Professional Documents
Culture Documents
BUNDA
JL. Lintas Timur Unit II No. 1147
Banjar Agung Tulang Bawang Telp./Fax. (0726) 750248 Kode
Pos 34682
email : mutiarabunda_rs@yahoo.com
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
Nomor : 002/SK/RSMB/TB/XII/2015
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
1
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 / Menkes / Per /
VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
9. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Perawatan
Intensif, Kementerian Kesehatan RI, 2012.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
MUTIARA BUNDA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN TIM MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
PERTAMA Pedoman Pengorganisasian Tim Mutu dan Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda bertujuan untuk
memberi acuan bagi pelaksanaan dan pengembangan serta
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mutiara
Bunda.
KEDUA : Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Mutiara Bunda
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini;
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian
sebagamana mestinya.
DITETAPKAN : TULANG
BAWANG
PADA TANGGAL : 1 DESEMBER 2015
Direktur RS. Mutiara Bunda
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
4
Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Mutiara Bunda berdiri di area yang dinilai cukup strategis.
Karena berada di dekat kawasan PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)
dan juga kecamatan Cakung dengan jumlah penduduk terbanyak di antara 10
kecamatan lainnya di Jakarta Timur.Lokasi berdirinya pun mudah dijangkau oleh
masyarakat karena terletak di depan jalan raya besar sehingga mudah dicapai
karena ada beberapa akses jalan maupun transportasi umum yang melewatinya.
Rumah Sakit Mutiara Bunda dilengkapi dengan areal parkir yang terdiri dari
dua areal yang berbeda, yaitu areal parkir untuk kendaraan roda dua dan
kendaraan roda empat. Kapasitas cakupannya adalah + 50 kendaraan roda dua /
motor dan 30 kendaraan roda empat / mobil.
Untuk ketersediaan utilitas publik, Rumah Sakit Mutiara Bunda
menyediakan sarana air bersih dari air tanah dan PAM, sarana listrik
menggunakan PLN dengan jumlah daya 164 KVA. Sementara untuk pengelolaan
kesehatan lingkungan dilengkapi dengan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan antara lain studi kelayakan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh
rumah sakit terhadap lingkungan disekitarnya yaitu berupa implementasi Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), yang
selanjutnya dilaporkan setiap 6 (enam) bulan (KepmenKLH/08/2006);fasilitas
pengelolaan limbah padat infeksius yang bekerjasama dengan PT. Jalan Hijau dan
non–infeksius (sampah domestik);fasilitas pengolahan limbah cair (Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan fasilitas pengelolaan limbah cair logam berat
atau radioaktif yang juga dikelola oleh PT. Jalan Hijau.
Rumah Sakit Mutiara Bunda pun telah menjalani uji kebisingan dan asap
dan dinyatakan bahwa bebas dari kebisingan dan asap sehingga dapat
memfasilitasi kebutuhan pasien akan udara bersih dan lingkungan yang tenang.
Rumah Sakit Harapan Jayakarta terdiri dari 2 lantai, yaitu :
a. Lantai 1, terdiri dari : Unit rawat inap (Kelas VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II,
Kelas III, Isolasi), Ruang Tindakan, Kamar Bayi dan Ruang Kebidanan,
Ruang VK, Ruang Perinatologi, Penunjang Laboratorium, Penunjang
Radiologi, Unit Rawat Jalan (6 ruang), Unit Farmasi, Kamar Operasi, Unit
Gawat Darurat (UGD), Unit Hemodialisa, Unit Rekam Medis, Tempat
5
pendaftaran pasien, Kasir, Unit Gizi, Kantor Perawat (Nurse Station), Ruang
ganti perawat, Gudang Linen, Gudang Oksigen, Lobby Tengah dan Depan,
Toilet Umum dan pasien, Ruang panel listrik, Ruang Pengawas Cleaning
Service dan Mushola.
b. Lantai 2, terdiri dari : Unit Rawat Jalan (1 ruang), Ruang Pertemuan, Ruang
Dewan Pengawas, Ruang Tim ICT, Ruang Tamu, Ruang sekretariat, Ruang
Manager SDM-Umum, Ruang Tim Public Relations, Ruang Kanit
Keperawatan, Ruang Manager Penunjang Medis, Ruang Direktur Utama PT.
Nawindo, Ruang Direktur RS Mutiara Bunda, Gudang Logistik Umum,
Ruang UPSRS, Bagian Keuangan, Toilet karyawan, Dapur/pantry dan
Gudang Teknik.
Terkait dengan prasarana Rumah Sakit, Rumah Sakit Mutiara Bunda belum
mempunyai analisis dan penerapan pencegah bahaya kebakaranuntuk sistem
proteksi pasif. Sementara untuk sistem proteksi aktif, Rumah Sakit Mutiara Bunda
hanya mempunyai Pemadam Api Ringan (APAR).
