Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum :
e. Komposisi Keluarga :
Genogram (Tigagenerasi)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. H adalah keluarga kecil yang terdiri dari pasien dengan adik pasien.
2. Suku Bangsa
Keluarga Tn. H berasal dari suku banjar,yang mana bila sakit berpendapat bukan karena mahluk
halus melainkan disebabkan karena ada gangguan dari tubuh yaitu peningkatan asam lambung.
3. Agama
Pendapatan keluarga dalam satu bulan antara Rp. 500.000 – 1000.000, diperoleh dari hasil buruh
bangunan dan kerja bangunan, penghasilan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, serta
biaya untuk berobat ke puskesmas dan mantri.
Yang dilakukan keluarga dalam waktu senggang adalah bersantai di rumah dan kumpul dengan
adiknya.
Tahap perkembangan keluarga saat ini pasien hanya berdua dengan adik pasien karena pasien sudah
lama bercerai.
Perkembangan dari keluarga Tn.H dengan adiknya terpenuhi dan kebutuhan keuangan keluarga
pasien sudah terpenuhi dengan semestinya.
Tn. H mengatakan makan pagi jarang dan sering minum kopi ketika pagi hari dan di selingi dengan
merokok.
Didalam keluarga Tn. H, tidak ada yang, yang mempunyai penyakit keturunan seperti DM, ASMA,
TBC, DLL
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah terbuat dari kayu dan papan, dan 3 buah kamar, satu ruang tamu dan TV, lantai cukup bersih,
keluarga tidak ada merasakan maslah dengan rumahnya. Status rumah milik sendiri dengan
penerangan listrik, ventilasi, dan jendalanya dibuka setiap hari, keluarga mengatakan tahu dampak
dari lingkungan yang kurang memenuhi syarat dan tahu keuntungan yang didapat, membersihkan
rumah satu kali sehari, sumber air minum dan memasak dari sumur gali, dan untuk wc keluaga yaitu
jamban cemplung terbuka di sungai
Denah Rumah
Keterangan:
A : Pintu
B : Dapur
C : lemari
D : Jendela
E : Ruang Tamu
Karakteristik tetangga baik atau ramah dengan anggota keluarga disekitar, kebiasaan masyarakat
dimana keluarga tinggal yaitu saling mengunjungi satu sama lain.
Status kepemilikan rumah adalah milik sendiri, dan keluarga Tn. H menempati rumah selama 8
tahun.
Keluarga mengikuti pengajian atau selamatan bila ada yang mengadakan, dan melayat kalau ada
orang yang meninggal.
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 dan bias membantu pasien ketika ada masalah dalam
kebutuhan sehari-hari pasien.
Komunikasi dilakukan setiap hari, baik siang hari maupun malam hari, bahasa yang digunakan dalam
komunikasi adalah bahasa banjar, komunikasi dalam keluarga ini tidak ada dalam masalah.
Pada keluarga Tn. H dalam pengambilan keputusan setiap ada permasalahan dalam keluarga
pemecahannya selalu secara musyawarah.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Dalam keluarga Tn. H berperan sebagai kepala keluarga. Ny. B sebagai adik yang mengatur
kebutuhan rumah tangga.
Kelurga mengatakan mereka setiap makan selalu bersama-sama, baik makan siang maupun makan
malam, cuci tangan sebelum makan, dan norma keluarga yang dianut adalah norma agama dan adat
istiadat setempat.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang, klien selalau mendukung anggota
kelurga apa yang dilakukan selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan
santun. Diterapkan demokrasi dalam mengatasi masalah keluarga.
2. Fungsi Sosial
Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis saling membutuhkan antara anggota keluarga
dengan warga sekitar juga cukup harmonis, karena Tn. H sering bergabung dengan anggota
masyarakat sekitar.
