You are on page 1of 3

1

BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Congestive Heart Failur (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memopa darah untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada

kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Pada penyakit

jantung kongestif terjadi edema kaki yang disebabkan terjadinya dekompensasi

jantung (pada kasus payah jantung), bendungan bersifat menyeluruh. Hal ini

diakibatkan oleh kegagalan venterikel kanan jantung memopakan darah dengan

baik sehingga darah terkumpul pada vena atau kapiler, sehingga menyebabakan

timbulnya edema pada bagian eksterimitas bawah yang disebabkan adanya

bendungan balik dari vena ke jantung (H. Syarifuddin, 2001).

Faktor yang dapat menimbulkan penyakit jantung adalah kolesterol darah

tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, gula darah tinggi (diabetes mellitus),

kegemukan, dan stres. Akibat lebih lanjut, jika penyakit jantung tidak ditangani

dengan baik maka akan mengakibatkan kerusakan otot jantung hingga 40% dan

kematiTn. Pada umumnya CHF diderita lansia yang berusia lebih dari 50 tahun,

CHF merupakan alasan yang paling umum bagi lansia untuk dirawat di rumah

sakit (usia 65–75 tahun mencapai persentase sekitar 752% pasien yang dirawat

dengan CHF). Resiko kematian yang diakibatkan oleh CHF adalah sekitar 5-

10% per tahun pada kasus gagal jantung ringan, dan meningkat menjadi 30-40%

pada gagal jantung berat. Menurut penelitian, sebagian besar lansia yang
2

didiagnosis menderita CHF tidak dapat hidup lebih dari 5 tahun (Kowalak,

2011).

Menurut data dari WHO dilaporkan bahwa ada sekitar 3000 warga

Amerika menderita CHF, American Heart Association (AHA) tahun 2012

dilaporkan bahwa ada 5,7 juta penduduk Amerika Serikat yang menderita gagal

jantung ( Padila, 2012 ). Penderita gagal jantung atau CHF di Indonesia pada

tahun 2012 menurut data dari Departemen Kesehatan mencapai 14.449 jiwa

penderita yang menjalani rawat inap di rumah sakit (Depkes, 2012).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk dijadikan pembahasan

dalam makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan CHF

(Congestive Heart Failure) di Instalasi Gawat Darurat RSUD Palembang Bari”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengelola dan memberikan asuhan keperawatan pada “ “dengan CHF

(Congestive Heart Failure) di Instalasi Gawat Darurat RSUD Palembang

Bari.

2. Tujuan Khusus

a) Melakukan pengkajian pada “ Tn.I ” dengan CHF (Congestive Heart

Failure) di Instalasi Gawat Darurat RSUD Palembang Bari.

b) Menganalisa diagnosa keperawatan yang ditemukan pada “Tn.I “

dengan CHF (Congestive Heart Failure) di Instalasi Gawat Darurat

RSUD Palembang Bari.

c) Membuat nursing care planning pada “Tn.I” dengan CHF (Congestive

Heart Failure) Instalasi Gawat Darurat RSUD Palembang Bari.


3

d) Melakukan implementasi keperawatan pada “Tn.I dengan CHF

(Congestive Heart Failure) Instalasi Gawat Darurat RSUD Palembang

Bari.

e) Melakukan evaluasi dari implementasi keperawatan pada “Tn.I dengan

CHF (Congestive Heart Failure) di Instalasi Gawat Darurat RSUD

Palembang Bari.

C. Manfaat

1. Bagi Institusi Rumah Sakit

Dapat menjadi wahana pertukaran informasi dengan dunia pendidikan yang

akan memberikan pencerahan tentang Asuhan Keperawatan yang dapat

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Pogram ners stikes Muhammadiyah Palembang, dapat menjadi suatu bahan

kajian yang memberikan gambaran kondisi lapangan, sehingga untuk

kedepannya dapat membekali mahasiswanya dengan keterampilan yang di

butuhkan.

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengalaman, pemahaman tentang

bagaimana mengelola dan mencapai tujuan asuhan keperawatan berkualitas

pada situasi yang nyata.

You might also like