Professional Documents
Culture Documents
Metode yang digunakan untuk penjadwalan produksi beef adalah sebagai berikut:
1. Campbell Dudek and Smith Methode (CDS)
Metode yang dikemukakan Campbell, Dudek and Smith (CDS) adalah
pengembangan dari aturan yang telah dikemukakan oleh Jhonson, yang setiap pekerjaan
atau tugas yang akan diselesaikan harus melewati proses pada masing-masing mesin.
Penjadwalan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil
yang merupakan urutan pengerjaan tugas yang paling baik. Jhonson’s rule adalah suatu
aturan meminimumkan makespan 2 mesin yang disusun pararel dan saat ini menjadi dasar
teori penjadwalan. (Nisa, 2012) Untuk lebih jelasnya berikut adalah langkah-langkah
perhitungan meode CDS:
1) Data tiap proses masing-masing job dalam tiap mesin.
2) Hitung banyak interasi yang dapat dilakukan.
3) Bandingkan waktu disetiap mesin, dengan aturan kombinasi sebagai berikut:
a. Bandingkan waktu proses di mesin pertama dengan waktu proses pada mesin
terakhir. Bandingkan waktu proses M1 dengan Mm.
b. Bandingkan penjumlahan antara waktu waktu proses di mesin pertama dan
waktu proses pada mesin selanjutnya, dengan penjumlahan antara waktu
proses pada mesin dan waktu proses pada mesin sebelumnya.
4) Gunakan aturan Johnson untuk menempatkan pekerjaan mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu.
5) Dari urutan-urutan pengerjaan yang diperoleh, hitung nilai makespan masing-
masing urutan.
6) Pilih urutan yang memiliki makespan paling minim.
Gambar 1. Flowchart penyelesaian CDS
Dimana :
Sj = Slope Index
M = Jumlah mesin
k = Mesin / Stasiun Kerja
Tjk = Waktu Proses Peroperasi
Gambar 2. Flowchart penyelesaian Heuristik Palmer
Tabel 1. Tanggal pemesanan produksi beef powder pada bulan agustus 2012
Job Tgl. Pemesanan Banyaknya Pesanan Tgl. Penyerahan
1 03-Agust-12 1000 Kg 13-Agust-12
2 05-Agust-12 4000 Kg 05-Sep-12
3 10-Agust-12 2000 Kg 06-Sep-12
4 12-Agust-12 2000 Kg 11-Sep-12
5 21-Agust-12 3000 Kg 29-Sep-12
Dengan menggunakan aturan Johnson diperoleh urutan pengerjaan sebagai berikut: 1–3–
4–5–1
1. Perhitungan Makespan Untuk Mesin Giling
1
. Perhitungan Makespan Untuk Mesin 2 atau proses cooking
1 1 2 3
3 3 4 7
4 7 4 11
5 11 6 17
2 17 8 25
Dari hasil perhitungan menggunakan metode CDS diperoleh nilai makespan yaitu 37
hari. Dan tidak ada pekerjaan yang telat.
Hasil
Perhitunga
n
Penjadwala
n Dengan
Metode CDS
Dengan menggunakan metode CDS terlihat bahwa tidak ada pekerjaan yang terlambat,
waktu penyelesaian rata-rata 19,8 hari,dan utilitas 12%.
Pada ghant chart diatas, dapat dilihat mesin memulai pekerjaannya sampai selesai.
job 1 selesai pada 6 hari, job 2 selesai pada 13 hari, job 3 selesai pada 17 hari, job 4 selesai
pada 26 hari, dan pada job 5 selesai pada 37 hari.
