Professional Documents
Culture Documents
DESKRIPSI PROYEK
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
Judul kasus proyek yang akan dirancang dan direncanakan adalah ”Redevelopment Pasar
Sukaramai” untuk itu akan dibahas berikutnya masing-masing unit pembentuk kata dari judul
tersebut.
Redevelopment atau pembangunan kembali adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota
dengan cara mengganti sebagian dari, atau seluruh unsur-unsur lama dari kawasan kota tersebut
dengan unsur-unsur kota yang lebih baru dengan tujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas
lingkungan kawasan tersebut.
Maksud dari proses pembangunan kembali tergantung kepada kondisi wilayah yang akan di
remajakan, pada dasarnya menyangkut tiga hal pokok :
1. Memberikan vitalitas baru.
2. Meningkatkan vitalitas yang ada.
3. Menghidupkan kembali vitalitas yang lama telah pudar.
Tujuan tersebut dimaksudkan agar wilayah yang diremajakan tersebut dapat menyumbangkan
kontribusi yang lebih positif kepada kehidupan kota baik dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya,
fisik dan bahkan segi politik. Upaya peremajaan umumnya selalu mengambil tempat pada kawasan
yang dianggap memiliki potensi ekonomi yang paling besar untuk di kembangkan.
Pengertian pasar berdasarkan ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, ada beberapa, antara lain :
1. Tempat orang berjual-beli ; pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh perkumpulan dan
sebagainya dengan maksud mencari derma.
2. Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya.
Sukaramai adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Medan Area. Dimana kawasan
Sukaramai ini terletak di persimpangan Jalan A. R. Hakim dan Jalan Sutrisno.
Jadi dapat dirangkumkan pengertian dari ”Redevelopment Pasar Sukaramai” adalah
”Pembangunan kembali Pasasr Sukaramai yang diperuntukkan sebagai tempat berjual beli
(kawasan Pasar Sukaramai) yang akan dibuat terkoordinasi dan akan ditambahkan fungsi-
fungsi baru yang bertujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas lingkungan
tersebut.”
b. Pasar abstrak
Barang yang diperdagangkan tidak sampai di pasar, jual beli berlangsung tetapi hanya menurut
contoh barang. Contoh : pasar bursa, obligasi, dll.
B. Lembaga Perdagangan dan Wadah Lembaga yang melaksanakan penyaluran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen Dari pihak pedagang, hal yang perlu diperhatikan antara lain :
C. Barang Mengenai penggolongan barang terdapat banyak teori. Untuk pembahasan selanjutnya
diambil penggolongan barang yang merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh PD Pasar
Jaya Bersama dengan LPEM F.E. UI 1971 :
a. Golongan I : Merupakan barang-barang yang dinilai sebagai barang kebutuhan sehari-hari
misalnya : sayur, bumbu dapur, lauk-pauk, dll
b. Golongan II : Barang ini bukan merupakan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan dalam
waktu interval tertentu misalnya seminggu atau sebulan. Contohnya : pakaian, tekstil, sepatu,
kosmetik.
c. Golongan III : Sifat barang yang termasuk dalam golongan ini hampir sama dengan golongan
barang sekunder, akan tetapi merupakan barang-barang lux dan relatif mahal harganya bagi
ukuran pembeli masyarakat Indonesia. Contohnya : tv, kamera foto, dll
d. Golongan IV : Barang-barang golongan ini dirasakan dan dibutuhkan oleh pembeli hanya
sebagai insidential, atau tidak dapat ditentukan. Misalnya : mebel, onderdil mobil , dll
II.1.2.3 Materi Perdagangan di Pasar
Materi perdagangan di pasar dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sifat, urgensinya, cara
pengangkutannya, dan cara penyajiannnya :
D. Cara pangangkutan
a. barang bukan pecah
b. barang pecah belah
E. Cara penyajian
a. cara penyajian sedang
b. cara penyajian baik
a. Pemerintah
Pemerintah wajib memelihara kestabilan ekonomi dalam pembangunan dan kelancaran ekonomi,
diantaranya dengan menguasai sektor perpasaran dalam bentuk mengelola dan menarik pajak
pasar, menentukan klasifikasi pasar dalam wilayah kekuasaannya, pembangunan fisik pasar yang
biasanya dilakukan dengan menggunakan anggaran daerah atau inpres.
Skema II.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Kota di Indonesia (Sumber: Pemko Medan)
Melihat banyaknya pasar yang ada di kota Medan, maka pemerintah menentukan suatu
kantor untuk mengatur ketertiban pasar dan memperlancar hubungan antara produsen dengan
konsumen dan antara penjual dengan pembeli. Sebelum PD Pasar terbentuk penanganan pasar-
pasar di Kotamadya Medan ditangani oleh Dinas Pasar KotamadyaTingkat II Medan.
Pada tanggal 7 Juni 1993 sesuai dengan Perda No. 15 tahun 1992 yang di sahkan oleh Gubernur
Sumatera Utara dengan SK No. 188.342-09/1995 tanggal 15 Februari 1993 dibentuklah
Perusahaan Daerah Pasar.
