Professional Documents
Culture Documents
ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau
komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan
mikroskop optis sekalipun (Yayan Sunarya, 2012).
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat digolongkan kedalam larutan
elektrolit kuat, larutan elektrollit lemah dan larutan non-elektrolit. Larutan
elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat,
ditandai oleh lampu listrik yang menyala dengan terang. Hal ini akibat dari zat
terlarut terurai sempurna menjadi ion-ionnya (Yayan Sunarya, 2012).
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghantarkan arus listrik
tetapi agak lemah, ditandai oleh nyala lampu listrik yang redup. Hal ini akibat dari
zat yang dilarutkan hanya terurai sebagian di dalam pelarut. Sedangkan dalam
larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, akibat zat terlarut
tidak terurai menjadi ion-ionnya melainkan membentuk molekul-molekul (Yayan
Sunarya, 2012).
Secara eksperimen larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dapat
dibedakan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit seperti beberapa
jenis larutan garam, asam, dan basa kuat dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat
nonelektrolit seperti senyawa organic pada umumnya didalam pelarut air tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa
kovalen, tetapi jika dilarutkan kedalam air akan terurai menjadi ion-ionnya (Yayan
Sunarya).
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat digolongkan ke dalam larutan
elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah dan larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dpat menghantarkan arus listrik dengan
kuat, ditandai dengan lampu listrik yang menyala dengan terang. Hal ini akibat dari
zat terlarut terurai sempurna menjadi ion-ionnya.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghantarkan arus listrik namun
agak lemah, ditandai oleh nyala lampu listrik yang redup. Hal ini akibat dari zat
yang dilarutkan hanya terurai sebagian di dalam pelarut.
Sedangkan di dalam larutan non elektrolit tidak dapat menhantarkan arus listrik,
sebagai akibat zat terlarut tidak terurai menjadi ion-ionnya, melainkan membentuk
molekul-molekul (Team Teaching, 2015)
Larutan adalah campuran yang antar zat penyusunnya tidak memiliki bidang
batas dan bersifat homogeny di setiap bagian campuran (baik fase, komposisi dan
sifat fisik lainnya..
Berdasarkan daya hantarnya, larutan dapat di kelompokkan menjasdi dua
macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
1. Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Hal
tersebut disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negative yang berasal dari
senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Hantaran listrik melalui larutan
dapat ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit. Adanya aliran listrik melalui
larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada rangkaian itu dan/atau adanya
suatu perubahan (missal timbul gelembung) pada salah satu atau kedua
elektrodenya.
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua sebagai
berikut:
a) Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik basar,
sehingga menyebabkan nyala lampu terang. Contoh: larutan asam kuat (HCl, HBr,
H₂SO₄, HNO₃), basa kuat (LiOH, NaOH, KOH, Ba(OH)₂), asam-asam oksihalogen
(HClO, HlO, HClO₃, HlO₄), dan garam-garam (NaCl, KCl).
b) Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik
lemah/kecil, sehingga menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul
gelembung gas saja. Contoh: CH₃COOH, Al(OH)₃, AgCl, CaCO₃.
Daya hantar
Jenis
Elektrolit Padatan Lelehan Larutan
Senyawa ion nonkonduktor Konduktor Konduktor
Senyawa kovalen nonkonduktor Nonkonduktor Konduktor
E=IR
Sehingga :
Dengan,
L = hantaran (ohm-1),
I = kuat arus (ampere) ,
E = beda potensial (Volt).
Besarnya tahanan ( R ) larutan dapat diukur secara fisika dengan jembatan
Wheatstone dan daya hantarnya dapat dihitung. Hantaran ion bergantung pada
jenis ion, konsentrasi ion, jarak elektroda, luas kedua elektroda dan suhu.
Pengukuran daya hantar didasarkan pada salah satu dari dua macam besaran, yaitu
daya hantar jenis dan daya hantar molar.
Daya hantar jenis ( k ), yaitu daya hantar larutan yang terletak antara dua
lempeng elektroda sejajar, berjarak 1 cm, dan masing-masing mempunyai luas
permukaan 1 cm2. Larutan dengan jarak kedua elektroda 1 cm dan luas permukaan
masing-masing elektroda A cm2 mempunyai daya hantar (L).
Alat untuk menguji larutan apakah elektrolit atau tidak disebut elektrolit
tester. Dengan memasukan dua batang logam, misal tembaga kedalam larutan,
keduanya tidak bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan kutub arus
listrik searah. Bola akan hidup atau jarum akan bergerak untuk larutan elektrolit
dan mati untuk larutan non elektrolit. Untuk larutan yang sangat encer atau sangat
pekat tidak akan menghidupkan lampu. Karena yang sangat encer mengandung ion
yang amat sedikit dan jarang sehingga tidak mengalirkan listrik. Sedangkan untuk
larutan yang terlalu pekat mempunyai ion terlalu rapat dan berdesakan sehingga
ion sulit bergerak di dalam larutan (Syukri S. 1999).