Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dengan segenap karunia
yang Ia berikan kepada saya sehingga terciptalah ebook ini yang telah sampai
kepada Anda. Ebook ini hadir atas banyaknya pertanyaan tentang bagaimana
membangun bisnis secara online. Didalamnya berisi tentang kiat-kiat sukses
berbisnis online, membuat jualan semakin laris.
Kami juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, untuk itu kami
membuka diri untuk menampung kritik dan saran yang membangun, agar kami
bisa lebih baik lagi dalam membuat karya-karya tulisan dalam dunia bisnis
online.
Nurrohmat M
ii Be A Super Online Businessman
DAFTAR ISI
Awareness.............................................................................................................................11
Consideration ......................................................................................................................11
Purchase ................................................................................................................................11
Retention ...............................................................................................................................11
Advocacy ..............................................................................................................................11
BRANDING ...................................................................................................................................15
Branding................................................................................................................................... 18
Copywriting ............................................................................................................................ 19
Layanan Pelanggan............................................................................................................ 20
Follow Up ............................................................................................................................... 20
Referal ...................................................................................................................................... 20
KESIMPULAN ..............................................................................................................................21
Saya tidak membahas teoritis itu, tapi saya lebih ke bagaimana langkah
praktis bagaimana membuat produk kita bisa laris di pasaran. Mau?
Ok, sekarang kita tahu sebagai pelaku bisnis, kunci dari keberhasilan
bisnis ada di seberapa besar kita bisa memberi manfaat kepada customer kita.
Jadi mindset yang harus tertanam dalam diri kita bahwa pelaku bisnis =
penebar manfaat.
mendapatkan customer yang loyal kepada kita, karena ketulusan kita melayani
mereka bisa mereka rasakan.
Jadi bagi kita yang mungkin masih pemain baru, belum punya merek,
belum punya ini itu tidak usah bersedih dan khawatir, yang penting
kita/produk kita itu PAS dengan kebutuhan mereka, atau solusi dari masalah
mereka atau keinginan mereka.
So, fokus kita adalah bagaimana kita bisa bertemu dengan mereka
YANG
Pernah?
Jika pernah, abaikan saja orang itu. Tidak usah buang-buang energi
untuk menjelaskan ini dan itu. Ingat, kita berdiri memang bukan untuk orang
itu, tapi untuk mereka yang yang butuh dengan produk kita.
Sekarang tugas Anda adalah tulis nama produk Anda, kemudian tulis
manfaatnya, dan coba klasifikasikan, produk ini apakah sebatas keinginan,
kebutuhan, atau solusi dari masalah mereka.
Target Market
Keberhasilan penjualan sebuah produk jika ditawarkan di target market
yang pas. So, target market ini 10x lebih penting dari pada semua teknik
pemasaran.
Contoh, misalnya kita menjual teh diet herbal, kemudian kita coba
membedah orang seperti apa yang butuh teh diet herbal ini. Perhatikan
contoh puyer persona dibawah ini sebagai ilustrasinya.
Gender : Wanita
Penghasilan : 2jt/bulan
Jika Anda belum pernah buat sama sekali, silahkan buat sekarang
setelah itu bisa lanjut membacanya. Nanti di bagian bab online marketing kita
akan merujuk ke buyer persona yang kita buat. Buyer persona memudahkan
kita untuk menentukan strategi marketing yang akan dijalankan.
ONLINE MARKETING
Marketing dan Sales
Didalam dunia bisnis sering terjadi kerancuan antara sales dengan
marketing. Marketing = sales, padahal sebenar marketing tidak hanya tentang
sales. Marketing cakupannya lebih luas lagi, dan sales berada di wilayah
marketing.
Bagaimana dengan kita? Biasanya sih para pebisnis baru dia multi
jabatan dan multi fungsi, hahahaha. Ya Bos, ya Marketing, ya Sales, ya
Karyawan. :D
Ada yang seperti itu? Hayooo, ngaku aja. Tidak usah senyum-senyum
gitu. :D :P
Ya, Anda tidak salah. Untuk menjadi seorang marketing yang baik cukup
dengan menjadi pendengar yang baik. Kita mampu mendengar apa yagn
dikatakan mereka. Kemampuan bertanya yang baik juga berpengaruh dalam
penggalian kebutuhan konsumen.
So, mulai dari sekarang jadilah pendengar yang baik. Okeeeee? Dengan
begitu kita bisa tahu betul apa yang mereka inginkan.
