You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS KESIAPAN PERAN TIM SAFEGUARDING JKN DINAS


KESEHATAN KOTA SEMARANG DALAM MEMFASILITASI PELAKSANAAN
KOORDINASI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
Nadia Ika Puspita Dewi*), Chriswardani Suryawati**), Sudiro**)
*)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang
Email : diytanadiya@yahoo.com

ABSTRACT
Implementation persistence of JKN program can be supported by goverment role
(provine and Regency/City) which has made Safeguarding team in JKN program
implementation. Safeguarding team consist 9 people and in their implementaion
has no mission, vission, task and function. The aim in in this research is to
analyze readiness of safeguarding team JKN Health Departement Semarang
City in facilitating the coordination implementation BPJS Kesehatan. The method
in this research is qualitative method with descriptive by using indepth interview.
The subject in this research point to Dinas Kesehatan Semarang City Instantition
in helping and participate in hold BPJS Kesehatan who are 9 people
Safeguarding team and 4 people as triangulation (1 from hospital, 2 from public
health center and 1 from BPJS Kesehatan). Anlyze data used are collective
data, reduction data, display data, conclusion and verfication. Based on this
research it can be concluded that Safeguarding team Dinas Kesehatan are not
ready in facilitating implementation coordination because there are not enough
human resources for Safeguarding team and multitasking role so the work does
not optimum and uneffective, SK that legalized by Head of Health Office
441.91/050 not also with more specific job description but by duty that act by
Safeguarding Team JKN guidance to SK Ministry of Health Number 332/Ministry
of Health/SK/V2006, not yet accomplished a few fullfilment resources to healthy
facilitation for fullfilment quality during service, fixed schedule in supporting
helath facilitation and monitoring that has not yet done by JKN Safeguarding
team or Dinas Kesehatan team during BPJS Kesehatan so can delayed team
work in the future.

Keywords : Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, Coordination


Bibliography : 37 (1988 – 2014)

PENDAHULUAN Nasional, BPJS merupakan badan


Badan Penyelenggara Jaminan hukum nirlaba.[1]
Sosial atau BPJS merupakan Keberlangsungan pelaksanaan
lembaga yang dibentuk untuk program JKN juga dapat disokong
menyelenggarakan program jaminan oleh peran pemerintah daerah
sosial di Indonesia menurut Undang- (Provinsi dan Kabupaten/Kota)
undang Nomor 40 Tahun 2004 dan sebagai pihak yang berwenang di
Undang-Undang Nomor 24 Tahun pemerintahan terutama di bidang
2011. Sesuai Undang-Undang kesehatan. Pemerintah Daerah di
Nomor 40 Tahun 2004 Bidang Kesehatan yang dimaksud
tentang Sistem Jaminan Sosial adalah Dinas Kesehatan.

50
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Dinas Kesehatan Kota kegiatan yang berkaitan dengan


