You are on page 1of 2

ABSTRAK

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Di Perawatan II Rumah Sakit


Umum Daerah Siwa
OLEH : ANTI GUSNAWATI

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan salah satu


Penyebab kematian pada balita di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Berdasarkan catatan bulanan P2 ISPA Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo yang wilayah
kerjanya Rumah Sakit Umum Daerah Siwa didapatkan bahwa rata-rata realisasi penemuan
penderita batuk bukan pneumonia setiap bulannya sebesar 20,22% pada tahun 2012 dan
49,64% pada tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian
ISPA pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Siwa KabupatenWajo tahun 2016. Jenis
penelitian adalah observasional analitik dengan desain Cross-Sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di wilayah Kelurahan Bulete dan sampelnya
adalah diambil secara purposive yaitu balita termuda dari keluarga yang tinggal di lingkungan
6, 7, dan 8 yang berjumlah 157 orang. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan
menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran. Analisis data meliputi analisis univariat,
bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square dan multivariat dengan menggunakan regresi
logistik.
Dari hasil penelitian didapatkan prevalens rate ISPA pada balita di wilayah Kelurahan
Bulete Kabupaten Wajo tahun 2016 sebesar 79,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan
bahwa dari 17 variabel yang diteliti, terdapat 7 variabel yang mempunyai hubungan yang
bermakna dengan kejadian ISPA pada balita yaitu : status gizi (p=0,015), ASI eksklusif
(p=0,011), status imunisasi (p=0,007), pendapatan keluarga (p=0,023), kelembaban ruangan
(p=0,005), ventilasi rumah (p=0,000), kepadatan hunian rumah (p=0,037).
Hasil analisis multivariat diperoleh bahwa faktor dominan yang mempengaruhi
kejadian ISPA pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Siwa Kabupaten Wajo tahun 2016
adalah ventilasi rumah, pendapatan keluarga, dan status ASI eksklusif. Dengan diketahuinya
faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di wilayah Kelurahan
Bulete ini maka diharapkan kepada Kepala Lurah dan Kepala Puskesmas setempat untuk
meningkatkan penyuluhan tentang gizi yang baik, ASI eksklusif, imunisasi, dan persyaratan
rumah sehat. Bagi keluarga yang pendapatan keluarganya rendah supaya meningkatkan taraf
hidupnya, dan bagi yang kelembaban, suhu, ventilasinya kurang baik supaya
memperbaikinya, membuka jendela dan pintu setiap pagi, untuk rumah yang padat
penghuninya supaya menyiapkan kamar yang cukup luas untuk anak balitanya.

Kata Kunci : ISPA, Balita, Faktor Berhubungan

Mengetahui Siwa, 29 Januari 2016

DIREKTUR RSUD SIWA Peneliti

Drg.Armin AR, M.Kes Anti Gusnawati

197 00916 200012 2 002


ABSTRAK
Demam Berdarah dengue (DBD) Di Perawatan III Rumah Sakit Umum Daerah Siwa
OLEH : ANTI GUSNAWATI

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sangat meresahkan bagi
masyarakat, karena belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit ini. Penyakit ini sangat
erat hubungannya dengan keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal, karena vektor penyebab
penyakit DBD dapat berkembang biak pada kondisi lingkungan yang tidak mendapat
perhatian dari keluarga.
Keluarga dapat melakukan gerakan pencegahan DBD jika keluarga tersebut
mempunyai pengetahuan, sikap dan praktek yang baik terhadap pencegahan DBD. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, pencegahan Ibu
Rumah Tangga terhadap pencegahan DBD. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis
kuantitatif dengan menggunakan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk variabel Pengetahuan,
Gejala Umum, Penyakit, Kasus DBD, Jenis Nyamuk, Pencegahan, Pengetahuan Ibu,
Pendidikan, Kesadaran Masyarakat serta Peran Pemerintah. Lembar observasi digunakan
untuk pengambilan data praktek. Data yang telah diperoleh lalu dianalisa menggunakan
software komputer dengan analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian
didapatkan bahwa rata-rata umur responden adalah 37 tahun, sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan sampai SLTA dan respondennya adalah ibu rumah tangga.
Sebanyak besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang DBD dan
pencegahannya.

Kata kunci : Pengetahuan, Pencegahan , DBD

Mengetahui Siwa, 10 November 2016

DIREKTUR RSUD SIWA Peneliti

Drg.Armin AR, M.Kes Anti Gusnawati

197 00916 200012 2 002

You might also like