Kesalahan Umum
Kenapa banyak pemain baru tidak bisa langsung menghasilkan banyak
penjualan? Karena mereka tidak melakukan riset dan gali kebutuhan
konsumen. Padahal saat kita melakukan riset dan gali kebuthan itu kita juga
Kebayang kan jika baru kenal, belum apa-apa kita sudah main nawarin
produk gitu aja. :D Mungkin Anda sendiri juga suka diperlakukan seperti itu.
Kabar baiknya, meski mereka tidak suka dijualin tapi mereka suka yang
namanya belanja. Mungkin Anda juga. :D
Solusinya kita bisa melakukan soft selling, yaitu menjual tapi seperti
tidak menjual. Orang tidak sadar kalau sedang dijualin, tiba-tiba ngerasa kalau
tidak beli produk yang kita jual merasa rugi buangettt. Mau tahu tekniknya?
Tunggu bagian 3 ya. Hiihihi. Malah lengkap dengan jurus ampuh anti tolak bikin
mereka kebelet transfer. :v
Sabar ya....
Itulah kenapa buyer persona itu penting, kita harus bisa mendefinisikan
siapa calon pembeli ideal produk kita. Tidak ada strategi marketing yang
ampuh di semua segmen.
membrondong saya, “ini Pak, mumpung sedang promo, harganya 2,5jt, tapi
sekarang lagi ada diskon 550rb Pak, jadi hemat kan Pak, tadinya 2,5jt jadi gak
sampai 2jt Pak. Kapan lagi Pak. Ayo Pak,,,” Singkat cerita saya tidak membeli
handphone yang ia tawarkan dan saya memilih pindah konter sebelahnya.
SPG : Baik Pak Nur, cari yang kameranya berapa mega pixel
Pak?
Saya : saya kurang suka dengan asus mbak, hp nya suka panas.
SPG : Nah, berarti xiaomi lebih sesuai Pak. Jadi yang xiaomi
saja Pak? Sekarang sedang ada promo bonud perdana
internet 4gb untuk pembelian xiaomi Pak.
Singkat cerita, saya pun membeli dan memberikan data saya untuk
dibuatkan nota, sambil membuat nota, SPG itupun menawari saya softcase
untuk hp baru saya agar tidak tergores-gores casingnya, harganya 75rb dan
jika saya membeli dapat bonus tampered glass. Akhirnya saya membeli
sekaligus.
Mari kita bedah dari kedua cerita diatas, SPG pertama tidak berhasil
closing dan SPG kedua berhasil closing. Saya yakin sebenarnya Anda sudah
tahu jawabannya bahwa SPG kedua berhasil closing karena dia mampu
menggali kebutuhan calon pelanggannya dulu dari pada membrondong
dengan sejura penawaran. Mari kita bedah lebih dalam lagi. Kebetulan saya
suka yang dalam-dalam. !#@!!@$
Kalau SPG pertama sudah keliatan kan ya kalau dia main nawarin aja
tanpa proses penggalian kebutuhan saya. Nah sekarang kita bedah untuk SPG
yang kedua. Perhatikan hal pertama yang ia lakukan, tersenyum dan menyapa
saya, tak lupa ia pun memperkenalkan diri dahulu dan juga ia membuka diri
untuk siap MEMBANTU. Saya pun menjelaskan niat saya. Kemudian mbak SPG
tadi MERESPON niat saya. Meski hanya kata “baik pak” itu adalah respon dari
niat saya. Respon yang baik akan membawa ke hal yang baik selanjutnya.
Setuju?
Mari kita bahas lagi tentang hal pertama kisah cinta saya dengan SPG
tadi. Ups... Lanjut ya...! Jadi kita bisa belajar bahwa maksud dari senyum, sapa
dan membuka diri yang kita dahulukan adalah kita ciptakan kenyamanan
dahulu kepada calon pelanggan kita.
Selanjutnya setelah si SPG berhasil closing dengan saya, mbak SPG tadi
memberi penawaran kedua yang relevan dengan produk yang saya beli. Nah
inilah yang dinamakan upselling. Saya pun membeli selain saya telah di edukasi
bahwa softcase itu bagus untuk hp baru saya, saya masih punya budget untuk
itu dan juga ada bonus yang ditawarkan.
Siklus Marketing
1. Siklus Marketing
Source : http://www.garymagnone.com/wp-content/uploads/2013/03/lifecycle-touchpoints-graph-
1024x351.png
Ready? Yuuuuuk.
Cold Market adalah orang-orang calon pelanggan kita yang belum tahu
tentang kita sama sekali. Warm Market adalah orang-orang yang sudah kenal
atau pernah beli produk kita. Hot Market adalah orang-orang yang sudah
sering beli dengan kita.