Semarang merupakan Instansi sosialisasi dan penyuluhan,
Pemerintah Daerah yang telah memantau, membina dan evaluasi
membentuk Tim Safeguarding di program, menerima pengaduan
dalam pelaksanaan JKN, dimana masyarakat serta mengelola laporan
Tim Safeguarding merupakan salah dari rumah sakit dan puskesmas
satu peran serta Pemerintah Daerah terkait program JKN yang berada di
terkait pelaksanaan program JKN. Kota Semarang. [2]
Tim Safeguarding adalah tim yang Tim Safeguarding merupakan
terdiri dari unsur pengarah dan tim tim bentukan Kepala Dinas
teknis serta sekretariat safeguarding Kesehatan merujuk SK Menkes
yang bertugas untuk menjaga dan dengan tujuan melakukan
menjamin kelancaran pelaksanaan pemantauan fasilitas kesehatan agar
program jaminan kesehatan bagi dapat melayani pasien BPJS dengan
masyarakat miskin di baik sehingga di dalam suatu
kabupaten/kota. manajemen organisasi dibutuhkan
Tim Safeguarding hanya suatu koordinasi, komunikasi dan
dibentuk berdasarkan SK dari kerjasama yang baik antara pihak-
kementrian kesehatan dan kemudian pihak yang terkait dalam
disahkan oleh SK Kepala Dinas pelaksanaan JKN yang
Kesehatan Kota Semarang. Tim diselenggarakan oleh BPJS
Safeguarding sudah pernah Kesehatan. Bagi penyelenggaraan
terbentuk sebelumnya yaitu pada pemerintahan terutama di daerah,
tahun 2006. Tim ini terbentuk karena koordinasi bukan hanya
bertugas untuk membantu bekerjasama, melainkan juga
memonitori pelaksanaan program integrasi dan sinkronisasi [3]
jaminan sosial yang terselenggara Pelaksanaan koordinasi oleh Tim
pada tahun 2006. Pada tahun 2007 Safeguarding JKN masih terdapat
tim ini tidak diaktifkan kembali masalah-masalah yaitu Tim
karena tim ini dinilai kurang efektif Safeguarding JKN jarang melakukan
dan semua anggota merangkap rapat rutin koordinasi untuk setiap
jabatan struktural sehingga fokus bulannya. Rapat yang dilakukan
mereka hanya pada tugas mereka di hanya sesuai kebutuhan saja. Tim
Dinas Kesehatan saja. Karena Safeguarding JKN masih belum
adanya program JKN yang melaksanakan upaya pemantauan
diselenggarakan oleh BPJS dan monitoring dan evaluasi secara
Kesehatan maka Tim Safeguarding rutin. Hal ini dikarenakan kesibukan
mulai diaktifkan kembali per 1 dari masing-masing individu yang
Januari 2014. Diharapkan dengan terlalu fokus pada jabatan
adanya pengaktifan kembali Tim strukturalnya di Dinas Kesehatan
Safeguarding dapat membantu ataupun adanya kesibukan dari
pelaksanaan program JKN yang pihak yang turut berkoordinasi
diselenggarakan oleh BPJS dengan Tim Safeguarding JKN.
Kesehatan.
Kinerja dari Tim Safeguarding METODE PENELITIAN
akan mengacu pada SK Menkes No. Penelitian ini menggunakan jenis
332/Menkes/SK/V/2006. Tugas dari penelitian deskriptif dengan metode
Tim Safeguarding Kota Semarang kualitatif. Objek dalam penelitian ini
berdasarkan SK Menkes adalah adalah Kesiapan Tim Safeguarding
merencanakan dan melaksanakan JKN Dinas Kesehatan Kota

51
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Semarang dalam Memfasilitasi 332/Menkes/SK/V/2006. Tim


Pelaksanaan Koordinasi BPJS Safeguarding JKN juga memiliki SK
Kesehatan, sedangkan subjek Kepala Dinas Kesehatan No
penelitian adalah informan utama 441.91/050. SK Kepala Dinas
dan informan triangulasi. Metode Kesehatan ini masih kurang efektif
pengumpulan data yaitu wawancara dan kurang berarti karena tidak
mendalam dan dokumentasi, terdapat penjabaran tugas dan juga
sedangkan analisis data meliputi penjabaran mengenai kepada siapa
transkip data, reduksi data, saja, hal apa saja tim ini
penyajian data, dan penarikan bertanggungjawab baik ke
kesimpulan. Kementrian Kesehatan atau
walikota.
HASIL PENELITIAN Unsur Pembentuk Organisasi
Karakteristik Informan Pelaksanaan koordinasi sebagai
Usia informan utama dalam ketergantungan pekerjaan dengan
penelitian ini yaitu antara 37 s/d organisasi kesehatan sudah berjalan
51tahun. Informan utama telah dengan baik karena selalu
bekerja selama 4 s/d 25 tahun di melakukan komunikasi dengan pihak
Dinas Kesehatan Kota Semarang. yang terkait dan saling
Usia informan triangulasi dalam membutuhkan orang lain dalam
penelitian ini yaitu antara 33 s/d 54 bekerja. Baik itu berkoordinasi
tahun. Sebanyak 1 informan dengan fasilitas kesehatan, BPJS
triangulasi telah bekerja selama 18 Kesehatan maupun organisasi
bulan di Puskesmas Bangetayu, dan lainnya. Kendala yang terjadi yaitu
1 informan triangulasi telah bekerja susahnya pengaturan jadwal untuk
selama 10 tahun di BPJS pertemuan dan organisasi yang
Kesehatan. 1 informan triangulasi berkoordinasi masih sering kurang
telah bekerja selama 5 tahun di paham mengenai maksud apa yang
Puskesmas Kedungmundu Serta 1 dimaksud oleh Dinas Kesehatan.
informan utama lainnya telah bekerja Selain dengan BPJS Kesehatan,
selama 1,5 tahun di RSUD Ketileng. fasilitas kesehatan dan organisasi
Gambaran Umum Tim yang lainnya, Tim Safeguarding JKN
Safeguarding JKN Dinas juga akan melaporkan apa yang dia
Kesehatan Kota Semarang lakukan ke pemerintah pusat.
Tim Safeguarding hanya Walaupun tim ini hanya
dibentuk berdasarkan SK dari berjumlah 9 orang dan semua orang
kementrian kesehatan dan kemudian yang termasuk dalam Tim
disahkan oleh SK Kepala Dinas Safeguarding JKN Dinas Kesehatan
Kesehatan Kota Semarang Nomor merangkap jabatan strutural namun
441.91/050.. Tim Safeguarding tim ini sudah dapat memonitori apa
sudah pernah terbentuk sebelumnya saja yang terjadi selama
yaitu pada tahun 2006. Tim ini pelaksanaan BPJS Kesehatan
terbentuk karena bertugas untuk dengan mengadakan pertemuan
membantu memonitori pelaksanaan rutin dengan fasilitas kesehatan 2
program jaminan sosial yang minggu – 1 bulan sekali. Hanya saja
terselenggara pada tahun 2006. jika dengan BPJS Kesehatan dan
Kemudian diaktifkan kembali per 1 anggota Tim Safeguarding JKN
Januari 2014. Tim Safeguarding JKN pertemuan dilakukan sesuai dengan
Dinas Kesehatan dalam bekerja kebutuhan. Hal ini dikarenakan
mengacu pada SK Menkes No: karena adanya kesibukan dari