Kepala Pasar
Adapun kegiatan yang biasanya dialksanakan oleh pengelola ini antara lain :
1. Memelihara kebersihan
2. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam pasar
3. Mengusahakan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari.
c. Bank
Bank berperan khususnya dalam pembayaran pembangunan dan pemodalan bagi para pedagang.
Misalnya pembangunan pasar Inpres dibiayai melalui bank pemerintah, kredit candak kulak bagi
para pedagang kecil disalurkan melalui BRI, dll
b. Swasta
Dalam hal ini yang disebut swasta bisa para pedagang itu sendiri atau para pelaksana yang
membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai dengan
dana dari masyarakat yang akan kembali kepada masayarakat dalam bentuk lain. Secara umum
pasar merupakan suatu kebutuhan masyarakat melalui peranannya sebagai unsur-unsur
penunjang yang menggerakkan kehidupan sehari-hari.
II.2 Lokasi
Adapun lokasi dari proyek ”Redevelopment Pasar Sukaramai” ini terletak di daerah Sukaramai itu
sendiri, tepatnya pada Kecamatan Medan Area. Berikut merupakan tinjauan lokasi pasar Sukaramai
terhadap kota Medan dan Kecamatan Area.
Retail + Pemukiman
Retail + Pemukiman
Retail + Pemukiman
Retail + Pemukiman
II.2.1.2 Pencapaian
Lokasi site berada di Jalan Akik yang tepat di belakang Pasar Sukaramai sebelumnya, sangat
efesien untuk pencapaian dari kendaraan, angkutan umum, maupun truk barang. Selain itu untuk
para pejalan kaki, juga mudah dicapai, dikarenakan letak site yang dekat dengan jalur angkutan
umum.
Jalan Akik
Jalan Sutrisno
Pasar Ramai
Pasar Akik
Pasar Bhakti
Adapun site ini memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu antara lain :
- Kelebihan :
1. Pencapaian mudah karena kawasan ini di lalui oleh banyak angkutan umum.
2. Luas lahan mencukupi, sekitar 2.3 Ha
3. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga target pasar dapat dengan mudah terpenuhi,
karena tersedianya jumlah pembeli yang memadai
- Kelemahan :
1. Memiliki arus lalu lintas yang cukup padat, sehingga cukup menyulitkan untuk memarkirkan
kendaraan.
2. Tidak adanya fasilitas halte, tempat tunggu angkutan umum, sehingga pengunjung menunggu
pada pinggir jalan yang kemudian menyebabkan kemacetan
= Ketinggian 6 Lantai
= Ketinggian 4 Lantai
= Ketinggian 3 Lantai
= Ketinggian 2 Lantai
= Ketinggian 1 Lantai
Jl. Denai
Makanan 10
Rokok 7
Minuman 5
Kedai Kopi 7
VCD/DVD 5
Kain 2
Bumbu 2
Pecah Belah 2
Jam 6
Tempel Sepatu 1
Tukang Kelapa 2
JUMLAH 49
2. Kenyamanan
Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam melakukan aktivitasnya. Kenyamanan
untuk ruang pasar dipengaruhi faktor keadaan termal dan pencahayaan ruang pameran.
a. Kenyamanan ditinjau dari segi termal
b. Kenyamanan ditinjau dari segi pencahayaan
3. Sirkulasi
Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan terutama ditekankan pada pola
pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur sirkulasi pengunjung dan sirkulasi bangunan servis
bangunan.
Pasar beringharjo merupakan salah satu pasar tradisional yang terdapat di Yogyakarta. Dalam pasar
ini, diketahui jenis-jenis pembagian yang jelas dari barang dagangan yang ada. Sehingga hal ini
lebih memudahkan pengunjung untuk mencari barang yang diinginkan. Pasar ini juga merupakan
pasar 2 lantai, sehingga memudahkan bagi penulis untuk mengambil contoh-contoh pemecahan
yang mungkin dilakukan untuk lantai ke-2 di pasar tersebut. Faktor kebersihan juga merupakan
salah satu hal yang membuat penulis mengambil pasar ini sebagai contoh studi banding, karena
ingin dihasilkan suatu pasar tradisional yang bebas dari stereotip ”bau dan kotor”. Karena kedua hal
diatas, dianggap telah terlalu melekat pada pasar tradisional.
Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil redevelopmen pemerintah yang bisa
dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak memiliki bentuk yang luar biasa, namun berhasil membuat
suatu bentuk sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan efektif.
Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar BSD ini dianggap salah
satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai dari sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan
lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi,
terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan
menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas. Selain itu salah
satu hal pendukung yang penting adalah pasar ini dikelola dengan baik, dimana semua petugas
pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, sampai kepada pengelola mempunyai
kerjasama yang baik. Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem
utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini, sehingga dapat diterapkan dalam
desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu
perhatian dari studi banding ini.