You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah sumber kehidupan di muka bumi. Manusia sangat membutuhkan air dari
semua segi kehidupan. Untuk melakukan berbagai aktivitas, manusia juga tergantung
pada air yang berfungsi sebagai metabolisme tubuh. Hal itu karena 70% dari tubuh
manusia adalah air. Hampir semua kehidupan kita sehari-hari menggunakan air. Hanya
air tawarlah yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk menjalankan aktivitas setiap
hari seperti mencuci, memasak, mandi dan minum. Walaupun 70% di bumi ini adalah
air namun, 97% air yang ada di muka bumi ini adalah air laut yang mana kita ketahui
jika air laut memiliki kadar garam yang tinggi, sedangkan air tawar yang diperlukan
untuk kehidupan sehari-hari hanya berkisar 3%.
Penghematan air di era globalisasi seperti ini sangatlah penting, supaya air bersih
tetap tersedia dan lestari sampai generasi-generasi kita selanjutnya. Upaya
penghematan bukan hanya dilakukan oleh pihak pemerintah saja tapi juga seluruh
manusia bumi dari berbagai golongan, terutama para pemuda. Ketersediaan air di masa
depan kelak tergantung pada upaya pemeliharaan air oleh para generasi pemuda saat
ini. Masih banyak para remaja yang tidak menghargai air dikarenakan mereka berpikir
bahwa air tidak akan habis. Tetapi dari sekian banyak generasi muda yang ada di
Indonesia hanya segelintir yang tahu bahwa setiap hari di berbagai penjuru dunia
ketersediaan air semakin berkurang. Masih banyaknya ketersediaan air di beberapa
tempat memang membuat para pemuda “masa bodoh” dengan ketersediaan air di
tempat lain dan tidak memikirkan bagaimana dampak dari pemborosan air ini di masa
mendatang.

Tingkah laku kebanyakan pemuda yang negatif terhadap ketersediaan air kelak
akan memiliki dampak negatif yang besar terhadap kelangsungan hidup generasi
mendatang jika mereka tidak pernah menghemat dan menjaga lingkungan yang dimulai
sejak sekarang. Untuk itu penulis sebagai generasi muda ingin ikut berperan dalam
usaha untuk menyadarkan masyarakat terutama kaum muda untuk menghemat air.
1.2 Identifikasi Masalah
Remaja pada era globalisasi ini kurang memahami lingkungan. Banyak bukti dari
itu semua seperti masih membuang sampah sembarangan, pemborosan air, dan
penggunaan emisi karbon berlebihan.
Banyak faktor yang menyebabkan remaja Indonesia dengan atau tanpa sadar
melakukan pemborosan air. Salah satu faktor penyebabnya adalah para remaja ini
berpikir jikalau air di bumi tidak bisa habis. Hal itu memang benar, karena setiap saat
air mengalami siklus air. Akan tetapi, persediaan air bersih khususnya air tawar yang
setiap hari dikonsumsi oleh seluruh masyarakat di penjuru permukaan bumi
persediaannya dari hari ke hari kian menipis. Jika bukan dari generasi muda sekarang
ini yang mulai bertindak bisa dipastikan ketersediaan air bersih tidak akan bertahan
lama lagi.
Banyaknya terjadi banjir di kota-kota besar saat ini akibat kiriman dari kota lain
yang terletak di dataran tinggi adalah salah satu fakta yang kita dapat lihat saat ini.
Terjadinya banjir kiriman ini akibat daerah resapan di dataran tinggi tersebut sangat
kurang akibat banyaknya pohon-pohon yang ditebang tanpa perhitungan terlebih
dahulu. Selain itu, krisis air bersih yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia adalah
contoh lain yang nyata dari hilangnya daerah resapan air di Indonesia akibat
penebangan liar.

1.3 Tujuan

a. Tujuan

1. Mewujudkan generasi muda yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap


kelangsungan sumber daya air bersih. Hal itu bertujuan agar kehidupan di masa
mendatang keberadaan air bersih tidak diragukan lagi, mengingat keberadaan
air bersih dari hari ke hari semakin menipis.
2. Menipisnya keberadaan air juga dipengaruhi oleh hilangnya kesadaran,
terutama generasi muda. Umumnya mereka berpikir bahwa air adalah sumber
daya alam yang dapat diperbaharui. Untuk itu, penyusun sangat berharap,
melalui tulisan ini dapat mengubah cara pandang terutama generasi muda untuk
lebih menghargai air dan tidak membuang-buang air.
3. Memotivasi para remaja untuk menjaga lingkungan dan air supaya tetap lestari.
4. Meminimalkan dampak negatif yang akan terjadi di masa mendatang akibat
krisis air bersih sekarang

b.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

M.Iqbal Arifhan, air merupakan komponen penting bagi semua makhluk hidup
terutama manusia, karena pada dasarnya manusia terdiri dari 55% sampai 78% air
tergantung dari ukuran badan, selain itu air juga menjadi komponen penting bagi tumbuhan
untuk melakukan proses fotosintesis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kelangsungan hidup dari semua kehidupan di bumi bergantung pada air. Jika tumbuhan
memerlukan air untuk berfotosintesis, maka untuk apakah manusia menggunakan air selain
untuk minum guna menghindari dehidrasi.
BAB IV