52
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

masing-masing individu sehingga fasilitas kesehatan mengenai apa


susah untuk menyesuaikan jadwal saja yang dibutuhkan mulai dari
bersama. Meskipun susah penambahan sarana prasarana,
melakukan pertemuan rutin atau penambahan tenaga, kebutuhan
rapat koordinasi namun mereka obat. Selain itu Tim Safeguarding
akan saling melakukan komunikasi JKN juga turut melakukan sosialisasi
satu sama lain. Baik itu face to face, BPJS Kesehatan bersama BPJS
ketemu langsung dengan anggota Kesehatan di tempat yang sama.
jika memang ada yang ingin Penanganan keluhan baik dari
dibicarakan terkait permasalahan masyarakat ataupun fasilitas
yang terjadi selama JKN atau via kesehatan juga dikoordinir oleh Tim
handphone jika itu organisasi luar Safeguarding JKN Dinas Kesehatan
yang berkoordinasi dengan Dinas Kota Semarang.
Kesehatan. Meskipun jarang Tim Safeguarding JKN juga
melakukan rapat koordinasi namun melakukan upaya pemantauan. Baik
ketua dari Tim Safeguarding JKN itu pemantauan langsung ke
juga sering memantau bagaimana lapangan, supervisi ataupun
pekerjaan dari para anggotanya monitoring evalusi dalam bentuk
terkait program JKN ini. laporan ke fasilitas kesehatan
Struktur dari Tim Safeguarding (Puskesmas).
JKN pun sudah jelas karena di SK
yang diterbitkan oleh Kepala Dinas PEMBAHASAN
Kesehatan sudah terdapat siapa Koordinasi Tim Safeguarding JKN
saja yang bertanggungjawab dan Dinas Kesehatan Kota Semarang
bidang apa saja yang harus dengan Organisasi Kesehatan
dilakukan oleh tim tersebut. dalam Pelaksanaan BPJS
Hanya saja Tim Safeguarding Kesehatan
JKN tidak mempunyai Visi, Misi Keanggotaan Tim Safeguarding
ataupun TUPOKSI. Mereka bekerja JKN Dinas Kesehatan mempunyai 2
hanya berlandaskan SK Kementrian bidang yang akan saling
Kesehatan dan walikota (Tupoksi berkoordinasi yaitu bidang
Dinas Kesehatan). Namun dalam SK Pelayanan Kesehatan dan dari
yang diterbitkan oleh Kepala Dinas bidang Promosi Kesehatan dan
Kesehatan masih tidak begitu jelas Pemberdayaan Kesehatan
dikarenakan tidak terdapat job Lingkungan untuk seksi
deskripsi untuk masing-masing Pemberdayaan dan Pembiayaan
kegiatan yang harus dilakukan oleh Kesehatan.
Tim Safeguarding JKN Dinas Tim Safeguarding JKN
Kesehatan. Kepada siapa saja Tim mempunyai susunan keanggotaan
Safeguarding JKN yaitu penanggung jawab dan bagian
bertanggungjawab dan dalam hal secretariat. Bagian sekretariat terdiri
apa saja tim tersebut dari Ketua Tim Safeguarding JKN
bertanggungjawab. Dinas Kota Semarang, Ketua Bidang
Strategi Koordinasi Advokasi dan Sosialisasi beserta 2
Pelaksanaan koordinasi yang anggotanya, Ketua Bidang Monev
dilakukan oleh Tim Safeguarding dan Pelaporan beserta 2
JKN sudah berjalan dengan anggotanya, dan sekretaris dari Tim
kesibukan anggota diluar tim BPJS. Safeguarding JKN Dinas Kesehatan
Tim Safeguarding JKN Dinas Kota Semarang. Tim ini tidak
Kesehatan membantu memonitori mempunyai tupoksi dan mereka

