Professional Documents
Culture Documents
Produksi yg berlebihan bayi yang mengalami kesulitan Gang. Dalam proses uptake & Gangguan transportasi Gg. Dalam ekskresi
Hemolysis yg transisis kehidupan ekstra urin, konjugasi hepar, Imaturasi Kurangnya kadar Gang. Baik di dlm
meningkat (Rh, ABO), keterlambatan mengeluarkan hepar, kurangnya substart bilirubin pd darah akibat maupun di luar
defisiensi G6PD, mekonium, penurunan berat konsumsi obat salisilat, hepar
untuk konjugasi bilirubin,
perdarahan tertutup, badan tidak terditeksi, pola sulfarazole
sepsis makan tidak tepat, usia < 7 hari asidosis, hipoksia, infeksi,
sindrom Criggler-Najjar)
Penumpukan Peningkatan
Terpisahnya ibu Terjadi pemaparan Hipotalamus bilirubin di jaringan aktivitas kejang
dan bayi akibat sinar secara langsun kulit
hospitalisasi ke mata dan organ
genital
Kulit menjadi kering
Respon suhu
& berkurang
Ibu tidak dapat tubuh
kelembabannya
meneteki anak meningkat
MK: Resiko
secara langsung
cedera
MK: Resiko Gangguan
MK: Hipertermi integritas kulit
ASI tidak dapat
MK: Ketidak
diberikan (proses
efektifan
menetek) secara
pemberian ASI
adekuat
1. Ikterik neunatus b.d bayi yang mengalami kesulitan transisis kehidupan ekstra urin, keterlambatan mengeluarkan mekonium,
penurunan berat badan tidak terditeksi, pola makan tidak tepat, usia < 7 hari
2. Resiko cedera b.d. meningkatnya kadar bilirubin toksik dan komplikasi berkenaan phototerapi.
3. Resiko gangguan integritas kulit b.d. efek dari radiasi (phototerapi)
4. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d suplai ASI tidak adekuat/ASI tidak dapat diberikan (proses menetek) secara adekuat
5. Resiko Hipertermia b.d efek fototerapi
- Tissue Integrity : Skin and Mucous ▪ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
Membranes yang longgar
Faktor-faktor risiko: - Status Nutrisi ▪ Hindari kerutan padaa tempat tidur
- Tissue Perfusion:perifer ▪ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
Eksternal : - Dialiysis Access Integrity kering
▪ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap
o Hipertermia atau hipotermia
dua jam sekali
o Substansi kimia Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Monitor kulit akan adanya kemerahan
o Kelembaban udara selama…. Gangguan integritas kulit tidak ▪ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
o Faktor mekanik (misalnya : alat derah yang tertekan
terjadi dengan kriteria hasil:
yang dapat menimbulkan luka, ▪ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
tekanan, restraint) ❖ Integritas kulit yang baik bisa ▪ Monitor status nutrisi pasien
o Immobilitas fisik dipertahankan ▪ Memandikan pasien dengan sabun dan air
o Radiasi ❖ Melaporkan adanya gangguan sensasi hangat
o Usia yang ekstrim atau nyeri pada daerah kulit yang ▪ Gunakan pengkajian risiko untuk memonitor
o Kelembaban kulit mengalami gangguan faktor risiko pasien (Braden Scale, Skala
o Obat-obatan ❖ Menunjukkan pemahaman dalam proses Norton)
o Ekskresi dan sekresi perbaikan kulit dan mencegah terjadinya ▪ Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang
Internal : sedera berulang yang menonjol dan titik-titik tekanan ketika
❖ Mampu melindungi kulit dan merubah posisi pasien.
o Perubahan status metabolik mempertahankan kelembaban kulit dan ▪ Jaga kebersihan alat tenun
o Tulang menonjol perawatan alami ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
o Defisit imunologi ❖ Status nutrisi adekuat tinggi protein, mineral dan vitamin
o Berhubungan dengan dengan ❖ Sensasi dan warna kulit normal ▪ Monitor serum albumin dan transferin
perkembangan
o Perubahan sensasi
o Perubahan status nutrisi (obesitas,
kekurusan)
o Perubahan pigmentasi
o Perubahan sirkulasi
o Perubahan turgor (elastisitas kulit)
Psikogenik
1. Defisit Volume cairan b/d kehilangan aktif volume cairan (evaporasi), diare.
2. Hipertermi b/d paparan lingkungan panas (efek fototerapi), dehidrasi
3. Diare b/d efek fototerapi
4. Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi (jaundice), hipertermi, perubahan turgor kulit, eritema.
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
4 Resiko kerusakan integritas kulit b/d NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous NIC : Pressure Management
pigmentasi (jaundice), hipertermi, Membranes
perubahan turgor kulit, eritema. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
Kriteria Hasil : longgar
Hindari kerutan padaa tempat tidur
Integritas kulit yang baik bisa Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
dipertahankan (sensasi, elastisitas, Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam
temperatur, hidrasi, pigmentasi) sekali
Tidak ada luka/lesi pada kulit Monitor kulit akan adanya kemerahan
Perfusi jaringan baik Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang
Menunjukkan pemahaman dalam tertekan
proses perbaikan kulit dan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
mencegah terjadinya sedera Monitor status nutrisi pasien
berulang Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit
dan perawatan alami