Keluarga mengatakan:
- Ketika ditanya tentang penyebab penyakit maag keluaga dapat menyebutkan yaitu asam
lambung meningkat tetapi tidak mengetahui penyebab dan pantangan nya
- Ny. H mengatakan dia kalu mau makan harus berhati- hati karena dia tidak tau makanan yang
bisa mengakibatkan maag nya kembali kambuh,
Keluarga Ny.B mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan biasanya dilakukan dengan
bermusyawarah antara keluarga. Karena itu Tn. H di bawa puskesmas atau mantri apabila obatnya
habis.
Keluarga mengatakan:
- Anggota keluarga cukup peka terhadap keluarga yang sakit, namun kadang-kadang masalah
kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut.
- Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita cepat sembuh,dan selalu mencari solusi
jika keluarga sakit
- Keluarga sedikit takut dengan kemungkinan penyakit yang diderita salah satu anggota
keluarganya
- keluarga sering membawa anggota keluarganya yang mengalami maag berobat kebalai
kesehatan atau Puskesmas
- Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika
masalah kesehatan muncul dalam keluarga.
- Setiap anggota keluarga mengerti fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota
keluarga, dan hubungan antara anggota keluarga, dan hubungan antara anggota keluarga dengan
masyarakat terjalin baik.
- Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan supportagar dapat membantu proses
penyembuhan.
Keluarga Tn. H tidak mnggunakan fasilitas kesehatan dir amah seperti persediaan obat-obatan di
rumah.
4. Fungsi Reproduksi
a. Tn.H belum sempat mempunyai anak dalam pernikahannya karena mengalami perceraian.
5. Fungsi Ekonomi
§ Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pengan, dan papan dari pendapatan yang
diterima perbulan buruh bangunan dan sebagai petani , serta keluarga cukup mampu menyisihkan
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga seperti ada iuran warga, maupun yang lain.
Selama satu tahun lebih Tn.H selalu memikirkan masalah kesehatannya yang tak sembuh-sembuh
dan selalu muncul.
Jika ada dalam yang mengalami sakit maka Tn. H berusaha untuk mengobatinya.
Jika dalam keluarga mengalami permasalahan maka Tn.H selalu memusyawarahkan dengan anggota
keluarganya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. H dalam menyelesaikan masalah rumah tangganya biasanya diselsaikan secar bersama-
sama dengan adiknya.
1. Tn. H
N : 85x/m
Kepala : bentuk kepala tampak semetris, tidak ada kelainan, warna rambut hitam dan ada
bercampur uban, kebersihan kepala cukup bersih, tidak ada benjolan dan trauma kepala.
Leher : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfe dan tidak
ada masalah dalam menelan.
Mata : Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa oedema,
kornea tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi penglihatan mata cukup
baik..
Hidung : kedua lubang hidung klien tampak semetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak
terdapat massa atau lesi pada hidung, fungsi penciuman baik.
Telinga : kedua telinga tampak semetris, kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan
fungsi pendengaran cukup baik.
Dada : bentuk dada tampak semitris, tidak terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak
terdapat massa. Pergerakan dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan
tidak ada tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen semitris tidak ada teraba massa
didalam abdomen, dan tidak terdapat nyeri teka, perkusi abdomen terdengar timpani, dan
paristaltik usus 10x/ menit
Reprodoksi : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK,
sekitar 4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak
terdapat nyeri pada ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan,
dari ke-4 ekstriitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat persendian
secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)
2. Ny. B
N : 85x/m
Kepala : bentuk kepala tampak semetris, tidak ada kelainan, warna rambut hitam dan ada
bercampur uban, kebersihan kepala cukup bersih, tidak ada benjolan dan trauma kepala.
Leher : Bentuk leher tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kalenjar tiroid dan limfedan tidak
ada masalah dalam menelan.
Mata : Bentuk kedua mata semitris, konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak aa oedema,
kornea tamppak brwarna putih, kebersihan mata cukup bersih, dan fungsi penglihatan mata cukup
baik..