53
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hanya mempunyai SK dari Kepala dengan Tim tersebut. Bisa juga dari
Dinas Kesehatan Kota Semarang. IDI, PDGI, IBI, ataupun organisasi
Tim Safeguarding JKN Dinas profesi yang akan berkoordinasi
Kesehatan dalam bekerja mengacu dengan Tim Safeguarding JKN
pada SK Menkes No: Dinas Kesehatan. Tak hanya itu
332/Menkes/SK/V/2006 dan berkoordinasi dengan organisasi
peraturan walikota tentang kesehatan saja, Dinas Kesehatan
TUPOKSI Dinas Kesehatan Nomor juga pasti akan selalu bekerjasama
061.1/172. dan berkoordinasi dengan organisasi
Tim Safeguarding JKN juga yang lainnya misalkan Bappeda,
memiliki SK Kepala Dinas LSM, Dinas Kesehatan Provinsi,
Kesehatan No 441.91/050. SK Kementrian Kesehatan, Walikota,
Kepala Dinas Kesehatan ini masih Gubernur ataupun DPR Kota
kurang efektif dan kurang berarti Semarang.
karena tidak terdapat penjabaran Proses koordinasi yang
tugas yang dilakukan oleh Tim dilakukan bisa saja melalui
Safeguarding JKN tetapi masih pertemuan formal ataupun informal.
dapat dilakukan karena ada Pertemuan formal yaitu pertemuan
penunjukan personilnya. yang sudah diatur dan terjadwal
Dengan tidak adanya job dengan mengundang organisasi
description pada SK Kepala Dinas kesehatan ataupun di luar kesehatan
Kesehatan No 441.91/050 dapat yang berkoordinasi dengan Tim
mengkaburkan tugas-tugas, peran Safeguarding JKN Dinas Kesehatan.
dan fungsi yang akan dilakukan oleh Bisa juga Tim Safeguarding JKN
Tim Safeguarding JKN. Pada atau tim dari Dinas Kesehatan yang
kenyataan Tim Safeguarding JKN akan mendapatkan undangan untuk
belum mempunyai uraian job pertemuan formal tetapi yang tidak
description secara lebih jelas untuk diadakan oleh Dinas Kesehatan.
masing-masing tugas pokok dan Pertemuan tersebut paling tidak
fungsi dalam SK Tim Safeguarding dilakukan 2 kali – 1 bulan sekali
JKN. Karena dalam SK tersebut dalam sebulan.
hanya berisi kestrukturan Meskipun tim ini hanya
anggotanya saja dan siapa saja berjumlah 9 orang namun sudah
orang yang menjabat dari masing- mampu memonitoring apa yang
masing bidang. Sehingga dapat dibutuhkan oleh fasilitas kesehatan
disimpulkan bahwa Tim atau hal-hal apa saja yang terjadi
Safeguarding JKN mempunyai peran selama pelaksanaan BPJS
untuk melakukan advokasi dan Kesehatan. Tim ini tergolong tim
sosialisasi, pelaporan dan kecil dan cenderung bersifat
monitoring evaluasi sesuai dengan kepanitiaan untuk pelaksanaan
struktur yang sudah ada. BPJS Kesehatan. Dikarenakan
Unsur Pembentuk Organisasi dalam SK Kepala Dinas belum
Dalam pelaksanaannya, Tim terdapat job description yang rinci
Safeguarding JKN Dinas Kesehatan dan jelas untuk pelaksanaan tugas
akan melakukan koordinasi dengan tim tersebut.
organisasi kesehatan yang juga ikut Dinas Kesehatan Kota
serta dalam pelaksanaan BPJS Semarang sudah menyediakan
Kesehatan ini. Disana terdapat forum komunikasi dan koordinasi
Puskesmas dan juga BPJS yaitu melalui pertemuan rutin atau
Kesehatan yang bisa berkoordinasi pertemuan formal yang sudah

