Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Implementation persistence of JKN program can be supported by goverment role
(provine and Regency/City) which has made Safeguarding team in JKN program
implementation. Safeguarding team consist 9 people and in their implementaion
has no mission, vission, task and function. The aim in in this research is to
analyze readiness of safeguarding team JKN Health Departement Semarang
City in facilitating the coordination implementation BPJS Kesehatan. The method
in this research is qualitative method with descriptive by using indepth interview.
The subject in this research point to Dinas Kesehatan Semarang City Instantition
in helping and participate in hold BPJS Kesehatan who are 9 people
Safeguarding team and 4 people as triangulation (1 from hospital, 2 from public
health center and 1 from BPJS Kesehatan). Anlyze data used are collective
data, reduction data, display data, conclusion and verfication. Based on this
research it can be concluded that Safeguarding team Dinas Kesehatan are not
ready in facilitating implementation coordination because there are not enough
human resources for Safeguarding team and multitasking role so the work does
not optimum and uneffective, SK that legalized by Head of Health Office
441.91/050 not also with more specific job description but by duty that act by
Safeguarding Team JKN guidance to SK Ministry of Health Number 332/Ministry
of Health/SK/V2006, not yet accomplished a few fullfilment resources to healthy
facilitation for fullfilment quality during service, fixed schedule in supporting
helath facilitation and monitoring that has not yet done by JKN Safeguarding
team or Dinas Kesehatan team during BPJS Kesehatan so can delayed team
work in the future.
50
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
51
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
52
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
53
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
hanya mempunyai SK dari Kepala dengan Tim tersebut. Bisa juga dari
Dinas Kesehatan Kota Semarang. IDI, PDGI, IBI, ataupun organisasi
Tim Safeguarding JKN Dinas profesi yang akan berkoordinasi
Kesehatan dalam bekerja mengacu dengan Tim Safeguarding JKN
pada SK Menkes No: Dinas Kesehatan. Tak hanya itu
332/Menkes/SK/V/2006 dan berkoordinasi dengan organisasi
peraturan walikota tentang kesehatan saja, Dinas Kesehatan
TUPOKSI Dinas Kesehatan Nomor juga pasti akan selalu bekerjasama
061.1/172. dan berkoordinasi dengan organisasi
Tim Safeguarding JKN juga yang lainnya misalkan Bappeda,
memiliki SK Kepala Dinas LSM, Dinas Kesehatan Provinsi,
Kesehatan No 441.91/050. SK Kementrian Kesehatan, Walikota,
Kepala Dinas Kesehatan ini masih Gubernur ataupun DPR Kota
kurang efektif dan kurang berarti Semarang.
karena tidak terdapat penjabaran Proses koordinasi yang
tugas yang dilakukan oleh Tim dilakukan bisa saja melalui
Safeguarding JKN tetapi masih pertemuan formal ataupun informal.
dapat dilakukan karena ada Pertemuan formal yaitu pertemuan
penunjukan personilnya. yang sudah diatur dan terjadwal
Dengan tidak adanya job dengan mengundang organisasi
description pada SK Kepala Dinas kesehatan ataupun di luar kesehatan
Kesehatan No 441.91/050 dapat yang berkoordinasi dengan Tim
mengkaburkan tugas-tugas, peran Safeguarding JKN Dinas Kesehatan.
dan fungsi yang akan dilakukan oleh Bisa juga Tim Safeguarding JKN
Tim Safeguarding JKN. Pada atau tim dari Dinas Kesehatan yang
kenyataan Tim Safeguarding JKN akan mendapatkan undangan untuk
belum mempunyai uraian job pertemuan formal tetapi yang tidak
description secara lebih jelas untuk diadakan oleh Dinas Kesehatan.
masing-masing tugas pokok dan Pertemuan tersebut paling tidak
fungsi dalam SK Tim Safeguarding dilakukan 2 kali – 1 bulan sekali
JKN. Karena dalam SK tersebut dalam sebulan.
hanya berisi kestrukturan Meskipun tim ini hanya
anggotanya saja dan siapa saja berjumlah 9 orang namun sudah
orang yang menjabat dari masing- mampu memonitoring apa yang
masing bidang. Sehingga dapat dibutuhkan oleh fasilitas kesehatan
disimpulkan bahwa Tim atau hal-hal apa saja yang terjadi
Safeguarding JKN mempunyai peran selama pelaksanaan BPJS
untuk melakukan advokasi dan Kesehatan. Tim ini tergolong tim
sosialisasi, pelaporan dan kecil dan cenderung bersifat
monitoring evaluasi sesuai dengan kepanitiaan untuk pelaksanaan
struktur yang sudah ada. BPJS Kesehatan. Dikarenakan
Unsur Pembentuk Organisasi dalam SK Kepala Dinas belum
Dalam pelaksanaannya, Tim terdapat job description yang rinci
Safeguarding JKN Dinas Kesehatan dan jelas untuk pelaksanaan tugas
akan melakukan koordinasi dengan tim tersebut.
organisasi kesehatan yang juga ikut Dinas Kesehatan Kota
serta dalam pelaksanaan BPJS Semarang sudah menyediakan
Kesehatan ini. Disana terdapat forum komunikasi dan koordinasi
Puskesmas dan juga BPJS yaitu melalui pertemuan rutin atau
Kesehatan yang bisa berkoordinasi pertemuan formal yang sudah
54
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
55
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
56
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
57
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
58
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
59