Informasi lain adalah sistem kelistrikan belum dilengkapi dengan alat UPS
(Uninterruptable Power Supply); sistem gas medishanya tersedua diruangan ICU;
belum mempunyairamp dan lift.
Peralatan Kesehatan
Peralatan medis yang tersedia di Rumah Sakit Mutiara Bunda diantaranya adalah
USG 2D, USG 3D/4D, EKG, Patient Monitor, Defibrilator, Nebulizer, Suction
Pump, Sterilisator, Tens, SWD, Diatermi, Analisasi Kimia Darah, Analisa
Hematologi, Mikroskop, Mesin X-Ray, Ventilator, Incubator, Fototherapi dan
peralatan standar medis lainnya.
Saat ini, produk pelayanan kesehatan yang tersedia di Rumah Sakit Mutiara
Bunda adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Mutiara Bunda melayani pasien
6
selama 24 jam. Pelayanan gawat darurat didukung oleh tenaga medis dengan
sertifikat Advance Trauma Live Saving dan Advance Cardiac Live Saving serta
tenaga perawat dengan sertifikat Basic Live Saving. Unit gawat darurat dengan
2 area tindakan terpisah antara Emergency Surgery dan Emergency Non-
Surgery dengan jumlah tempat tidur sebanyak 5 tempat tidur.
b. Pelayanan Rawat Jalan
Rumah Sakit Mutiara Bunda menyediakan 10 jenis pelayanan rawat jalan yang
dibuka untuk umum.Pelayanan kunjungan rawat jalan dibuka mulai pukul
06.00 – 21.00 WIB.
Pelayanan rawat inap terdiri dari 57 tempat tidur terdiri dari ruang perawatan
yaitu VVIP 1 tempat tidur, VIP 1 tempat tidur, Kelas I 5 tempat tidur, Kelas II
14 tempat tidur, Kelas III 29 tempat tidur, Isolasi 3 tempat tidur dan perawatan
bayi sakit 4 tempat tidur. Untuk bayi baru lahir diterapkan perawatan gabung,
sehingga jumlah tempat tidur adalah 16 tempat tidur sesuai dengan jumlah
tempat tidur perawatan kebidanan.
d. Pelayanan Intensive
Ruang perawatan yang memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien yang
membutuhkan penanganan medis yang intensif dengan jumlah tempat tidur
sebanyak 2 tempat tidur.
Pelayanan dokter ahli Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Bidan yang
berpengalaman yang dilengkapi dengan peralatan untuk menolong persalinan
dengan jumlah tempat tidur sebanyak 2 (dua) tempat tidur.
7
f. Pelayanan Kamar Operasi (OK)
l. Unit Farmasi
Jumlah mobil ambulance yang dimiliki oleh Rumah Sakit Mutiara Bunda pada
8
saat ini sebanyak 1 unit.
BAB III
A. Visi
C. Nilai-Nilai
Safe (Aman)
9
bentuk tugas dan pelayanan bagi pasien dan keluarga.
Respect (Hormat)
Trust (Percaya)
D. Tujuan
Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengunjung sesuai Motto
Rumah Sakit dengan fasilitas lengkap, petugas yang ramah, terampil,
tanggap, cepat serta komunikatif tanpa membedakan status dan golongan
masayarakat sehingga tercapai Visi dan Misi Rumah Sakit Mutiara Bunda.
E. Moto
10
11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Herman Susilo, Sp. B.,M.Kes
Wakil Direktur
dr. M. Johar Nafis SPI
KOMITE MEDIK
dr. Ferdiansyah, Sp. M
Sub. Bag. KEPERAWATAN dan KEBIDANAN Sub Bagian PENUNJANG MEDIK Sub. Bagian MEDICAL RECORD Sub Bagian KEUANGAN
Sub. Bagian KEPEGAWAIAN
Ka. Sub. Bag. NS. Reni Purbaningsih, S. Kep
Ka. Sub. Bag.NANIK, Amd. Perkes Ka. Sub. Bag. Slamet Riadi,Amd Ka. Sub. Bag. Eka Syuhada, Amd
Ruang HCU 12
Ka.Ruangan Purwatiningsih,
Amd.Kep
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA
A. Struktur Organisasi
KETUA TIM :
13
BAB VI
URAIAN TUGAS
A. Ketua
a. Tugas Pokok
2. Uraian Tugas
14
c. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan program
mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit secara efektif, efisien.