54
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

terjadwal bagi fasilitas kesehatan Safeguarding JKN dalam SK


yang diadakan 2 minggu – 1 bulan yang sampai saat ini masih
sekali di Kantor Dinas Kesehatan belum terealisasikan.
Kota Semarang. Namun untuk Keefektifan kejelasan berarti
pertemuan rutin dengan BPJS harus ada kesediaan untuk
Kesehatan dan sesama anggota Tim membuka diri mengungkapkan
Safeguarding JKN tergantung informasi yang biasanya
kebutuhan saja. disembunyikan atau diketahui,
Dalam pelaksanaan koordinasi asalkan pengungkapan diri ini patut
dengan fasilitas kesehatan, untuk disampaikan demi tercapainya
kerumitan yang terjadi yaitu dalam tujuan yang diingikan. [5]
menyesuaikan jadwal pertemuan Dengan tidak adanya job
informal dengan pihak yang description pada SK Kepala Dinas
bersangkutan dan juga adanya Kesehatan No 441.91/050 dapat
perbedaan pendapat antara satu mengkaburkan tugas-tugas, peran
orang dengan orang lain sehingga dan fungsi yang akan dilakukan oleh
apa yang dimaksud tidak bisa Tim Safeguarding JKN. Pada
dimengerti secara keseluruhan. Hal kenyataan Tim Safeguarding JKN
tersebut bisa diatasi dengan belum mempunyai uraian job
melakukan komunikasi. description secara lebih jelas untuk
Komunikasi merupakan kunci masing-masing tugas pokok dan
utama dalam koordinasi yang efektif. fungsi dalam SK Tim Safeguarding
Koordinasi secara langsung JKN. Karena dalam SK tersebut
tergantung pada perolehan, hanya berisi kestrukturan
penyebaran dan pemrosesan anggotanya saja dan siapa saja
informasi. Semakin banyak hal–hal orang yang menjabat dari masing-
yang tidak pasti pada koordinasi masing bidang. Sehingga dapat
maka akan semakin banyak pula disimpulkan bahwa Tim
informasi yang harus kita dapatkan. Safeguarding JKN mempunyai peran
Karena pada dasarnya koordinasi itu untuk melakukan advokasi dan
sendiri merupakan pemrosessan sosialisasi, pelaporan dan
informasi yang terorganisasi. [4] monitoring evaluasi sesuai dengan
Kejelasan dari apa struktur yang sudah ada.
sebenarnya Visi, Misi job Dalam hal pencapaian suatu
description (TUPOKSI) yang tujuan di perlukan suatu
dilakukan oleh Tim Safeguarding perencanaan dan tindakan nyata
JKN dan juga kepada siapa tim untuk dapat mewujudkannya, secara
ini bertanggungjawab, dalam hal umum bisa di katakan bahwa visi
apa saja yang harus dan misi adalah suatu konsep
dipertanggungjawabkan ke perencanaan yang disertai dengan
tindakan sesuai dengan apa yang di
walikota atau kementrian
rencanakan untuk mencapai suatu
kesehatan harus bisa tujuan. Sedangkan tugas pokok dan
terealisasikan. Namun, fungsi (TUPOKSI) tersebut adalah
kenyataannya hal tersebut masih kesatuan pekerjaan atau kegiatan
tidak jelas. Hal ini bisa terlihat yang dilaksanakan oleh para
dari SK Kepala Dinas Kesehatan pegawai yang memiliki aspek
yang sudah diterbitkan dan tidak khusus serta saling berkaitan satu
terdapatnya uraian tugas dan sama lain menurut sifat atau
pertanggungjawaban dari Tim pelaksanaannya untuk mencapai

