You are on page 1of 3

1.

Pemeriksaan ultrasonofragi
Sejak Donald memperkenalkan ultrasonografi (USG) dalam bidang obstetri
pada akhir tahun 1950an telah terjadi banyak kemajuan dalam teknologi USG
ini. Dengan semakin baiknya resolusi dan sensitifitas pemeriksaan dengan
USG, maka telah terjadi peningkatan penggunaan USG untuk diagnosis
prenatal dalam mememukan abnormalitas morfologi janin terutama setelah 18
minggu, dengan penggunaan transduser transvaginal memungkinkan deteksi
abnormalitas morfologi janin mulai kehamilan 13 minggu.2,5
Informasi yang dapat diperoleh dari pemeriksaan ultrasonografi antenatal
meliputi :
- Konfirmasi kehidupan janin
- Penentuan umur kehamilan yang akurat
- Diagnosis kehamilan ganda dan penentuan korionisitas
- Deteksi anomali pada janin
- Pemantauan pertubuhan janin
- Penilaian kesejahteraan janin
- Penentuan lokasi plasenta dan tepinya
- Pemantauan real time untuk prosedur invasif
- Deteksi kelainan uterus dan adneksa.5

RCOG (Royal College of Obstetricians and Gynaecologists) pada tahun 1997


membuat rekomendasi untuk pemakaian USG sebagai berikut :
a) Skrining universal lebih dapat dipercaya untuk menentukan kelainan
pada janin dibanding dengan pemeriksaan scanning selektif.
b) Skrining kelainan pada janin menurunkan angka kematian perinatal
karena mampu mengidentifikasi kelainan dan melakukan terminasi
kehamilan.
c) Berdasarkan bukti terkini, scanning pada usia kehamilan 18-20
minggu merupakan metode yang paling efektif untuk mendeteksi
kelainan pada janin.
d) Walaupun tidak memerlukan persetujuan tertulis sebelum
pemeriksaan namun wanita perlu diberi kesempatan untuk memilih
apakah mau diperiksa. Harus tersedia informasi tertulis dan lisan
sebelum pemeriksaan. Ketetapan mengenai konseling dan informasi
yang memadai harus merupakan bagian dari program skrining.
e) Bila terdeteksi adannya suatu kelainan maka harus diskusi mengenai
dampaknya. Orang tua mendapat manfaat dari diskusi yang
melibatkan ahli lain selain ultrasonografer dan spesialis kebidanan
seperti ahli anak, ahli genetik dan ahli bedah anak.
f) Pemeriksaan ultrasonografi hanya dilakukan oleh tenaga yang sudah
terlatih. Pemeriksaan skrining rutin harus dilakukan dengan dengan
menggunakan protokol atau daftar tilik yang telah disetujui.5
Diagnosis kelainan janin dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a) Dengan visualisasi langsung dari defek struktural, misalnya tidak
adanya tulang tengkorak pada anencephali.
b) Dengan menunjukkan disproporsi ukuran atau pertumbuhan dari
bagian tubuh tertentu pada janin misalnya, anggota gerak yang
pendek pada dwarfism.
c) Dengan mengenali dampak dari anomali terhadap organ yang
berdekatan, misalnya adanya katup pada uretra posterior
terdiagnosis dengan adanya dilatasi pada saluran ginjal.

RCOG merekomendasikan program pemeriksaan dua tahap; pertama pada saat


ibu mendaftar dan pemeriksaan kedua pada sekitar atau saat kehamilan 20
minggu, minimal pada kehamilan 20 minggu. Bila ditemukan adanya kelainan
maka harus dirujuk untuk diperiksa oleh tenaga yang terampil untuk
pemeriksaan yang lebih rinci dan menentukan penanganan selanjutnya yang
sesuai. Keputusan penanganan harus dilakukan dengan mendapat masukan
dari tim dengan keahlian yang multidisplin. Orang tua harus terlibat langsung
dan mendapat informasi yang memadai untuk mengambil keputusan.5
Beberapa anomali yang banyak ditemukan antara lain : defek pada
jantung, defek dinding perut, kelainan SSP, kelainan gastro intestinal, kelainan
ginjal dan nuchal translucency. Kelainan ini dapat tersendiri atau berhubungan
dengan anomali kromosom atau bagian dari sindroma mendelian. Dengan
demikian pemeriksan dengan USG akan memberikan manfaat yang besar.3
Standar RCOG untuk pemeriksaan USG pada kehamilan 20 minggu
adalah sebagai berikut :
 Umur kehamilan : dengan mengukur diameter biparietal (BPD),
lingkar kepala (HC) dan panjang femur (FL)
 Nomalitas janin
 Bentuk kepala dan struktur di dalamnya : midline echo, kavum
pellucidum, cerebellum, ukuran ventrikel dan atrium (< 10 mm)
 Spina : longitudinal dan transversal
 Bentuk abdomen dan isinya ( setinggi lambung)
 Bentuk abdomen dan isinya (setinggi umbilikus)
 Pelvis ginjal (jarak anterior-posterior < 5 mm)
 Aksis longitudinal : tampak toraks – abdominal (diafragma / buli-
buli)
 Toraks (setinggi 4 chamber view)
 Lengan – 3 tulang dan tangan (tidak termasuk jari-jari)
 Tungkai – 3 tulang dan kaki (tidak termasuk jari-jari)
 Optional : pembuluh darah yang keluar dari jantung, muka dan
bibir.5

You might also like