Awareness
Dalam tahap ini kita baru sebatas mengenalkan produk kita ke pasaran
yang masih dibilang Cold Market. Dalam tahap ini jangan dulu berharap ada
penjualan yang banyak, memang belum waktunya.
Consideration
Setelah mereka tahu tentu mereka akan menimbang dan
membandingkan.
Purchase
Setelah menimbang dan membandingkan baru market kan memutuskan
membeli produk kita jika memang produk kita pas dan menang atas
kompetitor.
Retention
Setelah beli mereka akan menyimpan dan mengingat produk jika ia
puas.
Advocacy
Setelah selalu puas merekapun menjadi pembela dari produk kita :D
Teknis Marketing
Sekarang mari kita bicara teknisnya. Anda bisa melihat gambar dibawah
ini, kemudian akan saya berikan studi kasusnya. Asyik gak nih?
Contoh, misal kita mempunyai produk diet herbal. Kita bisa melakuak
Search Engine Marketing dengan teknik gratis (SEO) atau berbayar
(adword/iklan google) dengan membidik keyword yang sesuai. Produk kita
adalah penurun berat badan, kita bisa membidik keyword “cara menurunkan
berat badan”, “cara agar langsing”, “cara mengatasi obesitas”, “tips diet alami”,
“diet sehat”, dll. Pokoknya semua yang intinya kita menjaring orang yang
punya masalah dengan berat badan dan menginginkan berat badannya turun.
Tahukah Anda bahwa teknik Search Engine Marketing ini cara yang
powerfull. Kenapa? Karena mereka yang mengetikkan keyword berarti
menginginkan seseuatu dari keyword yang ia cari. Ya kan? Kalau mereka
sudah ke google terus ngetik “cara langsing sehat” terus web kita nongol, dia
klik, dia baca artikel kita yang menarik dan bermanfaat sesuai dengan
masalanya. Kemudian dia juga melihat produk kita adalah jawaban dari yang ia
cari. Laris deh. Paham kan flow nya?
Mau tahu lebih lanjut teknisnya seperti apa membidik di mbah google
ini? Sabar, nanti di ebook kedua Insya Allah dibahas lebih dalam. Lengkap
dengan studi-studi kasus.
Masih ingat kan kalau saya suka yang dalam-dalam. :D Iya, termasuk
yang didalam hatimu. Ehhhh... #@$@#%
Sekarang kita masuk ke proses yang kedua ya, yaitu capture leads. Apa
sih capture leads itu? Manis apa asem ya? Haishhhhhhh. Noooo, capture leads
maksudnya adalah menangkap kontak mereka. Kenapa ini perlu? Jadi begini,
sesuai data survey bahwa terjadi penjualan paling banyak terjadi pada proses
follow up. Prosesntase terjadinya penjualan di awal-awal itu sangat sedikit.
Untuk di web sendiri kita bisa membuat popup untuk bisa menangkap email
mereka, untuk selanjutnya kita follow up dengan email marketing. Biasanya
dengan memberikan ebook yang relevan dengan masalah mereka.
Ingat! Dalam kamus bisnis tidak ada kata mahal, yang ada hanya market
yang belum teredukasi dengan baik. Mereka hanya merasa belum sebanding
dari uang yang mereka keluarkan dengan apa yang mereka terima. Nah ini
jurus kita jika mereka bilang mahal adalah mengedukasi tentang semua benefit
yang bakal mereka terima. Buat mereka percaya harga sesuai dengan yang
mereka terima.
Nanti insya Allah di terbitan ketiga akan dibahas lebih dalam lagi
tentang “Strategi Jualan Laris Gila-Gilaan”. Salah satunya adalah kiat-kiat
mengubah konsumen yang bilang “mahal”, “tidak”, atau semacamnya menjadi
pelanggan kita. Sabarrrrrr. :D
Dalam kita mengedukasi ke calon buyer kita itu yang dinamakan nurture
prospects. Jika mereka sudah teredukasi dengan baik barulah terjadi proses
Setelah itu proses pengiriman dan uji kepuasan mereka. Buatlah mereka
puas sepuas-puasnya (Deliver & Satisfy). Setelah itu kita bisa melakukan upsell
kepada mereka. Ketika mereka sudah jadi Hot Market sudah berkali-kali
transaksi dengan kita, biasanya mereka merasa sudah menyatu, bahkan jika
merk kita di jelek-jelekkan mereka akan membelanya. Nah ketika sudah seperti
ini ajaklah mereka sebagai referal, bisa sampaikan ke orang-orang terdekatnya
untuk juga menggunakan produk kita, sebagai timbal baliknya kita bisa
memberika mereka rewards.