Hidung : kedua lubang hidung klien tampak semetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak
terdapat massa atau lesi pada hidung, fungsi penciuman baik.
Telinga : kedua telinga tampak semetris, kebersihan telinga cukup bersih, tidak terdapat pus, dan
fungsi pendengaran cukup baik.
Dada : bentuk dada tampak semitris, tidak terdapat lesi, kebersihan dada cukup bersih,tidak
terdapat massa. Pergerakan dada saat inspirasi tampak semitris, suara jantung s1,s2 tunggal, dan
tidak ada tambahan bunyi nafas. Taktil premitus teraba semetris
Abdomen : pada pemeriksaan abdomen, bentuk abdomen semitris tidak ada teraba massa
didalam abdomen, dan tidak terdapat nyeri teka, perkusi abdomen terdengar timpani, dan
paristaltik usus 10x/ menit
Reproduksi : jenis kelamin laki-laki, klien memiliki 3 orang anak, klien BAB 1 kali sehari dean BAK,
sekitar 4-5 x dalam sehari
Ekstrimitas : pada ekstrimitas atas dan bawah tampak semitris, tidak adaketerbatasan gerak, tidak
terdapat nyeri pada ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat oedema, tidak teradi kelumpuhan,
dari ke-4 ekstrimitas mampu menggerakkan persendian,mampu mengangkat dan melipat
persendian secara sempurna. Skala aktivitas 0 (mandiri)
VIII. Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada agar petugas dapat membantu masalah,
khususnya dalam masalah kesehatan yang ada.
4 2/3
DIAGNOSA KEP.KELUARGA
2 Kurang pengetahuan keluarga Tn. H Setelah diberikan Setelah dilakukan keluarga dapat
tentang nutrisi pada penderita maag pengetahuankeluarga kunjunngan rumah menyebutkan
berhubungan dengan Kurangnya memahami dan 1 hari selama 60 tentang :
informasi tentang asupan nutrisi mengantisipasi penyakit menit diharapakn
berulang. Sertakeluarga keluarga · Pengertian
yangbaik
dapat merawat anggota mampu mengenal penyakit maagfaktor-
keluarga yang sakit masalah maag. faktor yang
Dan pencegahan menyebab kannya
=Tn. H mengatakan dia kalu mau
makan harus berhati- hati karena berulang · Cara
dia tidak tau makanan yang bisa penyakit maag penanganan
mengakibatkan maag nya kembali akibat makanan penyakitthypoid
kambuh,
1. Cemas / ansietas tentang gejala penyakit yang di derita berhubungan dengan Ancaman pada (
status kesehatan )
2. Kurang pengetahuan keluarga Tn. H tentang nutrisi pada penderita maag berhubungan
denganKurangnya informasi tentang asupan nutrisi yang baik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H
Evaluasi
1 I 12-2-2014/16.00 S:
wita
8 Keluarga belum mengenal akan masalah kesehatan
mengenai gastritis
O:
A:
P:
Intervensi dilanjutkan
2 II 12-2-2014/16.00 S:
wita
8 Keluarga belum tahu bagaimana cara tentang merawat
keluarga yang sakit
O:
n TTV
8 TD ; 130/80
8 N ; 85 x/mnt
8 T ; 36,50C
8 R ; 25x/mnt
n Data Antropometrik
8 BB :
8 TB :
8 BBI :
A:
P:
Intervensi dilanjutkan
3 I 27-2-2013/16.00 S:
wita
8 Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan
gejala serta pencegahan gastritis
O:
A:
P:
Intervensi dihentikan
4 II 27-2-2013/16.00 S:
wita
8 Keluarga tahu bagaimana cara tentang merawat keluarga
yang sakit
n TTV
8 TD ; 130/80
8 N ; 85 x/mnt
8 T ; 36,50C
8 R ; 25x/mnt
n Data Antropometrik
8 BB :
8 TB :
8 BBI :
A:
P:
Intervensi dihentikan