokok 1
Tahu/Tempe 2
Kain 4
Telur 4
Bumbu 2
Minuman 3
JUMLAH 59

Jl. Sutrisno/Jl. Antara


VCD/DVD 3
Sayur 5
Makanan 8
Pakaian 15
Tas/Sepatu/Dompet 17
Kedai Sampah 6
Kosmetik 2
Emas 1
Ikan Asin 4
Tukang Kelapa 1
Kedai Kopi 3
Aksesoris 2
Buah 2
Jam 8
Ayam 4
Rokok 8
JUMLAH 89

Jl. Denai
Makanan 10
Rokok 7
Minuman 5
Kedai Kopi 7
VCD/DVD 5
Kain 2
Bumbu 2
Pecah Belah 2
Jam 6
Tempel Sepatu 1
Tukang Kelapa 2
JUMLAH 49

Pasar Tradisional Jl. Akik


Tukang Daging 16
Tukang Ikan 67
Ayam 12
Cabai 10
Sayur 172
Kedai Kopi 8
Tukang Kelapa 4
Bumbu 6
Tahu 5
Kelontong 15
Sandal 5
Pakaian 8
Bawang 8
Buah 12
Jam 4
Rokok 5
Ikan asin 5
Telur 3
Aksesoris 4
VCD/DVD 3
Barang sampah 16
Tempel sepatu 2
Kain 7
Tas / dompet 4
Rempah 5
Mainan Anak – anak 3
Kerang/udang 9
Minuman 6
Makanan 4
Gilingan Cabe 2
Bunga 4
JUMLAH 428
Tabel 2.2 Rincian dan Jumlah Pedagang Pasar

II.3.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang


Mengenai deskripsi dari kebutuhan dan besaran ruang, maka hal ini akan didapatkan berdasarkan
analisa kegiatan dan pengguna. Hal itu dikarenakan untuk menentukan ruang yang dibutuhkan perlu
diketahui terlebih dahulu jenis pengguna dan ruang apa saja yang dibutuhkannya. Setelah
mengetahui jenis pengguna dan kegiatannya, maka ruang-ruang yang dibutuhkannya akan
disesuaikan dengan standar-standar yang sudah baku. Hal itu bisa didapatkan dari buku-buku
standar yang sudah umum yaitu Time Saver, Architect Data, atau buku standar lainnya.

II.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang


Dalam perancangan pasar, ada persyaratan dan kriteria tertentu yang perlu diperhatikan antara lain
fleksibillitas, keamanan pengunjung, kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan
termal, pencahayaan, sirkulasi. Untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut :
1. Fleksibilitas
Secara harafiah fleksibilitas dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri.
Kemudahan penyesuaian kios dan los untuk dapat menampung lebih banyak jumlah pedagang. Hal
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

a. Pemilihan sistem strukur


b. Pembagian ruang
c. Ketinggian ruang
d. Tata letak stan, kios dan los

2. Kenyamanan
Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam melakukan aktivitasnya. Kenyamanan
untuk ruang pasar dipengaruhi faktor keadaan termal dan pencahayaan ruang pameran.
a. Kenyamanan ditinjau dari segi termal
b. Kenyamanan ditinjau dari segi pencahayaan

3. Sirkulasi
Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan terutama ditekankan pada pola
pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur sirkulasi pengunjung dan sirkulasi bangunan servis
bangunan.

II.4 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis


Konsep pasar modern mulai bermunculan dewasa ini. Pasar modern muncul sebagai suatu
kebutuhan yang mendesak. Terutama karena pasar tradisional terlihat lecek, becek dan kotor.
Berbelanja di pasar tradisional sangat dirasa tidak nyaman. Sebagian anggota masyarakat beralih ke
supermarket atau hipermarket. Selain nyaman, berbelanja kebutuhan pokok dapat dilakukan sambil
jalan-jalan bersama keluarga. Jika tidak diantisipasi dengan segera maka pedagang pasar tradisional
akan kehilangan pelanggan.
Kehadiran pasar modern di berbagai tempat tak urung membuat suasana belanja di pasar
basah lebih nyaman. Maklum, kesan pasar tradisional yang panas, kumuh, becek, dan berbau apek
tak tampak lagi. mengangkat kembali pamor pasar tradisional agar tak tenggelam melawan semarak
kemunculan pusat belanja modern sangat sederhana, yaitu memoles pasar menjadi bersih, tidak
kumuh, dan aman.
II.4.1 Pasar Beringharjo, Yogyakarta

Pasar beringharjo merupakan salah satu pasar tradisional yang terdapat di Yogyakarta. Dalam pasar
ini, diketahui jenis-jenis pembagian yang jelas dari barang dagangan yang ada. Sehingga hal ini
lebih memudahkan pengunjung untuk mencari barang yang diinginkan. Pasar ini juga merupakan
pasar 2 lantai, sehingga memudahkan bagi penulis untuk mengambil contoh-contoh pemecahan
yang mungkin dilakukan untuk lantai ke-2 di pasar tersebut. Faktor kebersihan juga merupakan
salah satu hal yang membuat penulis mengambil pasar ini sebagai contoh studi banding, karena
ingin dihasilkan suatu pasar tradisional yang bebas dari stereotip ”bau dan kotor”. Karena kedua hal
diatas, dianggap telah terlalu melekat pada pasar tradisional.

II.4.2 Pasar Tradisional BSD (Bumi Serpong Damai)

Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil redevelopmen pemerintah yang bisa
dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak memiliki bentuk yang luar biasa, namun berhasil membuat
suatu bentuk sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan efektif.
Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar BSD ini dianggap salah
satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan
lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi,
terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan
menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas. Selain itu salah
satu hal pendukung yang penting adalah pasar ini dikelola dengan baik, dimana semua petugas
pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, sampai kepada pengelola mempunyai
kerjasama yang baik. Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem
utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini, sehingga dapat diterapkan dalam
desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu
perhatian dari studi banding ini.

You might also like