Setelah ini kita akan belajar tentang BRANDING. Brand adalah merk,
sedangkan branding adalah segala aspek dalam penyampaian merk itu sendiri.
Brand adalah sebuah identitas, karakter, ada nilai di dalamnya, sesuatu yang
abstrak berkaitan dengan emosi. Contoh merk Apple, nilai yang di usung
adalah tentang simplicity, super secure, premium, high class. Maka mulai dari
desain produk, logo, pembawaan Steve Job (Pendiri Apple), iklannya,
visualnya mulai dari gambar dan video, semua menggambarkan nilai yang
ingin diusung. Mereka tetap dengan nilai itu dengan konsisten.
Lain lagi dengan Android, dia yang terbuka dan fleksibel, dia selamanya
akan membawakannya dengan nilai itu. Contoh lain ada di F1, nilai yang
diusung adalah tentang kecepatan, perhatika logo F1 berikut ini, dari visual
sudah bisa ditangkap bahwa F1 sangat melekat dengan kecepatan.
BRANDING
Apa itu Branding?
Branding berasal dari brand, yang berarti merk. Brand merupakan salah
satu aspek dalam bisnis yaitu sebagai sebuah identitas. Sedangkan Branding
sendiri adalah penguatan dalam brand itu sendiri yang mencakup semua
aspek. Contoh-contoh branding ada diatas yang saya mencontohkan Apple,
F1, dll.
Branding mencakup segala aspek dalam bisnis kita. Brand yang kuat
adalah brand yang nilainya didukung segala aspek, mulai dari level atas
sampai level bawah, dari proses A sampai Z harus terkandung nilai yang ingin
kita sampaikan. Tidak akan berhasil membangun brand yang kuat jika salah
satu aspek tidak mencerminkan nilai dari citra merk kita.
Nah, dari kasus diatas jika kita ingin menjual produk kita dengan harga
“tinggi” kita cukup membangun brand yang menjadikan produk itu bernilai
tinggi. Pernah Mercedes waktu itu meluncurkan mobil dengan harga dibawah
dari biasanya untuk membidik kelas menengah tapi justru malah di protes
pelanggannya, karena itu justru membuat pelanggannya merasa mercedes
menjadi sesuatu yang biasa, bukan kebanggaan karena ke-premium-annya.
Dikasih murah malah protes, aneh kan? Hihihihihi.
Ini yang biasanya diabaikan oleh para ukm pemain baru, tidak begitu
memperhatikan tentang branding. Alhasil ya menjadi biasa-biasa aja, tidak
mudah dikenal, mudah dilupakan, tidak ada unsur emosi yang dibangun,
sehingga para pelanggannya pun juga tidak punya alasan untuk selalu
membersamainya. Mulai sekarang kita harus perhatikan betul-betul ya tentang
branding ini. Mulai dari yang paling kecil sampai ke hal yang paling besar. Oke?
Elemen Brand
Brand terdiri dari dua unsur yaitu tangible dan intangible. Unsur tangible
adalah unsur yang terlihat, serpti logo, kemasan, gambar, video, dll.
Sedangakan unsur intangible adalah unsur yang tak nampak, berkaitan dengan
rasa, emosi, sikap, dll.
Anda bisa melihat table dibawah ini untuk memahami lebih lanjut
tentang kedua unsur diatas.
5 fungsionalitas representasionalitas
Jika Anda bingung memahami tabel diatas tidak apa-apa, lanjut saja
bacanya. Nanti seiring berjalannya waktu, lebih mudah kita praktek melakuan
kegiatan branding ini dari pada memahami penjelasan teoritisnya. Yang
penting Anda mengerti bahwa ada unsur yang terlihat dan unsur yang tak
terlihat. Dah itu saja :D
Pak Bi (sebutan akrab Pak Subiakto) pakar branding di negara kita ini,
branding adalah apa yang orang lain katakan kepada kita. Salah satu elemen
branding ada brand perception. Yaitulah. Jadi, branding adalah penyampaian
nilai agar orang lain menerima nilai itu dengan jelas.
Jadi mulai sekarang jika ingin serius, stop update status alay hahahaha.
Nanti akan dibahas lebih detail lagi di bagian facebook marketing. Dan untuk
detail tentang branding juga akan dibahas secara lebih rinci di bab tersendiri.
Pada ebook bagian satu ini memang hanya membahas gambaran-gambaran
umumnya saja.
Kualitas Produk
Yang paling utama adalah pastikan kualitas produk kita terjamin, bukan
abal-abal yang akan membuat konsumen kecewa. Apalagi diniatkan untuk
menipu, amit-amit dah. Jangan sampai ya. Ingat ini, “barang siapa yang
memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusannya”. Jadi
niatkan bahwa kita hadir itu untuk mempermudah urusan pelanggan kita.