GAGASAN

Air adalah sumber kehidupan utama di bumi ini. Semua yang ada di bumi ini
membutuhkan air, terutama manusia. Menurut hasil penelitian Laurentius Aswin Pramono,
manusia bisa hidup satu bulan tanpa air, sedangkan hanya mampu bertahan hidup selama 7
hari (satu minggu) tanpa minum. Segala aktivitas makhluk hidup membutuhkan air tidak
hanya manusia tetapi juga hewan dan tubuhan. Tumbuhan selalu membutuhkan air untuk
proses fotosintesis dan kelangsungan hidupnya. Hewan membutuhkan air untuk minum
dalam memperlancar metabolisme tubuhnya. Manusia sebagai mahkluk Tuhan yang paling
sempurna dalam segala aktifitas tentunya lebih banyak memakai air mulai dari mencuci,
memasak, mandi dan yang paling penting untuk metabolisme tubuh sehari-hari.

Tanpa kita menjaga air dan menghematnya kehidupan umat manusia dapat
terancam. Tidak hanya para aparatur negara tetapi semua orang yang masih hidup di bumi
ini, terutama remaja. Semua remaja adalah tulang punggung kehidupan di dunia ini. Masa
depan air mendatang tergantung pada usaha para remaja masa kini untuk menghemat dan
menjaga air.

Penulis di sini ingin mengajak para generasi muda untuk menghemat air demi
kelangsungan kehidupan di masa mendatang karena tanpa air mustahil ada kehidupan.
Penulis akan membahas tentang :

a) Kondisi air di bumi saat ini


b) Remaja dan air
c) Peran generasi muda dalam upaya pelestarian air
d) Think, Act, and Save (TAS)
e) Jaga air jaga dunia

a) Kondisi air di bumi saat ini


Kelangkaan air saat ini memang belum kita rasakan secara langsung, namun di
beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia telah merasakan sulitnya mencari air
bersih walau hanya untuk mandi dan minum. Terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta, Surabaya dan Bandung yang memiliki banyak penduduk tetapi tidak
diimbangi dengan suplai air bersih yang mencukupi. Hal ini juga diperparah dengan
kebiasaan masyarakat membuang air pada sungai sehingga menyumbat aliran
sungai dan apabila terjadi hujan lebat akan mudah sekali terjadi banjir. Pabrik-
pabrik besar yang kurang memperhatikan lingkungan dengan membuang limbah-
limbah bahan kimia ke sungai turut mempunyai andil besar dalam pencemaran air
yang terjadi pada saat ini. Menurut perbincangan di salah satu radio swasta yang
mendatangkan pembicara Dr. Roestam Syarief seorang ahli sumber daya air
menyampaikan pendapat dari tokoh ternama Amerika Serikat yang seorang mantan
wakil presiden bernama Al Gore bahwa hanya 2,5 % saja air di bumi yang dapat
dikonsumsi. Tentunya ini hal yang sangat memprihainkan untuk semua makhluk di
bumi. Rendahnya kesadaran diri untuk menjaga air terutama para generasi muda
yang seharusnya dapat berperan sebagai penyelamat bumi justru bersikap
sebaliknya. Pemborosan dan tidak memanfaatkan ketersediaan air yang terbatas
dengan seefektif dan sefisien mungkin. Padahal kehidupan generasi di masa datang
tergantung pada kondisi yang terjadi saat ini.

b) Remaja dan Air


Remaja adalah generasi penerus yang sudah selayaknya menjaga
kelangsungan dan ketersediaan air bersih. Remaja dan air adalah komponen
kehidupan yang bisa diibaratkan simbiosis mutualisme yang saling
menguntungkan. Air memerlukan remaja dalam proses perkembangannya, begitu
pula sebaliknya remaja memerlukan air bersih untuk mencapai kelangsungan hidup
yang maksimal.
Ada banyak faktor yang menyebabkan remaja Indonesia kurang begitu
peduli dengan ketersediaan air bersih. Tak dapat dipungkiri dampak globalisasi
yang mulai masuk ke Indonesia mulai memberi dampak negatif pada para remaja.
Salah satu contohnya para remaja lebih suka menyibukkan dirinya berada di depan
layar komputer walau hanya sekedar untuk membuka situs jejaring sosial dari pada
menanam pohon sebagai tempat penyerapan air. Ini adalah salah satu faktor kurang
pedulinya remaja sekarang dengan proses perkembangan air bersih. Padahal, peran
remaja sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan air.