4. Tanggung Jawab
B. Sekretaris
15
a. Tugas Pokok
16
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara
Bunda terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara
Bunda
d. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di
lingkungan RS Mutiara Bunda dan pihak luar melalui surat tertulis,
email, dan telepon
4. Tanggung Jawab
17
2. Uraian Tugas
a. Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di RS Mutiara
Bunda
b. Menyusun panduan indikator mutu
c. Membuat metode pemantauan indikator mutu klinis dan manajerial
d. Menyusun formulir pemantauan indikator mutu
e. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan
pemantauan indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway
f. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu
g. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu
h. Melakukan perbandingan hasil pemantauan indikator mutu secara
periodik dengan standar nasional serta rumah sakit lain yang sejenis
i. Melaksanakan komunikasi secara internal dan eksternal tentang
pencapaian mutu dan pelaksanaan clinical pathway kepada unit kerja
di lingkungan dan pihak luar melalui surat tertulis, email dan telepon
j. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal
program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
k. Menyusun panduan pelaksanaan validasi data internal khusus
indikator mutu
l. Membuat alat ukur validasi khusus indikator mutu
m. Menyelenggarakan kegiatan validasi hasil pencapaian indikator mutu
berkoordinasi dengan unit terkait
n. Melaksanakan analisis komparatif hasil validasi internal dengan data
unit terkait
o. Membuat laporan hasil validasi internal khusus indikator mutu
3. Wewenang
18
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
pelaksanaan clinical pathway rumah sakit dari unit-unit kerja di
lingkungan RS Mutiara Bunda
4. Tanggung Jawab:
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
2. Uraian Tugas
19
f. Memberikan laporan tahunan kepada pemilik RS tentang pencapaian
program
4. Tanggung Jawab
a. Tugas Pokok
Seorang tenaga profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang
dalam Keselamatan pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda
b. Fungsi
20
7) Membantu membuat laporan mengenai Keselamatan pasien Membuat
usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan
dengan Keselamatan pasien.
2. Uraian Tugas
a. Memberi masukan pada Direktur penyusunan Kebijakan Keselamatan
Pasien RS sesuai dengan standar akreditasi
b. Menyusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
c. Membuat laporan tahunan / laporan pelaksanaan program
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan
berkala
e. Menyusun indikator keselamatan pasien RS
f. Menganalisa hasil pencapaian indikator keselamatan pasien
g. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator keselamatan
pasien
h. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah
sakit tentang pencapaian indikator keselamatan pasien
i. Mendesimenasikan bahan rekomendasi hasil pemantauan indikator
keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko ke unit terkait
j. Mengkoordinasikan pendokumentasian, evaluasi dan upaya tindak lanjut
atas Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
dan Kejadian Sentinel
k. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan KNC
l. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen
resiko dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA
3. Wewenang
a. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien
b. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu keselamatan
pasien dan penjaminan mutu dari unit kerja terkait
c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara
Bunda terkait pelaksanaan pemantauan indikator keselamatan pasien dan
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien
d. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan
pasien rumah sakit dari unit-unit kerja di lingkungan RS Mutiara Bunda
4. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua TIMKP
21
1. Ketua
a. Uraian Tugas
1. Melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan fungsi masing-masing Tim
Pelaksana KPRS.
2. Melakukan inventarisasi permasalahan.
3. Menyempurnakan, melakukan revisi/penyempurnaan bila diperlukan
untuk setiap dokumen sesuai standar mutu keselamatan pasien.
4. Melakukan analisis kejadian yang tidak diharapkan, memberikan
rekomendasi dan solusi tindak lanjut.
5. Menyiapkan draft laporan lengkap untuk di tanda tangani Ketua Panitia
KPRS.
b. Wewenang
1. Mengkoordinasikan tugas kepada anggota dalam penanganan masalah
keselamatan pasien.
2. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan
3. Meminta dan mengusulkan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
4. Mengusulkan kepada Ketua Panitia KPRS untuk meminta Sub
Komite/Pokja sesuai profesi masing-masing unit kegiatan sebagai
penanggungjawab dalam melakukan pembinaan dan sosialisasi
keselamatan pasien rumah sakit.
5. Meminta Anggota untuk update kebijakan, pedoman dan SPO.
6. Meminta Ketua Panitia KPRS untuk membuat Time Scedule kegiatan.
7. Meminta Anggota atau Unit Kegiatan terkait untuk memberikan data
masalah keselamatan pasien rumah sakit.
8. Mengusulkan program diklat untuk mengikuti pelatihan keselamatan
pasien.
9. Menandatangani laporan hasil kegiatan untuk disampaikan kepada
Ketua Panitia KPRS.
c. Tanggung Jawab
Menyajikan data tentang keselamatan pasien rumah sakit.
d. Hubungan Kerja
22
Vertikal
Dengan Ketua Panitia KPRS dalam hal pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
Horizontal
Dengan Sekretaris dan Anggota dalam hal koordinasi dan konsultasi.
Diagonal
Dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Instalasi/Unit
Kegiatan dalam hal koordinasi permintaan data keselamatan pasien.