55
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tujuan tertentu dalam sebuah langsung atau supervisi ke


organisasi. Sehingga tanpa adanya lapangan. Dalam kegiatan
visi,misi dan tupoksi, sebuah koordinasi pemantauan terkadang
perusahaan tidak akan bisa BPJS Kesehatan akan ikut serta.
mencapai tujuan yang diinginkan. [6] Kegiatan ini biasanya 1 bulan sekali
Strategi Koordinasi namun karena keterbatasan waktu
Pelaksanaan yang terdapat dan kesibukan kegiatan ini tidak
kaitannya dengan Fasilitas berjalan 1 bulan sekali namun hanya
Kesehatan mulai dari penambahan tergantung kebutuhan.
sarana prasarana, penambahan Kegiatan pemantauan akan
tenaga, kebutuhan obat semua akan dilakukan biasanya dalam 2 minggu
berkoordinasi dengan fasilitas sampai 1 bulan sekali. Akan
kesehatan. Fasilitas Kesehatan akan dilakukan oleh pihak yang
mengirimkan surat yang ditujukan ke berwenang atau pihak internal dari
Dinas Kesehatan mengenai apa saja suatu organisasi. Disini hanya akan
yang mereka butuhkan. Dan Tim memperbaiki dan melihat beberapa
Safeguarding JKN yang akan penyimpangan yang terjadi terhadap
menindaklanjutinya. Untuk forum organisasi yang dipantau. [7]
penanganan keluhan akan
berkoordinasi dengan masyarakat,
fasilitas kesehatan dan BPJS KESIMPULAN
Kesehatan. Untuk keluhan yang 1. Di dalam unsur pembentuk
dirasakan dapat dikirimkan langsung karakter organisasi yang terdiri
dimasukkan melalui kotak keluhan dari Interdependence, Size,
atau diberikan langsung kepada Tim Structure, Complexity, Autonomy
Safeguarding JKN. Setelah itu dari dan Mission didapatkan
pihak Tim Safeguarding JKN yang kesimpulan bahwa dalam
akan menindaklanjuti dengan membantu pelaksanaan BPJS
menanyakan klarifikasi soal keluhan Kesehatan Tim Safeguarding
yang dirasakan setelah itu tim JKN dikatakan belum siap.
tersebut akan melaporkan apa saja Karena pada dasarnya :
keluhan yang diterima oleh Dinas a. Interdependence
Kesehatan ke BPJS Kesehatan. Di dalam SK Kepala Dinas
Sedangkan untuk sosialisasi akan Kesehatan yang telah dibuat
berkoordinasi dengan BPJS dan disahkan tersebut
Kesehatan mengenai kapan, dimana mengenai pembentukan Tim
untuk melakukan sosialisasi secara Safeguarding JKN masih
bersama dengan BPJS Kesehatan. belum dijelaskan dan
Koordinasi Pelaksanaan dijabarkan secara lebih rinci
dilakukan ketika bagaimana kepada siapa tim tersebut
pelaksanaan apa yang telah bertanggungjawab. Dalam
direncanakan bisa diimplentasikan hal apakah mereka
untuk dilakukan dan. Kegiatan bertanggungjawab ke
pelaksanaan dari perencanaan Kementrian atau walikota.
tersebut dengan siapa akan Dengan cara apa Tim
dikoordinasikan dan dilaksanakan. Safeguarding JKN
[5]
bertanggungjawab ke
Kegiatan Pemantauan yang kementrian kesehatan atau
dilakukan oleh Tim Safeguarding walikota.
JKN dalam bentuk pemantauan