2. Metode Heuristik Palmer
Metode heuristik palmer ini ditemukan pada tahun 1965. Metode ini menempatkan
urutan job-job berdasarkan suatu nilai yang dinamakan slope index. Urutan pekerjaan
dimulai dari nilai slope index yang terbesar sampai terkecil. Nilai slope index atau Sj
diperoleh dengan: Rumus Slope Index :
(2)
Dimana :
Sj = Slope Index M =
Jumlah mesin k = Mesin /
Stasiun Kerja tjk = Waktu
Proses Peroperasi
Selanjutnya dengan cara yang sama dapat dihitung nilai slope index untuk waktu
proses lainnya. Didapat hasil nilai slope indeks job 1,2,3,4, dan job 5 = 0 maka urutan
produksinya adalah 1-2-3-4-5, urutan produksi ini sama dengan urutan produksi yang
dipakai pada perusahaan yang memakai metode FCFS.
Perhitungan Makespan
Urutan Pekerjaannya adalah 1 – 2 – 3 – 4 – 5
3 13 4 17
4 17 4 21
5 21 6 27
Hasil
Perhitunga
n
Penjadwal
an Dengan Metode Heuristik Palmer
1)
2)
3)
Dengan menggunakan metode Heuristik Palmer terlihat bahwa metode ini memiliki
pekerjaan yang terlambat sebanyak 5 hari, keterlambatan job rata-rata 1 hari, waktu
penyelesaian rata-rata 25,4 hari,dan utilitas 9 %.
Gambar 4. Ghant Chart For Machine Metode Heuristik Palmer
Pada ghant chart diatas, dapat dilihat mesin memulai pekerjaannya sampai selesai. job 1
selesai pada 6 hari, job 2 selesai pada 25 hari, job 3 selesai pada 27 hari, job 4 selesai pada
31 hari, dan pada job 5 selesai pada 38 hari.
8. ANALISA PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan kegiatanyangpalingpentingdalam
prosesanalisis adalahmemahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahu isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan
tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Dengan demikian
ini akan memudahkan dalam melakukan upaya mencapai tingkat penjadwalan yang lebih
baik.
Analisa Kriteria / Metode Schedule
Analisa ini dimulai dari hasil pengolahan pada masing – masing metode penjadwalan.
Metode yang digunakan yaitu, metode CDS ( Campbell, Dudek, And Smith ) dan metode
Palmer. Hasil dari pengolahan pada masing – masing metode tersebut, guna untuk
mengetahui nilai makespan dan efektivitas penjadwalan yang dilakukan.
Dengan demikian pembahasan dari masing – masing metode ini hendaknya dapat
menjadi tolak ukur guna mencapai efektivitas penjadwalan yang baik.
Analisa Waktu Penyelesaian Rata-rata
Waktu penyelesaian rata-rata adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan,dan dibawah ini adalah rumus untuk menghitung waktu
penyelesain rata-rata :
=..... % (4)
Dengan menggunakan rumus diatas maka perhitungan yang diperoleh dari metode
CDS dan Heuristik Palmer adalah sebagai berikut :
Tabel 18 Utilitas
Metode Utilitas
CDS 12 %
Palmer 9%
Dengan menggunakan rumus diatas maka perhitungan yang diperoleh dari metode
CDS dan Heuristik Palmer adalah seperti pada tabel 19. Hasilnya metode CDS tidak ada
keterlambatan job rata-rata, dan pada metode Heuristik Palmer terjadi keterlambatan job
rata-rata 1 hari.
Berdasarkan analisa diatas, maka penjadwalan yang paling baik dalam melakukan
proses produksi beef powder di PT. Berkah Sari Pangan adalah menggunakan metode CDS
( Campbell, Dudek, And Smith ), karena waktu penyelesaian rata-rata lebih baik dari
metode Heuristik Palmer yaitu 19,8 hari, utilisasi dalam memanfaatkan sumberdaya yang
ada sudah maksimal karena lebih besar dari metode Heuristik Palmer yaitu sebesar 12%,
keterlambatan rata-rata paling baik dari metode Heuristik Palmer, tidak ada keterlambatan
didalam prosesnya, dan nilai makespan terbaik yaitu 37 hari.