Target Market
Selanjutnya pastikan bahwa kita sudah mempunyai target market yang
pas, yang sesuai dengan produk kita. Percuma punya produk kualitas bagus
tapi kita menjualnya ke target market yang salah. Misalnya kita menawarkan es
krim ke orang yang lagi demam, tipes, malaria, demam berdarah, jantungan,
yang ada kita digamparin keluarganya. Kwkwkakak. So, pastikan kita
menawarkan ke orang yang mempunyai potensi beli produk kita sangat tinggi.
Kesan Pertama
Buatlah setiap calon pelanggan mendapatkan pengalaman pertama
yang sangaaaat berkesan. Ciptakan kenyamanan dahulu kepada mereka. Masih
ingat bagaimana SPG menyapa dan memberi senyuman kepada saya? :D Nanti
Insya Allah akan dibahas lebih lanjut di bab komunikasi dan persuasi,
bagaimana memberikan kesan pertama yang tak terlupakan.
Branding
Pastikan juga kita sudah dan terus membangun brand yang kuat.
Branding termasuk bagaimana kita mengemasnya, nama produk kita, attitude
kita, dll. Itu juga sangat berpengaruh, bahkan nilainya akan menjadi lebih tinggi
jika dibangun brand yang kuat (ada nilai gengsi). Contoh mercedes, bisa saja
biaya produksinya sama dengan toyota, tapi nilai jualnya berbeda. Lebih
jelasnya lihat gambar dibawah ini bagaimana branding itu bekerja.
Strategi Marketing
Sebelum diluncurkan ke pasaran, sebaiknya kita membuat marketing
plan nya dahulu. Mulai dari riset pasar, media promosi, promo, diskon, bonus,
dll. Rencanakan dengan matang ya...
Copywriting
Perhatikan juga bahwa dalam menyajikan produk kita dibarengi dengan
ilmu copywriting yang mumpuni. Tapi ingat, ilmu copywriting bukan berarti
kita mengacuhkan kualitas produk, tapi copywriting itu bertujuan agar pesan
kita kepada calon pelanggan itu tersampaikan dengan baik.
Layanan Pelanggan
Nah, ini juga tidak kalah penting nih. Semua point diatas sudah bagus
kalau tidak diimbangin layanan yang baik juga sama saja. Dalam tahap ini,
produk kita sudah launch dan sudah ada yang nanya-nanya, tapi sering gagal
karena cara kita berkomunikasinya salah.
Follow Up
Jarang sekali penjualan langsung terjadi di menit-menit awal, biasanya
memerlukan proses, karena mereka juga menimbang-nimbang, dan lain
sebaginya. Untuk itu cara follow up yang baik juga penting. Teknik follow up
dan Strategi closing (layanan pelanggan tadi itu), akan dibahas lebih detil lagi
di bab “Closing Mastery”
Referal
Ketika kita sudah mendapatkan pelanggan baru, buatlah mereka puas,
secara otomatis mereka akan rela merekomendasikan kepada orang lain. Nah
ini namanya referal. Dulu anggapannya konsumen adalah raja, sekarang
konsumen adalah brand ambasador. Setiap kata mereka tentang kita yang
positif adalah energi penglaris bagi kita. Ingat, kata-kata kepuasan dari
pelanggan kita mempunyai nilai jual yang tinggi.
KESIMPULAN
Inilah yang bisa saya sampaikan kepada Anda di ebook edisi pertama
ini, saya sangat senang sekali Anda telah melewati semuanya. Anda masih
bertahan membaca hingga pada bagian ini menunjukkan keseriusan Anda
dalam membangun bisnis online. Saya berharap apa yang saya sampaikan
kepada Anda bisa bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis Anda, dan kabari saya
jika ini bermanfaat dan memberikan pandangan baru. Anda bisa menghubungi
saya ke whatsApp saya di 087834216182 atau bisa email ke
nurrohmat.m@gmail.com.
Doa saya untuk Anda adalah semoga bisnis Anda terus berkembang
semakin baik dan membesar, bisa menjadi jalan rezeki bagi Anda dan orang-
orang disekitar Anda. Yang ingin saya tekankan dalam membangun bisnis
adalah sikap sabar yang ekstra. Tidak bisa diraih dengan instan. Selalu ada
banyak proses yang harus dijalani. Semua proses bisa kita nikmati dengan
indah hanya jika kita mempunyai kesabaran yang luas. Dan percayalah bahwa
setiap proses memberikan kita pelajaran yang baik untuk kedepannya.
Nurrohmat M