56
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

b. Size atau pertemuan formal yang


Walaupun Tim Safeguarding sudah terjadwal bagi fasilitas
JKN tergolong tim kecil kesehatan yang diadakan 2
dengan beranggotakan 9 minggu – 1 bulan sekali di
orang tetapi sama seperti Kantor Dinas Kesehatan
tim-tim lain yang dibentuk Kota Semarang. Namun
dan bersifat lebih mirip untuk pertemuan rutin
kepanitiaan sehingga hanya dengan BPJS Kesehatan
bersifat sementara sampai dilakukan sesuai dengan
terbitnya SK tersebut. kebutuhan saja jika memang
Dengan jumlah 9 orang tim diperlukan. Kendala yang
tersebut sudah mampu terjadi yaitu susahnya
memonitori dan memastikan pengaturan jadwal pada saat
dengan baik bahwa fasilitas melakukan pertemuan
kesehatan sudah berjalan informal diluar pertemuan
baik atau tidak dan apa saja rutin dengan anggota Tim
yang dibutuhkan oleh fasilitas Safeguarding JKN Dinas
kesehatan. Kesehatan Kota Semarang.
c. Structure e. Autonomy
Semua anggota dalam Tim SK Kepala Dinas Kesehatan
Safeguarding JKN masih belum jelas dan belum
merangkap jabatan struktural menampilkan jabaran dari job
sehingga kemungkinan besar description yang akan
akan menjabarkan tugas- dilakukan oleh Tim
tugas besar struktural. Di Safeguarding JKN Dinas
dalam SK Kepala Dinas Kesehatan sebagai
Kesehatan sudah terdapat pelaksanaan tugas ke
siapa saja yang akan depannya. Dan juga di SK
bertanggungjawab dan tersebut masih belum jelas
bidang apa saja atau tercantumkan kepada siapa
kegiatan apa saja yang akan Tim Safeguarding JKN Dinas
dilakukan oleh Tim Kesehatan Kota Semarang
Safeguarding JKN Dinas ini bertanggungjawab.
Kesehatan Kota Semarang Bertanggungjawab ke
selama pelaksanaan Kementrian Kesehatan atau
program JKN yang walikota Semarang. Dalam
diselenggarakan oleh BPJS hal apakah tim tersebut
Kesehatan. Hanya saja bertanggungjawab ke
masih belum terdapat job Kementrian Kesehatan atau
description secara lebih jelas Walikota.
untuk masing-masing f. Mission
kegiatan yang dilakukan oleh Tim Safeguarding JKN Dinas
Tim Safeguarding JKN Dinas Kesehatan tidak mempunyai
Kesehatan Kota Semarang. TUPOKSI yang jelas. Tim
d. Complexity Safeguarding hanya
Dinas Kesehatan Kota mengacu pelaksanaan
Semarang sudah kegiatan pada SK Menkes
menyediakan forum No: 332/Menkes/SK/V/2006
komunikasi dan koordinasi dan Peraturan walikota
yaitu melalui pertemuan rutin Semarang tentang TUPOKSI

57
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Dinas Kesehatan nomor tidak mencantumkan nama


061.1/172. Untuk SK dari penyakit yang ditangani Pihak
Kepala Dinas Kesehatan Fasilitas Kesehatan. Dan juga
juga masih belum jelas belum tersedianya anggaran
dikarenakan di dalam SK khusus yang dapat disediakan
tersebut hanya terdapat untuk Pembinaan kepada
struktur keanggotaan saja Fasilitas Kesehatan.
tidak terdapat deskripsi dari
masing-masing kegiatan
yang dilakukan oleh Tim SARAN
Safeguarding JKN Dinas 1. Bagi Dinas Kesehatan
Kesehatan Kota Semarang. a. Pada aspek
2. Pelaksanaan Interdependence, lebih
Tim tersebut akan mengatur untuk alur
memonitori apa yang dibutuhkan pelaporan ke pemerintahan
dan diinginkan oleh pihak pusat.
fasilitas kesehatan yang dimulai b. Pada Aspek Size, Tim
dari penyediaan sarana Safeguarding JKN Dinas
prasarana bagi fasilitas Kesehatan lebih
kesehatan, penambahan tenaga meningkatkan koordinasi,
ataupun obat yang harus dibeli komunikasi dan saling
oleh fasilitas kesehatan. Tim mengingatkan satu sama lain
Safeguarding JKN Dinas dalam pelaksanaan BPJS
Kesehatan juga melakukan Kesehatan.
pelaksanaan sosialisasi BPJS c. Pada Aspek Structure dan
Kesehatan. mereka akan Mission, Membuat SK yang
berkoordinasi dengan BPJS bisa dipertanggungjawabkan
Kesehatan dimana saja tim baik dari .segi kestrukturan
bersama BPJS Kesehatan akan Tim Safeguarding JKN
melakukan Sosialisasi bersama. maupun visi, misi dan
Sedangkan untuk Penanganan TUPOKSI sebagai acuan
keluhan, Tim Safeguarding JKN pelaksanaan kegiatan Tim
Dinas Kesehatan akan Safeguarding JKN ke
melaporkan ke BPJS Kesehatan depannya.
apa saja keluhan-keluhan yang d. Pada Aspek Autonomy,
diterima dan dikirimkan ke Membuat kejelasan untuk
Kantor Dinas Kesehatan baik kegiatan yang dilakukan Tim
dari masyarakat atau fasilitas Safeguarding JKN dan juga
kesehatan. SK Tim Safeguarding JKN
3. Pengendalian beserta kepada tim ini
Kegiatan Pengendalian ini dipertanggungjawabkan.
bisa dalam bentuk upaya e. Pada Aspek Pelaksanaan,
Pemantauan dan monitoring mengaktifkan kembali
evaluasi yang akan dilakukan dengan Tim Internal
Tim Safeguarding JKN Dinas Safeguarding JKN Dinas
Kesehatan bersama dengan Kesehatan Kota Semarang
BPJS Kesehatan. Kendala yang dengan mengadakan kembali
dihadapi dalam koordinasi rapat koordinasi yang rutin
pengendalian yaitu dalam hal untuk setiap bulannya.
pelaporan, fasilitas kesehatan

