You are on page 1of 5

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS KOTA


KABUPATEN BANTAENG
PERIODE 14 FEBRUARI – 13 JUNI 2015

KEGIATAN PHBS DI SEKOLAH

I. LATAR BELAKANG
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat Indonesia masih
buruk. Menurut indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat 2010, rata-rata
presentase PHBS nasional hanya 35,68 %. Artinya hanya 35,68% dari total
warga Indonesia yang telah berprilaku hidup bersih dan sehat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencangkan sekolah sehat
atau Health Promoting School (Sekolah yang mempromosikan kesehatan).
Masalah kesehatan yang dialami oleh anak usia sekolah dan remaja sangat
kompleks dan bervariasi. Karena itu PHBS perlu diterapkan oleh
siswasekolah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolahadalah kebiasaan/ perilaku
positif yang dilakukan oleh setiap komponen lingkungan sekolah yaitu oleh
setiap siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa,
dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di
sekolah. PHBS perlu dilakukan sekolah dengan tujuan agar siswa, guru,
penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan lain-lain
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah menjadi
bersih dan sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar-mengajar
dan akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Beberapa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah:
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun itu penting karena air bersih yang mengalir membersihkan kotoran
dan kuman-kuman, sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh
kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di
tangan. Air kotor juga banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit antara lain, mencret/diare, cacingan, typhus, flu burung, dan lain-
lain.
2. Jajan di kantin sekolah yang sehat
Jajanan sehat adalah jajanan yang bersih, aman, sehat dan
mengandung zat gizi seperti karbohidrat, protein dan vitamin. Contoh
jajanan sehat: gado-gado, pisang goreng, lemper, tahu isi, singkong,
bakwan, buah-buahan, dan lain-lain. Ketika kita jajan sembarangan, kita
tidak dapat memastikan apakah jajanan tersebut bersih, bergizi, sehat dan
aman. Jajanan tidak bersih dapat tercemar kuman. Jajan sembarangan
tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan makanan tambahan yang
digunakan seperti zat pewarna, zat pengawet, bumbu penyedap apakah
aman bagi kesehatan kita.
3. Membuang sampah pada tempatnya
Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. Membuang
sampah pada tempatnya menghindari tubuh supaya tidak tertular penyakit,
juga menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
4. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
Tujuan olahraga secara rutin adalah agar tubuh selalu bugar, untuk
memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah
sakit, untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal.
Sedangkan manfaat dari olahraga teratur adalah berat badan terkendali,
otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh ideal dan
proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik.
5. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara teratur
paling tidak 6 bulan sekali, berarti siswa dapat mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan badan serta status gizi: kurang, baik atau lebih. Dengan
mengamati pertumbuhan berat badan dan tinggi badan dari waktu ke
waktu, dapat diketahui perkembangan kesehatannya.
6. Bebaskan diri dari asap rokok
Rokok berbahaya karena pada 1 batang rokok mengandung 4000
bahan kimia dan 43 senyawa tersebut terbukti menyebabkan kanker.
Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan karbonmonoksida. Bahaya
merokok ialah dapat menderita kanker, penyakit jantung dan pembuluh
darah, batuk-batuk yang menahun (kronik), kelainan kehamilan,
kerusakan gigi, dan kehilangan pendengaran. Cara untuk terhindari dari
merokok ialah jang pernah mencoba untuk merokok, jangan mau terbujuk
oleh rayuan merokok, berani katakan tidak kalau ada yang menawari
merokok, pilih dan bergaulah dengan teman yang tidak merokok.
7. Memberantas jentik nyamukdi sekolah
Perlunya dilakukan pemberantasan jentik di sekolah adalah agar siswa
terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti
demam berdarah, malaria, dan kaki gajah, dan juga membuat lingkungan
sekolah menjadi bersih dan sehat. Cara memberantas jentik nyamuk yaitu
dengan melakukan cara 3M, yaitu menguras tempat penampungan air
seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, menguburkan
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng
bekas, plastik, dan lain-lain. Pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan
secara teratur setiap minggu di sekolah.
8. Buang air kecil dan air besar di jamban sekolah
Pentingnya untuk membuang air besar dan kecil di jamban adalah untuk
menjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak berbau, tidak
mencemari sumber air yang ada di sekitarnya, dan tidak menimbulkan
datangnya lalat yang dapat menjadi penular penyakit diare, kolera,
disentri, tipus, cacingan, dan lain-lain. Cara menggunakan jamban dengan
benar adalah menggunakan jamban dudk jangan berjongkok karena
kaki/alas kaki akan mengotori jamban, kemudian menyiram bersih setelah
buang air kecil dan besar, tidak membuang sampah pada lubang jamban
agar tidak tersumbat dan mengingatkan warga sekolah untuk menjaga
kebersihannya.

II. PELAKSANAAN
Penyuluhan PHBS ini diadakan di SDN 01 Bontojonga kabupaten
Bantaeng pada tanggal 21 Maret 2015 menggunakan media slide power point
dengan bantuan LCD dan dirangkaikan dengan praktek teknik mencuci
tangan. Peserta kegiatan merupakan seluruh siswa dari kelas 3 dan kelas 4
dengan total peserta 40 orang. Materi penyuluhan diawali dengan diskusi
tentang perilaku hidup bersih dan sehatberupa diskusi interaktif kemudian
dilanjutkan dengan praktek teknik cuci tangan dan yang disampaikan secara
langsung di depan peserta.

III. EVALUASI
- Setelah penyuluhan selesai, pemateri memberi kesempatan kepada siswa-
siswi untuk bertanya mengenai materi. Setalah itu dilakukan review
bersama dengan meminta beberapa peserta untuk mengulangi apa yang
baru saja disampaikan pemateri serta mempraktekkan teknik mencuci
tangan yang benar dengan air mengalir dan sabun di luar kelas. Para
peserta yang telah mengikuti penyuluhan mengaplikasikaan secara
sistematis teknik mencuci tangan yang benar.
- Diharapkan kepada seluruh peserta agar dapat mengaplikasikan perilaku
hidup bersih dan sehat, serta mempraktekkan teknik mencuci tangan yang
benar dalam kehidupan sehari-hari.
Bantaeng, 21 Maret 2015

Peserta Pendamping,

( dr. Muhammad Wirawan Harahap ) ( dr. Rezy Friyana )

You might also like