c) Peran generasi muda dalam upaya pelestarian air


Pernahkah kita berpikir apa yang dapat kita sumbangkan untuk kelangsungan air di
kehidupan kita? Apakah kita harus ikut pergi jauh ke tempat-tempat yang
mengalami krisis air bersih untuk membantu saudara kita yang sedang kesusahan
untuk mendapatkan air bersih? Tidak. Sebenarnya ada langkah yang mudah dan
tepat untuk menjaga air bersih, yaitu dengan menerapkan 5 M,
i. Menghemat Sumberdaya Air.
Berhemat, tidak hanya kebutuhan ekonomi yang perlu kita hemat. Namun
penghematan air juga diperlukan dan semestinya kita lakukan agar
kehidupan di masa mendatang tidak tersandung dengan masalah air bersih.
Menghemat air adalah hal-hal yang mudah dilakukan dan bisa dilakukan di
mana saja. Apalagi generasi muda. Tidak terlalu berat rasanya jika seorang
remaja melakukan penghematan air. Contoh penghematan air yang kita bisa
lakukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
 Memakai air cucian beras atau sayur-sayuran untuk menyiram
tanaman.
 Menggunakan shower untuk mandi.
 Tidak membuang-buang air dengan seenaknya.

Proses penghematan sumber daya air harus cepat kita lakukan, karena
dengan menghemat air kita telah membantu saudara-saudara kita yang
sedang mengalami krisis air. Dengan demikian kita bukan hanya
memanfaatkan air, melainkan berbagi air dengan saudara-saudara kita.

ii. Memperbaiki kualitas air.


Kualitas air yang baik akan menimbulkan dampak yang positif bagi semua
orang. Apalagi anak-anak kecil yang memang layak mendapatkan air
bersih. Pertumbuhan dan perkembangan mereka juga dipengaruhi oleh
kualitas air. Air yang baik adalah air bersih dimana tidak berbau, tidak
berwarna, tidak berasa dan jernih. Perbaikan kualitas air bisa kita lakukan
dengan meminimalisir penggunaan bahan industri. Pencemaran oleh pabrik
dan tempat industri lainnya ke sungai sangat memperburuk keadaan sungai.
Dimana air sungai menjadi keruh, berbau dan mengandung bahan logam
berbahaya. Hal ini seharusnya menyadarkan kita tentang perbaikan kualitas
air. Penulis menyarankan untuk para pengelola pabrik dan tempat industri
untuk mengolah limbah secara baik dan ramah lingkungan untuk
kelangsungan seluruh umat manusia di masa mendatang.
iii. Memanfaatkan air
Jumlah air yang terbatas membuat umat manusia harus berpikir lebih dalam
lagi. Memanfaatkan dengan baik adalah salah satu bentuk berpikir bijak.
Misalnya adalah air hujan .Ketika hujan air ditampung dalam bak atau
bejana. Air hujan tersebut bisa dimanfaatkan untuk bisa menyiram tanaman,
membersihkan kendaraan dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak perlu
menggunakan air bersih. Remaja juga harus berpartisipasi dalam hal
pemanfaatan air dengan lebih berpikir inovatif dan kreatif dalam
pengelolaan pemanfaatan air.