23
9. Menyiapkan laporan Tim KPRS untuk ditandatangani Ketua Tim
KPRS.
c. Tanggung Jawab
Terlaksananya dokumentasi kegiatan dan data di Tim Pelaksana
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
d. Hubungan Kerja
Vertikal
Dengan Ketua Panitia KPRS dan Ketua Tim Pelaksana KPRS
dalam hal pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Horizontal
Dengan Anggota Panitia KPRS dalam hal koordinasi dan
konsultasi.
Diagonal
Dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Instalasi/Unit
Kegiatan dalam hal koordinasi permintaan data keselamatan pasien.
3. Anggota
a. Uraian Tugas
Bersama dan/atau dengan Anggota Tim KPRS melakukan :
1. Penanganan langsung dengan ambil bagian dalam penanganan
masalah keselamatan pasien rumah sakit.
2. Pendekatan dan pembinaan personil terkait dengan masalah
keselamatan pasien rumah sakit.
b. Wewenang
1. Meminta arahan dari Ketua Tim Pelaksana Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
2. Meminta fasilitas untuk melaksanakan penanganan masalah
keselamatan pasien.
3. Meminta klarifikasi kepada karyawan untuk klarifikasi data.
c. Tanggung Jawab
Terlaksananya kegiatan keselamatan pasien di RSUD “Kanjuruhan”
Kepanjen Kabupaten Malang.
d. Hubungan Kerja
Vertikal
24
Dengan Ketua Tim Pelaksana KPRS dalam hal
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Horizontal
Dengan Anggota Panitia KPRS dalam hal koordinasi dan
konsultasi.
Diagonal
Dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Instalasi/Unit
Kegiatan dalam hal koordinasi permintaan data keselamatan pasien
BAB VII
25
TATA HUBUNGAN KERJA
Unit Farmasi
Unit Laboratrium
Unit Gizi
UPSRS
Unit Logistik
Unit Sanitasi
UGD
Unit Rawat Jalan
URI Umum
URI Kebidanan SKP
Unit Perinatologi Unit Praktis Medis
Unit Kamar Operasi Unit Praktik Keperawatan
Unit Hemodialisa Unit Rekam Medis
Komite Medis
Unit Kepegawaian Rumah Sakit Lain Tim PPI
Unit Diklat Laboratorium Luar Tim K3 RS
Radiologi Luar
TIMKPRS Mutiara Bunda memonitor indikator mutu unit kerja dan membantu
semua unit-unit kerja rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan unit kerja.
TIMKPRS Mutiara Bunda berkoordinasi dengan Komite Medis, Tim PPI RS dan
Tim K3 RS, untuk proses mutu rumah sakit berjalan dengan baik.
BAB VIII
26
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Pola Ketenaagaan Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RS. Mutiara Bunda
2 Sekretaris Minimal - - 1
TIMKP SMA
27
2 Sekretaris Minimal Min 1 - 1
TIMKP SMA tahun
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mutiara Bunda,
diperlukan pembinaan atau Kegiatan Orientasi tenaga dokter dan perawat oleh
TIMKP, Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
29
1. Umum :
Mutu pelayanan rumah sakit dapat terjaga dengan baik dan konsisten dengan
visi, misi rumah sakit.
2. Khusus :
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Ketua TIMKP dan diikuti oleh seluruh
anggota. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
D. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan sedikitnya setiap bulan 1 kali
dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ketua TMKPRS.
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh Ketua TMKPRS untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan Mutu
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
BAB XII
PELAPORAN
A. Pengertian
B. Jenis Laporan
Laporan disusun oleh Sekretaris TIMKP dengan arahan dari Ketua TIMKP yang
ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Mutiara Bunda. Adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari:
1. Laporan Bulanan
30
Laporan yang dibuat oleh Ketua TMKPRS dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada Direktur RS Mutiara Bunda setiap tanggal
7 bulan berikutnya yaitu berupa Laporan rekapitulasi sasaran mutu dari unit
kerja medis maupun unit kerja non medis.
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Ketua TIMKPRS dalam bentuk tertulis setiap
tahun dan diserahkan kepada Direktur RS Mutiara Bunda selambat-
lambatnya tanggal 31 Januari tahun berikutnya. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
BAB VIII
PENUTUP
Pedoman pengorganisasian Tim Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit Mutiara Bunda hendaknya dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan
terkait mutu dan keselamatan pasien di RS Mutiara Bunda, diharapkandengan adanya
pedoman struktur organisasi TIMKP sistem peningkatan mutu dan keselamatan
pasien RS berjalan dengan efektif dan berkesinambungan, serta uraian tugas masing-
masing staf terkait dalam Struktur organisasi TIMKPRS dapat dipahami dengan
jelas.
Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan rumah sakit agar
mutu pelayanan dan keselamatan pasien dapat senantiasa ditingkatkan dan
dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
31
32