Professional Documents
Culture Documents
PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
PEKERJAAN:
MANAJEMEN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SNVT
PROVINSI SUMATERA BARAT
Mengetahui/Menyetujui
KEPALA SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN
I. LATAR BELAKANG
1
2015, maka diperlukan suatu kegiatan Manajemen Konstruksi yang bertujuan untuk
membantu Satuan Kerja Penyediaan Perumahan dalam hal pengendalian waktu,
biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di
dalam pembangunan bangunan Rusunawa, mulai dari tahap
persiapan/perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi sampai pada tahap akhir
pelaksanaan konstruksi dimana bangunan Rusunawa siap untuk diserahterimakan
untuk selanjutnya dimanfaatkan serta dikelola dengan baik.
III. SASARAN
2
4. Terdokumentasikan dan terinformasikan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari
kegiatan perencanaan (pra konstruksi), saat konstruksi dan sampai pada tahap
pasca konstruksi serta kesiapan pemanfaatannya.
5. Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan,
perencanaan, pelaksanaan fisik sampai pada pelaksanaan konstruksi selesai dan
siap untuk dimanfaatkan serta dikelola.
Pengguna Jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Susun Satuan
Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, Kementerian Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat.
V. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini maksimal Rp. 1.947.000.000 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah) termasuk pajak-pajak yang berlaku,
bersumber dari APBN Tahun 2018 pada DIPA Satuan Kerja Penyediaan Perumahan
Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2018 Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat.
1. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan Manajemen Konstruksi meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian
sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi di dalam
pembangunan bangunan Rusunawa, mulai dari tahap persiapan, perencanaan
sampai dengan tahapan pelaksanaan konstruksi selesai, pemeliharaan dan siap
untuk pemanfaatannya. Kegiatan Manajemen Konstruksi terdiri atas:
a. Tahap Persiapan
1). Meneliti dokumen perencanaan beserta perubahannya dan dokumen
pelaksanaan, menyusun program pelaksanaan pekerjaan bersama
konsultan perencana, dan ikut memberikan penjelasan pekerjaan kepada
penyedia jasa.
3
2). Membantu Pengguna Jasa dalam mempersiapkan kontrak perjanjian kerja
dengan para kontraktor. Berperan sebagai kepanjangan tangan Struktural
dari Pejabat Pembuat Komitmen dalam melakukan koordinasi dan
pendekatan dengan berbagai pihak terkait.
3). Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan dan
pelaksanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat
laporan kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.
4). Melakukan koordinasi dengan konsultan-konsultan yang terlibat,
membuat usulan kepada Pemilik Proyek atau Perencana mengenai
penyesuaian yang perlu pada desain yang mungkin lebih baik secara
teknis serta dapat menekan biaya maupun memperpendek masa
pelaksanaan dengan mutu yang tetap dapat dipertahankan.
5). Melakukan pengumpulan data lapangan/survey lapangan untuk
mendapatkan data-data :
- Data aspek legalitas lahan (copy sertifikat kepemilikan, dan
masterplan setempat).
- Informasi Rencana tata ruang wilayah.
4
4). Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan untuk
setiap lokasi dengan menggunakan dasar-dasar teori manajemen proyek
dan konstruksi termasuk penggunaan teknik rekayasa nilai (value
engineering), yang terdiri atas:
i. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
ii. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan
konstruksi, serta memonitor dan mengevaluasi laporan konsultan
pengawas tiap lokasi pembangunan.
iii. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik di
tiap lokasi pembangunan.
iv. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
konstruksi.
v. Melakukan pengawasan secara berkala ke tiap lokasi
pembangunan. (Untuk Core Team)
vi. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi secara berkala di pusat.
vii. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawings)
yang diajukan oleh Kontraktor.
viii. Meneliti gambar-gambar hasil pelaksanaan pembangunan (As
Built Drawings) sebelum serah terima pekerjaan selesai (PHO).
ix. Membantu menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk
pelaksanaan PHO maupun FHO.
x. Bersama dengan Konsultan Perencana dan kontraktor menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung
5). menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.
d. Pengawasan
Lingkup kegiatan pengawasan pembangunan fisik rumah susun, adalah:
1. Melakukan persiapan dalam rangka kegiatan secara keseluruhan, termasuk
mobilisasi Tenaga Inti, Tenaga pengawas dan Pendukungnya.
5
2. Mengevaluasi rencana kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun
oleh Kontraktor yang meliputi rencana pencapaian sasaran konstruksi,
penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan,
bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance / Quality
Control, serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
3. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi pengendalian
sumber daya, biaya, waktu, sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), hasil
konstruksi, kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis dan menajerial yang
timbul, usulan koreksi rencana dan Tindakan Turun Tangan (T3), serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
5. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik, antara lain : Pemerintah Daerah, Pihak
penerima manfaat, Konsultan Perencana, Kontraktor Pelaksana, dan pihak-
pihak yang terkait lainnya.
6. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
a) Memeriksa dan mempelajari Dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b) Memeriksa dan mengarahkan shop drawing yang dibuat oleh
kontraktor.
c) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
d) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
e) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
f) Menyelenggarakan rapat-rapat mingguan lapangan secara berkala,
memeriksa dan mendokumentasikan Laporan Harian, Mingguan dan
Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-¬rapat
lapangan, Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor.
g) Menyusun Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan
Serah Terima Pertama dan Kedua pekerjaan konstruksi.
6
h) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
i) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
j) Menyusun laporan akhir pekerjaan Pengawasan secara keseluruhan.
2. LOKASI KEGIATAN
Rencana lokasi kegiatan Manajemen Konstruksi tersebar di 4 (empat) lokasi yang
tersebar di Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut:
Jumlah
NO Lokasi Pekerjaan Provinsi.
Tower
VII. METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan kegiatan Manajemen Konstruksi, terdiri dari :
Melakukan Survey Lapangan di masing-masing lokasi;
Mengkaji terhadap desain prototype rusunawa sebagai acuan dasar dari
perancangan teknis yang dituju;
mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan dan
pelaksanaan, menyusun laporan hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan
kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.
Membentuk Organisasi dari berbagai tugas yang dibagi atas Team Leader, Tim
Inti (Core Team), dan Tim lapangan (Field Team) dengan tugas antara lain:
Team Leader :
a. Sebagai penanggung jawab keseluruhan pekerjaan dan organisator seluruh
pelaksana.
b. Mengawasi dan memonitor bahwa pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
jadwal dan spesifikasi mutu.
7
c. Mengendalikan dan memberikan arahan kepada Core Team dalam
melaksanakan pengawasan termasuk penerapan format-format standar
baik administrasi maupun teknis.
d. Membantu Pengguna Jasa dalam hal administrasi, teknis, dan Kontrak
yang kemungkinan timbul selama pelaksanaan pembangunan fisik.
e. Melaksanakan rapat berkala dan menyiapkan bahan serta mengkoordinasi
tindak lanjut yang diperlukan.
f. Mengkonsolidasi laporan – laporan yang diperlukan.
g. Melakukan kunjungan lapangan.
h. Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa.
i. Melakukan approval kurva-s.
g. Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa.
8
f. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan.
g. Melaporkan hasil pembangunan kepada core team.
h. Koordinasi dengan dinas/pihak yang terkait.
i. Persetujuan terhadap prestasi dilapangan.
j. Menghitung perubahan yang terjadi apabila diperlukan.
k. Mengevaluasi hasil perhitungan perubahan yang terjadi
l. Bersama pihak user dan penyedia jasa melakukan uitzet bangunan.
m. Menyelesaikan masalah di lapangan, dan melaporkan ke Tim Inti (Core
Team) jika tidak terselesaikan di lapangan.
n. Mengkaji Dokumen Kontrak pekerjaan Pelaksana di masing-masing lokasi
sebagai acuan dasar dari pengawasan;
o. Memberi masukan demi terjaminnya mutu dan tepat waktu pelaksanaan.
p. Memeriksa segala sesuatu yang disampaikan oleh Kontraktor berkaitan
dengan pelaksanaan pembangunan.
q. Merekam/mendokumentasikan dan melaporkan segala aktifitas di
lapangan kepada Pengguna Jasa secara berkala atau sewaktu-waktu.
r. Hadir setiap hari selama masa pelaksanaan pekerjaan di masing-masing
lokasi.
9
3. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/peraturan yang berlaku
sehingga proyek mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin, serta
memenuhi syarat teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Tertib administrasi pembangunan, dari aspek perizinan, pelaporan, dan
dokumentasi.
10
8. Membantu pengelola proyek dalam menyusun dokumen untuk kelengkapan
pendaftaran gedung sebagai gedung negara :
i) Foto copy DIPA (pembiayaan)
ii) Foto copy sertifikat atau bukti pemilikan hak atas tanah.
iii) Kontrak / Surat Perjanjian Pelaksanaan Kontraktoran,beserta Addendum-nya
iv) Berita Acara Serah Terima I.
v) Gambar situasi dan gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As-Built Drawings) disertai gambar legger.
vi) Salinan atau foto copy Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemda
Setempat
Sedangkan Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan adalah:
a. TersedianyaTime Schedule dalam bentuk Bar Chart dan Network Planning (NWP).