iv. Meresapkan air hujan


Daerah yang kurang resapan air seperti di Jakarta dan Surabaya pasti akan
terjadi banjir. Karena lahan yang kebanyakan tertimbun beton tanpa
diimbangi dengan lahan hijau terbuka. Sebenarnya jika setiap tempat seperti
gedung-gedung pemerintahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat
tempat lain yang menyumbang beton diberi tempat resapan air yang biasa
disebut biopori. Biopori tersebut jika disosialisasikan secara merata dan
menyeluruh di berbagi wilayah pasti sangat bermanfaat. Manfaatnya bisa
menyuburkan tanah yang berada di lapisan bawah beton juga membantu
drainase air apabila hujan turun cukup lebat dan salah satu untuk mengatasi
banjir.
v. Memublikasikan masalah krisis air saat ini
Supaya krisis air dapat diminimalisir sekecil mungkin, perlu adanya upaya
untuk bergerak bersama dalam memublikasikan masalah krisis air ini
kepada masyarakat. Dengan memberitakan masalah krisis air ini dan
memberitahu bagaimana menghemat air kepada masyarakat akan membawa
sebuah dorongan untuk melestarikan air. Perlu digaris bawahi dengan
menyosialisasikan masalah krisis air kepada satu orang ke orang lain akan
sangat bermanfaat untuk generasi masa depan. Memublikasikan masalah
krisis air, menghemat dan memberi motivasi untuk terus mejaga kelestarian
air kepada seluruh warga dunia dapat membuat masa depan air yang cerah.
d) Think, Act and Save (TAS)
Slogan ini sengaja di buat penulis untuk memberi pesan kepada masyarakat supaya
dapat bertindak tanpa disuruh untuk menjaga kelestarian air. Think, Act and Save
memilki arti seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
i. Think dalam Bahasa Indonesia memiliki arti berpikir. Dalam arti luas
“Think” adalah suatu pikiran yang akan memengaruhi tindakan.
Masyarakat harus diajak untuk berpikir luas untuk mengupayakan
kelangsungan air di masa mendatang. Think mempunyai maksud untuk
masyarakat supaya berpikir lebih kreatif, aktif dan berinivasi dalam
menjaga, menghemat dan mencari solusi untuk keadaan air masa kini dan
masa yang akan datang.
ii. Act dalam Bahasa Indonesia memiliki arti bertindak, maksudnya penyusun
ingin mengajak masyarakat bertindak untuk kelestarian air. Minimal dengan
bantuan berupa dukungan dan melakukan sosialisasi mengenai slogan ini.
Tindakan yang terpenting adalah masyarakat bisa ikut andil dalam bertindak
untuk menyelamatkan air terutama air bersih di lingkungan mereka supaya
tidak terjadi krisis air.
iii. Save dalam Bahasa Indonesia memiliki arti menyimpan. Menyimpan dalam
arti luas adalah mengupayakan masyarakat untuk tetap menikmati air di
kehidupannya tanpa harus bersusah payah mencari air. Ini berarti sudah
kewajiban kita sebagai manusia untuk tetap menjaga air, bukan hanya untuk
diri kita sendiri, namun untuk orang banyak.
e) Jaga air jaga dunia !
Air adalah sumber kehidupan vital yang ada di dunia ini. Mari kita menjaga air
dengan penuh rasa ikhlas untuk kelangsungan anak cucu kita di masa yang akan
datang. Menjaga air berarti manjaga dunia, maksudnya dengan menjaga kelestarian
air dan tidak melakukan pemborosan air kita turut andil untuk masa depan dunia.
Dunia ini tidak hanya berisi benda-benda tetapi berisi mahkluk hidup. Penulis
memiliki maksud bahwa dunia ini adalah satu-satunya dimana manusia dapat hidup
dan beraktivitas. Dengan menjaga air kita menjaga dunia, menjaga makhluk hidup
untuk kehidupan bersama.
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Air sumber kehidupan seluruh makhluk hidup terutama manusia. Tubuh manusia
70% nya adalah air,apabila kekurangan air tubuh akan terjadi dehidrasi (kekurangan
cairan). Air bersih mulai sulit diperoleh di beberapa wilayah di Indonesia dan di belahan
dunia seharusnya membuat sadar bagi kita untuk menjaga dan melestarikan air. Dukungan
dan dorongan dari satu orang ke orang lain untuk menghemat air, menjaga air,
memperbaiki kualitas air, memanfaatkannya sebaik mungkin, meresapkan dan
memublikasikan masalah krisis air bisa mengurangi terjadinya krisis air karena diharapkan
ada tindakan yang terjadi dalam masyarakat untuk memikirkan masalah yang penting
untuk kelangsungan umat banyak.

2. Saran

Kita sebagai generasi muda sudah berkewajiban untuk menjaga air. Salah satunya
dengan cara 5 M. Yaitu :

a. Menghemat Sumberdaya Air.


b. Memperbaiki kualitas air
c. Memanfaatkan air
d. Meresapkan air hujan
e. Memublikasikan masalah krisis air saat ini

Selain itu kita juga perlu menerapkan “ Think, Act and Save (TAS)” supaya
cadangan air tetap terjaga untuk generasi masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

/http:/kti/PengelolaanSumberDayaAirYangBerkelanjutanBappenasBlog

Arifhan, M.Iqbal, “Apa Jadinya Jika Air Bersih Mulai Langka?(2012),http:/kti/M.Iqbal


Arifhan Apa Jadinya Jika Air Bersih Mulai Langka _ Hijau Alamku Lestari Airku

http:/kti/usaha-usaha-mengatasi-dan-mencegah.com

Hermawan,Daniel, “ Gerakan Air Bersih (Gerasi) : Pendayagunaan Modal Sosial Sebagai


Langkah Aktif dan Progresif dalam Revitalisasi Sumber Daya Air”,
http://lestariairku.dagdigdug.com/2012/01/04/daniel-hermawan-gerakan-air-bersih-gerasi-
pendayagunaan-modal-sosial-sebagai-langkah-aktif-dan-progresif-dalam-revitalisasi-
sumber-daya-air/

You might also like