You are on page 1of 4

PEMBELAJARAN K13 RASA TIK

Julianta Manalu,S,T - Guru TIK SMAN 1 Pangkalpinang

Peserta didik saat ini disebut sebagai generasi Z, generasi yang lahir dan menikmati keajaiban teknologi
internet. Internet hadir di Indonesia pada tahun 1990. Generasi Z memiliki karakter lebih serba-bisa,
lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih
wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi. Pada tahun 2017 ini bisa dipastikan seluruh
sekolah khusus jenjang SMA/SMK menggunakan Kurikulum 2013 atau disebut dengan istilah K13. Walau
pernah terjadi tarik ulur pelaksanaan K13 di beberapa sekolah, sehingga saat ini ada beberapa sekolah
yang baru menerapkan K13 di tingkat kelas pertama dan ada juga yang telah melaksanakan K13 sejak
tahun terbitnya kurikulum ini. Salah satu dampak pelaksanaan kurikulum 2013 ini, sangat terasa pada
guru TIK yang ada pada sekolah. Para guru TIK merasa runyem karena mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di kurikulum 2013 telah sirna tetapi masih meninggalkan jejak. Tidak
sedikit guru TIK yang beralih fungsi menjadi guru mata pelajaran berbeda, dan ada juga yang beralih
meninggalkan peran keguruannya. Kurikulum 2013 memandang TIK sebagai sarana untuk membantu
proses pembelajaran seluruh mata pelajaran (mapel).

Pada tahun 2017 ini juga seluruh SMA/SMK baik negeri atau swasta di Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung, sekolah kesetaraan Paket B dan C di Pangkalpinang sudah melaksanakan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK), karena sekolah yang melaksanakan UNBK dianggap sekolah memiliki indeks
integritas lebih tinggi dibanding dengan sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional dengan
menggunakan kertas dan pensil. Ujian yang dilaksanakan dengan berbasis komputer memang memiliki
keunggulan yang sangat jauh di bandingkan dengan menggunakan kertas, selain pengurangan biaya atau
anggaran pelaksanaan ujian nasional, juga mengurangi kecurangan dalam pelaksanaan ujian sebab
dengan computer, soal ujian disajikan secara acak dan gambar yang jelas kepada peserta ujian. Hal ini
disebut pembelajaran K13 rasa TIK.

Pembelajaran K13 rasa TIK lainnya dapat diuraikan sebagai berikut:

Catatan Online

Bila kita melihat ke ruang guru di beberapa sekolah, maka akan tampak pemandangan yang kurang baik.
Setiap meja guru terdapat tumpukan buku catatan peserta didik yang berisi catatan atau tugas-tugas
yang telah diberikan kepada peserta didik. Tumpukan buku ini seolah-olah menjadi pembatas ruang
antara guru yang satu dengan guru lainnya yang akan menyebabkan kurangnya komunikasi antar guru.
Bila antar guru sudah ada sekat pemisah, untuk membahas kehidupan atau pengalaman masing-masing
sudah berkurang apalagi untuk membahas perkembangan peserta didiknya. Bila hal ini tidak diantisipasi
lebih awal dapat dipastikan pula sekolah akan menjadi tempat guru yang penuh dengan kepentingan
masing-masing dan paling ekstrim akan memperlambat perkembangan sekolah ke arah yang lebih baik.
Salah satu solusi untuk mengantisipasi hal ini adalah memberikan arahan kepada guru untuk
menggunakan teknologi Blog atau catatan online. Guru memberikan penjelasan tentang suatu materi
pelajaran kepada peserta didiknya di kelas kemudian meminta peserta didik membuat ringkasan atau
memberikan tugas yang berkaitan dengan materi untuk dikerjakan di blog. Bila peserta didik telah
menyelesaikan tugasnya di blog baik berupa ringkasan ataupun menjawab soal-soal yang diberikan, guru
tidak perlu lagi mengumpulkan buku akan tetapi cukup memberikan satu kalimat yang berisikan alamat
blog peserta didik yang dapat dituliskan di sehelai kertas ataupun dikirim melalui grup media sosial,
sehingga tumpukan buku tersebut dapat digantikan dengan sebuah komputer jinjing atau ponsel pintar
yang tersambung dengan jaringan internet dapat menyimpan semua alamat blog peserta didiknya.
Dengan dua kali klik pada alamat blog maka guru sudah dapat melihat dan memeriksa apa yang ditulis
oleh peserta didiknya baik ringkasan materi atau jawaban soal-soal yang telah diberikan, Bagi guru BK
yang memberikan tugas tidak disarankan menggunakan Blog karena dengan menggunakan tulisan
tangan peserta didik, guru BK dapat memprediksi kejiwaan peserta didiknya. Menggunakan blog tidak
harus pada komputer tetapi dapat juga dengan ponsel pintar atau smartphone, dengan memasang
aplikasi blog seperti wordpres pada ponsel pintar peserta didik sudah dapat mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Demikian juga guru dapat menggunakan ponsel pintarnya untuk memeriksa tugas
peserta didik di dalam blog.