Time ScheduleBar Chart dilengkapi dengan Curva “S”, sedangkan NWP dilengkapi
dengan Jalur Kritis.
b. Tersedianya Standard Prosedur pengawasan pelaksanaan fisik di lapangan,
sebelum melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan (intergrated / site
supervision).
c. Terjaminnya hasil pelaksanaan pembangunan rumah susun yang dilaksanakan
oleh Kontraktor baik dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian prestasi
pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan Kegiatan dan biaya pembangunan
d. Terkendalinya waktu pelaksanaan pembangunan rumah susun sesuai jadwal dan
biaya pembangunan sebagaimana tertera dalam kontrak.
e. Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan pembangunan rumah
susun setiap harinya beserta hambatan-hambatan yang timbul.
f. Tersusunnya laporan mingguan dan bulanan oleh Konsultan Supervisi mengenai
kemajuan dan lainnya sehubungan dengan pembangunan.
g. Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian
pekerjaan di lapangan kepada PPK, dan koordinasi dengan konsultan perencana
jika diperlukan.
h. Tersedianya gambar sesuai lapangan (As built drawing)
i. Terperiksa dan tertandatanganinya Berita Acara Bobot pekerjaan yang diajukan
oleh Kontraktor sesuai prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
j. Terselenggaranya rapat-rapat Koordinasi teknis dilokasi Kegiatan secara berkala
(mingguan) dan insidentil sesuai kebutuhan, dengan hasil keputusan rapat
11
tercatat dalam Berita Acara Rapat.
k. Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Kontraktor
dalam Buku HarianLapangan (BHL) oleh Pengawas.
I. Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan saat akan dilakukan
SerahTerima Pekerjaan Pertama.
m. Laporan kronologis pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun.
XI. ASAS
Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya konsultan manajemen
konstruksi hendaknya memperhatikan asas – asas sebagai berikut:
1. Fact Finding, bahwa pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang
bagaimana kontraktor menjalankan tugasnya.
2. Preventif, dalam arti bahwa pengawasan dilaksanakan untuk mencegah
timbulnya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan rencana.
3. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, dalam arti bahwa pengawasan
hanya ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
4. Pengawasan hanya merupakan alat untuk meningkatkan efisiensi.
5. Pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan.
6. Pengawasan harus lebih bersifat membimbing.
12
Arsitektur lulusan perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang disamakan.
Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan dan pengawasan di bidang
arsitektur gedung bertingkat (2-8 lantai) sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.
Tenaga Ahli ini harus mempunyai Sertifikat Keahlian Madya.
6. Tenaga Ahli K3
1 (satu) orang Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu (Sl) jurusan
Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang disamakan.
Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan dan pengawasan di bidang
K3 Konstruksi sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun. Tenaga Ahli ini harus
mempunyai Sertifikat Keahlian K3 .
13
Tenaga Ahli tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya dibantu oleh Tenaga
Penunjang, yaitu :
1. Pengawas Lapangan Arsitektur
6 (Enam) orang Pengawas Lapangan Arsitektur yang disyaratkan adalah Sarjana
Strata Satu (Sl) jurusan Arsitektur lulusan perguruan Tinggi Negeri atau Swasta
yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan Pengawasan di bidang
arsitektur gedung sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
2. Pengawasan Lapangan Struktur / Sipil
6 (Enam) orang Pengawas Lapangan yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu
(Sl) jurusan Teknik Sipil lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang
disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan Pengawasan di bidang sipil
gedung sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun.
3. Pengawasan Lapangan Mekanikal dan Elektrikal
6 (Enam) orang Pengawas Lapangan yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu
(Sl) jurusan Teknik Mesin atau Teknik Elektro lulusan Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan
perancangan di bidang mekanikal dan elektrikal gedung sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun.
4. Operator Cad
4 (Empat) orang Operator Cad yang disyaratkan adalah Diploma atau Sarjana
Strata Satu (D3/S1) jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perancangan di
bidang kuantitas dan biaya gedung sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
5. Estimator
4 (Empat) orang Estimator yang disyaratkan adalah Diploma atau Sarjana Strata
Satu (D3/S1) jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan Tinggi Negeri atau Swasta
yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perancangan di bidang
kuantitas dan biaya gedung sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
6. Operator Komputer
2 (Dua) orang Operator Komputer yang disyaratkan adalah Diploma atau Sarjana
14
Strata Satu (D3/S1) semua jurusan lulusan perguruan Tinggi Negeri atau Swasta
yang disamakan. Berpengalaman melaksanakan pekerjaan perancangan di bidang
kuantitas dan biaya gedung sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
XIII. PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender
sejak tanggal dimulainya pelaksanaan konstruksi, sebanyak 5 (lima) buku
laporan, termasuk 1 (satu) asli, dan akan dibahas dalam Tim Teknis
b. Laporan Mingguan, berisi :
1) Kegiatan pelaksanaan di lapangan meliputi progres pekerjaan dari segi
kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume dan realisasi fisik serta
permasalahan dari hasil rapat lapangan, rapat koordinasi.
2) Evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan hasil penelitian gambar untuk
pelaksanaan (shop drawing).
3) Evaluasi hasil pengukuran ulang kontraktor terhadap dokumen pelelangan.
4) Kesesuaian mutu bahan yang digunakan dalam pelaksanaan.
5) Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) minggu.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya awal minggu sebanyak 5 (lima)
set.
15
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya tanggal 10 setiap bulan sebanyak
sebanyak 4 (Empat) set.
e. Dokumentasi
Dokumentasi detail foto dan vidio per lantai untuk masing – masing lokasi.
XV. PENUTUP
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan sepenuhnya bertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Rumah Susun dan Rumah
Khusus SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat.
16