You are on page 1of 3

TERMINOLOGI

1. Oesteomielitis: Suatu proses peradangan akut/kronis dari tulang yang disebabkan oleh
mikroorganisme pyogenic yang masuk ke tubuh lwat llukaatau penyebaran infeksi dari darah.
2. Rh Faktor: Rheumatoid Arthritis Factor, merupakan pemeriksaa penunjag untuk mendeteksi
adanya antibody golongan IgM, IgG, IgA yang terdapat ada pasien penderita RA
3. ACPA: Anti Citrulirated Protein Antibodies, merupakan tes untuk memerksa apakah ada
antibody pada pasien RA
4. DMARD’S: Disease Modyfing Anti Rheumatiod Drug, merupakan perawatan tahap awal yang
diberikan untuk menghambat dan eredakan gejala reumation arthritis
5. X-ray cruris: suatu pencintraan untuk melhat keadaan tungkai bawah yang terdiri dari tibia
dan fibula
6. CRP: Protein plasma yang diproduksi oleh hat sebagi reaksi adanya inflamasi
7. Sequester: Segmen tulang yang mengalami nekrotik karna iskemik yang disebabkan oleh
peradangan, merupakan tanda klasik osteomyelitis
8. Involucrum: pembentukan tulang baru di sekitar tulang yang mati

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa tiap bulan Meli selalu datang ke puskesmas untuk mendapatkan obat?
2. Adakah hubungan jenis kelamin dan umur terhadap keluhan yang diderita Meli?
3. Mengapa Meli bisa mendapatkan infeksi tulang dan belum sembuh sampai sekarang?
4. Mengapa dari tulang tibianya selalu keluar cairan?
5. Mengapa dokter mendiagnosis Meli terkena osteomyelitis?
6. Mengapa autoimun dapat menyebabkan pembengkakan lutut pada Meli?
7. Apakah ada hubungan keluhan setahun yang lalu dengan keluhan yang sekarang?
8. Menapa dilakukan pemeriksaan Rh Factor dan ACPA?
9. Mengapa DMARD’S tidak memberikan hasil yang signifikan?
10. Mengapa bengkak bertambah besar dan apakah ada hubungannya dengan autoimun?
11. Mengapa bengkaknya pecah dan mengeluarkan nanah serta apakah ada hubungannya dengan
pemijatan?
12. Mengapa pemberitan antibiotika tidak memberikan hasil yang baik?
13. Apa pemeriksaan lanjutan dan terapi selanjutnya?
14. Apa interpretasi dari pemeriksaan lab?
15. Mengapa dilakukan operasi pada Meli?

BRAINSTORMING / HIPOTESA

1. Untuk mendapatkan obat jangka panjang ataupun pengobatan yang kronis, ataupun untuk
menanya / memeriksa kembali tentang kondisi tubuhnya
2. Ada. Hubungan jenis kelamin laki laki 4 : 1 perempuan untuk infeksi tulang (osteomyelitis). Untuk
hubungan usia, paling banyak menyerang usia decade 1-2.
3. Disebabkan oleh bakteri pyogenic, Streptococcus. Bisa dari trauma langsung, peredaran bakteri
oleh darah, karna penyait penyerta seperti DM,ataupun infeksi ditempat ain dan berpindah ke
tulang.
4. Cairan -> kemungkinan tanda adanya inflamasi. Cairan terbentuk karna adanya penumpukan
bakteri di tulang -> naiknya tekanan hidrostatik di tulang -> naiknya permebealitas ->
menghasilkan pus / cairan.
5. Dari anamnesis pemeriksaan fisik
6. Autoimun bisa menyebabkan pembengkakan
7. Dicurigai ada hubungannya karna pemberian obat imunosupresan
8. RF & ACPA -> curigai karna ada RA, merupakan uji sitologis untu melihat pasien menderita RA atau
tidak
9. Ada kemungkinan salah diagnosis, ataupun karna relaps
10. Kemungkinan karna diagnosis dan terpai yang tak tepat, ada hubungan dengan sistim imun yang
tidak bekerja dengan baik sehingga bakteri bisa berkembang biak dengan bebas
11. Bengka pecah diduga karna pemijatan karna adanya factor dari luar -> pecah -> pus menyebar.
Pemijatan meningkatkan tekanan pada pus sehingga bisa menyebabkan factor reesiko untuk
pecahnya pebengkakan/pus
12. Bisa karna anti biotik yang tak tepat, pemakaian obat yang tak teratur,pilihan obat yang salah
karna diagnosis kurang tepat, atau karna kurangnya aliran darah yang menuju daerah infeksi
13. Pemeriksaan lanjutan seperti darah rutin, LED, pemeriksaan kultur untuk menentukan terapi,
pemeriksaan radiologi seperti MRI, USG dll
14. LED & CRP naik -> tanda adanya inflamasi / peradangan
15. Operasi karena terapi medikamentosa yang sudah tak adekuat, untuk mengeluarkan pus.
Pembedahan dilakukan setelah menilai involocrum apakah sudah kuat untuk mencegah adanya
fraktur

SKEMA
LEARNING OBJECTIVE

1. Klasifikasi penyakit infeksi musculoskeletal


2. Epidemiologi penyakit infeksi musculoskeletal
3. Etiologi dan factor resiko enyakit infeksi musculoskeletal
4. Patogenesis dan patofisiologi penyakit infeksi musculoskeletal
5. Manisfefstasi klinis penyakit infeksi musculoskeletal
6. Diagnosis penyakit infeksi musculoskeletal
7. Tatalaksana penyakit infeksi musculoskeletal
8. Komplikasi dan prognosis penyakit infeksi musculoskeletal

You might also like