Literasi atau Sumber Belajar Online

Saat ini sudah banyak informasi yang berisi materi –materi pelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan literasi atau sebagai sumber belajar bahkan ayat-ayat kitab suci juga sudah tersedia dalam
bentuk aplikasi. Seperti buku di perpustakaan online, buku mata pelajaran atau bse, hingga literasi dari
tokoh atau nara sumber yang terpercaya. Menggunakan daring sebagai sumber belajar dapat mengatasi
keterbatasan jumlah buku mata pelajaran di sekolah. Tampilan yang disajikan aplikasi kepada pengguna
sudah memanjakan mata dan keinginan pembacanya.

Namun dalam pemanfaatan fasilitas daring sebagai sumber belajar, guru harus waspada dan selalu
mengawasi peserta didiknya agar tidak terbawa pada arus informasi yang tidak benar. Berdasarkan
pengalaman, banyak pengguna fasilitas daring kurang membaca secara utuh informasi yang diperoleh
sehingga menyebabkan informasi tersebut menjadi tidak benar dan berakibat terjadinya bentrokan
secara nyata. Pada saat proses menggunakan daring sebagai sumber informasi perlu pengawasan dan
arahan yang tegas diberikan oleh guru kepada peserta didik. Karena diyakini internet bagaikan hutan
belantara yang di dalamnya terdapat banyak jurang dan binatang buas yang siap menerkam peserta
didik. Binatang buas yang dimaksud seperti bacaan-bacaan yang membahas suatu paham atau ideology
berbeda dengan Pancasila, informasi tentang merakit senjata, informasi menjebol suatu system
keamanan perbankan, informasi meracik obat-obat terlarang, gambar atau video porno dan masih
banyak lagi, disuguhkan secara menarik. Dan informasi-informasi ini belum dapat ditutup oleh pihak
berwajib. Selain mengawasi peserta didik, guru perlu memberitahukan cara melaporkan suatu informasi
seperti disebutkan diatas melalui fasilitas yang telah tersedia pada peramban web.

Pendataan Online

Saat ini akan sulit ditemukan sekolah yang tidak menggunakan aplikasi DAPODIK, sejak berlakunya
Peraturan menteri no……tahun 2015 tentang pendataan, mewajibkan satuan pendidikan mulai dari
tingkat TK hingga SMA/SMK menggunakan Dapodik sebagai aplikasi pendataan. Pada aplikasi dapodik
ini, sekolah harus mengisi data Sekolah, Sarana prasarana, peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan secara rinci. Data yang terdapat di dapodik sekolah disinkronisasi dengan kementrian
pendidikan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan, seperti pemberian dana
bantuan operasional sekolah sebesar Rp. 1.200.000 tiap siswa yang telah valid data, pencairan
tunjangan sertifikasi bagi guru-guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan data jumlah jam
mengajarnya memenuhi ketentuan kementrian. Selain itu juga sebagai dasar kementerian memberikan
bantuan pembangunan atau perbaikan sarana di sekolah. Pada aplikasi dapodik terdapat informasi dari
kementerian tentang perijinan terhadap penerapan kurikulum 2013 di sekolah. Bila sekolah tidak
menggunakan aplikasi dapodik maka sekolah tersebut tidak mendapat bantuan dari kementerian,
sehingga program kerja sekolah yang telah disusun untuk kemajuan sekolah akan menjadi sia-sia karena
tidak adanya biaya.
Instrumen pengumpulan data oleh guru atau yeng lebih sering oleh guru BK dapat dilaksanakan
menggunakan aplikasi form online, setelah peserta didik mengisi instrumen dalam jaringan
menggunakan smart phone masing-masing, guru BK dapat langsung mengolah data menjadi sebuah
hasil berupa kebijakan atau aturan di sekolah yang akan diterapkan.
Kewajiban administrasi guru yang banyak seperti pengembangan silabus, penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pembuatan kisi-kisi soal, kartu soal, analisis butir soal dan administrasi
kepegawaiannya sendiri juga banyak, tulisan ini dibuat sebagai opini yang diharapkan dapat diterapkan
oleh guru khususnya di wilayah Kepulauan Bangka Belitung yang telah memiliki fasilitas jaringan
internet, sehingga dengan memanfaatkan kebiasaan generasi Z dan sarana prasarana yang telah ada
dapat mengurangi beban administrasi guru dan permasalahan keterbatasan buku sumber belajar. Untuk
guru yang telah memanfaatkan TIK dalam pembelajaran diharapkan dapat membagi semangatnya
kepada rekan-rekan guru lainnya. Sehingga guru sebagai fasilitator memiliki waktu luang untuk
membina moral dan membentuk karakter peserta didiknya menjadi lebih baik.

You might also like