58
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

f. Pada Aspek Koordinasi B%20II.pdf, diakses pada


Pengendalian, mengatur tanggal 22 April 2014).
jadwal untuk upaya 4. Absah. Penyuluhan kesehatan.
pemantauan secara rutin Universitas Sumatera Utara
beserta menjadwalkan Tahun 2011.
pertemuan rapat koordinasi http://repository.usu.ac.id/bitstrea
setiap bulan bersama BPJS m/123456789/21935/4/Chapter%
Kesehatan dan memberikan 20II.pdf, diakses pada tanggal 28
pengarahan untuk hal apa April 2014.
saja yang harus dicantumkan 5. Asri, Khairunnisa. Peranan
dalam laporan bulanan Struktur Organisasi Dalam
kepada fasilitas kesehatan.
Meningkatkan Koordinasi
2. Bagi Tim BPJS
Kerja Pegawai Pada SMP
Meningkatkan koordinasi dengan
BPJS Kesehatan dan Negeri 8 Binjai pada tahun
meningkatkan kegiatan 2013(Online).(media.unpad.ac
pemantauan langsung, supervisi .id/thesis/170130/2009/17013
maupun monitoring dan Evaluasi 0090563_2_1805.pdf, diakes
ke fasilitas kesehatan yang pada tanggal 15 Juli 2013).
dilakukan bersama dengan 6. Prianatama. Chapter II :
BPJS Kesehatan. Koordinasi pada tahun 2011
(Online).(repository.usu.ac.id/bits
tream/123456789/23831/4/Chapt
DAFTAR PUSTAKA er%20II.pdf, diakses pada
1. Anonim. Sosialisasi Ke tanggal 22 November 2014).
masyarakat program
pemerintah tentang JKN & 7. Anang. Analisis Pengaruh
BPJS Untuk kota Langsa Komunikasi Atasan Bawahan
Perlu Di Lakukan Pihak Dinas dan Motivasi Terhadap
Kesehatan Langsa pada Kinerja di PT Bank
tahun 2014 Pembangunan Daerah Jawa
(online).(http://www.balacossa Tengah Cabang
.com/2014/01/sosialisasi-ke- Surakarta(Online).(http://www.
masyarakat-program.html, academia.edu/2290237/ANAL
diakses pada tanggal 22 april ISIS_PENGARUH_KOMUNIK
2014). ASI_ATASAN_BAWAHAN_D
2. Irianto, S. Peran Dinas AN_MOTIVASI_TERHADAP_
Kesehatan Dalam Program KINERJA_DI_PT_BANK_PE
Jaminan Kesehatan MBANGUNAN_DAERAH_JA
Masyarakat (Online). WA_TENGAH_CABANG_SU
(hpm.fk.ugm.ac.id/.../sesi_16_ RAKARTA, diakses pada
si_blok_ii_peran%20dinkes% tanggal 12 Januari 2015).
8. Azwar, Azrul. Pengantar
20dlm%20pr..., diakses pada
Administrasi Kesehatan Edisi
tanggal 13 November 2014). Kedua. Jakarta : Binarupa
3. Anonim. II. Tinjauan Pustaka Aksara.1988.
(Online).
(digilib.unila.ac.id/3635/15/BA

59

You might also like