You are on page 1of 4

Motivasi

Motivasi merupakan sebuah keinginan untuk melakukan hal yang ingin dicapai dan
dapat menentukan kemampuannya dalam bertindak untuk dapat mewujudkan keinginannya.
Motivasi akan berguna dengan baik ketika kebutuhan individual sesuai dengan tujuan
perusahaan.

Motivasi timbul oleh faktor dari dalam dirinya / faktor intrinsik dan faktor yang dari
luar diri / faktor ekstrinsik. Motivasi dapat menggerakkan individu dalam mencapai tujuan
organisasi. Pemberian motivasi kepada pegawai maupun motivasi yang timbul dari diri
pegawai itu sendiri untuk bekerja sambil berprestasi akan mampu mencapai kinerja yang
maksimal, tercapainya kinerja organisasi yang maksimal dan tercapainya tujuan organisasi.

Teori Motivasi Awal


 Teori Hirarki Kebutuhan Maslow’s

Kebutuhan dikategorikan menjadi lima tingkatan mulai dari kebutuhan


yang paling rendah sampai kebutuhan yang paling tinggi yaitu dengan ciri
yang pertama Individu harus memuaskan kebutuhan tingkat bawah sebelum
mereka dapat memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kedua, kebutuhan
yang terpuaskan tidak lagi memotivasi. Dan ketiga, memotivasi orang
tergantung pada pengetahuan kebutuhan orang tersbut

Hirarki kebutuhan dibagi menjadi 2 yaitu : pertama, kebutuhan tingkat


rendah (eksternal) terdiri dari fisik dan keamanan . Kedua , kebutuhan tingkat
tinggi yang terdiri dari sosial , harga diri dan aktualisasi diri.

Lima tingkat kebutuhan Maslow’s :


1. Kebutuhan Fisik
Makanan, minuman , tempat tinggal
2. Kebutuhan Keamanan
Perlindungan dari gangguan fisik dan kepastian bahwa kebutuhan fisik
akan terus terpenuhi.
3. Kebutuhan Sosial
Mendapatkan kasih sayang dari lingkungan kelompoknya dan teman –
temannya.
4. Kebutuhan Harga Diri
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Pencapaian potensi yang dimilikinya, dan dapat memenuhi diri sendiri,
mempunyai dorongan untuk menjadi apa yang ingin dicapainya

 Teori X dan Teori Y McGregor’s


Teori X adalah asumsinya ketika pekerja memiliki sedikit ambisi, tidak
suka pekerjaannya, dan menghindari tanggung jawabnya. Sedangkan Teori Y
yaitu asumsinya ketika pekerja dapat melakukan pekerjaannya sendiri,
memiliki tanggung jawab, dan menyukai pekerjaan.

 Teori Motivasi Dua Faktor Higienis Herzberg’s


Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja di bagi kedalam faktor yang
berbeda, yaitu :
• Faktor Higienis : faktor ekstrinsik / lingkungan yang menciptakan
ketidaknyamanan atau ketidakpuasan dalam bekerja
• Motivator : faktor intrisik / psikologi yang menciptakan motivator dan
kepuasan dalam bekerja.

Merancang Motivasi Kerja

 Desain Pekerjaan

Cara dimana tugas dapat dikombinasikan agar pekerjaan dapat segera


terselesaikan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi desain pekerjaan meliputi perubahan


struktur organisasi / lingkungannya serta keahlian, kemampuan dan pengetahuan para
pekerja.

Dalam desain pekerjaan terdapat istilah job enlargement dan job enrichment.
Job enlargement yaitu karyawan diberi tugas lain yang sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya fungsinya agar pekerja tidak jenuh bekerja , karena diberi tugas
sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan Job enrichment yaitu karyawan diberi
tugas dengan level pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan yang
sedang dijalaninya , fungsinya agar karyawan memiliki tanggung jawab yang lebih
besar sekaligus dapat menambah serta mengasah kemampuannya dalam bekerja.

Karakteristik dari Model Pekerjaan yaitu memiliki kerangka kerja yang


konseptual untuk merancang motivasi kerja yang dapat menciptakan pengalaman
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan kebutuhan karyawan.

• Lima karakteristik utama dari model pekerjaan terdiri dari :

1. Keanekaragaman Keahlian ( Skill variety )


Seberapa banyak pekerjaan yang memerlukan individu yang mampu
melakukan berbagai macam tugas yang mengharuskannya menggunakan
dan memiliki keahlian dan kemampuan yang berbeda serta beragam.
2. Identitas Pekerjaan ( Task identity)
tingkat sampai dimana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian dari
seluruh proses bagian pekerjaan yang diidentifikasikan
3. Arti Tugas ( Task significance)
Seberapa besar pengaruh kinerjanya dalam kehidupan atau pekerja lain
4. Otonomi
Diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk individu dalam
merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur-prosedur. Pekerja
dapat menyelesaikan tugasnya dengan cara masing-masing tanpa ada
arahan dari pemimpin.
5. Umpan Balik (Feedback)
Dalam pelaksanaan aktivitas kerjanya membuat seseorang individu
mengetahui secara jelas dan langsung mengenai keefektifan kinerja
pekerjaannya.

Kelima karakteristik utama ini dapat digabungkan menjadi Motivating Potential Score
(MPS). MPS menyatakan bahwa agar dapat meningkatkan motivasi, suatu pekerjaan harus
memiliki skor yang tinggi dalam salah satu dari ketiga faktor yang dapat menghasilkan
perasaan berharga dan memiliki skor yang tinggi dalam dimensi autonomi dan umpan balik.
Dimensi-dimensi ini dapat dihitung dengan melalui perhitungan sebagai berikut :

Keaneragaman keterampilan+identitas tugas+arti tugas


MPS = x Otonomi x Umpan balik
3

Setiap dimensi inti dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, semakin besarnya
keragaman aktivitas pekerjaan yang dilakukan maka seseorang akan merasa pekerjaannya
semakin berarti. Apabila seseorang melakukan pekerjaan yang sama dan sederhana maka
akan menyebabkan rasa kejenuhan. Dengan memberi kebebasan pada karyawan dalam
menangani tugas-tugasnya akan membuat seorang karyawan mampu menunjukkan inisiatif
dan upaya mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan. Kelima karakteristik kerja ini
akan mempengaruhi tiga keadaan psikologis yang penting bagi karyawan, yaitu mengalami
makna kerja, memikul tanggung jawab, dan pengetahuan. Akhirnya, ketiga kondisi
psikologis ini akan mempengaruhi motivasi kerja secara internal, kualitas, kepuasan kerja.

You might also like